Wanita-wanita Luar Biasa

Namanya Ummu Haritsah. Ia mendengar anaknya meninggal dlm perang Badar terkena panah liar. Sebagai seorang ibu, pasti masih ada rasa kehilangan dlm dirinya. Namun ini yaitu sosok ibu yg berlainan. Ibu & wanita yg luar biasa.

Ummu Haritsah tak puas dgn cuma gosip itu. Ia pun datang menghadap Rasulullah. Bukan untuk memutuskan anaknya sungguh-sungguh telah mati. Tetapi untuk mendapatkan tanggapan, apakah ajal anaknya itu termasuk syahid hingga membawanya ke nirwana, atau justru ajal yg mengirimkan ke neraka.

“Wahai Rasulullah,” tanya Ummu Haritsah begitu berhasil menghadap Nabi, “di manakah posisi Haritsah? Jika di nirwana, maka aku ridha atas kematiannya. Namun bila di neraka saya akan meratapinya biar siksanya diringankan.”

“Wahai Ummu Haritsah,” jawab sang Nabi penuh wibawa, “Sesungguhnya Haritsah anakmu berada di nirwana Firdaus.”

Subhaanallah. Bukan hanya surga, tetapi surga Firdaus, nirwana tertinggi, nirwana terindah. Mendengar itu tenanglah Ummu Haritsah. Kini beliau pulang ke rumah dgn senyum merekah & kebahagiaan yg membuncah.

***

Wanita yg lain bernama Khansa. Khansa binti Amru. Meski perempuan, ia ikut dlm barisan jihad melawan pasukan Persia dlm perang Qadisiah. Bersamanya, empat putranya juga turut serta dlm perang yg terkenal itu.

Khansa membakar semangat putra-putranya. Ia memeperingatkan mereka supaya tak gentar, apapun yg terjadi.

“Kalian sudah beragama Islam dgn lapang dada,” katanya dgn nada orasi, “kalian mengikuti kaum Muslimin tanpa ada yg memaksa. Kalian berasal dari satu ibu & satu ayah. Demi Allah, ayah kalian bukanlah orang yg lemah. Paman-paman kalian juga bukan orang yg lemah.”

  Kumpulan Puisi Hari Buruh Singkat Padat Dan Jelas

Semangat bertempur empat putra perindu nirwana demikian menggebu. Tanpa rasa takut mereka menyerbu. Pasukan Persia menyambut dgn perlawanan seru. Pe&g beradu. Denting bunyi senjata memenuhi indera pendengaran. Lalu satu per satu empat putra Khansa gugur sampai tak tersisa.

Bukannya duka atau meratap, dari lisan Khansa terdengar syukur terucap. “Segala puji bagi Allah yg telah memuliakanku dgn kesyahi& mereka. Semoga kelak Allah menghimpun saya dgn mereka di surga.”

***

Wanita-wanita hebat. Merekalah yg bisa mendidik putra-putrinya untuk berjihad membela agama. Merekalah yg menanamkan semangat berislam & memperjuangkannya ke dlm jiwa buah hatinya.

Wanita-perempuan luar biasa. Merekalah madrasah pertama yg mampu mengukir doktrin dlm hati anak-anaknya yg masih belia. Mencurahkan kasih sayg & menumbuhkan cinta terhadap Allah & Rasul-Nya. Mereka juga nrimo melepas kepergian bawah umur tercinta ke me& juang, lahan jihad & lapangan kehidupan.

Masihkah ada perempuan-perempuan hebat mirip Ummu Haritsah & Khansa? Jawabnya, ada. Setiap zaman masih memungkinkan untuk melahirkan perempuan-perempuan seperti mereka. Asal kita tahu caranya & mau mengadopsinya. Dan cara itu sudah gamblang dibentangkan Allah dlm Al-Quran & Rasulullah dlm sunnahnya. Manhaj Qur’ani & manhaj Nabawi ialah jawabannya. Tarbiyah ialah kuncinya. Insya Allah. [Slm/Webmuslimah]