√ 10 Ciri Desa Swasembada dan Contohnya di Indonesia

Ciri Desa Swasembada & Contohnya

Diakui ataupun tidak, istilah desa dlm sosiologi pedesaan dapat dibilang selaku selaku daerah tinggal penduduk yg lebih kecil dr kota. Bahkan seiring berjalannya waktu, desa ini sendiri dapat mengalami bentuk pergeseran sosial ke arah yg lebih maju. Salah satu faktor pendorong perubahan sosial tersebut dapat disebabkan karena sudah adanya proses sosial & interaksi sosial dgn desa-desa lainnya atau bahkan dgn kota.

Namun yg tentu saja, desa-desa yg telah mengalami perkembangan & pertumbuhan itulah yg umumnya diketahui dgn perumpamaan desa swasembada atau dlm Bahasa Inggris disebut self sufficient village. Kondisi yg ada dlm penjabaran desa menurut perkembangannya ini pastinya berbeda dgn kondisi di desa swakarya terlebih desa swadaya, baik dlm hal tingkat ekonomi, arti pendidikan, sosial, kelembagaan, adab istiadat, & lain-lain.

Desa Swasembada

Desa swasembada ialah wilayah & perwilayahan desa yg telah memiliki kecukupan dlm hal Sumber Daya Manusia (SDM) & modal sosial tinggi, sehingga bisa memanfaatkan seluruh kesempatanfisik & non fisik yg dimiliki dengan-cara optimal. Kondisi kehidupan penduduk di desa swaswmbada sudah hamper mirip kota yg terbaru.

Ciri Desa Swasembada

Ciri yg ada dlm desa swasembada, diantaranya;

  1. Lokasinya bersahabat pusat kota

Desa swasembada sebagian besar berada erat dgn kota kecamatan, kabupaten, maupun provinsi, yg tak tergolong dlm wilayah kelurahan. Jaraknya yg relatif bersahabat memudahkan penduduk desa untuk pergi ke pusat kota & mendapatkan barang ataupun pelayanan atau jasa yg mungkin belum tersedia di desa.

  1. Tingkat kepadatan penduduk tergolong tinggi

Tingkat kepadatan penduduk di desa swasembada tergolong lebih tinggi jikalau dibandingkan dgn desa swadaya & desa swakarya. Tingkat kepadatan yg tinggi tersebut menimbulkan jarak rumah antar penduduk berdekatan satu sama lain.

  1. Mata pencaharian di dominasi oleh sektor jasa & jual beli

Di desa swasembada, sebagian besar penduduk bermatapencaharian dlm sektor jasa & perdagangan atau lebih dr 55% dr populasi bekerja di sektor tersier. Sehingga dlm realitas sosial seperti inilah perkembangan & transaksi perekonomian lebih tinggi.

  1. Adat istiadat tak mengikat

Di desa swasembada, untuk masalah dlm arti etika istiadat tak lagi mengikat, meskipun masih ada yg menggunakan atau menganutnya. Akan tetapi, di desa swasembada sebagian besar penduduknya lebih bersifat nasionalis.

  1. Banyaknya Lembaga formal & informal

Lembaga formal & informal di desa swasembada sudah berfungsi dgn baik, setidaknya ada 7 sampai 9 lembaga yg aktif. Lembaga yg bergerak dlm bidang sosial, ekonomi & budaya sudah bisa mempertahankan kelangsungan hidup penduduknya & telah berfungsi dgn baik.

  1. Taraf pendidikan kian tinggi

Keterampilan & pula tingkat pendidikan penduduk di desa swasembada pada tingkat 60% telah lulus dr sekolah menengah & beberapa bahkan telah lulus dr sekolah tinggi tinggi. Bahkan dlm ketersediaannya sendiri kadangkala gampang ditemukan lembaga pendidikan non formal & pendidikan informal.

  1. Ketersediaan & kelengkapan akomodasi fasilitas & prasarana

Fasilitas serta fasilitas & prasarana yg ada di desa swasembada sudah komplet & baik. Dimana prihal adanya serangkaian bentuk fasilitas, sarana, & prasarana tersebut tentunya lebih mencukupi & lebih maju dibandingkan desa lain.

  1. Penduduk sudah mempunyai prakarsa sendiri

Penduduk dlm desa ini sudah mempunyai prakarsa sendiri melalui swadaya & tolong-menolong dlm pembangunan desa, sehingga bisa dibilang bahwa partisipasi penduduk desa swadaya sudah lebih efektif dibandingkan desa-desa lainnya.

  1. Kesadaran penduduk tentang kesehatan tinggi

Penduduk desa swasembada dlm karakteristiknya sendiri sudah memiliki kesadaran yg tinggi dlm bidang kesehatan. Hal itu mampu ditunjang pula oleh ketersediaan kemudahan kesehatan yg memadai di desa, seperti halnya Puskesmas, rumah sakit desa, & yg lain.

  1. Pola pikir lebih rasional

Masyarakat desa swasembada memiliki sikap yg lebih terbuka & memiliki pola pikir yg lebih rasional, lantaran mereka bersedia untuk berinteraksi & menerima pengaruh dr luar masyarakatnya selama imbas tersebut tak menyimpang jauh dr budbahasa yg sebelumnya sudah berkembang.

Contoh Desa Swasembada

Contoh desa swasembada yg ada di Indonesia, antara lain:

  1. Desa Ponggok

Desa Ponggok atau yg lebih dikenal dgn Desa Umbul Ponggok (lantaran eksistensi umbul yang dijadikan sebagai destinasi utama) terletak di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Istilah umbul itu sendiri bisa diartikan selaku kawasan yg menyerupai kolam alami, yg di dalamnya terdapat ikan.

Kegiatan berwisata yg disediakan oleh desa rekreasi yg satu ini mirip halnya menyelam di maritim, berenang bareng ikan, & menjadi spot foto yg unik. Pengelola destinasi rekreasi adalah warga desa sekitar lokasi rekreasi yg menerapkan rancangan Community Based Tourism (CBT), sehingga tak salah jika Desa Ponggok memperoleh kategori desa terbaik dlm pemberdayaan penduduk .

Itulah saja postingan yg bisa dibagikan pada semua kelompok berkenaan dgn ciri desa swasembada & contohnya di Indonesia. Semoga saja bisa untuk memperlihatkan pengetahuan bagi kalian seluruhnya yg sedang membutuhkan referensinya.

  √ 8 Ciri Pergaulan Tidak Sehat dalam Keseharian