Materi Kewirausahaan Pengolahan Budidaya Tanaman Pangan – Sebelumnya admin telah membagikan postingan terkait mengenai
Materi Wirausaha Produk Teknologi Transportasi & Logistik. Dan untuk lebih lengkapnya, eksklusif saja anda menyimak poin-poin penjelasan postingan yg kami bagikan di bawah ini.
|
Materi Kewirausahaan Pengolahan Budidaya Tanaman Pangan |
Budi daya berpangkal pada cultivation, yakni suatu kerja yg berupaya untuk menambah, menumbuhkan, & merealisasikan benda ataupun makhluk supaya lebih besar (berkembang), & meningkat (banyak). Kinerja ini memerlukan perasaan seolah dirinya (pembudi daya) hidup, meningkat & meningkat . Prinsip pembinaan rasa dlm kinerja kebijaksanaan daya ini akan menunjukkan hidup pada tumbuhan atau hewan, tetapi dlm melakukan pekerjaan , diperlukan tata cara yg berlangsung kegiatan berkala , mirip kebiasaan hidup orang: makan, minum & bergerak. Maka, seorang pembudi daya mesti mengetahui kartakter tanaman atau binatang yg di’budidaya’kan.
Konsep cultivation terlihat pada penyatuan diri dgn alam & pengertian tanaman atau binatang. Pemikiran echosystem menjadi langkah yg senantiasa dipikirkan keseimbangan hidupnya. Manfaat edukatif kecerdikan daya ini ialah pembinaan perasaan, pembinaan kesanggupan mengetahui pertumbuhan & menyatukan dgn alam (echosystem) menjadi anak & tenaga kerja yg berpikir sistematis, namun manusiawi & keteguhan. Hasil budi daya tak akan mampu dipetik dlm waktu singkat melainkan memerlukan waktu & harus diawasi dgn penuh keteguhan.
Bahan & perlengkapan teknologi kebijaksanaan daya sesungguhnya mampu diangkat dr kehidupan sehari-hari yg variatif, karena setiap daerah mempunyai potensi kearifan yg berlainan. Budi daya sudah dilaksanakan oleh pendahulu bangsa ini dgn teknologi tradisi, telah menunjukkan desain budi daya yg memperhitungkan informasi terkini, tetapi belum mempunyai tolok ukur ketepatan dgn suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yg sedang meningkat . Maka, pembelajaran prakarya-budi daya diharapkan bisa mendapatkan pandangan gres pengembangan berbasis materi tradisi dgn memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut. Indonesia merupakan negara yg kaya akan sumber daya alam. Seharusnya, Indonesia bisa menyanggupi keperluan pangannya sendiri. Kenyataannya, Indonesia mesti mengimpor pangan.
Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia. Pertanian pula yg menjadi penentu ketahanan, bahkan kedaulatan pangan. Namun, sektor pertanian selaku salah satu faktor yg mengindikasikan tingkat kemakmuran & peradaban suatu bangsa, kini makin tak digemari generasi muda. Banyak yg mengidentikkan dunia pertanian dgn kelas rendahan. Kita mesti menyadari bahwa pangan yg kita konsumsi berasal usaha kecerdikan daya sehingga perjuangan kecerdikan daya tanaman merupakan perjuangan yg mulia.
Bangsa yg besar yaitu bangsa yg dibangun dr kemandirian masyarakatnya, yakni penduduk yg mampu menopang dirinya sendiri tanpa bergantung pada pihak luar. Hal ini bisa diraih jikalau warganya mempunyai jiwa kewirausahaaan. Punya aksara kuat selaku enterpreneur.
A. Perencanaan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan
Indonesia dimengerti sebagai negara agraris, yakni negara yg sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian di banyak sekali bidang pertanian, mirip kecerdikan daya tanaman pangan. Kelompok tanaman yg termasuk komoditas pangan yaitu tumbuhan pangan, tanaman hortikultura nontanaman hias & kelompok tumbuhan lain penghasil materi baku produk pangan. Dalam pembelajaran kali ini, kita akan mempelajari tentang tumbuhan pangan utama, yakni tanaman yg menjadi sumber utama bagi karbohidrat & protein untuk menyanggupi keperluan tubuh manusia.
Hasil kebijaksanaan daya tumbuhan pangan dimanfaatkan untuk menyanggupi keperluan pangan sendiri. Hasil budi daya tumbuhan pangan pula diperdagangkan sehingga mampu menjadi mata pencaharian. Hal ini membuat tumbuhan pangan sebagai komoditas pertanian yg sungguh penting bagi bangsa Indonesia.
Indonesia mempunyai aneka macam jenis tumbuhan pangan. Keberagaman jenis tumbuhan pangan yg kita miliki merupakan anugerah dr Yang Mahakuasa sehingga kita mesti bersyukur kepada-Nya. Bentuk syukur pada Yang Mahakuasa dapat diwujudkan dgn memanfaatkan produk pangan yg dihasilkan oleh petani dgn sebaik-baiknya. Pelestarian & pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yg melimpah ini, bisa dgn membuatnya selaku pilihan dlm berwirausaha, yakni wirausaha di bidang tumbuhan
pangan.
Tanaman pangan adalah sumber kehidupan bagi manusia. Makara, keberadaannya akan selalu dibutuhkan selagi insan masih hidup. Maka, wirausaha di bidang kecerdikan daya tumbuhan pangan akan terus menjadi peluang yg baik, selama manusia masih membutuhkan pangan untuk kehidupannya.
Tanaman pangan dikelompokkan berdasarkan umur, yakni tumbuhan semusim dan tumbuhan tahunan. Tanaman semusim yakni tumbuhan yg dipanen dlm satu musim tanam, yakni antara 3-4 bulan, misal jagung & kedelai atau antara 6-8 bulan, mirip singkong. Tanaman tahunan adalah tanaman yg terus berkembang sesudah bereproduksi atau menuntaskan siklus hidupnya dlm rentang waktu lebih dr dua tahun, contohnya sukun & sagu.
Tanaman pangan pula dibagi menjadi 3 golongan, yaitu serealia, kacangkacangan & umbi-umbian. Kelompok serealia & kacang-kacangan menciptakan biji selaku produk hasil budi daya, sedangkan umbi-umbian menghasilkan umbi batang atau umbi akar selaku produk hasil budi daya.
Contoh tanaman pangan :
- Serealia terdiri dr : Padi, Jagung & Sorgum
- Kacang-kacangan terdiri dr : Kedelai, Kacang tanah, & Kacang hijau
- Umbi-umbian terdiri dr : Singkong, Ubi jalar, & Talas
1. Padi (Oryza sativa L.)
Padi mempunyai batang yg berbuku & berongga. Daun & anakan berkembang dr buku yg ada pada batang. Bunga atau malai timbul dr buku yg terakhir. Akar padi berbentukakar serabut. Bulir padi terdapat pada malai yg dimiliki oleh anakan. Budi daya padi dikelompokkan menjadi padi sawah, padi gogo, & padi rawa. Tanaman padi diperbanyak dgn menggunakan biji.
2. Jagung (Zea mays L.)
Jagung memiliki batang tunggal yg terdiri atas buku & ruas. Daun jagung terdapat pada setiap buku pada batang. Jagung memiliki bunga jantan & bunga betina yg terpisah, namun masih pada pohon yg sama. Bunga jantan terletak di ujung batang, sedangkan bunga betina (tongkol) berada di pecahan tengah batang jagung. Jagung mampu ditanam di lahan kering maupun di lahan sawah setelah panen padi. Tanaman jagung diperbanyak dgn biji.
3. Sorgum (Sorghum bicolor L.)
Tanaman sorgum sekilas ibarat dgn jagung. Sorgum memilik batang yg berbuku-buku. Kadang-kadang sorgum pula mampu memiliki anakan. Sorgum mempunyai bunga yg tersusun dlm malai yg terdapat di ujung batang. Sorgum diperbanyak dgn biji. Sorgum bisa ditanam pada banyak sekali keadaan lahan, baik lahan subur maupun lahan kurang subur atau lahan marjinal karena sorgum memiliki daya penyesuaian yg luas.
4. Kedelai (Glycine max L.)
Kedelai merupakan tumbuhan semusim dgn tinggi tumbuhan antara 40-90 cm, mempunyai daun tunggal & daun bertiga (trifoliate). Daun & polong kedelai memilliki bulu. Tanaman kedelai mempunyai umur antara 72–90 hari. Polong kedelai yg telah masak ditandai dgn kulit polong yg berwarna cokelat. Kedelai diperbanyak dgn biji. Berdasarkan warna bijinya, kedelai dibedakan menjadi kedelai kuning, hijau kekuningan, cokelat, & hitam. Endosperm kedelai umumnya berwarna kuning. Kedelai mampu ditanam di lahan kering atau di sawah sesudah panen padi.
5. Kacang Tanah (Arachis hipogeae L.)
Kacang tanah mampu ditanam di lahan kering & lahan sawah sesudah panen padi. Kacang tanah diperbanyak dgn biji. Kacang tanah memiliki batang yg bercabang dgn tinggi tumbuhan antara 38-68 cm. Tanaman ini mempunyai tipe berkembang dgn memanjang di atas permukaan tanah. Kacang tanah memiliki polong yg tumbuh dr ginofor di dlm tanah. Kacang tanah mampu dipanen pada umur 90-95 hari sesudah tanam.
6. Kacang Hijau (Vigna radiata L.)
Tanaman kacang hijau merupakan tumbuhan pangan semusim yg mempunyai umur panen antara 55-65 hari setelah tanam. Kacang hijau mempunyai tinggi tumbuhan antara 53-80 cm, batang bercabang serta daun & polong yg berbulu. Kacang hijau diperbanyak dgn biji. Kacang hijau mampu ditanam di lahan kering maupun di lahan sawah sehabis panen padi.
7. Singkong (Manihot utilissima)
Tanaman singkong atau ubi kayu merupakan tumbuhan berkayu yg dipanen umbinya. Daun tumbuhan ini dapat dimanfaatkan selaku sayuran. Tanaman ubi kayu bisa membuat biji, tetapi tak digunakan untuk perbanyakan. Tanaman ini biasanya diperbanyak dgn memakai stek batang. Umur tumbuhan ubi kayu sekitar 8-10 bulan. Tanaman ubi kayu mempunyai daya pembiasaan yg luas, tetapi biasanya, ubi kayu ditanam di lahan kering.
8. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)
Tanaman ubi jalar yakni tanaman pangan yg memiliki batang panjang menjalar. Tipe pertumbuhannya dapat berupa semak, semakmenjalar atau menjalar. Ubi jalar bisa diperbanyak dgn cuilan ubi, pucuk batang & setek batang. Umur tumbuhan ubi jalar berkisar antara 4-4.5 bulan. Ubi jalar biasanya ditanam pada guludan tanah di lahan tegalan atau lahan sawah. Warna kulit umbi maupun warna daging umbi bervariasi, mulai dr umbi yg berwarna putih, krem, orange atau ungu.
Tanaman pangan menyebar dengan-cara merata di seluruh wilayah Indonesia & terdapat beberapa daerah yg menjadi pusat pengembangan tanaman pangan tertentu. Hal ini disebabkan oleh kebiasan penduduk dlm memajukan tumbuhan pangan tertentu & kesesuaian lahan. Misalnya, Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat & Jawa Tengah menjadi pusat buatan beras. Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, & Jawa Timur merupakan pusat buatan untuk kedelai.
Tanaman serealia lazimnya diperbanyak dgn biji serta mampu dibudidayakan di lahan sawah atau lahan kering, sedangkan tumbuhan pangan umbi-umbian diperbanyak dgn stek serta biasanya ditanam di lahan kering. Berdasarkan ketinggian wilayah, tumbuhan pangan bisa dibudidayakan pada aneka macam jenis lahan dr dataran rendah sampai dataran tinggi. Salah satu usaha untuk meraih hasil yg optimal yakni menanam varietas yg sesuai untuk masing-masing nalar daya. Sampai dikala sudah banyak dihasilkan varietas untuk setiap jenis tumbuhan pangan.
|
Contoh Varietas Beberapa Jenis Tanaman Pangan |
Pangan hasil olahan dr hasil budi daya tumbuhan harus bermutu baik & memenuhi syarat keselamatan pangan mulai dr proses kecerdikan daya, pascapanen, & pembuatan. Persyaratan dasar yg harus dipenuhi mencakup Good Agriculture Practices (GAP)/Good Farming Practices (GFP) untuk kecerdikan daya, Good Handling Practices (GHP) untuk penanganan pascapanen serta Good Manufacturing Practices (GMP) untuk pembuatan.
Informasi :
Good Agriculture Practices (GAP)/Good Farming Practices (GFP) yaitu suatu pedoman yg menandakan cara nalar daya tumbuhan/ternak yg baik supaya menciptakan pangan berkualitas, aman, & layak dimakan.
Good Handling Practices (GHP) yaitu suatu pedoman yg menerangkan cara penanganan pascapanen hasil pertanian yg baik agar menciptakan pangan bermutu, aman, & patut dikonsumsi.
Good Manufacturing Practices (GMP) adalah suatu pedoman yg menerangkan cara pembuatan hasil pertanian yg baik semoga menciptakan pangan bermutu, aman, & patut dimakan.
Wirausaha berasal dr kata wira dan perjuangan. Arti kata wira yakni pejuang, utama, gagah, berani, teladan, & jujur, sedangkan usaha merupakan kegiatan yg dikerjakan. Pengertian wirausaha yakni orang yg pintar atau berbakat mengenali produk baru, memilih cara produksi baru, menyusun kegiatan untuk mengadakan produk gres, menertibkan permodalan serta memasarkannya. Pelaku wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur.
Kewirausahaan, mirip tercantum dlm lampiran Keputusan Menteri Koperasi & Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, yaitu semangat, sikap, sikap & kesanggupan seseorang dlm menanggulangi usaha atau aktivitas yangmengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi & produk gres dgn meningkatkan efisiensi dlm rangka menampilkan pelayanan yg lebih baik & atamemperoleh keuntungan yg lebih besar. Entrepreneurship yakni sikap & sikap yg melibatkan keberanian mengambil resiko, kesanggupan berpikir inovatif & kreatif.
Kewirausahaan yakni kesanggupan menciptakan sesuatu yg gres dengan-cara kreatif & inovatif untuk merealisasikan nilai tambah (Overton, 2002). Kreatif mempunyai arti menghasilkan sesuatu yg belum pernah ada sebelumnya. Inovatif mempunyai arti memperbaiki, memodifikasi, & membuatkan sesuatu yg sudah ada. Nilai tambah mempunyai arti mempunyai nilai lebih dr sebelumnya.
Indonesia ialah negara berpenduduk besar sehingga keperluan pangannya sungguh besar. Hal ini sudah membuat Indonesia selaku salah satu konsumen pangan paling besar produk pangan hasil pertanian. Usaha untuk memproduksi pangan sendiri sungguh penting dilaksanakan supaya terpenuhinya keperluan pangan bangsa Indonesia.
Berbagai jenis wirausaha bisa dipilih, contohnya opsi wirausaha pada bidang nalar daya pangan. Selama insan masih ada, keperluan makan akan tetap ada. Artinya, kesempatan untuk wirausaha dibidang pangan senantiasa terbuka. Wirausaha pula tak mengenal usia. Jika ada yg mengajukan pertanyaan kapan seseorang seharusnya memulai wirausaha, jawabnya yakni: sekarang.
Banyak perjuangan di sektor akal daya tanaman yg perlu dikembangkan lewat wirausaha sehingga dapat meningkatkan buatan pangan maupun meningkatkan nilai tambah produk pangan hasil pertanian. Berikut yakni teladan beberapa teladan wirausaha di bidang budi daya tanaman pangan:
- Budi daya padi untuk membuat beras
- Budi daya kedelai untuk menghasilkan biji
- Budi daya kedelai untuk dipanen muda
- Budi daya kacang tanah untuk membuat biji
- Budi daya kacang tanah untuk panen konsumsi
- Budi daya kacang hijau untuk panen biji
- Budi daya sorgum untuk panen biji
- Budi daya sorgum untuk materi baku bioetanol
- Budi daya sorgum untuk dijadikan ikut pakan hijauan
- Budi daya jagung untuk membuat biji
B. Proses Produksi Budi Daya Tanaman Pangan
Budi daya tanaman pangan membutuhkan lahan atau media tanam, bibit, nutrisi & air serta pelindung tumbuhan untuk pengendalian hama & organisma lain selaku fasilitas kecerdikan daya. Seluruh fasilitas akal daya mesti sesuai dgn pedoman yg dibikin oleh pemerintah untuk menjamin persyaratan mutu produk.
1. Lahan
Pemilihan lahan sangat memilih tingkat kesuksesan dr perjuangan logika daya tumbuhan pangan yg dilaksanakan. Akibatnya, mesti dilakukan penyeleksian lahan dgn baik, sejak permulaan sebelum usaha tersebut dimulai. Pemilihan lahan mencakup hal-hal berikut:
a. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi untuk kebijaksanaan daya tanaman pangan harus memenuhi ketentuan-ketentuan selaku berikut.
- Penanaman pada lahan kering tak berbeda dgn Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) & Rencana Detail Tata Ruang Daerah (RDTRD).
- Lokasi sesuai dgn peta perwilayahan komoditas yg akan diusahakan.
- Apabila peta perwilayahan komoditas belum tersedia, lokasi
- mesti sesuai dgn Agro Ecology Zone (ARZ) untuk menjamin produktivitas & mutu yg tinggi.
- Lahan sungguh direkomendasikan terang status kepemilikan & hak penggunaannya.
- Lahan mesti terperinci pengairannya.
b. Riwayat Lokasi Diketahui
Riwayat lokasi bisa dimengerti dgn mencatat riwayat penggunaan lahan.
c. Pemetaan Lahan
Sebelum melaksanakan usaha bikinan tumbuhan pangan, dijalankan pemetaan penggunaan lahan sebagai dasar penyusunan planning rotasi/pergiliran pembibitan & penanaman.
d. Kesuburan Lahan
- Lahan untuk logika daya tumbuhan pangan mesti memiliki kesuburan tanah yg cukup baik.
- Kesuburan tanah yg rendah dapat terselesaikan melalui pemupukan, memakai pupuk organik dan/atau pupuk anorganik.
- Untuk menjaga kesuburan lahan, dilaksanakan rotasi/pergiliran tanaman.
e. Saluran drainase atau susukan air
Saluran drainase supaya dibikin. Ukurannya diubahsuaikan dgn kondisi lahan & komoditas yg akan diusahakan.
f. Konservasi lahan :
- Lahan untuk kebijaksanaan daya tumbuhan pangan, yakni lahan datar hingga dgn lahan berkemiringan kurang dr 30% yg diikuti dgn upaya tindakan konservasi.
- Untuk kemiringan lahan >30%, wajib dilaksanakan tindakan konservasi.
- Pengelolaan lahan dijalankan dgn tepat untuk menangkal terjadinya erosi tanah, pemadatan tanah, perusakan struktur & drainase tanah, serta hilangnya sumber hara tanah.
2. Benih
Jenis benih pula sungguh menentukan kualitas & produktivitas dr usaha kecerdikan daya tumbuhan pangan yg dilaksanakan. Dengan demikian, harus diperhatikan beberap hal penting, mirip berikut.
- Varietas yg dipilih untuk ditanam, yaitu varietas unggul atau varietas yg telah dilepas oleh Menteri Pertanian.
- Benih atau materi tumbuhan diubahsuaikan dgn agroekosistem kecerdikan dayanya serta mempunyai akta & label yg jelas (jelas nama varietasnya, daya meningkat , tempat asal & tanggal kedaluwarsa), serta berasal dr perusahaan/penangkar yg terdaftar.
- Benih atau materi tanaman mesti sehat, memiliki vigor yg baik, tak menjinjing & atau menularkan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) di lokasi usaha bikinan.
- Apabila dikehendaki, sebelum ditanam, diberikan perlakuan (seed treatment).
Tanaman pangan dr kelompok serealia & kacang-kacangan diperbanyak dgn menggunakan benih, sedangkan tumbuhan umbiumbian diperbanyak dgn memakai stek. Benih ialah biji selaku penggalan regeneratif tumbuhan yg dipakai selaku materi untuk pertanaman, sedangkan stek yakni belahan vegetatif tumbuhan yg dijadikan materi perbanyakan tumbuhan. Benih yg dipakai mesti bermutu baik yg meliputi mutu fisik, fisiologis, maupun mutu genetik. Sebaiknya benih yg ditanam dikenali nama varietasnya.
|
Contoh Benih Tanaman Pangan |
3. Pupuk
Pupuk merupakan materi yg diberikan pada tumbuhan atau lahan untuk menyanggupi keperluan nutrisi tumbuhan. Pupuk terdiri atas dua jenis, yakni pupuk organik & anorganik.
Pupuk organik yaitu pupuk yg berasal dr sisa-sisa makhluk hidup, seperti kompos atau pupuk sangkar. Saat ini, sudah tersedia banyak sekali pupuk organik yg siap pakai. Pupuk anorganik berasal dr bahanbahan mineral, seperti KCL, Urea, & TSP. Pupuk mampu digolongkan pula ke dlm 3 jenis pupuk, yakni :
- Pupuk anorganik yg digunakan, yakni jenis pupuk yg terdaftar, disahkan atau direkomendasikan oleh pemerintah.
- Pupuk organik yaitu pupuk yg sebagian besar atau semuanya terdiri atas bahan organik yg berasal dr tumbuhan atau binatang yg sudah melalui proses rekayasa, bisa berupa padat atau cair yg dipakai untuk memasok materi organik, memperbaiki sifat fisik, kimia & biologi tanah.
- Pembenah tanah yakni bahan-materi sintetis atau alami, organik atau mineral berupa padat atau cair yg bisa memperbaiki sifat fisik kimia & biologi tanah.
Pemupukan diusahakan menunjukkan faedah yg sebesar-besarnya dgn pengaruh yg sekecil-kecilnya, serta menyanggupi lima tepat :
- sempurna jenis, yaitu jenis pupuk mengandung unsur hara makro atau mikro sesuai dgn keperluan tumbuhan, dgn memperhatikan kondisi kesuburan lahan;
- tepat mutu, yakni mesti memakai pupuk yg bermutu baik, sesuai standard yg ditetapkan;
- tepat waktu, yaitu diaplikasikan sesuai dgn keperluan, stadia berkembang tumbuhan, serta keadaan lapangan yg tepat;
- tepat takaran, yakni Jumlah yg diberikan sesuai dgn proposal/rekomendasi spesifik lokasi;
- tepat cara aplikasi, yakni diadaptasi dgn jenis pupuk, tumbuhan & keadaan lapangan.
|
Pupuk Organik Cair |
4. Pelindung Tanaman
Perlindungan tanaman mesti dilaksanakan sesuai dgn tata cara Pengendalian Hama Terpadu (PHT), menggunakan fasilitas & cara yg tak mengganggu kesehatan insan, serta tak memunculkan gangguan & kerusakan lingkungan hidup.
Perlindungan tumbuhan dilaksanakan pada masa pratanam, masa pertumbuhan tanaman dan/atau masa pascapanen, diubahsuaikan dgn keperluan. Standar pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sebagai berikut.
- Tindakan pengendalian OPT dilaksanakan sesuai pendapat. Penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir apabila caracara yg lain dinilai tak mencukupi.
- Tindakan pengendalian OPT dijalankan atas dasar hasil pengamatan terhadap OPT & faktor yg memengaruhi kemajuan serta terjadinya serangan OPT.
- Penggunaan fasilitas pengendalian OPT (pestisida, agens hayati, serta alat & mesin), dilaksanakan sesuai dgn tawaran baku & dlm penerapannya telah mendapat tutorial/latihan dr penyuluh atau para jago di bidangnya.
- Dalam memakai pestisida, petani mesti sudah mendapat pembinaan.
Pestisida yaitu pengendali OPT yg menyebabkan penurunan hasil & mutu tumbuhan baik dengan-cara langsung maupun tak eksklusif, tetapi efektif terhadap OPT yg menyerang. Pestisida terdiri dr pestisida hayati maupun pestisida buatan. Petisida yg dipakai mesti pestisida yg sudah terdaftar & diizinkan Menteri Pertanian untuk tumbuhan yg bersangkutan. Penyimpanan pestisida pun harus menyanggupi persyaratan selaku berikut.
- Pestisida mesti disimpan di tempat yg baik & aman, berventilasi baik, & tak bercampur dgn material lainnya.
- Harus terdapat akomodasi yg cukup untuk menakar & mencampur pestisida.
- Tempat penyimpanan seharusnya bisa menahan tumpahan (antara lain untuk menghalangi kontaminasi air).
- Terdapat fasilitas untuk menghadapi keadaan darurat, mirip tempat untuk mencuci mata & anggota badan yang lain, persediaan air yg cukup, pasir untuk dipakai apabila terjadi kontaminasi atau terjadi kebocoran.
- Akses ke tempat penyimpanan pestisida terbatas cuma pada pemegang kunci yg sudah mendapat training.
- Terdapat pedoman atau tata cara penanggulangan kecelakaan selesai keracunan pestisida yg terletak pada lokasi yg praktis dijangkau.
- Tersedia catatan tentang pestisida yg disimpan.
- Semua pestisida mesti disimpan dlm kemasan aslinya.
5. Pengairan
Setiap budi daya tanaman pangan hendaknya disokong dgn penyediaan air sesuai keperluan & peruntukannya. Air hendaknya mampu ditawarkan sepanjang tahun, baik bersumber dr air hujan, air tanah, air embun, tandon, bendungan ataupun metode irigasi/pengairan.
Air yg digunakan untuk irigasi memenuhi baku mutu air irigasi, & tak memakai air limbah berbahaya. Air yg dipakai untuk proses pascapanen & pembuatan hasil tanaman pangan memenuhi baku mutu air yg sehat. Pemberian air untuk tumbuhan pangan dilaksanakan dengan-cara efektif, efisien, ekonomis air & menfaat maksimal. Apabila air irigasi tak mencukupi kebutuhan tumbuhan guna pertumbuhan maksimal, mesti diberikan komplemen air dgn banyak sekali teknik irigasi. Penggunaan air pengairan tak bertentangan dgn kepentingan penduduk di sekitarnya & mengacu pada peraturan yg ada.
Pengairan tak boleh menjadikan terjadinya erosi lahan maupun tercucinya unsur hara, pencemaran lahan oleh materi berbahaya, & keracunan bagi tumbuhan serta lingkungan hidup. Kegiatan pengairan sebaiknya dicatat selaku materi dokumentasi. Penggunaan alat & mesin pertanian untuk irigasi/penyediaan air dr sumber, mesti menyanggupi ketentuan sesuai peraturan perundang-undangan & dapat diterima oleh penduduk .
Budi daya tumbuhan pangan dilaksanakan pada hamparan lahan. Teknik logika daya yg digunakan sangat menentukan kesuksesan usaha budi daya. Di bawah ini merupakan serangkaian proses & teknik budi daya tanaman pangan.
1. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan dilaksanakan untuk mempersiapkan lahan hingga siap ditanami. Pengolahan dilakukan dgn cara dibajak atau dicangkul kemudian dihaluskan hingga gembur. Pembajakan bisa dilaksanakan dgn cara tradisional ataupun mekanisasi. Standar penyiapan lahan yaitu selaku berikut.
- Lahan petani yg dipakai mesti bebas dr pencemaran limbah beracun.
- Penyiapan lahan/media tanam dilakukan dgn baik supaya struktur tanah menjadi gembur & beraerasi baik sehingga perakaran mampu berkembang dengan-cara optimal.
- Penyiapan lahan mesti menghindarkan terjadinya erosi permukaan tanah, kelongsoran tanah, & atau kerusakan sumber daya lahan.
- Penyiapan lahan merupakan cuilan integral dr upaya pelestarian sumber daya lahan & sekaligus selaku langkah-langkah sanitasi & penyehatan lahan.
- Apabila diperlukan, penyiapan lahan disertai dgn pengapuran, penambahan materi organik, pembenahan tanah (soil amelioration), & atau teknik perbaikan kesuburan tanah.
- Penyiapan lahan mampu dikerjakan dgn cara manual maupun dgn alat mesin pertanian.
|
Pembajakan dgn Alat Modern |
2. Persiapan Benih & Penanaman
Benih yg akan ditanam sudah disiapkan sebelumnya. Umumnya, benih tumbuhan pangan ditanam pribadi tanpa didahului dgn penyemaian, kecuali untuk kecerdikan daya padi di lahan sawah. Pilihlah benih yg mempunyai vigor (sifat-sifat benih) baik serta tanam sesuai dgn jarak tanam yg direkomendasikan untuk setiap jenis tumbuhan pangan! Benih ditanam dgn cara ditugal (pelubangan pada tanah) sesuai jarak tanam yg disarankan untuk setiap tanaman. Standar penanaman adalah selaku berikut.
- Penanaman benih atau materi tumbuhan dilakukan dgn mengikuti teknik kebijaksanaan daya yg disarankan dlm hal jarak tanam & keperluan benih per hektar yg diubahsuaikan dgn persyaratan spesifik bagi setiap jenis tumbuhan, varietas, & tujuan penanaman.
- Penanaman dilakukan pada musim tanam yg tepat atau sesuai dgn jadwal tanam dlm manejemen produksi tanaman yg bersangkutan.
- Pada saat penanaman, diantisipasi supaya tanaman tak menderita cekaman kekeringan, kebanjiran, tergenang, atau cekaman faktor abiotik yang lain.
- Untuk menyingkir dari serangan OPT pada daerah endemis & eksplosif, benih atau materi tumbuhan mampu diberi perlakuan yg sesuai sebelum ditanam.
- Dilakukan pencatatan tanggal penanaman pada buku kerja, guna mempermudah jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan, & hal-hal yang lain. Apabila benih mempunyai label, maka label mesti disimpan
3. Pemupukan
Pemupukan berniat menyampaikan nutrisi yg cukup bagi pertumbuhan & perkembangan tanaman. Pemupukan dilakukan setelah benih ditanam. Pupuk bisa diberikan sekaligus pada saat tanam atau sebagian diberikan di saat tanam & sebagian lagi pada beberapa minggu setelah tanam. Oleh karena itu, pemupukan mesti dilakukan dgn tepat baik cara, jenis, takaran & waktu aplikasi. Standar pemupukan mirip berikut.
- Tepat waktu, yaitu diaplikasikan sesuai dgn keperluan, stadia berkembang tumbuhan, serta keadaan lapangan yg tepat.
- Tepat takaran, yaitu Jumlah yg diberikan sesuai dgn tawaran/rekomendasi spesifik lokasi.
- Tepat cara aplikasi, yaitu diubahsuaikan dgn jenis pupuk, tumbuhan & keadaan lapangan.
Pemberian pupuk mengacu pada hasil analisis kesuburan tanah & keperluan tanaman yg dilaksanakan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) setempat.
- Penyemprotan pupuk cair pada tajuk tumbuhan (foliar sprays) tak boleh meninggalkan residu zat-zat kimia berbahaya pada dikala tumbuhan dipanen.
- Mengutamakan penggunaan pupuk organik serta disesuaikan dgn keperluan tumbuhan & keadaan fisik tanah.
- Penggunaan pupuk tak boleh menimbulkan terjadinya pencemaran air baku (waduk, telaga, embung, empang), atau air tanah & sumber air.
- Tidak boleh menggunakan limbah kotoran insan yg tak diberikan perlakuan.
4. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan meliputi penyulaman, penyiraman, & pembumbunan. Penyiraman dilaksanakan untuk menjaga semoga tanah tetap lembab. Penyulaman yaitu kegiatan menanam kembali untuk mengganti benih yg tak meningkat atau tumbuh tak wajar . Pembumbunan dilakukan untuk menutup pangkal batang dgn tanah. Standar pemeliharaan tumbuhan mirip berikut.
- Tanaman pangan mesti dipelihara sesuai karakteristik & keperluan spesifik tanaman supaya mampu berkembang & berproduksi optimal serta membuat produk pangan berkualitas tinggi.
- Tanaman mesti dijaga supaya terlindung dr gangguan binatang ternak, binatang liar dan/atau binatang lainnya.
5. Pengendalian OPT (Organisme pengganggu tumbuhan)
Pengendalian OPT mesti diubahsuaikan dgn tingkat serangan. Pengendalian OPT mampu dilaksanakan dengan-cara manual maupun dgn pestisida. Jika memakai pestisida, mesti dilakukan dgn tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis, sempurna konsentrasi/takaran, tepat waktu, tepat sasaran (OPT sasaran & komoditi), serta sempurna cara & alat aplikasi
|
Penyemprotan Fungisida untuk Pengendalian OPT |
|
Alat Penyemprot untuk Pengendalian OPT |
Penggunaan pestisida mesti diusahakan untuk memperoleh manfaat yg sebesarnya dgn efek sekecil-kecilnya. Penggunaan pestisida mesti sesuai standar berikut ini.
- Penggunaan pestisida memenuhi 6 (enam) patokan sempurna serta menyanggupi ketentuan baku lainnya sesuai dgn “Pedoman Umum Penggunaan Pestisida”, yaitu : sempurna jenis, tepat mutu, sempurna takaran, tepat konsentrasi/dosis, tepat waktu, tepat sasaran (OPT sasaran & komoditi), serta tepat cara & alat aplikasi.
- Penggunaan pestisida diupayakan seminimal mungkin meninggalkan residu pada hasil panen, sesuai dgn “Keputusan Bersama Menteri Kesehatan & Menteri Pertanian Nomor 881/Menkes/SKB/VIII/1996 & 771/Kpts/TP.270/8/1996 wacana Batas Maksimum Residu Pestisida Pada Hasil Pertanian”.
- Mengutamakan penggunaan petisida hayati, pestisida yg mudah terurai & pestisida yg tak meninggalkan residu pada hasil panen, serta pestisida yg kurang berbahaya terhadap insan & ramah lilngkungan.
- Penggunaan pestisida tak memunculkan efek negatif terhadap kesehatan pekerja (misalnya dgn menggunakan busana santunan) atau aplikator pestisida.
- Penggunaan pestisida tak menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan hidup terutama terhadap biota tanah & biota air.
- Tata cara aplikasi pestisida harus mengikuti hukum yg tertera pada label. Pestisida yg residunya berbahaya bagi insan tak boleh diaplikasikan menjelang panen & ketika panen.
Berdasarkan persyaratan pengendalian OPT, pencatatan penggunaan pestisida harus dijalankan seperti di bawah ini :
- Pestisida yg dipakai dicatat jenis, waktu, takaran, konsentrasi, & cara aplikasinya.
- Setiap penggunaan pestisida mesti selalu dicatat yg mencangkup nama pestisida, lokasi, tanggal aplikasi, nama distributor/kios, & nama penyemprot (operator).
- Catatan penggunaan pestisida minimal dipakai 3 tahun.
6. Panen & Pasca Panen
Panen yakni tahap terakhir dr budi daya tumbuhan pangan. Setelah panen, hasil panen akan memasuki tahapan pascapanen. Standar panen mirip.
- Pemanenan mesti dijalankan pada umur/waktu yg tepat sehingga mutu hasil produk tumbuhan pangan bisa optimal pada di saat dikonsumsi.
- Penentuan dikala panen yg tepat untuk setiap komoditi tumbuhan pangan mengikuti persyaratan yg berlaku.
- Cara pemanenan tanaman pangan mesti sesuai dgn teknik & anjuran baku untuk setiap jenis tanaman sehingga diperoleh mutu hasil panen yg tinggi, tak rusak, tetap segar dlm waktu usang, & mengurangi tingkat kehilangan hasil.
- Panen bisa dilakukan dengan-cara manual maupun dgn alat mesin pertanian.
- Kemasan (wadah) yg akan digunakan mesti disimpan (diletakkan) di tempat yg aman untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
|
Alat Panen Padi Tradisional, Ani-Ani & Sabit |
|
Alat Panen Padi Modern |
C. Perhitungan Biaya Budi Daya Tanaman Pangan
Suatu penyusunan rencana dlm usaha, senantiasa dibutuhkan penyusunan rencana bisnis yg baik agar usaha yg dijalankan bisa berhasil dgn baik. Dimulai dgn penelusuran wangsit, penentuan jenis usaha, lokasi usaha, kapan memulai usaha, sasaran pasar, sampai taktik pemasarannya. Satu hal yg pula tak kalah penting yakni duduk perkara pengelolaan keuangan, termasuk di dalamnya perhitungan dr besaran ongkos investasi & operasional, sampai ketemu harga pokok produksinya, kemudian penentuan besaran margin sehingga bisa ditentukan berapa harga jualnya.
Perhitungan ongkos bikinan kecerdikan daya tumbuhan pangan pada dasarnya sama dgn asumsi biaya suatu usaha kebanyakan. Biaya yg mesti dimasukkan ke dlm asumsi penentuan harga pokok bikinan, yakni ongkos investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat, dll), serta biaya tak tetap (materi baku, tenaga kerja & overhead). Biaya materi baku yakni ongkos yg dikeluarkan untuk membeli materi baku, baik bahan baku utama, materi pemanis maupun materi bungkus.
Semua biaya tersebut ialah komponen yg akan menentukan harga pokok bikinan suatu produk. Kuantitas buatan sungguh memengaruhi harga pokok bikinan, makin besar kuantitasnya maka efesiensi akan kian bisa ditekan, & ongkos yg dikeluarkan akan makin kecil.
Harga jual produk merupakan sejumlah harga yg dibebankan pada konsumen yg dijumlah dr ongkos bikinan & ongkos lain di luar buatan mirip biaya distribusi & penawaran spesial. Biaya buatan yakni biaya-ongkos yg mesti dikeluarkan untuk terjadinya bikinan usahan, budi daya tumbuhan pangan. Unsur biaya bikinan yakni ongkos materi baku, ongkos tenaga kerja & ongkos overhead. Secara biasa , ongkos overhead dibedakan atas biaya overhead tetap yaitu biaya overhead yg jumlahnya tak berganti meskipun jumlah produksinya berganti & biaya overhead variabel, yakni ongkos overhead yang jumlahnya berganti dengan-cara proporsional sesuai dgn pergeseran jumlah buatan. Biaya yg tergolong ke dlm overhead yaitu biaya listrik, bahan bakar minyak, & ongkos-biaya lain yg dikeluarkan untuk mendukung proses buatan. Jumlah ongkos-biaya yg dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).
Harga Pokok Produksi dijumlah dr jumlah ongkos yg dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harja Jual Produk diawali dgn penetapan HPP/satuan dr setiap produksi yg dijalankan. HPP/unit merupakan HPP dibagi dgn hasil bikinan. Misalnya, pada satu kali bikinan, seluruh biaya yg dikeluarkan merupakan Rp5.000.000, dihasilkan 5.000 kg jagung. Maka ,HPP/kg jagung yaitu Rp1.000,00
Harga jual ditentukan dgn beberapa pertimbangan, yakni bahwa harga jual harus sesuai dgn pasar sasaran yg dituju, memikirkan harga jual dr pesaing & target pencapaian Break Even Point (BEP) serta jumlah keuntungan yg ditemukan sebagai kepingan dr taktik pengembangan wirausaha.
Metode Penetapan Harga Produk dengan-cara teori mampu dilaksanakan dgn tiga pendekatan, berikut.
1. Pendekatan Permintaan & Penawaran (Supply Demand Approach)
Dari tingkat permintaan & penawaran yg ada diputuskan harga keseimbangan (equilibrium price) dgn cara mencari harga yg bisa dibayar konsumen & harga yg diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yg diminta sama dgn jumlah yg ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
Menentukan harga dgn cara menjumlah ongkos yg dikeluarkan produsen dgn tingkat keuntungan yg diinginkan baik dgn markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yg dipasarkan dgn cara menjumlah variabel-variabel yg memengaruhi pasar & harga mirip suasana & kondisi politik, kompetisi, sosial budaya, & lain-lain.
Setelah anda mengetahui cara memilih harga pokok bikinan & harga jual, maka komponen tersebut bisa dimasukkan ke dlm sebuah proposal lengkap suatu usaha, atau biasa disebut proposal bisnis (business plan). Beberapa hal yg biasa masuk pada proposal bisnis mirip berikut.
Proposal Usaha :
a. Deskripsi perusahaan
b. Pasar & penjualan
- Gambaran lingkungan usaha
- Kondisi pasar (pasar sasaran, peluang pasar & perhitungan pangsa pasar)
- Rencana penjualan (Penetapan harga, taktik pemasaran & perhitungan penjualan)
c. Aspek produksi
- Fasilitas & peralatan bikinan
d. Aspek keuangan
- Biaya penjualan, administrasi & biasa
- Sumber pembiayaan & penggunaan dana
- Perhitungan harga pokok buatan
D. Pemasaran Langsung Budi Daya Tanaman Pangan
Dalam pengembangan usaha kebijaksanaan daya tumbuhan pangan, selain aspek perencanaan usaha, buatan & aspek asumsi ongkos, faktor penjualan pula perlu mendapatkan perhatian mudah-mudahan tingkat keberhasilan usaha kecerdikan daya tumbuhan pangan lebih tinggi sehingga keuntungan yg diperoleh akan lebih besar. Strategi penjualan yg tepat akan memperpendek metode atau mata rantai jual beli, sehingga lost of benefit atau keuntungan yg hilang balasan panjangnya tata niaga perdagangan bisa disingkirkan.
Proses selesai dr suatu rangkaian penyusunan rencana usaha yakni penjualan. Seringkali penjualan dianggap sebagai ujung tombak suatu bisnis, walaupun sebaiknya semua tahap pada penyusunan planning bisnis tetap penting. Proses penjualan tentu berafiliasi dgn proses sebelumnya, seperti pada Gambar berikut :
|
Pemasaran Langsung |
Banyak taktik penjualan yg bisa digunakan untuk menjual produk Budi daya Tanaman Pangan. Pada tahap awal, pemilihan pemasaran dengan-cara langsung disarankan karena masih terbatasnya jangkauan pasar yg ada. Ke depannya, bisa dikembangkan tata cara penjualan yang lain.
Sistem penjualan eksklusif, merupakan metode penjualan tanpa memakai perantara. Penjualan langsung pula terbagi menjadi banyak sekali jenis, misalnya penjualan dgn mempunyai toko sendiri, atau metode penjajaan pribadi pada konsumen. Pemilihan tata cara pemasaran yg tepat menjadi salah satu penentu kesuksesan dr penerimaan produk tersebut di tangan konsumen. Banyak sisi positif dr tata cara penjualan langsung, di santaranya penghematan waktu & bisa memperkenalkan langsung produk kita pada konsumen, tak kebergantungan pada pihak lain, serta waktu yg fleksibel.
Berbicara mengenai pasar, sebaiknya dgn menimbang-nimbang jarak antara sentral buatan dgn pasar atau konsumen tujuan. Pertimbangan ini didasarkan pada sifat dr produk kecerdikan daya tumbuhan pangan yg dengan-cara biasa bukan merupakan komoditas yg tahan lama. Karena sifat inilah, pasar relatif tak boleh terlalu jauh dgn sentral produksi. Kalaupun terpaksa memperoleh pasar yg jauh, harus diimbangi dgn kelancaran tanpa kendala transportasi & tata cara pengemasan yg aman. Dengan demikian, pemilihan tata cara penjualan langsung lebih tepat untuk produk kecerdikan daya tumbuhan pangan.
Salah satu ujung tombak penjualan yaitu penawaran spesial. Berbagai media penawaran spesial bisa digunakan untuk membantu meningkatkan penjualan dr produk Budi daya Tanaman Pangan. Media yg bisa dipakai untuk memasarkan produk, pasti disesuaikan dgn kapasitas produksi yg sudah dibuat.
- Tahap pertama dimulai dgn yg kecil, kenalkan pengecap buaya pada sahabat teman erat, kawan dekat sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman dekat bermain. Berilah sedikit tes produk semoga mereka bisa mencicipi produk buah buatan Anda supaya mereka kesengsem berbelanja.
- Bila produk mulai bisa di terima & banyak penggemar, mulailah merambah pasar gres dgn menitipkannya di warung, di toko, atau di kantin sekolah
- Manfaatkanlah teknologi internet & social network seperti facebook & twiter selaku fasilitas penjualan yg lain. Perbanyaklah teman & follower, untuk memperluas pemasaran. Bisa pula dgn bikin blog gratis atau situs web yg berbayar dgn relatif terjangkau harganya.
- Gunakan penjualan yg kreatif yg hanya sedikit orang menjalaninya. Sebagai contoh bisa mempergunakan hadirnya fenomena “pasar terkejut ” di hampir setiap kota di Indonesia, pula dikala ada momen “Car free day”, atau pada potensi yang lain.
E. Hasil Kegiatan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan
Berbagai jenis Budi Daya Tanaman Pangan sudah dijelaskan, baik oleh guru maupun oleh sobat-temannya, lewat persentasi tugas yg disampaikan di depan kelas. Diharapkan sudah mendapatkan citra yg baik perihal wirausaha produk ini. Setiap golongan pula sudah mempunyai produk unggulannya, untuk dipilih selaku produk yg akan dijadikan pilihan usaha budi daya tumbuhan pangan, yg sudah disepakati bareng . Setelah dipilih produk yg akan dijadikan pilihan wirausahanya, kemudian dibentuk perencanaan usahanya, tata cara pembuatan yg dipilih, serta perkiraan ongkos yg diperlukan, tergolong penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) & Harga Jual (HJ).
Persiapan wirausaha ialah hal penting untuk dilaksanakan agar semua terpola dgn baik. Setelah semua sudah disiapkan, jangan pernah ditangguhkan untuk segera dimulai. Hal besar itu dimulai dr hal yg kecil, & dimulai dikala ini. Seorang wirausahan itu seorang yg bisa menangkap potensi dgn cepat, bahkan seonggok rongsokan bisa dirubah menjadi sebongkah emas oleh seorang yg mempunyai jiwa wirausaha. Andakah satu di antaranya? Seorang karyawan, membangun karirnya dr nol hingga puncak karir, tetapi ia tetap tak bisa mewariskan posisinya tersebut pada keluarganya. Namun, seorang wirausahawan, walaupun hanya mempunyai warung saja, ia yakni orang ahli karena sudah mampu memperlihatkan warisan yg memiliki kegunaan untuk keluarganya.
Pilihan berwirausaha yakni opsi cerdas. Saat ananda melakukan pekerjaan di suatu perusahaan/instansi, ananda sedang turut menolong membangun suatu istana. Sayangnya, istana itu bukan milik kamu. Namun, saat kita memutuskan berwirausaha, kita sedang membangun istana milik kita sendiri.
Nah itulah postingan mengenai Materi Kewirausahaan Pengolahan Budidaya Tanaman Pangan. Semoga berfaedah & dgn adanya postingan di atas, anda kian berhasil dlm melaksanakan budidaya tumbuhan pangan untuk meningkatkan penghasilan & membuatkan usaha kewirausahaan yg anda sedang geluti dikala ini.