Utang Jangka Pendek (Hutang Lancar) & Contohnya ✓ Pengertian hutang dengan-cara lazim yakni pengorbanan faedah ekonomi di masa yg akan tiba yg mungkin terjadi sebagai balasan kewajiban suatu badan usaha pada ketika ini untuk mentransfer aktiva atau menawarkan jasa pada badan usaha lain di waktu yg akan datang sebagai balasan dr transaksi di masa kemudian. Lalu apa pemahaman utang jangka pendek? Yaitu utang yg pembayarannya dlm jangka waktu siklus operasi perusahaan atau dlm waktu satu tahun. Namun siklus perusahaan antar perusahaan bisa jadi berbeda-beda. Lebih baik menggunaka batasan sebagai berikut:
Suatu keharusan/ utang dapat dikelompokkan menjadi utang tanpa hambatan atau utang jangka pendek kalau perlunasan hutangnya yaitu dgn memakai aktiva tanpa hambatan atau dgn menjadikan keharusan jangka pendek yg baru.
Daftar isi
1. Utang jangka pendek yg sudah pasti
- Utang jualan & utang wesel
- Utang jangka panjang yg jatuh temponya pada periode tersebut
- Utang deviden
- Uang muka atau jaminan yg mampu diminta kembali
- Dana yg dikumpulkan untuk pihak ketiga
- Utang ongkos (Biaya yg masih harus dibayar)
- Utang gaji & upah
- Pendapatan yg diterima dimuka
2. Taksiran utang jangka pendek
- Taksiran utang pajak penghasilan
- Taksiran utang kado yg beredar
- Taksiran utang garansi
- Taksiran utang pensiun
Daftar Isi
Utang Jangka Pendek (Hutang Lancar) & Contohnya
Utang jangka pendek yg sudah niscaya
Utang dagang & utang wesel
Utang jualan & utang wesel biasanya muncul akibat dr transaksi pembelian barang/ jasa & dr tunjangan jangka pendek. Di dlm menentukan nominal utang jangka pendek perlu dilakuakn perkiraan utang atas transaksi pembelian barang yg masih dlm perjalanan, ini mempunyai arti pula harus mengamati syarat pengirimannya.
Wesel ada yg dijamin & ada pula yg tak dijamin, di dalamnya tergolong wesel yg dikeluarkan untuk pembelian barang /jasa, dukungan bank jangka pendek, pegawai atau pemmegang saham & untuk pembelian mesin atau alat-alat.
Utang jangka panjang yg jatuh temponya pada periode tersebut
Utang obligasi & hutang-hutang jangka panjang yg lainnya akan dilunasi kurang dr 1 tahun akan dilaporkan selaku utang jangka pendek. Apabila yg jatuh temponya yakni sebagian saja maka kepingan yg jatuh tempo dlm tahun itu dilaporkan selaku utang jangka pendek, sedangkan yg belum jatuh tempo akan dilaporkan sebagai utang jangka panjang.
Utang deviden
Deviden yg belum dibayarkan akan dicatat dgn cara mendebet rekening keuntungan tak dibagi & mengkredit utang deviden. Oleh karena utang deviden segera untuk dilunasi maka dikelompokkan selaku UTANG JANGKA PENDEK. Waktu timbulnya utang deviden yakni pada saat adanya pengumuman pembagian deviden dr direksi & akan terutang hingga dgn tanggal pembayaran deviden tersebut.
Uang tampang atau jaminan yg dapat diminta kembali
Yang dimaksud dgn uang tampang disini ialah pembayaran oleh pembeli yg dijalankan di tampang atas barang yg dipesannya. Sebelum barang yg dipesan tersebut belum diserahkan pada pembeli maka uang muka tersebut akan dicatat sebagai utang tanpa kendala.
Jaminan yg diminta dr pelanggan yaitu termasuk dlm kelompok utang & jika jaminan tersebut mampu ditarik kapan saja maka termasuk dlm utang jangka pendek. Tetapi bila jaminan tersebut akan disimpan dlm rentang waktu yg lama maka termasuk dlm utang jangka panjang.
Dana yg dikumpulkan untuk pihak ketiga
Kadang kala perusahaan merupakan pihak yg menjadi kolektordana dr langganan/pegawai atau pihak tertentu yg nantinya akan diserahkan pada pihak lainnya. Cara pengumpulan uang tersebut mampu dilakukan dgn memangkas upah pegawai atau membebani pembeli dgn jumlah tertentu.
Sebagai umpamanya yaitu setiap pegawai akan diiris pajak 5% atas gajinya tersebut yg nantinya akan diserahkan pada kas negara. Pajak yg diiris tersebut oleh perusahaan akan dicatat selaku utang tanpa hambatan. Jika gaji bulan november 2018 ialah sebesar 2.000.000 maka akan dilakukan pencatatan dgn jurnal selaku berikut:
Gaji & upah Rp.2.000.000
Utang pajak penghasilan karyawan Rp. 100.000
Kas Rp.1.900.000
Contoh lainnya yaitu pada perusahaan yg dikenakan pajak pertambahan nilai akan membankan pada pembeli yakni dgn cara menambahkan PPN ke harga jualnya. PPN akan dicatat sebagai utang sampai dgn adanya penyetoran pajak tersebut ke kas negara. Misalnya Penjualan Mei 2018 adalah sebesar Rp.11.000.000 termasuk didalamnya PPN 10%, maka jurnal untuk mencatat PPN & penjualan dr transaksi tersebut ialah sebagai berikut:
Kas Rp.11.000.000
Penjualan Rp.10.000.000
PPN Rp. 1.000.000
Perhitungan PPN = 100/110 x Rp.11.000.000 x 10%
= 1.000.000
Jurnal penyetoran PPN ke kas negara yaitu selaku berikut:
Utang PPN Rp.11.000.000
Kas Rp.10.000.000
Utang ongkos (Biaya yg masih mesti dibayar)
Pengertian utang ongkos adalah utang yg diakibatkan dr pengukuhan akuntansi terhadap ongkos yg sudah terjadi namun belum dibayar. Yang tergolong dlm kalangan ini misalnya utang yg timbul dr gaji & upah, bonus ongkos sewa, & lain sebagainya.
Utang gaji & upah
Perhitungannya adalah berdasarkan pada waktu terjadinya. Sebagai contoh honor pegawai akan dibayarkan perusahaan setiap tanggal 3 pada bulan berikutnya. Apabila gaji desember 2018 yaitu sebesar Rp.1.000.000 maka pada tanggal 31 desember 2018 akan diuatkan jurnal adaptasi sebagai berikut:
Gaji & upah Rp.11.000.000
Utang gaji & upah Rp.10.000.000
Pendapatan yg diterima dimuka
Jumlah yg diterima dr langganan atas barang/jasa yg akan diserahkan pada waktu yg akan datang dicatat sebagai pendapatan yg diterima dimuka & dilaporkan dlm kelompok UTANG JANGKA PENDEK. Sebagai misalnya ialah mendapatkan uang paras dr penyewa atas sewa gedung, & lain sebagainya.
Taksiran utang jangka pendek
Taksiran utang pajak penghasilan
Pada final periode pembukuan keuangan akan ditaksir berapa jumlah besarnya pajak penghasilan yg merupakan beban pad tahun bersangkutan. Setelah dikerjakan perkiraan penaksiran atas pajak penghasilan maka dikerjakan penjurnalan atau pencatatan dgn cara mendebet rekening pajak penghasilan & mengkredit rekening utang pajak penghasilan.
Taksiran utang kado yg beredar
Hadiah seringkali ditawarkan pada pembelian barang barang tertentu. Hadiah tersebut yakni ongkos yg dibebankan pada tahun bersangkutan. Jika kado tersebut habis waktunya pada akhir periode maka tak perlu dibuat jurnal adaptasi. Akan tetapi jka rentang waktu pengambilan kado melalui suatu periode akuntansi, amaka pada simpulan periode diperlukan jurnal pembiasaan dgn cara mendebet ongkos hadiah penjualan & mengkredit utang hadiah yg beredar. Adapun untuk jumlah utang kado yg beredar akan dijumlah dgn cara taksiran dr jumlah pemasaran.
Taksiran utang garansi
Apabila barang yg dijual terdapat garansi untuk perbaikan maka untuk akhiir tahunnya akan dijumlah taksiran jumlah biaya yg akan terjadi sebab adanya garansi tersebut. Pencatatan taksiran biaya tersebut dgn cara mendebet ongkos garansi & mengkredit rekening taksiran utang garansi.
Taksiran utang pensiun
Pencatatannya yaitu dgn mendebet biaya gaji & upah & mengkredit utang pensiun. pada waktu dilakuakan pembayaran maka debetnya utang pensiun & kreditnya kas
Utang bersyarat
Pengertian utang bersyarat adalah utang yg hingga ketika tanggal neraca belum pasti, apakah menjadi keharusan atau tidak. Yang termasuk utang bersyarat ialah :
- piutang wesel didiskontokan & piutang dijaminkan
- endorsemen bersyarat
- sengketa aturan
- aksesori pajak yg belum terperinci kepastiannya
- jaminan kepada utang anak perusahaan
- garansi kepada penurunan harga barang yg dijual.
Cara penyajian utang bersyarat dlm neraca yaitu dgn catatan kaki atau dilaporkan dgn judul tersendiri, tak diikutkan dlm penjumlahan hutang – hutang yg lain
Baca pula : Piutang wesel dan Cadangan Kerugian Piutang & Metodenya
Itulah artikel Utang Jangka Pendek (Hutang Lancar) & Contohnya yg gampang-mudahan berguna. terimakasih atas kunjungannya.
Untuk melihat artikel akuntansi seluruhnya di blog wargamasyarakat ini dapat dilihat di >>> akuntansi keuangan