√ Hakikat Lembaga Sosial Dan Tipe-Tipe Lembaga Sosial

Hakikat Lembaga Sosial Dan Tipe-Tipe Lembaga Sosial Lembaga sosial merupakan bentuk tata cara kelembagaan sosial penduduk tradisional. Lembaga sosial mempunyai orientasi sikap sosial ke dlm yg sangat kuat. Hal itu ditunjukkan dlm orientasi untuk menyanggupi keperluan dr anggota lembaga sosial tersebut. Dalam forum sosial, kekerabatan sosial di antara anggotanya sungguh bersifat personal atau pribadi & didasari oleh loyalitas yg tinggi terhadap pemimpin berdasarkan usia & gengsi sosial yg dimiliki. Mereka terikat satu sama lain menurut ikatan komunal, yaitu suatu perasaan atau sentimen bareng berdasar ikatan kedaerahan, loyalitas, asal usul keturunan, kekerabatan, & kepercayaan kepada kepercayaan batin tertentu.
 merupakan bentuk sistem kelembagaan sosial masyarakat tradisional √  Hakikat Lembaga Sosial Dan Tipe-Tipe Lembaga Sosial
Hakikat Lembaga Sosial Dan Tipe-Tipe Lembaga Sosial

Daftar Isi

A. HAKIKAT LEMBAGA SOSIAL   

1.  Pengertian Lembaga Sosial

Lembaga sosial disebut pula pranata sosial atau institusi sosial. Lembaga sosial ialah seperangkat aturan yg berkisar suatu kegiatan atau keperluan sosial tertentu. Berbagai kegiatan atau keperluan sosial mengakibatkan datangnya banyak sekali pranata di aneka macam bidang kehidupan.
Definisi lembaga sosial berdasarkan para jago sosiologi selaku berikut.

Robert Mac Iver & C.H. Page

Lembaga sosial merupakan merupakan prosedur atau tata cara yg telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yg bergabung dlm suatu kelompok penduduk yg disebut asosiasi.

Liopold Von Wilse & Becher

Lembaga sosial yaitu suatu jaringan proses kekerabatan antarmanusia & antarkelompok sosial yg berfungsi memelihara hubungan serta polanya sesuai dgn minat & kepentingan insan dlm kelompoknya.

Harton

Lembaga sosial yakni suatu metode korelasi sosial yg mengandung nilai-nilai & mekanisme tertentu dlm perjuangan menyanggupi keperluan-kebutuhan pokok masyarakat.

Landis

Lembaga sosial yakni struktur budaya formal yg dirancang untuk memperoleh & menyanggupi keperluan sosial pokok.
Di Indonesia istilah lembaga sosial disebut lembaga kemasyarakatan, karena pengertian lembaga menunjukkan suatu bentuk yg mengandung pengertian yg abnormal, adanya norma-norma & peraturan yg menjadi ciri dr lembaga tersebut. Perkembangan selanjutnya nama-nama tersebut berkelompok-kelompok pada aneka macam keperluan utama pada insan.
Contoh :
Kebutuhan akan pendidikan: memunculkan lembaga kemasyarakatan mirip TK, SD, Sekolah Menengah, Menengah Atas, Perguruan Tinggi, Pesantren, & Pemberantasan Buta Huruf.
Kebutuhan rasa keindahan: menimbulkan lembaga kemasyarakatan mirip olahraga, kesusastraan, seni rupa, & seni bunyi.
Kebutuhan hidup kekerabatan: memunculkan lembaga kemasyarakatan ibarat keluarga batih, pelamaran, perkawinan, & perceraian.
Kebutuhan pencaharian hidup: memunculkan lembaga kemasyarakatan ibarat pertanian, peternakan, koperasi, & industri.

2.  Hubungan Utama Lembaga Sosial

Hakikat lembaga sosial merupakan tata cara yg tersusun menurut tingkah laku yg berlawanan-beda dr organisasi atau grup yg terdiri atas sejumlah orang. Hubungan utama suatu lembaga sosial selaku berikut.
  • Lembaga sosial mengandung nilai-nilai peranan & bentuk tingkah laris yg ditetapkan baik tertulis maupun tak tertulis. Sifatnya mengikat semua anggota penduduk .
  • Pola-pola tingkah laku berkisar pada inovasi & pemenuhan kebutuhan primer. Lembaga sosial bermaksud untuk pemuasan keperluan sosial.
  • Pola pembenaran tingkah laku, termasuk peranan & tata cara yg diputuskan dengan-cara membudaya.
  • Pola-pola tingkah laris yg ditetapkan dengan-cara ketat supaya dipertimbangkan selaku sesuatu yg agak permanen. Perubahan di dalamnya pasti ada, tetapi cuma perubahan yg berhubungan dgn struktur forum sosial. Contohnya, tata cara pendidikan mampu diubah, tetapi pranata pendidikan tersebut lebih permanen.
  • Masyarakat selalu diliputi oleh banyak sekali duduk kasus. Semuanya ini untuk menyanggupi kebutuhan sosial pokok.
  • Manusia mudah-mudahan mampu menyanggupi keperluan hidupnya, membuat lembaga pertanian & industri.
  • Lembaga sosial meningkat ke dlm penduduk dgn cara institusionalisasi & akibatnya menjadi kebiasaan.
  • Kebutuhan akan kepastian aturan & tertib administrasi mendorong insan bikin pranata hukum & pemerintahan.
Semua peranan yg sudah diputuskan dengan-cara sosial merupakan pecahan integral dr lembaga sosial. Ada beberapa hal yg menekankan pentingnya peranan selaku berikut.
  • Anggota penduduk ikut berperan dlm menyusun suatu lembaga sosial ibarat pemerintahan, pendidikan, & ekonomi. Tidak ada anggota yg tanpa partisipasi di golongan tersebut.
  • Anggota penduduk saling berafiliasi & membentuk suatu jaringan hak & kewajiban.
  • Lembaga sosial mengandung perumusan bermacam-macam peranan. Pranata sosial merupakan jaringan peranan yg mengandung nilai biasa di penduduk .
  • Masyarakat memandang bahwa peranan selaku sesuatu yg penting & pelindung penduduk .
  • Dengan memfungsikan jaringan lembaga sosial itu, pranata sosial melaksanakan fungsi penting dlm penduduk . Contohnya, pranata pemerintahan berguna selaku pelindung penduduk .

Ciri-ciri Lembaga Sosial

Lembaga sosial mempunyai ciri khusus selaku berikut.
  • Lembaga sosial merupakan suatu organisasi dr pola-pola pemikiran & sikap yg terwujud melalui acara sosial. Pranata sosial terdiri atas adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan lainnya.
  • Suatu lembaga sosial tradisi baik tertulis maupun tak tertulis berharga untuk merumuskan tujuan & tata tertib. Tradisi tersebut selaku dasar pranata dlm perjuangan menyanggupi kebutuhan primer penduduk yg terdapat di tempat pranata tersebut berlaku.
  • Lembaga sosial mempunyai alat peralatan yg digunakan meraih tujuan, misalnya pembangunan, mesin-mesin, & peralatan lain. Penggunaan tiap-tiap alat tersebut bertentangan-beda antara penduduk yg satu & yang lain.
  • Tingkat kekekalan merupakan ciri semua pranata sosial. Sistem kepercayaan & aneka macam tindakan menjadi belahan institusi sesudah melalui waktu cukup usang. Lembaga sosial sebagai himpunan norma-norma berkisar pada keperluan utama masyarakat.
  • Lembaga sosial mempunyai banyak sekali tujuan tertentu. Dapat pula tujuan-tujuan itu tak sejalan dgn fungsi pranata itu sendiri.
  • Lambang merupakan ciri khas dr pranata sosial. Lambang dengan-cara simbolis menggambarkan tujuan & fungsi pranata sosial.
Contoh :
Kesatuan-kesatuan universitas & perguruan tinggi mempunyai lambang berlainan; kesatuan dlm bidang olahraga pula mempunyai lambang yg berbeda.
Menurut Gillin and Gillin, ciri-ciri biasa lembaga sosial sebagai berikut.
  • Pola pemikiran & perilaku yg terwujud dlm acara-kegiatan masyarakat beserta hasil-hasilnya.
  • Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu. Maksudnya, suatu nilai atau norma akan menjadi lembaga sesudah mengalami proses-proses percobaan dlm waktu yg relatif lama.
  • Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
  • Mempunyai alat-alat kelengkapan yg dipakai untuk meraih tujuan lembaga tersebut. Biasanya alat-alat ini antara satu penduduk dgn penduduk lainnya berlainan.
  • Memiliki lambang-lambang yg merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan & fungsi forum tersebut.
  • Dalam merumuskan tujuan & tata tertibnya, lembaga mempunyai tradisi yg tertulis & tak tertulis.

4.  Tujuan Lembaga Sosial

Lembaga sosial mempunyai tujuan untuk menyanggupi kebutuhan-keperluan utama insan. Menurut Drs. Achmadi, lembaga sosial mempunyai beberapa fungsi selaku berikut.
Memberikan anutan pada anggota masyarakat bagaimana bertingkah laku atau bersikap dlm menghadapi persoalan-dilema dlm penduduk , khususnya yg menyangkut keperluan-keperluan insan.

Menjaga keperluan penduduk .

Memberikan pegangan pada penduduk untuk menyelenggarakan metode pengendalian sosial terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

5.  Proses Pelembagaan Sosial

Lembaga sosial terbentuk dr nilai-nilai, norma-norma, adat istiadat, tata kelakuan, & unsur-unsur budaya yang lain yg hidup di penduduk . Nilai-nilai & norma-norma itu mengarahkan & berperan dlm membentuk pola sikap penduduk . Nilai & norma akan mengalami suatu proses yg pada hasilnya akan menjadi belahan tertentu dr lembaga sosial. Proses tersebut disebut proses pelembagaan (institutionalization). Proses pelembagaan ialah suatu proses yg dilewati nilai & norma yg gres untuk menjadi serpihan dr salah satu lembaga sosial.
Setelah dimengerti , diakui, & dihargai oleh masyarakat, nilai & norma yg gres itu akan ditaati masyarakat dlm kehidupan sehari-hari. Proses ini tak hanya berhenti hingga di sini saja, tetapi nilai & norma sosial tersebut diserap oleh masyarakat. Proses penyerapan nilai-nilai dan norma-norma oleh penduduk disebut internalisasi (internalization). Setelah nilai & norma yg gres itu terserap & mendarah daging di golongan anggota masyarakat usang kelamaan akan menjelma suatu forum.

  Konflik Israel, Palestina, Diantara Kepentingan Politik Malaysia

B. TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL   

Tipe-tipe/Penggolongan Tipe-tipe/penggolongan lembaga sosial selaku berikut.

Berdasarkan Sistem Nilai yg Diterima Masyarakat

  • Pranata sosial dibedakan atas basic institutions & subsidiary institution.
  • Basic institutions ialah pranata sosial yg sangat penting untuk memelihara & mengamati tata tertib dlm penduduk . Contoh: Keluarga, sekolah, & negara.
  • Subsidiary institution merupakan pranata yg dianggap kurang penting. Contoh: Kegiatan-kegiatan untuk rekreasi.

Berdasarkan Klasifikasi Pengembangan

Pranata sosial dibedakan atas crecive institutions & enacted institutions. Kedua hal tersebut merupakan pranata primer lantaran meningkat dr adat istiadat dlm penduduk .
Contoh: Hak milik & perkawinan.

Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat

  • Pranata sosial dibedakan atas approved institutions & unsanctioned institutions.
  • Approved institutions merupakan pranata sosial yg diterima masyarakat, mirip perusahaan, sekolah, & industri.
  • Unsanctioned institutions yaitu pranata sosial yg ditolak penduduk , misalnya pemeras, penjajah, & lintah darat.

Berdasarkan Faktor Penyebaran

Pranata sosial dibedakan atas general institutions & restricted institutions. Contohnya, agama merupakan suatu general institutions karena diketahui hampir semua penduduk di dunia. Adapun agama Islam, Protestan, atau Katolik merupakan restricted institutions karena dianut oleh masyarakat tertentu.

Berdasarkan Fungsi

  • Pranata sosial dibedakan atas cooperation institutions & regulative institutions.
  • Cooperation institutions yakni pranata yg menghimpun pola serta tata cara yg diharapkan untuk meraih tujuan pranata. Misalnya pranata industrialisasi.
  • Regulative institutions ialah pranata yg bermaksud memantau adat istiadat yg tak tergolong penggalan mutlak dr pranata itu sendiri.
Contoh:  Pranata aturan, seperti kejaksaan & pengadilan.
Dalam penduduk yg homogen & tradisional, pola yg mengontrol relasi pranata sosial bersifat statis. Perubahan sosial kebudayaan yg terjadi pada masyarakat yg sudah kompleks sering mengalami goncangan.

2.  Kelembagaan Sosial Masyarakat Tradisional & Masyarakat Modern

Kelembagaan sosial merupakan suatu ikatan sosial bareng di antara anggota penduduk yg mengkoordinasikan tindakan sosial bersama antara anggota penduduk .

Perbedaan kelembagaan sosial antara masyarakat tradisional & penduduk terbaru perwujudannya dapat dilihat dlm perbedaan antara lembaga (institution) & organisasi (organization). Kedua bentuk kelembagaan sosial tersebut pada dasarnya mempunyai sifat-sifat yg bertentangan satu sama lain. Institusi atau lembaga sosial yakni perwujudan dr kelembagaan sosial penduduk tradisional, sedangkan organisasi ialah perwujudan dr kelembagaan sosial masyarakat terbaru. Perbedaan antara kelembagaan sosial penduduk tradisional dlm bentuk lembaga & kelembagaan sosial penduduk modern dlm bentuk organisasi tersebut pada tabel berikut.

Perbedaan Karakteristik Lembaga Sosial & Organisasi Sosial

Perbedaan sikap, orientasi, & pola hubungan antara kedua kelembagaan sosial tersebut merefleksikan perbedaan antara tipe kelembagaan sosial penduduk tradisional & terbaru. Ciri-ciri kedua jenis kelembagaan sosial tersebut akan dibahas satu per satu berikut.

3.  Kelembagaan Sosial Tradisional

Soerjono Soekanto berpendapat bahwa lembaga sosial merupakan bentuk tata cara kelembagaan sosial masyarakat tradisional. Lembaga sosial memiliki orientasi sikap sosial ke dlm yg sungguh kokoh. Hal itu ditunjukkan dlm orientasi untuk memenuhi kebutuhan dr anggota lembaga sosial tersebut.

Dalam lembaga sosial, hubungan sosial di antara anggotanya sungguh bersifat personal atau pribadi & didasari oleh loyalitas yg tinggi terhadap pemimpin menurut usia & gengsi sosial yg dimiliki. Mereka terikat satu sama lain berdasarkan ikatan komunal, yakni suatu perasaan atau sentimen bareng berdasar ikatan kedaerahan, loyalitas, asal muasal keturunan, kekerabatan, & kepercayaan terhadap kepercayaan batin tertentu.

Ciri-ciri kelembagaan sosial penduduk tradisional ini mampu kita jumpai di Indonesia, contohnya dlm tata cara gotong royong di Jawa & di dlm sistem banjar atau ikatan adat di Bali. Gotong royong merupakan ikatan kekerabatan tolong-menolong di antara penduduk desa. Ikatan kekerabatan itu merupakan perwujudan solidaritas khas penduduk agraris tradisional. Dalam forum gotong royong, penduduk terikat satu sama lain berdasarkan kekerabatan sosial. Relasi sosial itu disebut ikatan primordial, yakni lewat ikatan keluarga, ikatan geografis, & ikatan iman kepercayaan tertentu. Di tempat pedesaan, pola relasi gotong royong ini bisa mewujud ke dlm banyak aspek kehidupan. Pola korelasi gotong royong bisa terlihat dlm pola-pola berikut.

”sambatan” dlm pekerjaan pertanian
kerja bakti membersihkan selokan
bersih desa
bentuk ikatan sosial, seperti kehidupan bertetangga.

Pola kekerabatan serupa mampu kita lihat di dlm metode ”banjar” di Bali. Banjar yakni suatu bentuk kolektivitas komunal terkecil di Bali. Banjar mempunyai anggota 50 hingga 100 keluarga. Di antara anggota ”banjar” kebanyakan saling menolong dlm urusan-urusan bareng , menyerupai perkawinan, pesta keluarga, maut, membangun rumah, memperbaiki kuil, mengelola pesta atau upacara adat. Setiap ”banjar” pasti mempunyai suatu gedung konferensi yg digunakan untuk mengadakan konferensi bulanan. Pertemuan tersebut biasanya membahas dilema sosial keagamaan bareng yg dipimpin oleh seorang ”Kelian” (kepala banjar). Hubungan antaranggota banjar tersebut terjalin atas ikatan sosial komunal berdasarkan perasaan bareng . Perasaan bareng itu meliputi rasa mempunyai kawasan setempat & berdasar kepercayaan etika bareng .

4.  Kelembagaan Sosial Modern

Jenis kelembagaan sosial berupa organisasi sosial merupakan ciri menonjol dr sistem kelembagaan sosial di masyarakat terbaru. Setiap anggota organisasi sosial terlibat bareng didorong untuk menyanggupi tujuan bareng . Tujuan itu diraih dgn mendayagunakan mekanisme organisasi berdasarkan cara-cara yg sudah disepakati bareng . Organisasi berfungsi selaku alat atau fasilitas untuk meraih tujuan tertentu. Di dlm organisasi sudah ditetapkan peran masing-masing individu menurut peraturan yg sudah disepakati bareng .
Organisasi sosial dapat berupa asosiasi-asosiasi sosial, seperti asosiasi olahraga, birokrasi pemerintahan, organisasi perusahaan, hingga berbentukpartai atau organisasi massa. Organisasi semacam itu didirikan dengan-cara sadar sesuai kepentingan anggotanya untuk meraih suatu tujuan bersama yg telah ditetapkan apalagi dahulu. Masing-masing orang melaksanakan pekerjaan berdasarkan keutamaan & tingkat keahlian masing-masing. Hubungan antarindividu sungguh bersifat formal atau kurang pribadi. Ikatan sosial di antara anggota penduduk lebih bersifat asosiatif atau berdasar pada kepentingan tertentu & bukan bersifat komunal mirip dlm masyarakat tradisional.
Dalam organisasi sosial tersebut lazimnya terdapat rumusan yg jelas perihal cara pencapaian tujuan, penyusunan rencana, program, pelaksanaan, & sebagainya. Dalam setiap kegiatan tersebut, dengan-cara biasa masing-masing anggota berpartisipasi & bertanggung jawab atas peran mereka masing-masing sesuai dgn peraturan yg sudah ditetapkan bersama.

5.  Penyesuaian Kelembagaan/Akomodasi Baru

Keadaan yg serasi & harmonis akan timbul apabila lembaga-forum kemasyarakatan yg pokok dlm kehidupan insan betul-betul berfungsi & saling mengisi. Dengan kata lain, forum yg diperlukan dlm kehidupan berjalan dengan-cara stabil atau tak mengalami gangguan dr faktor yg lain. Makara, keserasian antara lembaga ekonomi, hukum, budaya, politik, & lembaga yang lain akan bikin kondisi yg serasi & serasi dlm masyarakat. Dalam kondisi yg demikian, setiap individu dengan-cara psikologis akan mencicipi ketenteraman. Setiap kali timbul gangguan kepada kondisi yg serasi tadi maka penduduk mampu menolaknya atau mengubah susunan forum-forum kemasyarakatan dgn maksud mendapatkan unsur yg gres.
Adakalanya penerimaan unsur yg gres akan mengusik kondisi keserasian atau keharmonisan yg menjadikan kegoyahan dlm suatu penduduk . Keadaan ini terjadi bila unsur yg baru & unsur yg lama masing-masing mempunyai sifat yg bertentangan. Kalau kedua unsur ini dengan-cara bersamaan mempengaruhi nilai & norma sosial yg ada maka akan kuat pula pada kehidupan penduduk .
Makin kokoh tekanan terhadap perubahan itu makin tinggi demam isu penduduk untuk mendapatkan perubahan itu, serta makin penting sesuatu yg diubah itu untuk kehidupan penduduk maka tingkat ketidakpastian pada masa transisi itu tak akan terlalu tinggi. Sebaliknya, makin kurang tekanan serta mulut secara umum dikuasai masyarakat terhadap perubahan, meskipun inspirasi yg disebarkan itu sungguh diharapkan dlm kehidupan penduduk maka tingkat ketidakpastian itu akan tetap tinggi.
Contoh :
Bila harga barang-barang keperluan sehari-hari tiba-tiba naik maka perubahan tersebut condong mempengaruhi stabilitas perekonomian yg ditandai dgn terjadinya inflasi. Sebaliknya, bila kenaikan harga itu berlangsung dengan-cara lambat & sedikit demi sedikit maka stabilitas perekonomian dapat terkendali lantaran laju inflasi bisa ditekan.
Pada masa transisi ini akan terjadi disharmonisasi atau suatu keadaan yg tak serasi (serasi) di antara warga penduduk . Selain itu, pula akan terjadi disorganisasi atau melemah & memudarnya nilai & norma lama. Saat mulai memudar & melemahnya nilai serta norma lama, ketika itu pula mulai muncul nilai serta norma gres. Kecepatan waktu masa transisi sungguh tergantung pada proses pelembagaan nilai & norma yg gres itu & tekanan yg diberikan. Demikianlah masa transisi yg menimbulkan ketidakpastian atau situasi yg tegang itu terjadi selaku tamat adanya proses adaptasi dr nilai & norma usang ke nilai & norma gres.
Dalam masyarakat, pembiasaan sehabis terjadinya perubahan sosial bisa dibedakan menjadi dua serpihan, yakni sebagai berikut.

Penyesuaian dr Lembaga-forum Kemasyarakatan

Penyesuaian dr forum-lembaga kemasyarakatan merujuk pada kondisi di mana masyarakat sukses menyesuaikan lembaga-lembaga kemasyarakatan dgn kondisi yg mengalami perubahan sosial & kebudayaan.

Penyesuaian dr Individu yg Ada di Dalam Masyarakat

Penyesuaian dr individu yg ada dlm penduduk merujuk pada usaha-usaha individu untuk beradaptasi dgn lembaga-forum kemasyarakatan yg telah mengalami perubahan atau pergeseran supaya terhindar dr disorganisasi psikologis.
Dalam penduduk yg mengalami perubahan dr penduduk tradisional menuju modern, setiap warga penduduk akan mengalami perubahan itu. Misalnya, mereka akan dituntut untuk meningkatkan pendidikan, mengalami perubahan sikap menjadi lebih individualistis, & dituntut untuk melakukan adaptasi yg lain. Dengan cara itulah mereka dapat bertahan & bersaing dlm kehidupan terbaru.

C. MACAM-MACAM LEMBAGA SOSIAL   

Lembaga Sosial Keluarga

Keluarga yg terdiri atas ayah, ibu, & belum dewasa sebagai suatu keluarga bermakna keluarga selaku suatu lembaga, yaitu mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, & hidup bareng . Keluarga selaku pranata yaitu sekumpulan norma, aturan, atau pemikiran bertingkah laku yg ada & mesti disertai sebab sudah disadari dengan-cara bareng dlm setiap kehidupan keluarga, contohnya adanya masalah ekonomi, saling menolong, melindungi yg lemah, & sebagainya. Keluarga bagaikan suatu pemerintahan kecil di mana ayah bertindak selaku penguasa dgn landasan cinta kasih, sedangkan ibu bertugas mengendalikan rumah tangga supaya tercipta kehidupan yg sejahtera.
Keluarga berperan membina anggota-anggotanya untuk mengikuti keadaan dgn lingkungan fisik maupun lingkungan budaya. Bila semua anggota sudah bisa untuk mengikuti kondisi dgn lingkungan di mana ia tinggal maka kehidupan masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yg damai, aman, & hening. Fungsi pranata keluarga sangat penting artinya bagi penduduk luas karena inti keseluruhan pembiasaan diri setiap orang akan diputuskan di keluarga masing-masing.
Fungsi utama pranata keluarga merupakan mempertahankan biar jangan sampai para anggota keluarganya bertindak menyimpang dr pranata yg ada di penduduk luas. Fungsi pranata keluarga menurut para andal sosiologi meliputi fungsi pengaturan korelasi biologis, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi, fungsi afeksi, fungsi penentuan status, fungsi proteksi, & fungsi ekonomi.

2.  Lembaga Agama

Agama & kepercayaan mengajarkan penganutnya untuk mencintai, menghormati, & menghargai orang lain. Mencintai orang lain ialah suatu sikap atau perbuatan yg memperlihatkan orang lain tersebut yakni ciptaan Tuhan sama menyerupai kita. Tindakan cinta pada sesama mampu dilaksanakan dgn banyak sekali cara, misalnya sikap ramah, sopan santun, & rendah hati dlm bergaul.
Sikap tolong-menolong, kerja sama, saling menghormati, & sebagainya timbul dr sikap solidaritas kelompok. Solidaritas kelompok yakni rasa kesatuan antara warga suatu kelompok dlm suatu penduduk . Untuk mewujudkan rasa kesatuan tersebut diharapkan adanya kesadaran anggota-anggota kelompok.
Para penganut agama berhasrat untuk meraih keselamatan & kebahagiaan baik di dunia ini maupun sesudah maut. Untuk meraih kesempatan tersebut insan tak sanggup bertindak cuma dgn kesanggupan & kekuatan sendiri. Religi (agama & kepercayaan) mengajarkan & memperlihatkan jaminan dgn cara yg khas dlm menolong insan untuk mencapai kebahagiaan & kekurangan yg ada pada insan. Tiap-tiap agama mempunyai cara yg bertentangan.
Adanya agama & religi menyebabkan pencarian insan terhadap nilai-nilai moral menyusut lantaran di dlm agama & religi tersebut penduduk sudah memperoleh banyak sekali bentuk norma moral. Norma-norma religiusitas berguna pula bagi orang yg sering melaksanakan tindak penyimpangan moral, contohnya orang yg suka menipu, mencuri, korupsi, & lain-lain. Pelaku tindak penyimpangan moral tersebut kehilangan identitas moral. Akibatnya, ia mendapat eksekusi sosial ataupun eksekusi aturan.

3.  Lembaga Ekonomi

Sistem ekonomi yg merupakan usaha pengadaan barang & jasa untuk menyanggupi kebutuhan hidup manusia mesti memenuhi keperluan makanan, minuman, kesehatan badan, & proteksi diri dr gangguan luar. Kebutuhan ini dipenuhi dgn barang-barang, mirip nasi, air, pakaian, rumah, senjata, & obat-obatan. Perusahaan jasa makin hari makin banyak lantaran memang setiap orang mempunyai keperluan & keinginan akan aneka macam bentuk pelayanan (jasa).
Adapun fungsi atau peran pranata ekonomi sebagai berikut.

Pengaturan Produksi Barang & Jasa

Produksi mampu diartikan selaku kegiatan pengadaan barang & jasa yg bisa dimanfaatkan untuk kepentingan insan. Produksi mencakup kegiatan untuk mempertinggi faedah barang, baik dengan-cara eksklusif atau tidak, untuk menyanggupi keperluan hidup insan. Untuk melakukan proses buatan diharapkan unsur-unsur bikinan, antara lain alam, tenaga kerja, modal, & tata kelola.
Alam menawarkan pinjaman yg sangat besar terhadap proses bikinan. Alam inilah yg menyediakan bahan dasar untuk diolah insan. Tenaga kerja diartikan selaku suatu kegiatan insan baik dengan-cara jasmani maupun pikiran yg ditunjukkan pada proses bikinan.

Distribusi Barang & Jasa

Distribusi yakni harapan insan untuk menyalurkan barang & jasa dr produsen ke konsumen. Penyaluran barang & jasa ini mencakup tiga pihak yg saling mensugesti, yakni produsen, perantara, & konsumen.
Untuk memperlancar penyaluran barang & jasa tersebut dipakai aneka macam cara. Cara yg paling lazim digunakan yakni pertukaran ekonomi, yakni suatu kegiatan pengalihan atau pertukaran barang & jasa yg dikontrol oleh ketentuan-ketentuan dlm kebudayaan yg bersangkutan. Faktor yg terpenting dlm pertukaran barang & jasa yaitu adanya transaksi antara orang-orang yg mengadakan tukar barang. Transaksi dlm pertukaran ekonomi terdapat tiga model, yaitu pasar, resiprositi, & redistribusi.
Resiprositi yaitu pertukaran barang menurut hak & keharusan yg mereka sepakati bareng . Penekanan metode ini yakni kesadaran kepada kewajiban untuk membalas sumbangan barang & jasa tanpa harus diputuskan harganya. Adapun kekhasan tata cara redistribusi yakni adanya pusat pengumpulan atau penerimaan menurut ketentuan hak & keharusan yg disepakati bareng .
Usaha penyaluran barang & jasa tersebut dengan-cara keseluruhan dikontrol oleh norma-norma yg harus ditaati oleh produsen, perantara maupun konsumen.
Konsumsi Barang & Jasa
Konsumsi adalah pemakaian barang & jasa baik sekaligus maupun dengan-cara sedikit demi sedikit atau berangsur-angsur oleh setiap anggota penduduk yg mendambakan kehidupan yg patut. Kehidupan yg patut itu antara lain diputuskan oleh pemenuhan barang & jasa dlm jumlah atau kualitas yg cukup memadai. Hidup patut tergantung pada tiga faktor, yakni pendapatan, tersedianya barang & jasa, & tingkat barang & jasa.
Untuk menyanggupi pemenuhan keperluan barang & jasa atau keperluan hidup, insan menyesuaikan antara pendapatan dgn keperluan & norma-norma hidup yg berlaku di penduduk . Penghasilan yg terbatas & keperluan yg tak terbatas ini mengharuskan orang mengendalikan hidupnya dengan-cara berkala.

4.  Lembaga Pendidikan

Para luar biasa sosiologi yg membedakan pranata pendidikan ke dlm fungsi manifes & fungsi laten pendidikan. Fungsi manifes pendidikan, antara lain merencanakan anggota penduduk untuk mencari nafkah, menyebarkan talenta perorangan demi kepentingan pribadi maupun kepentingan penduduk , melestarikan kebudayaan, & menanamkan keahlian bagi partisipasi dlm demokrasi.
Beberapa fungsi laten pendidikan ialah training perkembangan, penghematan pengendalian orang renta, & penambahan pengetahuan.
Fungsi pokok pendidikan dengan-cara lazim sebagai berikut.

Bertindak Sebagai Perantara Pemindahan Warisan Kebudayaan

Melalui proses pendidikan seseorang akan memiliki sikap, pengetahuan maupun kemampuan yg merupakan wujud absurd dr kebudayaan.
Keseluruhan sikap, pengetahuan, keahlian yg dimiliki seseorang itu diperoleh dr lingkungan sosialnya, baik di keluarga, sekolah, maupun penduduk . Proses berikutnya supaya kehidupan sosial bisa bertahan & berlanjut maka wujud kebudayaan itu diwariskan pada generasi selanjutnya melalui proses pendidikan. Contohnya, guru mewariskan ilmunya pada para siswanya & orang tua mewariskan norma sopan santun pada anak-anaknya.

Mempersiapkan Peranan Sosial yg Dikehendaki Oleh Individu

Setiap warga dituntut supaya bisa menjalankan peranan-peranan sosial yg diinginkan lingkungan keluarga, kerabat, maupun penduduk luas. Peranan yg dikehendaki oleh penduduk adalah peranan yg didasarkan pada nilai, norma-norma, & potensi tertentu. Agar seseorang mampu melaksanakan peranan yg dikehendaki, ia mesti mengalami proses pendidikan sesuai dgn nilai & norma-norma yg berlaku. Sebagai teladan, apabila seorang anak diharapkan berperilaku sopan santun maka ia dididik perihal norma-norma pergaulan & tingkah laku anak terhadap orang tua.

Memberi Landasan Penilaian & Pemahaman Status Relatif

Dalam melaksanakan interaksi sosial setiap orang mesti bisa menempatkan posisinya. Ia harus mempunyai landasan evaluasi & pengertian tentang status atau kedudukan anggota penduduk yg ada. Contoh, seorang yg akan memperlihatkan penyuluhan terhadap penduduk setidaknya mesti mengerti siapa yg dihadapi, apakah pelajar, mahasiswa, pegawai, pejabat, atau petani, sesuai kelompok yg dihadapi. Ia mesti menyesuaikan perannya & menyiapkan materi sebaik-baiknya.

Riset-riset ilmiah sungguh berguna bagi kehidupan insan. Riset-riset itu merupakan upaya pencarian ilmu pengetahuan & penerapan teknologi dlm merangsang perkembangannya. Masyarakat yg terbaru harus terus menerus melaksanakan observasi ilmiah. Semua metode riset ilmiah diajarkan & dikembangkan dlm dunia pendidikan. Penelitian ilmiah sungguh penting dlm mencari data & penemuan pemecahan dilema di penduduk .

Memperkuat Penyesuaian Diri & Mengembangkan Hubungan Sosial

Proses pendidikan mampu memperkuat adaptasi diri seseorang dgn lingkungan sosialnya. Artinya, seseorang akan mudah mengetahui kondisi lingkungan & mengikuti keadaan dgn kondisi lingkungannya. Timbulnya penyesuaian diri disebabkan oleh kesempatan anggota penduduk untuk saling mempengaruhi. Cara berpikir seseorang yg memiliki cara berpikir luas akan lebih menyadari bahwa setiap keperluan hidupnya bisa terpenuhi melalui kekerabatan sosial & pengendalian diri.

Memberikan Persiapan Bagi Peranan-peranan Pekerjaan

Pengenalan akan peranan-peranan ditempuh lewat proses pendidikan, baik di keluarga, sekolah, maupun penduduk . Setiap penduduk berperan tertentu dlm penduduk yg mesti dikerjakan selaku anggota penduduk . Seorang tak akan dengan-cara langsung menjalankan peranan-peranannya begitu saja kecuali bila peranan itu sudah menjadi penggalan dr tingkah lakunya. Kondisi tersebut hanya akan terjadi sesudah mengetahui, mengenal, & menghayati peranan yg akan dimainkan.

Bantuan Terhadap Pencarian Identitas Moral

Moralitas suatu penduduk sifatnya baku & dinamis. Baku artinya aturan & norma yg berlaku sudah niscaya & setiap anggota mesti mengikutinya. Dinamis artinya bahwa pada dikala tertentu aturan & norma tersebut dapat berganti karena kondisi penduduk menginginkan demikian.

5.  Lembaga Politik

Politik ialah aneka ragam kegiatan masyarakat dlm suatu metode kenegaraan yg menyangkut proses menentukan & melaksanakan tata cara kenegaraan tersebut. Ada tiga unsur yg mesti dipenuhi supaya terciptanya sebuah negara, yakni rakyat, pemerintah, & wilayah. Kegiatan politik berpusat pada penduduk dlm mengolah tujuan negara & proses pencapaian tujuan tersebut. Masalah-persoalan politik bermakna yg amat luas, yakni setiap kegiatan dlm usaha penyelenggaraan negara & problem yg berhubungan dgn partai politik.
Dalam proses pencapaian tujuan negara, pemerintah mempunyai hak untuk menggunakan kekuasaannya selaku pemegang kekuasaan. Untuk mengemban tugasnya mengontrol negara & melaksanakan kekuasaannya, negara melaksanakan berbagai variasi aktivitas yg berafiliasi dgn bidang-bidang kehidupan penduduk . Berbagai lembaga yg berkaitan dgn politik, yakni direktur, legislatif, yudikatif, militer, keamanan, partai politik, & sebagainya.

Di Indonesia, lembaga direktur yaitu pemerintah. Kepala pemerintahan tertinggi yakni seorang presiden beserta wakil presiden & dibantu oleh para menteri yg memimpin departemen-departemen pada tingkat nasional. Beberapa departemen mempunyai potongan-bagiannya sampai ke tingkat pemerintahan yg paling kecil.
Lembaga legislatif yaitu pembuat undang-undang. Di negara Indonesia kekuasaan tersebut dilaksanakan oleh presiden bareng dgn DPR. Presiden bikin rancangan undang-undang (UU) kemudian diajukan pada parlemen untuk dimintakan persetujuannya. Apabila disetujui maka undang-undang itu sah & berlaku. Dewan Perwakilan Rakyat meliputi tingkat nasional & kawasan.
Peranan & fungsi pokok forum sosial politik/badan legislatif sebagai berikut.

Melembagakan Norma Melalui Undang-Undang

Pemerintah membuat desain undang-undang kemudian mengajukannya pada DPR untuk diminta persetujuannya. Apabila disetujui maka berlaku undang-undang tersebut. Dari proses pembuatan undang-undang, terlihat bahwa salah satu fungsi pokok dr pranata politik yaitu melembagakan norma lewat undang-undang. Norma aturan yg dimuat dlm undang-undang tersebut diharapkan berguna & tak merugikan kehidupan penduduk , contohnya UU Pendidikan,
UU Perpajakan, UU perihal Lalu Lintas, & sebagainya.

Melindungi Warga Negara

Pemerintah berfungsi untuk melindungi segenap warga negaranya dr serangan bangsa lain. Di Indonesia, pemerintah membentuk metode pertahanan & keselamatan rakyat semesta (hankamrata). Ancaman dr luar terhadap suatu tempat atau masyarakat akan dianggap sebagai suatu ancaman bagi kesatuan & persatuan seluruh bangsa. Oleh karena itu, pemerintah & rakyat bantu-membantu menjaga bangsa & negara dr serangan musuh.

Melaksanakan Undang-Undang yg Telah Disetujui

Pemerintah berkewajiban & bertanggung jawab untuk melaksanakan undang-undang atau peraturan. Pemerintah lewat pegawapemerintah-aparatnya yg terkait bertugas & berwenang untuk memasyarakatkan undang-undang tersebut & menyadarkan anggota penduduk untuk mematuhi norma-norma aturan tersebut. Apabila ada warga masyarakat yg tak mematuhi undang-undang atau peraturan akan dikenakan eksekusi aturan sesuai dgn apa yg tercantum dlm undang-undang tersebut.

Menyelenggarakan Pelayanan Umum

Untuk meraih harapan penduduk yg adil & sejahtera, banyak jalan yg mesti ditempuh. Pembangunan dilaksanakan di semua sisi kehidupan & hal-hal yg menyangkut kepentingan orang banyak harus diutamakan. Pelayanan lazim yg mesti diutamakan & ditingkatkan meliputi kesehatan, pendidikan, perumahan, jalan raya, transportasi lazim, hiburan, wisata, & sebagainya.

Menyelesaikan Konflik yg Terjadi

Masyarakat mendambakan kehidupan yg kondusif & tenteram, tetapi, dlm kenyataannya anggota-anggota penduduk sering mengalami pertentangan kepentingan & perkelahian. Konflik terjadi tanggapan kesalahpahaman atau pelanggaran terhadap aturan & norma penduduk . Untuk mengembalikan kondisi sosial yg aman & tenteram, aturan & norma yg mengontrol kehidupan sosial mesti ditegakkan. Pemerintah bertugas & berkewajiban menyelesaikan & menertibkan setiap langkah-langkah anggota masyarakat yg menimbulkan konflik menurut mekanisme yg berlaku & dengan-cara adil.

D. NORMA DIBENTUK AGAR TERJADI HUBUNGAN MANUSIA/MASYARAKAT/LEMBAGA SOSIAL DAPAT BAIK

1.  Norma Dalam Masyarakat

Supaya hubungan insan/penduduk dapat baik maka diciptakan suatu norma. Asal mula norma terbentuk dengan-cara tak sadar, usang kelamaan terbentuk atau dibuat dengan-cara sadar.
Contoh :
Dahulu, dlm perdagangan, seorang perantara tak mesti diberi kepingan dr keuntungan, tetapi lama kelamaan, bahwa seorang mediator mesti menemukan pecahan, & ditetapkan siapa yg menanggung, pembeli atau pedagang . Ada pula suatu perjanjian yg tertulis mirip duduk kasus pinjam-meminjam duit, sewa menyewa rumah, & lain-lain.
Dengan demikian norma-norma yg ada dlm penduduk mempunyai kekuatan mengikat yg bertentangan-beda.
Untuk membedakan kekuatan mengikat dr norma-norma tersebut, dibedakan adanya empat pengertian sebagai berikut.

Cara (Usage)

Ini lebih terperinci korelasi antarindividu dlm penduduk . Suatu kelainan kepada penduduk tak ada sanksi yg lebih berat, tetapi cuma sekadar dr individu yg dihubungi.
Contoh :
Tiap orang mempunyai tata cara untuk makan dlm suatu konferensi, ada yg makan tanpa mengeluarkan bunyi & ada yg makan bersuara. Kalau terjadi demikian (bersuara) biasanya dianggap tak sopan, hal ini pula akan menyangkut pada orang yg diajak makan.

Kebiasaan (Folkways)

Suatu perbuatan yg diulang dlm bentuk yg sama, terbukti orang banyak menyukai perbuatan tersebut.
Contoh :
Orang mempunyai kebiasaan untuk memberi hormat pada orang yg lebih tua usianya. Kalau perbuatan tersebut tak dilaksanakan akan terjadi suatu penyimpangan terhadap kebiasaan dlm penduduk .

Tata Kelakuan (Mores)

Tata kelakuan merupakan suatu cara bertingkah yg diakui oleh penduduk , sedangkan kebiasaan tak semata-mata dianggap cara bertingkah saja, tetapi diterima sebagai norma pengaturan maka kebiasaan tadi disebut mores atau tata kelakuan.

Tata kelakuan tersebut, di suatu pihak memaksakan pada suatu perbuatan & di lain pihak melarangnya sehingga dengan-cara penduduk menyesuaikan perbuatan-perbuatan dgn tata kelakuan.
Kelakuan sangat penting diperlukan dlm hal sebagai berikut :
  • Tata kelakukan mempertahankan solidaritas antara anggota penduduk . Setiap masyarakat mempunyai tata kelakuan sendiri, contohnya korelasi laki-laki & perempuan berlaku sebagai semua orang, dgn semua usia. Tata kelakuan tersebut menjaga keutuhan & kerja sama antara anggota penduduk .
  • Tata kelakuan menunjukkan batas-batas pada kelakuan individu, sekaligus merupakan alat bagi pemerintah untuk memerintahkan pada suatu anggota penduduk . Setiap penduduk mempunyai tata kelakuan sendiri-sendiri & sering kali berlainan dgn yang lain lantaran tata kelakuan timbul menurut pengalaman dr penduduk sendiri.
  Kumpulan Puisi Cinta yang Sangat Sedih Dan Mengharukan Sekali
Contoh : 
Suatu masyarakat melarang orang untuk menikah dgn anggota-anggota keluarganya sendiri, tetapi penduduk yg lain tak melarang. Ada pula yg melarang dengan-cara keras & tegas perbuatan-perbuatan universal contohnya perkawinan antara orang yg mempunyai kekerabatan darah yg bersahabat, antara dua saudara sekandung, atau kemenakan dgn paman.
Tata kelakuan mengidentifikasikan individu dgn kelompoknya, di satu pihak tata kelakuan memaksa orang semoga menyesuaikan diri dgn perbuatan-langkah-langkah tata kelakuan kemasyarakatan yg berlaku. Di lain pihak mengusahakan semoga masyarakat menemukan seseorang yg karena ada kesanggupan untuk beradaptasi umpamanya kejahatan.
Tata kelakuan yg kekal serta kuat integrasinya dgn pola perikelakuan penduduk , mampu meningkat kekuatan mengikatnya, yakni menjadi custom atau etika istiadat.

Adat (Customs)

Apabila anggota penduduk melanggar budbahasa istiadat, akan mendapatkan eksekusi yg keras, kadang-kadang tak dengan-cara eksklusif.
Contoh :
Adat istiadat atau hukum adat yg melarang terjadinya perceraian antara suami-isteri lantaran perkawinan merupakan suatu hal yg pribadi, cuma mampu putus bila salah satu meninggal dunia (cerai mati). Apabila terjadi perceraian tak cuma yg bersangkutan yg mendapat cemar pada penduduk , akan tetapi seluruh sukunya & biasanya orang yg melanggar budpekerti istiadat dikeluarkan dr penduduk .

2.  Norma Keagamaan

Norma ini berasal dr rangkaian peraturan bagi orang yg percaya terhadap perintah dr Tuhan, atau kehendak Tuhan. Agama yakni satu-satunya yg mendorong yg paling besar, yg mengatur sikap & tingkah laku perbuatan insan. Peranan agama sungguh penting untuk mempertahankan ketertiban & kesejahteraan dlm kehidupan bermasyarakat. Misalnya insan jangan membunuh, jangan berkelahi, jangan mencuri, & lain-lain.
Dalam penduduk ada kepentingan lain yg tak terdapat di norma keagamaan, misalnya tata tertib lalu lintas, orang diwajibkan di jalan biasa berjalan di sebelah kiri, tetapi hal ini sungguh penting kalau peraturan ini dilanggar akan membahayakan kemudian lintas. Apabila penduduk tak menaati norma keagamaan menimbulkan kegundahan karena dituntut oleh hati kecilnya mengabaikan sopan santun, akan diasingkan dr penduduk & lingkungan.
Ada pula orang yg tak percaya pada eksekusi Tuhan atau kutukan Tuhan, tak merasakan mendapat tuntutan, tetapi hati kecilnya menganggap sepi dijauhi orang sekelilingnya.
Kepentingan orang dlm penduduk tersebut di atas belum terjamin maka mesti ada norma lagi, selaku penjaga kepentingan, yakni untuk mengamankan kepentingan orang lain, yg disebut norma aturan.

3.  Norma Hukum

Norma ini menghalangi tingkah laku & perbuatan orang di dlm hubungan pamrih, yakni kepentingan yg dipertimbangkan untung ruginya.
Contoh norma aturan melarang orang mencuri, tetapi norma aturan melarang perbuatan itu tak untuk kebaikan saja, melainkan untuk kebaikan orang lain.
Norma kesusilaan, keagamaan, & norma aturan membedakan kewajiban & pantangan yg sama, contohnya dihentikan orang mencuri, tetapi masing-masing mempunyai tujuan yg sungguh berlainan.
Norma kesusilaan & agama ingin menguasai sikap atau tingkah laku & perbuatan.
Norma keagamaan ingin setiap individu supaya menjadi baik, dlm batinnya maupun tindakannya.
Norma aturan menginginkan supaya hidup di dlm penduduk tak ada pelanggaran hak milik dr kepentingan orang pada orang lain.

4.  Norma Kelaziman (Folkways)

Norma kelaziman (folkways) yakni tata aturan seseorang atau kelompok dlm melaksanakan suatu kegiatan yg didasarkan pada tradisi & kebiasaan. Misalnya cara memperoleh tamu, cara mengatakan, makan, minum, & lain-lain.
Orang yg melanggar norma ini akan memperoleh cacian atau celaan dr orang lain atau penduduk pada biasanya.

5.  Norma Kesusilaan (Mores)

Norma kesusilaan (mores) yakni salah satu aturan yg erat kaitannya dgn hati nurani & kepercayaan agama.
Sanksi yg melanggar norma ini ialah memperoleh info, sindiran, ejekan, bahkan diisolasi (dikucilkan) oleh masyarakat.

Sekian artikel membahas perihal Hakikat Lembaga Sosial Dan Tipe-Tipe Lembaga Sosial. Semoga berfaedah untuk anda sekalian & kita pun makin mempunyai jiwa sosial antar sesama bangsa.