√ Bedanya Aa dan Akang dalam Bahasa Sunda

wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Kata aa & akang merupakan kata dlm bahasa Sunda yg berfungsi sebagai kecap panggentra (vokatif). Kecap panggentra ialah bagian pelengkap dr kalimat, berbentukkata atau frasa nomina yg memberikan orang yg diajak bicara.

Arti kata aa & akang dlm terjemahan bahasa Indonesia yakni kakak atau abang. Dalam kamus Bahasa Sunda terbitan Pusat Pembinaan & Pengembahan Bahasa Departemen Pendidikan & Kebudayaan (1985), kata aa merupakan kependekan dr aka; akang; kakang.

Kaprikornus, dengan-cara harfiah kata aa artinya sama dgn akang, kakang, atau aka (abang).

Bedanya penerapan aa & akang

Meskipun dengan-cara harfiah kedua kata ini sama, namun penerapannya sedikit berlawanan. Perbedaannya ialah selaku berikut.

Aa

Kata aa digunakan pada percakapan atau kalimat tak formal, umumnya terhadap orang yg punya korelasi keluarga atau pada laki-laki yg masih muda.

Laki-laki yg dipanggil aa ‘terasa’ masih muda, sehingga kecap panggentra ini cocoknya dipakai oleh para remaja atau cowok. Orang yg diundang aa tak mesti lebih renta dr penutur, namun mampu pula dipakai untuk saling menghargai.

Contoh kalimat dlm percakapan bahasa Sunda

Contoh 1:

Idoy : “Punten a ngiring tumaros, dupi ka Banjarwangi naék kendaraan beroda empat naon?” (Maaf kak numpang tanya, kalau ke Banjarwangi naik mobil apa?).

Akum : “Ti dieu aa naék angkot ka terminal Guntur, teras naék élf jurusan Garut Singajaya.” (Dari sini kakak naik angkot ke terminal Guntur, kemudian naik elf jurusan Garut Singajaya).

  √ Pemakaian Basa Sunda Lemes, Loma, dan Kasar dalam Percakapan Sehari-hari

Contoh 2:

Ujang : “Nyi, si aa nuju aya di bumi?” (De, kakakmu ada di rumah?”

Tuti : “Aya a, badé naon?” (Ada kak, mau apa?)

Ujang : “Aa badé ameng ka bumi nyai, tetapi moal janten ari aya si aa mah isin” (Kakak mau main ke rumahmu, tapi enggak jadi kalau ada kakakmu simkuringmalu).

Akang

Akang, engkang, atau kakang biasanya digunakan dlm percakapan formal, korelasi keluarga atau dengan-cara usia lazimnya sudah akil balig cukup akal/ berumur.

Meskipun tak salah, namun rasanya kurang pas jikalau laki-laki berusia 40 tahun dipanggil aa oleh anak Sekolah Menengan Atas. Lebih enaknya diundang akang atau engkang.

Dalam undak usuk basa, akang dipakai untuk sendiri, sedangkan engkang untuk orang lain.

Contohnya dlm kalimat percakapan:

Contoh 1:

Uju : “Punten kang bade tumaros, dupi engkang teh leres sok ngadangdosan tipi?” (Maaf bang numpang tanya, kakak ini betul suka nyervis tv?”

Kusoy : “Muhun leres kang.” (Iya betul bang).

Contoh 2:

Sobri : “Yi ke sonten kerja ngajajap akang?” (De, nanti sore mau mengantar abang?)

Pedro : “Engkang badé angkat ka mana kitu?” (Abang mau pergi ke mana gitu?)

Baca juga: Bedanya Diuk, Calik, & Linggih

Demikianlah, gampang-mudahan berguna.