close

√ Materi Sosialisasi Sebagai Proses Dalam Pembentukan Kepribadian

Materi Sosialisasi Sebagai Proses Dalam Pembentukan Kepribadian – Sosialisasi merupakan suatu proses sosial yg terjadi apabila seseorang menemukan pembentukan sikap untuk berperilaku yg sesuai dgn perilaku kelompoknya. Peter L. Berger, sosiolog dr Amerika Serikat menjelaskan bahwa sosialisasi ialah proses pada seorang anak yg sedang belajar menjadi anggota penduduk . Adapun yg dipelajari dlm proses sosialisasi yaitu peranan gaya hidup dlm penduduk yg sesuai dgn nilai & norma ataupun kebiasaan yg berlaku dlm penduduk . Dengan demikian, anak itu mampu menjadi anggota penduduk . Ia akan dapat menyelaraskan dirinya dgn lingkungan masyarakatnya.

Materi Sosialisasi Sebagai Proses Dalam Pembentukan Kepribadian √  Materi Sosialisasi Sebagai Proses Dalam Pembentukan Kepribadian
Materi Sosialisasi Sebagai Proses Dalam Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi merupakan proses berguru mengajar mengenai pola-pola perbuatan interaksi dlm penduduk sesuai dgn kiprah & status sosial yg dijalankan masing-masing. Dengan proses itu, individu akan mengetahui & menjalankan hak & kewajibannya berdasarkan kiprah status masing-masing & kebudayaan suatu penduduk .
Tujuan sosialisasi selaku berikut.
  • Memberikan keahlian & pengetahuan pada seseorang untuk bisa hidup bermasyarakat.
  • Mengembangkan kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan-cara efektif & efisien.
  • Membuat seseorang bisa mengembalikan fungsi-fungsi lewat latihan introspeksi yg tepat.
  • Menanamkan nilai-nilai & kepercayaan pada seseorang yg mempunyai peran pokok dlm penduduk .
Di samping proses sosialisasi penduduk pula terjadi proses enkulturasi atau proses pembudayaan, yaitu mempelajari kebudayaan sendiri dgn cara mempelajari akhlak istiadat, bahasa, seni, agama, & kepercayaan yg hidup dlm lingkungan kebudayaan masyarakat.
Proses sosialisasi & enkulturasi berjalan dr generasi busuk tanah ke generasi muda lewat tahapan tertentu. Misalnya, seorang anak mempelajari kehidupan dimulai dr lingkungan keluarganya, meluas ke tetangga, sobat sebaya, & lingkungan sekolah
Maka dr itu, admin akan bagikan artikel mengenai Sosialisasi Dan Pembentukan Kepribadian. Berikut ini yakni penjelasannya.

A. SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

1.  Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi yaitu proses mencar ilmu berinteraksi dlm penduduk sesuai dgn peranan yg dijalankan. Biasanya sosialisasi itu berangkai dgn kepribadian & kebudayaan. Manusia yaitu makhluk sosial, hampir semua kegiatannya dikerjakan bareng dgn manusia yang lain.
Manusia sejak lahir mempunyai harapan sosial sebagai berikut.
  • Hasrat menyatu dgn masyarakat atau insan lain yg berlainan di sekitarnya.
  • Hasrat menyatu dgn lingkungan alam di sekitarnya.
Untuk menyesuaikan diri dgn kedua lingkungan tersebut, insan menggunakan kecerdikan dgn membentuk golongan-golongan sosial supaya dapat melaksanakan pekerjaan sama mencapai sesuatu yg diinginkannya. Misalnya menangkap ikan di sungai, berburu di hutan, membuat rumah, membuat peralatan hidup, mengerjakan tanah pertanian, & lain-lain.

2.  Pembentukan Kepribadian

Proses perkembangan insan, sebagai insan yg berkepribadian atau makhluk sosial itu dipengaruhi oleh banyak sekali faktor. Menurut F.G. Robbins ada lima faktor yg menjadi dasar kepribadian itu, antara lain:

Sifat Dasar

Sifat dasar, merupakan keseluruhan potensi-potensi yg diwarisi oleh seseorang dr ayah & ibunya. Sifat dasar tersebut terbentuk pada dikala konsepsi, yaitu dikala terjadi hubungan suami/istri. Sifat dasar yg masih merupakan potensi-kesempatanpula dipengaruhi faktor-faktor yang lain.

Lingkungan Prenatal

Lingkungan prenatal, merupakan lingkungan dlm kandungan ibu. Sel telur yg telah dibuahi pada dikala terjadi korelasi suami/istri itu meningkat sebagai embrio dlm lingkungan prenatal. Pada periode prenatal ini individu mendapatkan pengaruh-efek tak eksklusif dr ibu.
Pengaruh-efek itu antara lain:
struktur badan ibu (tempat panggul), merupakan kondisi yg mempengaruhi pertumbuhan bayi dlm kandungan;
aneka macam jenis penyakit, menyerupai: kanker, diabetes, siphilis, hepatitis, besar lengan berkuasa tak langsung terhadap pertumbuhan bayi dlm kandungan.
gangguan endoktrin, mampu menjadikan keterbelakangan pertumbuhan anak; dan
shock pada dikala melahirkan, mampu mempengaruhi kondisi menimbulkan berbagai kelainan mirip: cerebral, palsy, & lemah pikiran.

Perbedaan Individual Atau Perbedaan Perorangan

Perbedaan individual merupakan salah satu faktor yg mempengaruhi proses sosialisasi. Sejak di saat anak dilahirkan oleh ibunya, anak berkembang & meningkat sebagai individu yg unik & berbeda dgn individu lainnya. ia bersikap selektif terhadap efek dr lingkungan. Perbedaan perorangan ini meliputi perbedaan-perbedaan ciri-ciri fisik menyerupai warna kulit, warna mata, rambut, & bentuk badan, serta ciri-ciri personal & sosial.

Lingkungan

Lingkungan di sekitarnya, yaitu kondisi-kondisi di sekeliling individu yg mempengaruhi proses sosialisasinya. Lingkungan itu mampu dibedakan menjadi 3 sebagai berikut.
  1. Lingkungan alam, yaitu kondisi iklim, tanah, tanaman, fauna, & sumber daya di sekeliling individu.
  2. Lingkungan kebudayaan, yakni cara hidup penduduk tempat individu itu hidup. Kebudayaan ini mempunyai aspek material (rumah, perlengkapan hidup, hasil-hasil teknologi lainnya), & faktor non materiil (nilai-nilai persepsi hidup, etika istiadat, & sebagainya).
  3. Lingkungan insan lain & masyarakat di sekeliling individu. Pengaruh insan lain & penduduk di sekitarnya bisa menghalangi proses sosialisasi & memberi stimulasi terhadap perkembangannya.
Peranan kondisi lingkungan tersebut tak menentukan mutlak, tetapi membatasi & mensugesti proses sosialisasi insan. Dalam hal ini kita pula menolak kebenaran paham determinisme geografis & determinisme ekonomi mengenai peranan kondisi-kondisi geografis & ekonomis terhadap proses sosialisasi individu.

Motivasi

Motivasi yakni kekuatan-kekuatan dr dlm individu yg menggerakkan individu untuk berbuat. Motivasi ini dibedakan menjadi dorongan & keperluan.
Dorongan ialah kondisi ketidakseimbangan dlm diri individu karena efek dr dlm & luar dirinya yg mempengaruhi & mengarahkan perbuatan individu dlm rangka meraih penyesuaian atau keseimbangan lagi. Pada diri insan terdapat dorongan makan, minum, & menghindarkan diri dr ancaman yg mengancamnya.
Kebutuhan yakni dorongan yg telah diputuskan dengan-cara personal, sosial, & kultural. Kebutuhan-keperluan insan yg penting, antara lain:
  1. keperluan bebas dr rasa takut;
  2. kebutuhan bebas dr rasa bersalah;
  3. keperluan untuk bareng dgn orang lain;
  4. keperluan untuk berprestasi;
  5. keperluan akan afeksi;
  6. kebutuhan untuk turut serta mengambil keputusan mengenai dilema-duduk kasus yg menyangkut mengenai dirinya;
  7. keperluan akan kepastian irit; 
  8. dan keperluan akan terintegrasikannya sikap, kepercayaan, & nilai-nilai.
Kedelepan faktor yg menjadi dasar kepribadian insan tersebut di atas dgn lewat proses aksi, reaksi, & interaksi mempengaruhi proses sosialisasi manusia.
Bayi yg dilahirkan selaku makhluk non sosial dengan-cara perlahan-lahan mengalami proses sosialisasi meningkat menjadi insan cendekia balig cukup kecerdikan yg sosial & bertanggung jawab.
Dalam proses sosialisasi tersebut tiap-tiap individu maupun golongan senantiasa berpegang & berpedoman pada nilai-nilai & norma-norma sosial yg berlaku di sekitarnya. Nilai-nilai & norma-norma sosial tersebut merupakan alat pembentuk kepribadian insan, baik dengan-cara individu atau kelompok. Menurut luar biasa psikologi beberapa perkara memperlihatkan, bahwa anak yg mengalami isolasi sosial tak mampu meningkat selaku pribadi sosial yg wajar . Proses sosialisasi dlm rangka pembentukan kepribadian berjalan dengan-cara simultan & terjalin satu sama lain. Ada dua dasar proses sosialisasi insan dlm rangka pembentukan kepribadian, yakni sebagai berikut.

Sifat Ketergantungan Antara Manusia Pada Manusia Lain

Pada masa bayi & belum sampaumur, individu tergantung dengan-cara biologis & sosial pada orang lain. Bayi yg gres lahir sungguh bergantung pada orang tuanya, baik dengan-cara biologis maupun sosial. Tanpa pertolongan & proteksi orang tuanya, bayi akan mati. Bahkan pada masa remaja & sampaumur, manusia masih tetap bergantung dengan-cara sosial pada orang lain.

Sifat Adaptabilitas & Inteligensi Manusia

Karena sifat adaptabilitas & inteligensi itu insan mampu mempelajari bermacam-macam bentuk tingkah laku, memanfaatkan pengalamannya, & mengubah tingkah lakunya.
Dalam kehidupan penduduk proses sosialisasi atau berguru sosial ini merupakan proses yg berjalan sepanjang hidup (life long process), bermula semenjak lahir sampai mati. Dalam proses sosialisasi setiap individu mendapatkan pengawasan, pembatasan, & hambatan dr manusia lain. 
Di samping itu individu pula mendapat tutorial, dorongan, stimulasi, & motivasi dr insan lain. Dalam proses sosialisasi tersebut individu bersikap reseptif maupun kreatif terhadap efek penduduk & individu lain.

Kerja sama: Kembar siam asal Salt Lake, Negara penggalan Utah, AS,

Maliyah-Kendra akan menjalani proses bedah untuk memisahkan tubuh mereka di Pusat Kesehatan Anak Minggu lusa. Operasi diperkirakan akan berlangsung antara 14 – 30 jam. Sejak lahir badan keduanya menyatu dr perut ke bawah dgn posisi berhadapan. Keduanya cuma mempunyai sepasang kaki, satu hati, & satu ginjal. Selintas kembar siam itu menyerupai dua anak yg berpelukan. Bisa dibayangkan betapa susahnya mereka bergerak. Di sisi lain mereka pula akur, mirip saat harus memasang sandal, seperti terlihat pada foto di atas. Anak tersebut memerlukan sosialisasi & perhatian yg besar.

Tahap-tahap Sosialisasi & Fungsi Sosialisasi Dalam Pembentukan Peran & Status Sosial

Keberhasilan sosialisasi sungguh ditentukan oleh kebudayaan sebuah penduduk . Oleh alasannya itu, sosialisasi pada penduduk yg satu berbeda dgn sosialisasi penduduk yg lain. Misalnya, pola pengasuhan pada masyarakat desa berlainan dgn pola pengasuhan pada masyarakat kota. Begitu pula sosialisasi anak orang miskin bertentangan dgn sosialisasi anak orang kaya.
Proses sosialisasi terjadi lewat tiga tahap sebagai berikut.

Tahap Pertama

Pada tahap pertama, anak mulai berguru mengambil peranan orang-orang di sekelilingnya, terutama orang yg paling akrab dgn keluarganya, ibarat ayah, ibu, saudara, kakek, & nenek.

Tahap Kedua

Pada tahap kedua, anak mengenali peranan yg mesti dijalankannya & mengenali peranan yg mesti dijalankan oleh orang lain. Apabila anak bermain dlm sebuah pertandingan sepak bola, ia tak cuma memahami apa yg diharapkan orang lain darinya, namun pula sesuatu yg diharapkan dr orang lain ikut bermain. Tatkala bermain selaku penjaga gawang anak pula mengenali peranan-peranan yg dijalankan oleh pemain lain, baik mitra, musuh, wasit, hakim garis, maupun kiper.

Tahap Ketiga

Pada tahap ketiga, anak dianggap bisa mengambil peranan yg dijalankan orang lain dlm penduduk luas. Misalnya, seorang anak perempuan yg sudah memahami peranan yg dijalankan oleh ibunya & mengerti peranan sebagai pengurus OSIS di sekolah.
Adapun fungsi sosialisasi dlm pembentukan peran & status sosial, antara lain :
  • bisa mempelajari & menghayati norma-norma kelompok ia hidup;
  • mampu mengenal lingkungan yg lebih luas di penduduk ;
  • mampu mengenal peranan-peranan anggota penduduk ;
  • mampu mengenal perihal status sosialnya di penduduk ;
  • mampu berbagi kemampuannya sesuai kiprah & status sosialnya.
  Aplikasi Kencan Online Cari Jodoh Terbaik Saat Ini

Kata Kunci :

Dengan proses sosialisasi individu meningkat menjadi suatu pribadi atau makhluk sosial. Pribadi tersebut merupakan kesatuan integral dr sifat-sifat individu yg meningkat lewat proses sosialisasi. Sifat-sifat individu tersebut menghipnotis hubungannya dgn orang lain dlm masyarakat.

B. JENIS-JENIS MEDIA SOSIALISASI DAN PERANAN MASING-MASING

1.  Jenis-jenis Media Sosialisasi & Peranannya

Proses sosialisasi itu terjadi dlm institusi sosial atau golongan dlm masyarakat. Di antara kelompok penduduk tersebut yg berperanan penting dlm sosialisasi anak, yakni keluarga, sobat sepermainan, sekolah, lingkungan kerja, media massa, & lain-lain.

Keluarga

Keluarga mempunyai fungsi & pengawasan sosial. Keluarga memberi pengertian pada anak wacana peranannya, baik dlm keluarga maupun di luar keluarga atau dlm penduduk . Karena seseorang dlm berafiliasi selalu dgn orang lain, & dlm kekerabatan itu diharapkan kebiasaan yg telah terorganisir. Misalnya cara makan, cara berpakaian, cara & waktu untuk tidur biar tetap sehat & segar. Anak perlu dilatih menyelenggarakan relasi yg baik dgn orang lain dlm keluarga menyerupai dgn ibu, ayah, nenek, & dgn kerabat-saudaranya yg lebih wangi tanah atau lebih muda. Demikian pula dgn orang lain di luar keluarganya. Hubungan tersebut mesti dilandasi dgn pola-pola tertentu yg terorganisir, berdasarkan perasaan & kewenangan dlm peranan, bahwa setiap posisi mempunyai hak & kewajiban tertentu. Pengertian ini sungguh diharapkan anak kalau kelak sudah menekuni di penduduk , & menyelenggarakan korelasi dgn kalangan yg lebih besar di luar keluarganya. Pengawasan terhadap kelakuan & pribadi anak sungguh penting.
Kalau terjadi tanda-tanda yg menyimpang dr pola-pola yg diputuskan maka semestinya orang renta cepat memperingatkan & berupaya mengembalikannya ke jalan yg benar. Pengawasan sosial tak mampu berdaya guna & berhasil guna, kalau pihak keluarga atau orang renta tak memberi teladan yg baik.

Teman Sepermainan

Teman sepermainan sangat penting pula dlm rangka sosialisasi atau pembentukan kepribadian anak. Mempersamakan diri sendiri dgn sahabat sepermainan merupakan salah satu mekanisme penting di dlm perkembangan tingkah laris. Mereka saling mencontek & senantiasa mencar ilmu dr segala apa yg dilihatnya dr sobat sepermainannya yg lazimnya berusia sebaya. Kemudian timbullah kesadaran dlm diri anak wacana orang lain di sekitarnya. Pada dikala itulah kehadiran & pembentukan kepribadian dimulai. Mempersamakan diri sendiri dgn orang lain merupakan salah satu prosedur penting dlm pertumbuhan yg terus-menerus dr tingkah laku insan.

Beberapa andal mengemukakan pendapatnya ihwal kedirian selaku berikut.
  • Cooley, mengemukakan bahwa kedirian yg objektif banyak diperoleh dr orang lain;
  • Frend, mengingatkan pada suatu realita bahwa kedirian itu boleh dibilang selaku hasil kontradiksi yg terus-menerus dialami seseorang dgn lingkungan sosialnya;
  • Goffman salah seorang tokoh kontemporer mengalihkan kedirian dgn kepribadian. Kepribadian itu terbentuk & mengalami pergeseran sewaktu proses sosialisasi berjalan; dan
  • Mead mengemukakan bahwa kedirian itu mempunyai suatu faktor inovatif & impulsif.
  Hans Lippershey: Inventor of The Telescope (1570-1619)
Faktor-faktor penting yg menghipnotis pembentukan kepribadian selaku berikut.
  • Lingkungan geografis menimbulkan pengalaman-pengalaman yg berlainan pada seseorang dlm menyelaraskan dirinya terhadap kondisi alam.
  • Lingkungan kebudayaan menyebabkan partisipasi yg berlawanan-beda coraknya di dlm lingkungan kebudayaan dengan-cara menyeluruh.
  • Warisan biologis memunculkan faktor-faktor kombinasi individu dlm hal mentalis, tampang jasmani, & kematangan pribadi.
  • Lingkungan sosial mengakibatkan partisipasi yg berlainan coraknya di dlm kehidupan kelompok.

Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak. Di lingkungan sekolah para siswa bisa lebih meningkat ilmu wawasan & keterampilannya melalui mata pelajaran aneka macam bidang studi yg diajarkan oleh bapak/ibu guru.

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja seseorang bisa membentuk kepribadian seseorang. Proses sosialisasi tersebut bisa pula berjalan pada lingkungan kerja dr masing-masing individu contohnya: di lingkungan ABRI, pedagang, usahawan, nelayan, buruh, & lain-lain.

Media Massa, Media Cetak, & Media Komunikasi

Pada masa ibarat sekarang ini, sebagian besar proses sosialisasi dilaksanakan atau menggunakan media massa yg terdiri atas media cetak & media komunikasi. Lewat media cetak ibarat majalah-majalah, surat kabar, terjadi proses sosialisasi antar-individu. Begitu pula lewat media komunikasi seperti lewat radio & televisi, proses sosialisasi mampu berlangsung.

2.  Metode yg Digunakan untuk Mempengaruhi Sosialisasi

Ada banyak sekali metode yg dipergunakan oleh penduduk atau orang sampaumur dlm mensugesti proses sosialisasi anak. Pada prinsipnya proses sosialisasi dapat digolongkan dlm dua penjabaran selaku berikut.

Metode Ganjaran & Hukuman

Tingkah laku anak yg baik, menerima ganjaran. Ganjaran itu dapat bersifat materiil berupa benda-benda, atau mampu pula bersifat nonmateriil contohnya kebanggaan, hak-hak khusus, & lain-lain, sedangkan tingkah laku anak yg tak baik atau tercela, mendapat eksekusi. Hukuman bisa berupa eksekusi badan, misalnya pukulan. Dapat pula eksekusi sosial, misalnya diasingkan atau dikucilkan. Dengan sanksi, anak menjadi sadar bahwa tingkah lakunya tak baik & ditolak oleh penduduk . Sebaliknya dgn ganjaran, anak menjadi sadar bahwa tingkah lakunya baik, terpuji, & diterima oleh orang lain. Dengan proses ganjaran & hukuman ini dengan-cara perlahan-lahan dlm diri anak tumbuh kesadaran nilai-nilai & norma-norma sosial.

Metode Pemberian Contoh

Dengan derma pola itu akan terjadi proses palsu (peniruan) tingkah laku & sifat-sifat orang sampaumur oleh anak. Proses artifisial dapat terjadi dengan-cara sadar, mampu pula tak disadari.
Proses palsu tersebut berafiliasi erat dgn proses kenali. Dengan identifikasi anak menyatukan diri dengan-cara psikis dgn orang lain & anak berusaha menggandakan seperti orang lain.

3.  Proses Belajar Sosial

Yang dimaksud proses berguru sosial merupakan berlangsungnya kegiatan individu dlm proses berguru sosial untuk mempelajari bermacam-macam peranan sosial. Yang disebut peranan sosial yaitu tingkah laris yg diharapkan dr seseorang oleh kelompoknya, di mana tingkah laku tersebut ditentukan oleh golongan atau kebudayaan. Peranan sosial dilaksanakan oleh orang-orang yg mempunyai posisi yg sungguh diharapkan oleh anggota penduduk lain.
Contoh :
  • Peranan sosial guru menyebabkan harapan bagi murid-muridnya.
  • Peranan orang renta memunculkan keinginan anak-anaknya.
  • Peranan sosial pemimpin perusahaan memunculkan harapan bagi karyawan-karyawannya.
  Puisi kerinduan yang paling rindu kepada seseorang
Masing-masing individu dlm penduduk bisa memainkan beragam peranan sosial, peranan selaku orang tua, warga negara, anggota kelompok agama, pekerja anggota partai politik, & sebagainya.
Peranan sosial tersebut akan meningkat sesuai dgn kondisi & kemajuan individu dlm penduduk .

Kata Kunci :

Jenis-jenis media sosialisasi yg berperan dlm sosialisasi anak yakni keluarga, teman sepermainan, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, media massa, media cetak, & media komunikasi.

C. KEBUDAYAANKEPRIBADIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP  KEPRIBADIAN

Koentjaraningrat menyebutkan bahwa kata kebudayaan berasal dr kata Sanskerta buddhayah yg merupakan bentuk jamak dr kata buddhi yg bermakna budi atau logika. Makara, bisa dikatakan kebudayaan bisa diartikan sebagai hal-hal yg bersangkutan dgn kebijaksanaan. Koentjaraningrat menyatakan kepribadian yakni watak khas seseorang yg terlihat dr luar sehingga orang luar menawarkan kepadanya suatu identitas khusus. Identitas khusus tersebut diterima dr warga masyarakatnya. Makara, terbentuknya kepribadian dipengaruhi oleh kebudayaan. Kepribadian suatu individu dipengaruhi oleh nilai-nilai & norma-norma dlm tata cara budaya & pula tata cara sosial yg sudah diserap ke dlm dirinya lewat proses sosialisasi & proses pembudayaan selama hidup semenjak masa kecilnya.

Definisi Kebudayaan

Berikut ini definisi kebudayaan berdasarkan para jago.

E.B. Taylor

Suatu keseluruhan kompleks yg meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, aturan, budbahasa istiadat, serta kesanggupan & kebiasaan lainnya yg dipelajari oleh insan selaku anggota penduduk .

Kluckhohn & Kelly

Semua desain hidup yg tercipta dengan-cara historis, baik yg eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yg ada pada sebuah waktu selaku pedoman yg mempunyai kesempatanuntuk sikap insan.

Kroeber

Keseluruhan realita gerak, kebiasaan, tata cara, pemikiran , & nilai-nilai yg dipelajari & diwariskan, & sikap yg ditimbulkannya.

Herskovits

Bagian dr lingkungan hidup yg diciptakan oleh insan.

Selo Soemardjan & Soeleman Soemardi Semua hasil karya, rasa, & cipta penduduk .

Koentjaraningrat

Keseluruhan sistem ide, langkah-langkah, & hasil karya manusia dlm rangka kehidupan masyarakat yg dijadikan milik diri insan dgn berguru.

Wujud Kebudayaan & Unsur Kebudayaan

Hoenigman membedakan ada tiga wujud kebudayaan selaku berikut. a. Gagasan

Wujud ideal kebudayaan yg berbentukkumpulan ide-wangsit, pemikiran , nilai-nilai, norma-norma, peraturan, & sebagainya. Sifatnya absurd, tak mampu diraba, & tak mampu disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak di alam pikiran warga penduduk tersebut. Jika masyarakat tersebut menyatakan ide mereka itu dlm bentuk tulisan maka lokasi dr kebudayaan ideal itu berada dlm karangan & buku-buku hasil karya para penulis.

Zaman kini kebudayaan ideal banyak pula yg tersimpan di dlm arsip, disket, compact disc, microfilm, pita komputer, & lain-lain.

Aktivitas

Wujud kebudayaan sebagai sebuah aktivitas serta tindakan berpola dr insan di penduduk itu. Wujud ini sering pula disebut dgn metode sosial. Sistem sosial ini terdiri atas kegiatan-kegiatan manusia yg saling berinteraksi, menyelenggarakan kontak, serta bergaul dgn insan lainnya.

Artefak

Wujud kebudayaan fisik yg paling aktual berbentukhasil dr acara, perbuatan, & karya insan di masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yg mampu diraba, dilihat, & didokumentasikan.

Koentjaraningrat dgn mengacu pada saran Kluckhohn mengelompokkan unsur-unsur pokok yg ada pada tiap kebudayaan dunia selaku berikut.

  • Bahasa
  • Sistem pengetahuan
  • Organisasi sosial
  • Sistem peralatan hidup & teknologi
  • Sistem mata pencaharian hidup
  • Sistem religi
  • Kesenian

Tiap-tiap unsur kebudayaan universal itu berkembang menjadi dlm ketiga wujud kebudayaan di atas, yakni pemikiran , aktivitas, & artefak.

3.  Komponen Kebudayaan

Berdasarkan wujudnya kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen selaku berikut.

Kebudayaan Material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan penduduk yg nyata & nyata. Termasuk dlm kebudayaan material ini yaitu temuan-temuan yg dihasilkan dr sebuah penggalian arkeologi, mirip mangkuk tanah liat, suplemen, senjata, & lain-lain. Kebudayaan material pula meliputi barang-barang, ibarat televisi, pesawat melayang, stadion olahraga, busana, & gedung.

Kebudayaan Nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial, yakni ciptaan-ciptaan abstrak yg diwariskan dr generasi ke generasi. Inilah denyut nadi kehidupan sosial.

4.  Kebudayaan & Pengaruhnya Terhadap Kepribadian (Watak Individu)

Kebudayaan merupakan karakter sebuah penduduk & bukan karakter perorangan. Semua yg dipelajari dlm kehidupan sosial & diwariskan dr satu generasi ke generasi berikutnya merupakan kebudayaan.

Kebudayaan tak bisa lepas dr kepribadian individu melalui suatu proses berguru yg panjang.

Dalam proses mencar ilmu yg disebut sosialisasi itu, kepribadian individu pasti pula mempunyai pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan itu dengan-cara keseluruhan. Gagasan-ide, tingkah laris, atau perbuatan insan itu ditata, dikendalikan, & dimantapkan pola-polanya oleh berbagai metode nilai & norma di masyarakatnya.

Sebaliknya, kebudayaan di masyarakat turut menunjukkan sumbangan pada pembentukan kepribadian seseorang. Kepribadian suatu individu masyarakat, meskipun berlainan-beda distimulasi & dipengaruhi oleh nilai-nilai & norma-norma dlm tata cara budaya & pula oleh metode sosial yg sudah diinternalisasinya lewat proses sosialisasi & proses pembudayaan selama hidup sejak masa kecilnya hingga renta.

Kepribadian ada yg selaras & ada yg tak selaras dgn lingkungan alam serta sosial. Pembentukan watak banyak dipengaruhi oleh pengalamannya tatkala selaku anak-anak yg berada dlm asuhan orang-orang terdekat di lingkungannya, yakni ayahnya, ibunya, kakaknya, & individu yang lain yg berada di sekelilingnya.

Suatu kebudayaan sering memancarkan sebuah watak khas tertentu yg tampak dr luar. Watak inilah yg terlihat oleh orang asing. Watak khas itu sering terlihat pada gaya tingkah laku masyarakatnya, kegemaran-hobi mereka, & aneka macam benda budaya hasil karya mereka.

Lihat juga

Proses Interaksi Sosial Sebagai Dasar Pengembangan Pola Keteraturan Dan Dinamika Kehidupan

Demikianlah artikel yg kami bagikan mengenai Materi Sosialisasi Sebagai Proses Dalam Pembentukan Kepribadian. Semoga bermanfaat & anda pun lebih bersosialisasi dlm kehidupan bermasyarakat anda.