close

√ Atmosfer Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan

Atmosfer Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan – Di langit terdapat lapisan udara yg mampu menyebabkan terjadinya pergantian cuaca. Perubahan cuaca dapat dilihat dr warna langit yg sering berganti-ganti, misal langit berwarna merah pada sore & pagi hari & berwarna biru pada siang hari. Selain warna langit yg berganti-ganti perubahan cuaca pula dapat dilihat dr adanya hujan, awan, angin, & tanda-tanda alam yang lain.
Keadaan tersebut diakibatkan adanya lapisan udara yg disebut atmosfer. Atmosfer selain mengakibatkan terjadinya pergeseran cuaca di bumi pula merupakan pelindung bumi dr benda-benda angkasa & radiasi sinar ultraviolet. Pada pembahasan kali ini, admin akan bagikan artikel ihwal Atmosfer Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan berikut ini.

Daftar Isi

A. Atmosfer

1.  Pengertian Atmosfer

Atmosfer berasal dr kata atmo yg artinya udara & sphere yg artinya lapisan. Jadi atmosfer ialah lapisan udara yg mengelilingi bumi. Sifat-sifat atmosfer antara lain:
  1. mempunyai massa & tekanan,
  2. bersifat dinamis (bisa berpindah tempat) & lentur (dapat mengembang & menyusut),
  3. tembus pandang terhadap semua bentuk radiasi,
  4. tidak berasa,
  5. tidak berwarna, dan
  6. tidak berbau.

Baca juga

Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Di Muka Bumi

Atmosfer terdiri atas beragam unsur yg sungguh berfaedah bagi kehidupan, antara lain selaku berikut.
  1. Nitrogen, merupakan unsur yg paling mayoritas dlm atmosfer dgn jumlah 78%. Unsur ini sungguh berkhasiat bagi insan, yakni untuk pembuatan pupuk.
  2. Oksigen, unsur ini mempunyai jumlah 21%, sungguh penting bagi kehidupan manusia untuk proses pernafasan.
  3. Argon, unsur ini memiliki jumlah 0,98%. Unsur ini sungguh penting dlm bidang industri khususnya pengerjaan lampu (neon).
  4. Karbon dioksida, unsur ini mempunyai jumlah 0,03%, sungguh penting untuk proses fotosintesis tanaman.

Selain unsur-unsur tersebut masih banyak unsur lain yg terdapat di atmosfer tetapi dgn jumlah yg relatif kecil, antara lain hidrogen, helium, xenon, & sebagainya.

Unsur-Unsur Udara yg Ada di Atmosfer

Dalam atmosfer pula terdapat lapisan ozon yg sungguh penting bagi kehidupan di bumi. Lapisan ozon berfungsi untuk menyerap & memantulkan radiasi sinar ultraviolet dr matahari, sehingga melindungi bumi dr kerusakan yg ditimbul-kan oleh panasnya sinar ultraviolet matahari. Tebal lapisan atmosfer kira-kira 1.100 km dr permukaan bahari.
Umumnya, jumlah unsur-unsur utama yg ada dlm atmosfer yaitu tetap. Sebagai teladan nitrogen, oksigen & karbon dioksida berperan dlm proses kehidupan di paras bumi. Manusia & binatang bernafas dgn menghirup oksigen & mengeluarkan karbon dioksida, sedangkan berkembang-tumbuhan merubah karbon dioksida menjadi oksigen. Tampak di sini bahwa alam melakukan pekerjaan sedemikian rupa untuk menjaga keseimbangan dr aneka macam unsur yg ada dlm atmosfer.
Atmosfer merupakan penahan jikalau ada benda-benda angkasa yg melewatinya, misalnya suatu meteor masuk ke serpihan atmosfer, maka terjadilah pergesekan yg akan mengakibatkan panas yg lumayan banyak, sehingga meteor tersebut hancur sebelum hingga ke permukaan bumi. Tanpa atmosfer tak akan ada kehidupan & tak ada awan, angin, maupun cuaca. Atmosfer sungguh penting untuk kehidupan & sebagai media untuk proses cuaca, atmosfer merupakan pelindung bumi dr tenaga matahari pada waktu siang hari, serta membatasi hilangnya panas yg berlebihan pada malam hari. Seandainya tak ada atmosfer suhu bumi akan meningkat kira-kira menjadi 93,3 °C pada siang hari & turun menjadi -148,9 °C pada malam hari.

2. Lapisan Atmosfer

Para jago meteorologi membagi atmosfer dlm lima lapisan berdasarkan suhunya yakni, troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, & eksosfer.

a.  Troposfer

Troposfer merupakan lapisan udara paling bawah dr lapisan atmosfer, di atas permukaan bumi. Memiliki ketebalan yg berlainan-beda pada setiap tempat. Di khatulistiwa ketebalannya menjangkau 16 km, di daerah sedang ketebalannya 11 km, & di wilayah kutub ketebalannya 8 km. Lapisan ini memiliki sifat yg khas yakni setiap kita naik 100 m suhu udara akan turun 0,5 °C hingga 0,64 °C, begitu juga sebaliknya, kalau kita turun 100 m maka suhu udara akan naik 0,5 °C sampai 0,6 °C.
Pada lapisan ini terjadi proses pemben-tukan tanda-tanda cuaca menyerupai awan, hujan, & angin. Pada lapisan ini terdapat kandungan oksigen & nitrogen yg sungguh banyak untuk kelangsungan hidup makhluk di bumi. Antara troposfer & stratosfer terdapat lapisan peralihan yg disebut tropopouse.

b.  Stratosfer

Oksigen di atmosfer dapat men-jadi sumber terjadinya api, karena pembakaran bisa terjadi karena bercampurnya oksigen dgn karbon yg terdapat pada arang, minyak, kayu atau materi bakar yang lain.
  1. Nitrogen beperan dlm pem-bakaran & memperlambat pro-ses oksidasi.
  2. Karbon dioksida yakni unsur yg sungguh penting bagi berkembang-tumbu-han dlm proses fotosintesis.

Stratosfer yakni lapisan udara di atas troposfer yg menawarkan perubahan temperatur yg kecil ke arah vertikal. Lapisan ini berada pada ketinggian 15 – 55 km. Pada lapisan ini terdapat lapiasan ozon dgn fokus terbesar terdapat pada ketinggian 22 km. Lapisan ozon berfungsi selaku pelindung bagi troposfer & permukaan bumi dr radiasi sinar ultraviolet matahari. Penipisan lapisan ozon menyerupai yg terjadi sampaumur ini, bisa mengganti iklim & selanjutnya dapat memengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Antara stratosfer & mesosfer terdapat lapisan yg disebut stratopouse.

c. Mesosfer

Lapisan ini berada pada ketinggian 50 – 80 km, pada lapisan ini sebagian meteor terbakar & terurai, sehingga tak hingga ke permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi untuk memantulkan gelombang radio & televisi (gelombang VHF & UHF), sehingga kita bisa menikmati siaran radio & televisi. Antara mesosfer & termosfer terdapat lapisan mesopouse.

d. Termosfer

Termosfer merupakan lapisan udara di atas mesosfer dgn ketinggian sekitar 80 km hingga batas antara atmosfer dgn angkasa luar. Pada lapisan ini suhu meraih 1500 °C
Lapisan cuilan bawah dr termosfer ini disebut ionosfer (ketinggian antara 80 – 450 km), pada lapisan ini terjadi proses ionisasi yg menimbulkan terkumpulnya proton & elektron.

e. Eksosfer

Pada lapisan ini suhu bisa mencapai 2.200 °C. Merupakan batas antara atmosfer bumi dgn angkasa luar.

3. Manfaat Atmosfer

Manfaat atmosfer atau lapisan udara yakni selaku berikut:
  1. memungkinkan terjadinya awan, di mana udara mengandung uap air bila mengembun membentuk awan, & selanjutnya menciptakan hujan,
  2. akomodasi berlangsungnya proses pembakaran, tanpa udara kita tak bisa menyalakan api, bernafas, & sebagainya,
  3. memunculkan suhu bumi tak terlalu tinggi pada siang hari & tak terlalu rendah pada malam hari,
  4. melindungi makhluk hidup dr sengatan sinar matahari, dan
  5. melindungi bumi dr hujan meteor

B. Gejala Alam Yang Ada di Atmosfer & Pengaruhnya Bagi Kehidupan

1. Gejala-Gejala Alam yg Terjadi di Atmosfer

Dalam atmosfer banyak terjadi gejala-tanda-tanda alam, mirip cuaca, iklim, awan, hujan, & angin. Berikut akan kita bahas ihwal gejala-tanda-tanda tersebut.

a. Cuaca

Cuaca yakni kondisi udara di suatu tempat yg relatif sempit & jangka waktu yg relatif singkat. Sering kita lihat di suatu tempat cuacanya berawan bahkan hujan turun sungguh lebat, tetapi di tempat lain cuaca sungguh cerah. Keadaan cuaca cuma berlaku pada jangka waktu yg pendek. Contoh pada jam 12.00 siang kondisi di kota Medan cerah, dgn suhu udara 32 °C, angin bertiup lambat. Satu jam kemudian kondisi cuaca sudah mampu berubah, menjadi hujan lebat, bertiup angin puting-beliung, & suhu udara lebih sejuk (28 °C). Keadaan cuaca cuma berlaku di suatu tempat yg tak terlalu luas. Contoh pada jam 12.00 siang di pusat kota Yogyakarta udara cerah, tetapi di Bandara Adi Sucipto yg terletak 4 km dr pusat kota Yogyakarta terjadi hujan lebat serta topan.
Cuaca terjadi di lapisan troposfer, yakni lapisan atmosfer yg paling tipis & paling rendah. Troposfer nyaris semuanya terdiri atas uap air yg ada di atmosfer. Unsur-unsur ini diselidiki di Observatorium Meteorologi, di Indonesia berpusat di Jakarta & di bawah pengawasan Direktorat Meteorologi & Geofisika Departemen Perhubungan Udara. Stasiun-stasiun pembantunya tersebar di seluruh Indonesia.

b. Iklim

Iklim yakni kondisi rata-rata udara dr suatu daerah yg relatif luas & dlm jangka waktu yg lama (30 tahun). Ilmu yg mempelajari iklim disebut klimatologi. Makara, mampu disimpulkan bahwa perbedaan antara cuaca & iklim terletak pada luas wilayah liputan & lamanya waktu pengamatan.Unsur-unsur iklim merupakan unsur-unsur cuaca yg telah dirata-ratakan dlm waktu yg usang. Oleh karena itu, unsur iklim bersifat lebih stabil, tak mirip unsur cuaca yg senantiasa berganti-ubah.

c. Unsur-Unsur Cuaca & Iklim

Cuaca & iklim mempunyai unsur-unsur yg sama, antara lain, suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, arah & kecepatan angin, curah hujan, & awan.

1)  Suhu udara (Temperatur)

Temperatur udara yakni tingkat atau derajat panas dr aktivitas molekul dlm atmosfer yg dinyatakan dgn skala Celcius, Fahrenheit, atau skala Reamur.
Perlu dimengerti bahwa suhu udara antara wilayah satu dgn wilayah lain sangat berlainan. hal ini sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.

Sudut Datangnya Sinar Matahari

Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi & sore hari, sedangkan sudut terbesar pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut munculnya sinar matahari yaitu sudut yg dibentuk oleh sinar matahari & suatu bidang di permukaan bumi. Semakin besar sudut hadirnya sinar matahari, maka makin tegak munculnya sinar sehingga suhu yg diterima bumi kian tinggi. Sebaliknya, makin kecil sudut hadirnya sinar matahari, mempunyai arti semakin miring munculnya sinar & suhu yg diterima bumi semakin rendah.

Tinggi Rendahnya Tempat

Semakin tinggi kedudukan sebuah tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan makin rendah, begitu pula sebaliknya kian rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara akan makin tinggi. Perbedaan temperatur udara yg disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu tempat disebut amplitudo. Alat yg dipakai untuk mengatur tekanan udara dinamakan termometer. Garis khayal yg menghubungkan tempat-tempat yg mempunyai tekanan udara sama disebut Garis isotherm.
Salah satu sifat khas udara yaitu bila kita naik 100 meter, suhu udara akan turun 0,6 °C. Di Indonesia suhu rata-rata tahunan pada ketinggian 0 meter yakni 26 °C. Misal, suatu wilayah dgn ketinggian 5.000 m di atas permukaan maritim suhunya yaitu 26 °C × -0,6 °C = -4 °C, jadi suhu udara di wilayah tersebut ialah -4 °C. Perbedaan temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan derajat geotermis. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap wilayah di Indonesia berlainan-beda sesuai dgn tinggi rendahnya tempat tersebut dr permukaan maritim.

Angin & Arus Laut

Angin & arus maritim mempunyai efek kepada temperatur udara. Misalnya, angin & arus dr wilayah yg masbodoh, akan memunculkan wilayah yg dilalui angin tersebut pula akan menjadi hambar.

Lamanya Penyinaran

Lamanya penyinaran matahari pada sebuah tempat tergantung dr letak garis lintangnya. Semakin rendah letak garis lintangnya maka makin lama wilayah tersebut memperoleh sinar matahari & suhu udaranya makin tinggi. Sebaliknya, kian tinggi letak garis lintang maka intensitas penyinaran matahari kian kecil sehingga suhu udaranya semakin rendah. Indonesia yg terletak di kawasan lintang rendah (6 °LU – 11 °LS) memperoleh penyinaran matahari relatif lebih usang sehingga suhu rata-rata hariannya cukup tinggi.

Awan

Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu wilayah terjadi awan (mendung) maka panas yg diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan & kesanggupan awan menyerap panas matahari. Permukaan daratan lebih cepat mendapatkan panas & cepat pula melepaskan panas, sedangkan permukaan lautan lebih lambat memperoleh panas & lambat pula melepaskan panas. Apabila udara pada siang hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari akan kian masbodoh.

2)  Tekanan Udara

Tekanan udara yakni tekanan yg ditimbulkan oleh beratnya lapisan udara. Tekanan udara di suatu wilayah dr waktu ke waktu senantiasa mengalami pergantian. Satuan yg dipakai untuk mengukur tekanan udara dinyata-kan dgn milibar (mb). Ahli meteorologi mengukur tekanan udara dgn memakai barometer. Ada berbagai macam barometer antara lain, ba-rometer air raksa & barometer aneroid.
a) Barometer air raksa, merupakan hasil percobaan Torriceli pada tahun 1643.
Tekanan udara pada barometer raksa dibaca dlm cm raksa (cm Hg), yakni ukuran sesungguhnya tinggi raksa dlm tabung beling. Pada skala ini tolok ukur tekanan udara pada permukaan maritim yakni
Baromater aneroid (barometer kering), disebut barometer kering karena tak menggunakan bahan cair. Barometer aneroid dapat berfungsi selaku alat un-tuk mengukur ketinggian dr permukaan bahari, yg dinamakan altimeter. Altimeter pada umumnya terdapat pada pesa-wat terbang yg dipakai untuk mengetahui posisi pesawat di atas per-mukaan laut
Faktor-faktor yg memengaruhi tekanan udara yaitu sebagai berikut.

Tinggi Rendahnya Tempat

Semakin tinggi suatu tempat, lapisan udaranya kian tipis & kian renggang, alhasil tekanan udara kian rendah.Tekanan udara di suatu tempat pada umumnya dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Daerah yg banyak mendapat sinar matahari mempunyai tekanan udara rendah & kawasan yg sedikit mendapat sinar matahari mempunyai tekan-an udara tinggi.
Pada ketinggian 0 meter di atas permukaan maritim mempunyai te-kanan satu atmosfer atau 1000 milibar. Makin naik ke atas tekan-an udaranya semakin kecil. Hasil penelitian para jago, setiap naik 275 m, tekanan udaranya turun 1/3° nya. Seandainya di pantai tekanan udaranya 1000 milibar, maka pada ketinggian 275 m tekanan udaranya ialah 1000 – (1/30 × 1000) = 966,67 milibar. Pada ketinggian 550 m = 2 × 275) tekanan udaranya yaitu: 966,67 – (1/30 × 966,67) = 934,44 milibar.
Pada ketinggian 825 meter (3 × 275 meter) tekanan udaranya ada-lah 934,44 – (1/30 × 934,44) = 903,30 milibar.
  1. Tekanan udara pada suatu tempat berganti sehari penuh. Alat pencatat
  2. tekanan udara dinamakan barograf. Pada barograf tekanan udara sepanjang
  3. hari tergores pada kertas yg dinamakan barogram. Bila hasilnya dibaca secara
  4. teliti, maka tekanan udara tertinggi terjadi pada pukul 10.00 (pagi) & pukul
  5. 22.00 (malam) & tekanan rendah terjadi pada pukul 04.00 (pagi) & pukul
  6. 16.00 (sore).
  Dalam penelitian geografi dikenal dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder

Temperatur

Jika temperatur udaranya tinggi, maka volume molekul udara meningkat , sehingga tekanan udara menjadi rendah, sebaliknya jikalau temperatur udara menjadi kecil, maka tekanan udara menjadi tinggi.

3)  Kelembapan Udara

Kelembapan udara yakni banyak sedikitnya uap air yg terkandung dlm udara. Alat yg dipakai untuk menjumlah kelembapan udara yakni hygrometer. Kelembapan udara dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni kelembapan mutlak atau otoriter & kelembapan nisbi atau relatif.

a) Kelembapan Mutlak (Absolut)

Kelembapan mutlak yakni banyaknya uap air yg terkandung dlm setiap 1 meter kubik udara. Udara mempunyai kandungan jumlah uap air yg berlainan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan dr kekuatan udara dlm memuat uap air & hubungannya dgn tingginya suatu udara.

b) Kelembapan Relatif (Nisbi)

Kelembapan relatif merupakan perbandingan banyaknya uap air yg terdapat dlm udara dgn jumlah uap air maksimum yg bisa dikandung oleh udara dlm suhu yg sama (dalam persen).

Kelembapan Nisbi  = Kelembapan mutlak udara  100%

   Nilai bosan udara

Keadaan udara di Indonesia rata-rata yakni lembap. Di dataran rendah akrab pantai, rawa-rawa & sungai-sungai besar, kelembapan udaranya relatif tinggi yakni di atas 60%, sedang-kan di daerah-wilayah yg tinggi di lereng gunung, kelembapan udara itu relatif lebih rendah. Kelembapan udara yg tinggi, lebih memungkinkan ter-jadinya hujan, dibandingkan dgn kelembapan udara yg rendah.

4)  Angin

Angin yaitu udara yg bergerak dr tekanan maksimum ke tekanan minimum. Sesuai dgn hukum Buys Ballot, “Angin bergerak dr daerah maksimum ke kawasan minimum & di belahan bumi utara berbelok ke kanan, serta di belahan bumi selatan berbelok ke kiri”. Apabila gerakan angin itu terjadi dengan-cara vertikal disebut current, sedangkan gerakan angin yg tak teratur disebut turbulensi. Alat yg digunakan untuk mengukur kecepatan angin dinamakan anemometer, satuan yg digunakan yakni knot per jam.
Kecepatan angin mempunyai kekuatan yang berbeda, makin besar kekuatan angin, makin tinggi kecepatannya. Faktor-faktor yg dapat memengaruhi kecepatan arah angin yakni selaku berikut.

Gradien Barometer

Gradien barometer ialah perbedaan tekanan udara antara dua isobar pada jarak lurus 111 km. Makin besar nilai gradien barometer, makin besar kekuatan angin bertiup.

Ketinggian Tempat

Makin tinggi kedudukan suatu tempat, maka kecepatan angin akan makin cepat pula, sebaliknya makin rendah kedudukan suatu tempat maka kecepatan anginnya makin lambat.

Letak Tempat di Bumi

Letak tempat di bumi yg dimaksud yakni letak suatu tempat terhadap garis lintang di bumi. Kecepatan arah angin di sekeliling wilayah ekuator lebih besar bila dibandingkan dgn wilayah yg terle-tak jauh dr tempat ekuator. Hal ini dise-babkan adanya rotasi bumi, di mana di saat bumi berotasi memunculkan gaya dorong keluar lebih besar dr gaya dorong ke dalam.
Arah angin senantiasa berubah-ubah, oleh karena itu angin sering diberi nama menurut arahnya. Arah angin bisa dimengerti dgn memakai bendera angin & kantong angin. Angin memutar bendera ke arah tiupan angin sehingga menyampaikan arah munculnya angin. Pada kantong angin, arah munculnya angin ditunjukkan oleh arah menghadapnya kantong. Arah angin dinyatakan dlm derajat, angin utara dinyatakan selaku arah 360°, angin timur 90°, angin selatan 270°, & lain-lain.
Manfaat Penentuan arah & kecepatan angin antara lain selaku berikut.
  1. Untuk penerbangan, dgn mengetahui arah & kecepatan angin di permukaan bumi membantu penentuan arah & panjang landasan pesawat terbang.
  2. Untuk ramalan cuaca, dgn cara pengumpulan data mengenai arah & kecepatan angin, suhu & kelembapan udara pada setiap lapisan atmosfer, dipancarkan ke stasiun peserta di bumi oleh satelit. Data ini dipakai untuk meramalkan kondisi cuaca.
  3. Untuk tenaga penggagas. Angin mampu dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin & mendorong bahtera atau kapal layar.
  Pengertian Dinamika Penduduk
Jenis-jenis angin yg ada di Indonesia yaitu selaku berikut.

Angin Darat & Angin Laut

Angin darat yaitu angin yg bertiup dr darat ke bahari, & terjadi pada malam hari. Pada malam hari daratan lebih cepat masbodoh, sehingga bertekanan maksimum & lautan masih panas, sehingga bertekanan minimum. Angin bertiup dr tempat yg bertekanan maksimum (darat) menuju ke tempat yg bertekanan minimum (laut), maka terjadilah angin darat.
Angin maritim yaitu angin yg bertiup dr maritim ke darat, & terjadi pada siang hari. Pada siang hari lautan lebih cepat dingin, sehingga bertekanan maksimum & daratan masih panas, sehingga bertekanan minimum. Angin bertiup dr tempat bertekanan maksimum (maritim) ke tempat bertekanan minimum (darat), maka terjadilah angin laut.

b) Angin Fohn

Angin fohn mempunyai sifat panas & kering. Hal ini dikarenakan angin yg bertiup dr arah laut menjinjing uap air yg banyak.
Angin itu sehabis meraih daratan terhalang oleh pegunungan & suhunya makin masbodoh. Uap air yg dikandungnya berkembang menjadi awan & hujan. Hujan dijatuhkan pada lereng gunung yg menghadap maritim. Setelah angin itu hingga ke puncak pegunungan, turun kembali di balik pegunungan. Angin yg turun ini sudah tak mengandung uap air, dikarenakan telah dijatuhkan sebagai hujan. 
Oleh lantaran angin ini turun, maka suhunya makin panas pada waktu hingga di bawah. Angin ini sifatnya menjadi panas & kering. Angin Fohn di Sumatra Utara disebut dgn angin bahorok, di Jawa Barat disebut angin kumbang, di Jawa Timur disebut angin gending, & di Biak Papua disebut angin wambrau.

Angin Pasat

Angin pasat ialah angin yg bertiup dr wilayah subtropik ke arah khatulistiwa. Di belahan bumi utara bertiup angin pasat timur laut, & di belahan bumi selatan bertiup angin pasat tenggara.

Angin Lembah

Angin lembah ialah angin yg bergerak dr lembah ke gunung. Terjadi pada waktu siang hari, di mana pemanasan udara bergerak ke atas sepanjang lereng, tamat perbedan temperatur maka tekanan udara pula berlainan, sehingga terjadi pemikiran udara dr lembah ke gunung.

Angin Gunung

Angin gunung yakni angin yg bergerak dr gunung ke lembah. Terjadi pada malam hari karena adanya perbedaan temperatur yg memunculkan perbedaan tekanan, di mana gunung mempunyai tekanan maksimum & lembah tekanan minimum, sehingga angin bergerak dr gunung menuju lembah.

Angin Muson

Angin muson terjadi karena perbedaan tekanan udara antara daratan (benua) dgn samudra. Ada dua macam angin muson, yakni angin muson timur & barat.

(1) Angin Muson Timur

Angin muson timur terjadi pada bulan April sampai Oktober. Pada bulan tersebut matahari seakan-akan berada di belahan bumi utara. Benua Asia lebih banyak menemukan panas dr matahari, sehingga Benua Asia merupakan daerah yg bertekanan minimum. Angin bertiup dr tempat yg bertekanan maksimum (Australia) ke tempat yg bertekanan minimum (Asia). Pada dikala itu di Indonesia mangalami informasi terkini kemarau.

(2)  Angin Muson Barat

Angin muson barat terjadi pada bulan Oktober hingga bulan April. Pada bulan tersebut matahari seperti berada di belahan bumi selatan. Benua Australia lebih banyak mendapatkan panas dr matahari, sehingga Benua Australia merupakan tempat yg bertekanan minimum. Angin bertiup dr tempat yg bertekanan maksimum (Asia) ke tempat yg bertekanan minimum (Australia). Pada dikala itu di Indonesia mengalami informasi terkini penghujan.

g) Hujan Zenital karena Pengaruh Angin Zenital

Angin zenital yakni angin yg naik di daerah khatulistiwa lantaran pemanasan matahari. Angin ini mengakibatkan di kawasan khatulistiwa banyak turun hujan yg disebut hujan zenital.

5)  Awan

Awan yakni kumpulan tetesan air di udara. Awan terjadi karena adanya pengembunan (kondensasi) uap air di udara yg melebihi titik jenuh. Awan mempunyai bentuk yg bermacam-macam.
  1. Awan bulu (cirroform), yakni awan tipis ibarat serat atau bulu yg terdiri atas kristal-kristal es pada udara yg tinggi.
  2. Awan berlapis (stratiform), ialah awan yg rata, nyaris tak mempunyai bentuk tertentu, biasanya berwarna kelabu & mencakup wilayah yg luas.
  3. Awan berkumpul (cumuliform), ialah awan tebal dgn gerakan vertikal, pada cuilan atas terbentuk setengah bulatan (dome) atau seperti kubah & belahan bawahnya rata.
Berdasarkan letak atau ketinggiaannya awan dibedakan selaku berikut.
Awan tinggi, yakni awan dgn ketinggian meraih 6 – 12 km. Karena tingginya, awan ini mampu berupa kristal-kristal es. Awan ini dikelompokkan menjadi :
  1. cirrus  berwarna putih, tipis seperti bulu ayam;
  2. cirro stratus, berwarna putih merata;
  3. cirro cumulus, berkelompok putih mirip domba atau sisik ikan.
  4. Awan menengah, yakni awan dgn ketinggian 3 – 6 km. Awan ini dikelompokkan menjadi:
  5. alto cumulus, bentuknya bergumpal-gumpal;
  6. alto stratus, bentuknya berlapis-lapisan tebal.
Awan rendah, yakni awan dgn ketinggian kurang dr 3 km. Awan ini dikelompokkan menjad i:
  1. strato cumulus, bentuknya bergumpal-gumpal, berwarna putih hingga abu-debu kehitaman & tebal;
  2. stratos, awan rendah merata & berlapis-lapis;
  3. nimbus stratos, berwarna debu-bubuk putih meluas sudah berbentuktitik-titik air hujan.

6)  Hujan

Terjadinya Hujan

Panas matahari menyebabkan air di permukaan bumi menguap. Air di per-mukaan bumi yg terdapat di maritim, danau, rawa, sungai, salju, kolam, tam-bak, sawah, & tanah yg basah meng-alami penguapan menjadikan udara menjadi lembap. Apabila penguapan ini terjadi terus-menerus, uap air akan berubah menjadi awan. Pembentukan awan yg terjadi terus-menerus menimbulkan awan menjadi makin tebal, kemudian bermetamorfosis butir-butir air & akhirnya jatuh ke permukaan bumi selaku hujan.

b) Curah Hujan

Curah hujan yaitu sedikit banyak-nya air hujan yg jatuh pada suatu tem-pat di permukaan bumi. Curah hujan di Indonesia cukup tinggi, rata-rata lebih dr 200 mm pertahun, daerah dgn curah hu-jan tertinggi di Indonesia terdapat di Krang-gan (Tenjo) di Jawa Tengah yg meraih 6.680 mm, sedangkan wilayah yg meneri-ma curah hujan terendah terdapat di Lembah Palu (Sulawesi Tengah), yakni kurang lebih 546 mm pertahun.
Faktor-faktor yg memengaruhi curah hujan di Indonesia.
  1. Kelembapan Udara, (2) Letak lintang, (3) Topografi, (4) Angin,
  2. Suhu dan, (6) Arah lereng Medan.

Pengukuran Curah Hujan

Curah hujan bisa diketahui melalui alat penakar curah hujan yaitu fluxiometer, curah hujan dicatat setiap 24 jam dinyatakan dlm milimeter atau inci. Alat penakar hujan ini mesti ditaruh di tempat terbuka, sehingga tak ada air yg masuk baik yg berasal dr tanaman atau bangunan di sekitarnya.
Ada dua jenis penakar hujan, yakni penakar hujan biasa & pencatat hujan otomatis. Penakar hujan pada umumnya mengukur banyak hujan yg jatuh selama 24 jam dgn memakai gelas ukur. Penakar hujan otomatis eksklusif mencatat curah hujan pada kertas yg dipasang pada alat tersebut.

d) Persebaran Curah Hujan di Indonesia

Berdasarkan data curah hujan rata-rata per tahun yg diambil dr stasiun & pengamatan cuaca, mampu kita lihat peta & data persebaran curah hujan pada suatu kawasan. Dari data tersebut kita dapat mengenali wilayah-wilayah yg mempunyai curah hujan yg tinggi ataupun rendah.

Jenis-Jenis Hujan

Hujan Zenital (Hujan Khatulistiwa)

Hujan zenital terjadi di daerah tropika, disebut pula hujan naik ekuator. Hujan ini terjadi pada sore hari sesudah pemanasan maksimal. Di dae-rah tropis hujan ini terjadi pada dikala matahari berada pada titik zenitnya.
Wilayah sekitar khatulistiwa menyerupai Sumatra, Kalimantan, Sulawesi Tengah & Papua serpihan utara mempunyai curah hujan yg lebih merata sepanjang tahun, dibandingkan dgn wilayah-wilayah lain di Indonesia.

(2) Hujan Orografik

Hujan ini terjadi di wilayah pegunungan. Udara yg mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. Akibat penurunan suhu, udara tersebut terkondensasi & turun selaku hujan pada lereng yg berhadapan dgn datangnya angin, maka di balik pegunungan angin turun kembali dgn kondisi kering, karena uap airnya sudah dijatuhkan di lereng tatkala angin itu naik. Dibalik pegunungan ini disebut kawasan bayangan hujan. Daerah bayangan hujan sangat sedikit mendapatkan curah hujan.

(3) Hujan Frontal (Hujan Muson)

Hujan frontal biasanya lebat & diikuti petir. Hujan lebat seperti ini sering terjadi bila ada pertemuan antara massa udara panas yg basah berjumpa dgn massa udara yg acuh taacuh, & tiba-tiba suhunya turun dgn cepat, sehingga terjadilah pengembunan yg luar biasa akhirnya menjadi hujan lebat disertai guntur & petir. Hujan seperti ini disebut hujan frontal. Contoh Daerah-daerah yg mengalami hujan Frontal antara lain angin pasat yg menurunkan hujan di pantai timur Australia & Barsilia & Angin Barat di pantai Amerika Serikat, Cile Selatan, & Eropa Barat.
Kawasan hujan frontal di Indonesia terjadi di tempat yg terletak di kawasan perbatasan antara daerah angin barat & angin timur sekitar lintang 60° yakni kawasan Sulawesi Tenggara (Palu).

2. Pola Iklim di Indonesia

Sebelum kita menitikberatkan perhatian kita terhadap pola iklim khususnya di wilayah Indonesia, perlu terlebih dahulu kita mengenal pembagian kawasan iklim, sebagai berikut.

a. Iklim Matahari

Iklim matahari yakni iklim yg perhitungannya berdasarkan banyaknya panas yg diterima oleh permukaan bumi dr matahari. Banyaknya panas yg diterima oleh permukaan bumi ini berlainan menurut letak garis lintangnya. Iklim matahari disebut pula iklim garis lintang atau iklim teoritis. Berdasarkan kedudukan lintangnya, bumi bisa dibagi menjadi lima tempat iklim, sebagai berikut.
  1. Daerah iklim panas (tropis) : 23,5 °LU – 23,5 °LS
  2. Daerah iklim subtropis utara : 23,5 °LU – 35 °LU
  3. Daerah iklim subtropis selatan: 23,5 °LS – 35 °LS
  4. Daerah iklim sedang utara : 35 °LU – 66,5 °LU
  5. Daerah iklim sedang selatan : 35 °LS – 66,5 °LS
  6. Daerah iklim cuek utara : 66,5 °LU – 90 °LU
  7. Daerah iklim cuek selatan : 66,5 °LS – 90 °LS
  Faktor Penyebab Hutan di Kalimantan Berkurang
Daerah-tempat yg terletak antara lintang 30°– 40° baik di sebelah utara maupun sebelah selatan khatulistiwa disebut wilayah subtropik. Berdasarkan pembagian iklim tersebut Indonesia tergolong daerah iklim tropika. Adapun sifat-sifat dr iklim tropika di antaranya suhunya yg tinggi sepanjang tahun & tak ada pembagian musim menyerupai di wilayah sedang atau wilayah subtropik.
Matahari selama enam bulan sekali berpindah dr belahan bumi utara ke belah an bumi selatan. Pergerakan matahari selama satu tahun yakni sebagai berikut.
  1. Tanggal 21 Maret matahari beredar di sekeliling garis khatulistiwa.
  2. Tanggal 21 Juni matahari beredar di garis balik utara atau 23,5° Lintang Utara.
  3. Tanggal 23 September matahari kembali beredar di sekitar garis ekuator.
  4. Tanggal 22 Desember matahari berada sempurna di garis balik selatan atau  23,5° Lintang Selatan.

b. Iklim Fisik

Iklim fisik, yaitu iklim yg dipengaruhi oleh kondisi fisik dr suatu wilayah.
Berdasarkan kondisi fisik suatu kawasan, terdapat perbedaan iklim selaku berikut.

1) Iklim Kontinental (Darat) & Iklim Maritim (Laut)

Iklim darat atau iklim kontinetal, terjadi di daratan yg amat luas, sehingga angin yg memiliki pengaruh terhadap wilayah tersebut yakni angin darat yg kering. Di daerah ini pada siang hari panas sekali & pada malam hari sungguh dingin. Iklim maritim, terjadi di wilayah kepulauan yg dikelilingi oleh maritim luas, sehingga angin yg kuat terhadap wilayah tersebut yakni angin laut yg lembap. Di wilayah ini pada siang hari tak terlalu panas & pada malam hari tak terlalu acuh taacuh. Contoh kawasan-wilayah yg mempunyai iklim benua yakni Gurun Gobi (Cina), Tibet, Jazirah Arab, Gurun Sahara, & Gurun Kalahari (Afrika), & kawasan di Australia Tengah.

2) Iklim Ugahari

Iklim ugahari, yaitu iklim pada dataran tinggi dgn perbedaan temperatur siang & malam yg besar (amplitudo harian tinggi). Contoh kawasan-daerah yg mempunyai iklim ugahari ialah Dataran tinggi Beka (Syiria), dataran tinggi Wonosari (Indonesia), & Dataran Tinggi Shan (Myanmar).

3) Iklim Pegunungan

Iklim pegunungan terdapat di wilayah-wilayah pegunungan. Di wilayah-kawasan pegunungan berudara sejuk & sering turun hujan karena awan yg naik ke lereng-lereng pegunungan. Hujan menyerupai ini disebut hujan orografis. Contoh wilayah-wilayah yg mempunyai iklim-iklim pegunungan yakni Pegunungan Jaya wijaya (Indonesia), Pegunungan Andes (Argentina), & Pegunungan Alpen (Swiss).

c. Iklim Muson

Iklim muson yakni iklim yg dipengaruhi oleh angin muson. Sifat angin muson yaitu tiap setengah tahun arahnya berlawanan, setengah tahun berair & setengah tahun kering. Di Indonesia angin berganti arah dengan-cara terus-menerus setiap enam bulan, pada bulan Oktober hingga Maret Benua Asia mengalami info terkini dingin, & di Indonesia bertiup angin muson timur laut & angin muson barat maritim. Angin muson timur bahari menjinjing banyak uap air dr Samudra Pasifik, & angin muson barat maritim menjinjing banyak uap air dr Samudra India kepingan utara. Uap air ini akan mengembun & jatuh selaku hujan di Indonesia, maka di Indonesia berjalan animo hujan pada bulan Oktober sampai Maret.
Pada bulan April sampai September Benua Australia mengalami lisan mayoritas cuek, & di Indonesia bertiup angin muson tenggara, yg berasal dr Benua Australia. Angin tersebut cuma melalui maritim yg sempit, sehingga tak banyak menjinjing uap air. Akibatnya di Indonesia berlangsung demam info kemarau. Dengan demikian Indonesia mengalami ekspresi secara umum dikuasai hujan & animo kemarau bergantian setiap setengah tahun terus menerus. Keadaan iklim tersebut disebut dgn iklim muson.

3. Klasifikasi Iklim

Beberapa klasifikasi iklim berdasarkan para cakap yaitu selaku berikut.
a.  Klasifikasi Iklim Menurut W. Koppen
Pada tahun 1918, seorang berkebangsaan Jerman berjulukan W. Koppen membagi iklim menurut temperatur udara, banyaknya curah hujan, & penguapan. Dengan dasar itulah W. Koppen membagi seluruh permukaan bumi menjadi 5 kawasan iklim dgn diberi simbol A, B, C, D, & E.

1)  Iklim A atau Iklim Hujan Tropik (Tropical Rainy Climates)

Golongan iklim ini dibagi menjadi tiga, selaku berikut.

Tropik Basah (Af)

Pada bulan terkeringnya mempunyai curah hujan yg rata-rata lebih besar 60 mm.

Tropik Basah (Am)

Jumlah hujan pada bulan-bulan berair mampu mengimbangi kelemahan hujan pada bulan-bulan kering, sehingga pada daerah ini masih terdapat hutan yg sungguh lebat.

Tropik Basah Kering (Aw)

Jumlah hujan pada bulan-bulan lembap tak bisa mengimbangi kelemahan hujan pada bulan-bulan kering, sehingga vegetasi yg ada hanyalah padang rumput dgn pohon-pohon yg jarang.

2)  Iklim B  atau Iklim Kering (Dry Climates)

Jumlah curah hujan sedikit, sedangkan penguapannya tinggi. Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, selaku berikut.

Iklim Stepa (Bs)

Daerah setengah kering yg terletak antara wilayah sabana & kawasan padang pasir pada lintang rendah.

Iklim Padang Pasir (Bw)

3) Iklim C atau Iklim Sedang (Humid Climates) 

Golongan iklim ini dibagi menjadi tiga, selaku berikut.

Iklim Sedang dgn Musim Panas yg Kering (Cs)

Daerah yg mempunyai lisan secara umum dikuasai panas yg kering, pada bulan terkering curah hujannya lebih kecil dr 30 mm pertahun.

Iklim Sedang dgn Musim Dingin yg Kering (Cw)

Daerah yg mempunyai berita terkini panas yg lembap serta mempunyai demam informasi masbodoh yg kering.

Iklim Sedang yg Lembap (Cf)

Daerah yg senantiasa lembap sepanjang tahun.

4) Iklim D atau Iklim Dingin (Humid Microthermal Climates)

Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut.
  1. Iklim Dingin dgn Musim Dingin yg Kering (Dw) dan
  2. Iklim Dingin Tanpa Periode Kering (Df).

5)  Iklim E atau Iklim Kutub (Polar Climates)

Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut.

Iklim Tundra (Ef)

Bulan terpanas dgn rata-rata temperatur lebih besar dr 0 °C (32 °F), tetapi lebih kecil dr 10 °C (5 °F), pada kawasan ini vegetasi yg ada hanya lumut.

Iklim Es atau Salju Abadi (Ef)

Bulan terpanas rata-rata temperatur lebih kecil dr 0 °C (32 °F). Tipe iklim ini bercirikan adanya es & salju infinit.

b.  Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman

Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan atas keperluan air & relevansinya dgn tanaman pertanian yg sangat diperlukan. Pembagian iklim berdasarkan Oldeman yakni sebagai berikut.
  1. A bulan lembap lebih dr 9 bulan berurutan;
  2. B 7-9 bulan lembap berurutan & satu bulan kering
  3. B 7-9 bulan lembap berurutan & 2-4 bulan kering;
  4. C 5-6 bulan lembap berurutan & 2-4 bulan kering;
  5. C 5-6 bulan lembap berurutan & 2-4 bulan kering;
  6. C 5-6 bulan lembap berurutan & 5-6 bulan kering;
  7. D 3-4 bulan lembap berurutan & satu bulan kering
  8. D 3-4 bulan berair berurutan & 2-4 bulan kering;
  9. D 3-4 bulan lembap berurutan & 5-6 bulan kering;
  10. D 3-4 bulan lembap berurutan & lebih dr 6 bulan bulan kering;
  11. E kurang dr 3 bulan lembap berurutan & kurang dr 2 bulan kering;
  12. E kurang dr 3 bulan lembap berurutan & 2-4 bulan kering;
  13. E kurang dr 3 bulan berair berurutan & 5-6 bulan kering;
  14. E kurang dr 3 bulan berair berurutan lebih dr 6 bulan.

Klasifikasi Iklim Menurut Junghuhn

F. Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan pengamatan di Sumatra Selatan & Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitiannya F. Junghuhn membagi iklim di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.
Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn merupakan selaku berikut.

Zona Iklim Panas

Zona iklim panas terletak pada wilayah dgn ketinggian antara 0 – 650 meter & temperatur antara 26,3 °C – 22 °C.

Zona Iklim Sedang

Zona iklim sedang terletak pada daerah dgn ketinggian antara 650 – 1500 meter & temperatur antara 22 °C – 17,1 °C.

Zona Iklim Sejuk

Zona iklim sejuk terletak pada kawasan dgn ketinggian antara 1500 – 2500 meter & temperatur antara 17,1 °C – 11,1 °C.

Zona Iklim Dingin

Zona iklim dingin terletak pada tempat dgn ketinggian di atas 2500 meter & temperatur kurang dr 11,1 °C.

C.  Kaitan antara Cuaca & Iklim terhadap Kehidupan

Cuaca & iklim merupakan salah satu faktor yg sungguh penting dlm kehidupan insan. Penduduk yg bertempat tinggal di wilayah masbodoh, mempunyai pola kehidupan yg berlawanan dgn penduduk yg berdomisili di wilayah gurun pasir, mulai dr kuliner, minuman, busana, mata pencaharian, bentuk rumah, & sebagainya.
Keadaan cuaca & iklim pula akan kokoh terhadap dunia hewan & dunia tanaman. Binatang-binatang yg terdapat di kawasan hambar umumnya berbulu tebal & anggota tubuhnya pendek, hal ini merupakan penyesuaian binatang untuk menghadapi keadaan cuaca yg cuek. Binatang yg hidup di daerah panas bulunya tak tebal, dgn anggota badan panjang & telinganya agak lebar.

D.  Manfaat Iklim & Cuaca dlm Kehidupan Sehari-Hari

Informasi perihal iklim & cuaca sungguh berguna bagi kehidupan, antara lain selaku berikut.

1)  Bidang Pertanian

Suhu, curah hujan, & pola lisan lebih banyak didominasi sungguh besar lengan berkuasa ter-hadap usaha pertanian. Indonesia merupakan salah satu negara yg beriklim tropis, maka sangat sesuai sekali untuk usaha pertanian, lantaran udaranya yg panas & mendapat-kan curah hujan sepanjang tahun.

Bidang Perhubungan/ Transportasi

Faktor cuaca, curah hujan, & kecepatan angin sungguh menen-tukan dlm dunia perhubungan, utamanya untuk kelancaran fasilitas angkutanpesawat terbang & kapal bahari. Penerbangan di wilayah yg beriklim tropis biasanya tak senyaman penerbangan di wilayah iklim sedang, karena di wilayah beriklim tropis udara senantiasa lembap banyak ditutupi oleh awan sehingga penerbangan sering terusik.

3)  Bidang Pariwisata

Indonesia yg beriklim tropis mempunyai beraneka ragam tumbuhan & fauna. Keanekaragaman tersebut banyak memanggil wisatawan, baik turis domestik maupun pelancong abnormal yg ingin menik-matinya.

Pemanfaatan Iklim dlm Bidang Industri

Industri tak bisa lepas kai-tannya dgn iklim. Suatu pabrik kertas tak mungkin didirikan di wilayah dgn iklim yg hambar. Semestinya agar kertas tak rusak maka pabrik kertas diresmikan di daerah yg iklimnya panas.
Industri elektronik mirip AC (air conditioner) pula berkembang di Indonesia untuk mengatasi kondisi cuaca yg panas, sedangkan industri-industri kecil seperti pengrajin payung, topi, jas hujan, & lain-lainnya meningkat untuk menyediakan kemudahan bantuan terhadap air hujan.

Lihat juga

Demikianlah postingan & materi yg berafiliasi dengan Atmosfer Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan yg kami bagikan pada kali ini. Semoga berfaedah.