STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis unsur – unsur proses dinamika & pewarisan budaya dlm rangka dlm rangka integrasi nasional
KOMPETENSI DASAR :
1.1 Mendeskripsikan unsur-unsur budaya
1.2 Mendeskripsikan korelasi & fungsi bahasa, seni & religi/agama/kepercayaan
INDIKATOR :
o Mendeskripsikan desain dlm unsur –unsur budaya
o Mendeskripsikan fungsi bahasa, seni & religi
o Mendeskripsikan hubungan antara bahasa, seni & religi
A. Unsur Budaya
Kebudayaan manusia terbagi tiga wujud, yaitu system budaya, system social & unsur-unsur budaya fisik. Sistem budaya dibagi ke dlm “budpekerti istiadat”, system social dibagai ke dlm “kegiatan social”, & kebudayaan fisik dibagi ke dlm ’benda-benda kebudayaan”. Menurut Kluckhon (1953: Universal Categories of Culture), mengemukakan tujuh unsur kebudayaan :
1. Bahasa, terdiri dr bahasa lisan, bahasa tertulis & naskah antik
2. Sistem Pengetahuan, mencakup teknologi & kepandaian dlm hal tertentu, contohnya pada penduduk petani ada pengetahuan masa tanam, alat pertanian yg sesuai lahan, pengetahuan yg memastikan proses pengolahan lahan
3. Organisasi Sosial, yaitu cara-cara perilaku insan yg teratur dengan-cara sosial meliputi sistem kekeraban, metode komunitas, tata cara pelapisan sosial, sistem politik. Bagaimana kalangan sosial mengorganisasikan diri, dapat dilihat pada kesatuan-kesatuan sosial berikut:
a. kesatuan geneologis meliputi nuclear family & extended family. Kelompok keturunan (descent group) merupakan kelompok kekerabatan yg anggotanya diakui berasal dr satu nenek moyang tertentu yg sungguh-sungguh ada atau cuma dlm mitologi.
Dalam system kekerabatan ini terdapat
– Bilateral , yaitu menganut kekerabatan parental atau mengambil menarik garis keturunan ayah & ibu, misal : Jawa, Sunda, Bugis-Makasar
– Unilateral, yaitu menganut kekerabatan cuma dr satu pihak saja, bila ayah disebut patrilineal contohnya Batak, Ambon, Bali, Asmat, Sawu & Dani, jikalau ibu disebut matrilineal contohnya Minangkabau
– Ambilineal, yakni menarik garis keturunan untuk sebagian orang penduduk melalui pihak ibu & sebagian lagi ari pihak ayah, contohnya suku Dayak
b. kesatuan teritorial atau kedaerahan, contohnya lembur di Sunda, dukuh di Jawa & wanua di Bugis
c. Kesatuan sosial yg bersifat geneologis & teritorial, yakni adanya kesamaan pertalian darah sekaligus kedaerahan. Misal huta di Batak, nagari di Minangkabau, uma di Dani, dalu di Manggarai (Flores)
d. Kesatuan sosial yg bersifat sakral alasannya adalah adanya ikatan suci keagamaan, misalnya jamaah (Islam) & jemaat (Nasrani)
e. Kesatuan sosial menurut umur
f.. Kesatuan sosial berdasrkan jenis kelamin (sexe class)
g. Kesatuan sosial bersifat paguyuban atau gemainschaft, contohnya subak di Bali
h. Kesatuan sosial bersifat patembayan atau gesselschaft, misalnya organisasi politik, firma, koperasi & lain-lain
Berdasarkan sistem perkawinannya
a. Dilihat dr Asal Pasangan
– Eksogami : pasangan berasal dr suku, ras atau klen yg berbeda
– Endogami : pasangan berasal dr suku, ras atau klen yg berlawanan
– Homogami : pasangan berasal dr lapisan sosial yg sama
– Heterogami : pasangan berasal dr lapisan sosial yg berlawanan
b. Dilihat dr Kedudukan Pemberi & Penerima Gadis
– Connubium Asimetris :
Klen A mendapatkan gadis dr klen B yg tak boleh mengambil istri dr klen A, tetapi klen C mengambil gadis dr klen D. Demikian seterusnya. Contohnya pada penduduk Batak
– Connibium Simetris :
Klen A menentukan jodoh dr klen B, demikian sebaliknya
Contohnya pada masyarakat Bali
c. Dilihat dr Pola Menetap Setelah Menikah
– virilokal : pasangan baru tinggal di sentra kediaman suami
– uxorilokal : pasangan baru tinggal di sentra kediaman istri
– bilokal : pasangan baru tinggal menetap dengan-cara bergantian di kerabat istri & kerabat suami
– neolokal : pasangan baru tinggal di tempat gres
– avunkulokal : pasangan gres tinggal di rumah kerabat laki-laki ibu atau paman dipihak suami
– natalokal : pasangan baru tak tinggal bareng namun di tempat kelahiran masing-masing
– utrolokal : pasangan gres bebas memutuskan tempat tinggal sesudah menikah
– komonlokal : pasangan baru tinggal dlm golongan, dimana orang bau tanah dr pasangan berada dlm golongan tersebut
d. Dilihat dr Jumlah Pasangan
– monogami, yaitu satu suami atau istri
– poligami, yaitu banyak perkawinan, poly artinya banyak, gamein artinya perkawinan. Poligami dapat menjadi dua bentuk poliandri (banyak suami) atau poligini (banyak istri)
e. Bentuk terjadinya perkawinan
– perkawinan dgn pertunangan, yakni adanya ikatan dgn dibarengi dgn pemberian
– perkawinan lari (rangkat) , umumnya alasannya adanya perbedaan kasta. Adat ini terjadi di Bali, Lampung, Lombok, Sulawesi Selatan
– ganti tikar atau levirat, terdapat pada stelsel patrilineal, yaitu bila suami meninggal, maka janda itu dikawin oleh saudara pria mendiang suami. Tujuannya semoga warisan mendiang tetap pada gensnya. Terjadi di Toba (pareakhon), Palembang, Bengkulu (ganti tikar, kawin anggu)
– perkawinan sororat atau perkawinan berlanjut/lanjutan, di Jawa diketahui dgn ungkapan karangwulu, bila istri meninggal maka suami akan menikahi saudara mendiang istri. Biasanya tak dgn pemberian tukon alasannya sifatnya melanjutkan
– perkawinan mengabdi, jikalau pria tak dapat mengeluarkan uang penuh pemberian yg seharusnya dibayarkan. Di Jawa disebut ngenger, dimana laki-laki mengabdi dulu pada keluarga istri
4. Sistem Peralatan Hidup & Teknologi, yaitu alat-alat buatan, senjata, peralatan distribusi & transportasi, peralatan komunikasi, peralatan konsumsi, busana & perlengkapannya, makanan & minuman, peralatan perlindungan atau istirahat
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup, yaitu metode dr nomaden yg menganut foodgathering, semi producing, food producing hingga industri. Misalnya perburuan, perladangan, perkebunan, pertanian, peternakan, jual beli & industri
6. Sistem Religi, yaitu sistem kepercayaan & gagasan perihal Tuhan, ilahi-dewa, ruh-ruh halus, neraka & surga.
7. Kesenian, yaitu ihwal ide-ide, ciptaan, asumsi, dongeng atau syair
B. Konsep Bahasa, Seni & Religi
1. Bahasa
Bahasa adalah suatu tata cara komunikasi yg memakai bunyi yg dihubungkan satu sama lan berdasarkan seperangkat aturan sehingga berarti. Bahasa bersifat simbolis, artinya suatu perkataan bisa melambangkan arti apa pun, walaupun hal atau barang yg dilambangkan artinya oleh kata itu tak hadir. Linguistik ialah studi ilmiah terbaru wacana bahasa, sudah dimulai semenjak permulaan ke- 17
2. Seni
Seni adalah produk jenis sikap insan yg khusus dgn penggunaan inovatif imajenasi insan untuk pertanda, mengetahui & menikmati kehidupan.
Pembagian Seni:
Kesenian 1. Seni Rupa :
a. seni patung
b. Seni relief
c. seni lukis & gambar
d. seni rias
2. Seni Pertunjukan :
a. seni tari
b. seni drama
c. seni vokal
d. seni instrumental
3. Seni sastra :
a. prosa
b. puisi
Seni rupa ialah bentuk hasil ekspresi manusia yg diwujudkan melalui unsur-unsur garis, bidang, warna, bentuk, volume & ruang. Seni rupa mencakup:
a. Patung
Jenis patung meliputi, figure yaitu patung yg menggambarkan potongan insan dengan-cara utuh,dari kaki hingga kepala. Buste, patung dada yg hanya menggambarkan pecahan kepala sampai dada atau cuma dada saja. Torso, yaitu tubuh yg cuma menggambarkan tubuh atau gembung saja tanpa kepala & tanpa anggota badan
b. Relief
Relief tinggi yaitu pahatan sungguh menonjol dr bidang datar papan atau dinding & ketebalan tersebut mencapai separuh atau lebih ketebalan bidang pahatan
Relief sedang pahatan yg timbul dr bidang datar papan atau bangunan dgn ketebalan pahatan kurang dr separuh ketebalan bidang pahatan. Relief ini sering kita temui pada bidang candi
Relief cekung, yakni cara pembuatannya dgn mengeruk bidang datarnya
Relief tembus, yaitu cara pembuatannya cuma mengeruk bidang datar, tetapi dipahat sampai tembus ke balik permukaan bidang datar, jadi dapat dilihat dr dua segi
c. Seni Lukis & gambar
Menurut alirannya, seni lukis dibedakan menjadi lukisan yg beraliran : naturalis, realis, impresionis, ekspresionis, kubisme, futuristik, surealis & abstrak (bebas)
d. Seni rias
Seni rias Indonesia misalnya, seni rias wajah, tata rambut & seni busana. Erat hubungannya dgn seni berpakaian ialah seni kerajinan, utamanya tenun, batik, ikat & tekstil Indonesia.
Seni Pertunjukan meliputi
a. Seni Tari
Seni tari yaitu gerakan dr tubuh penari yg berkelanjutan & dinamis yg diiringi oleh musik (gamelan). Seni ini mencakup seni tari klasik maupun modern.
b. Seni Drama
Berasal dr bahasa Yunani, yakni dr kata dramon yg berarti tindakan atau gerak. Kaprikornus drama berarti seni untuk mengungkapkan pekerti insan lewat tindakan yg dipanggungkan. Adapun macam drama yaitu bencana, komedi, peristiwa komedi, dagelan atau opera
c. Seni Vokal
Seni suara yg dihasilkan melalui verbal insan. Suara vokal yg dihasilkan dapat berfungsi sebagai religius, irit atau sosial. Adapun nyanyian-nyanyian rakyat sudah berkembang menjadi cabang khusus yg disebut etnomusikologi
Seni Sastra meliputi :
a. Seni Verbal
Sebenarnya kesenian verbal meliputi kisah, drama, puisi, nyanyian, peribahasa, teka-teki, permainan kata-kata & bahkan memberi nama untuk prosedur, pujian & hinaan apabila itu semua mempunyai bentuk-bentuk yg rumit & khusus. Cerita yakni salah satu kesenian verbal yg paling gampang dicatat & dikumpulkan
Folkklore : perumpamaan dr periode ke 19 untuk menunjuka cerita lisan tradisional & pepatah-pepatah petani Eropa & diharapkan sehingga mencakup tradisi lisan yg terdapat di semua penduduk
Mite : kisah tentang peristiwa-peristiwa semihistoris yg pertanda problem-dilema final kehidupan insan. Mite berfungsi untuk mengambarkan & memberi citra atau penjelasan tentang alam semesta yg merupakan latar belakang sikap teratur
Legenda : kisah semihistoris yg turun temurun dr zaman dahulu, menceritakan tindakan-perbuatan pahlawan, perpindahan penduduk & pembentukan adab kebiasaan setempat. Contoh : Cerita Loro Jongrang
Epik : kisah lisan yg panjang, kadang kala dlm bentuk puisi atau prosa ritmis yg menceritakan tindakan-perbuatan besar. Contoh : Kisah Ramayana
Dongeng : dongeng inovatif yg diakui selaku imajinasi atau hiburan
Motif : situasi dongeng dlm dongeng rakyat
b. Seni Non Verbal
Kesenian diluar verbal mampu dikategorikan sebagai kesenian non verbal.
3. Religi & Sistem Kepercayaan
Terdapat beberapa unsur yg universal dlm pemahaman religi atau kepercayaan ini, antara lain kepercayaan kepada kekuatan mistik yg lebih tinggi dr manusia, aneka macam hal yg dilakukan manusia untuk berkomunikasi & mencari korelasi dgn kekuatan-kekuatan tersebut, bentuk-bentuk religi antik sampai pada kemunculan agama. Sistem religi dlm kerangka budaya sebuah masyarakat mempunyai tiga unsur utama yaitu tata cara keyakinan, sistem upacara keagamaan & umat penganut religi tersebut. Dalam metode keyakinan, pemikiran , pelajaran, aturan agama, dongeng suci atau riwayat suci tercantum dlm suatu himpunan buku-buku suci yg biasa pula dianggap sebagai kesusastraan.Unsur religi jika dijabarkan selaku berikut:
a. Emosi keagamaan, yaitu kekuatan yg menggerakkan jiwa insan untuk melakukan kegiatan keagamaan & merupakan pusat dr segala desain religi yg diyakini insan
b. Sistem keyakinan, berwujud nilai-nilai tentang kepercayaan & rancangan insan akan sifat-sifat Tuhan, alam gaib, peristiwa-peristiwa alam, kekuatan sakti serta makhluk halus
c. Sistem ritus & upacara, merupakan kelakuan manusia dlm kegiatan keagamaan yg resmi diketahui masyarakat, setidaknya oleh kelompok keagamaan. Dalam metode ritus terdiri dari:
– komponen upacara yg mencakup tempat upacara, saat upacara, benda-benda upacara & orang yg melakukan upacara
– kesenian khusus dlm upacara antara lain sesaji, berkurban, berdoa, makan bersama, menari, berprosesi/ berkirab atau pawai, upacara seni drama, berpuasa, intoxikasi atau perbuatan yg memabukkan atau menetralisir kesadaran diri para pelaku upacara, bertapa & bersamadi
d. Umat agama, yaitu kelompok yg meyakini & melaksanakan ajaran agama yg dianut. Kesatuan penduduk yg menjadi sentra aktivitas religius dapat berupa beberapa tipe yaitu keluarga, golongan kekerabatan unilineal, komunitas & asosiasi-perkumpulan khusus
Para jago antropologi mengemukakan, paling sedikit ada 8 bentuk religi di dunia:
1. Fetisism, yakni bentuk religi menurut kepercayaan akan adanya jiwa dlm bentuk benda-benda tertentu & terdiri dr aktivitas-acara keagamaan guna memuja benda-benda berjiwa. Misalnya Simegere di Mentawai
2. Animisme, yaitu bentuk religi yg didasarkan kepercayaan bahwa alam sekeliling tempat tinggal insan dihuni berbagai macam ruh, & terdiri dr banyak sekali kegiatan keagamaan guna memuja roh – roh tadi
3. Animatism, tak merupakan bentuk religi, melainkan suatu sistem kepercayaan bahwa benda-benda serta berkembang-tanaman mempunyai jiwa & mampu berfikir mirip manusia. Kepercayaan itu tak mengakibatkan adanya kegiatan keagamaan, walaupun dapat menjadi unsur dlm suatu religi
4. Prae-animism (kadang disebut dynamism), yakni bentuk religi berdasarkan kepercayaan pada kekuatan sakti yg ada dlm segala hal yg hebat & terdiri dr kegiatan-kegiatan keagamaan yg berpedoman pada kepercayaan tersebut
5. Totemism, yaitu bentuk religi yg terdiri dr kelompok-kalangan kekerabatan unilineal yg didasarkan berasal dr para yang kuasa & leluhur yg terikat tali kekerabatan & terdiri dr kegiatan-kegiatan keagamaan untuk memuja mereka serta mempererat kesatuan dlm kelompok unilineal masing-masing. Tiap golongan mempunyai lambangnya (totem) sendiri dapat berbentukjenis binatang, berkembang-tanaman, tanda-tanda alam atau benda yg melambangkan yang kuasa leluhur kelompoknya. Contoh, suku-suku di Irian dgn tiang (mbis), atau sapi merupakan totem bagi umat Hindu India
6. Polytheism, yaitu religi yg didasarkan kepercayaan akan adanya suatu hierarki ilahi-yang kuasa & terdiri dr upacara-upacara untuk memuja para yang kuasa tadi
7. Monotheism, yaitu religi yg didasarkan kepercayaan adanya satu ilahi, yaitu Tuhan & kegiatan-kegiatan upacaranya bertujuan untuk memuja Tuhan tersebut
8. Mystic, yakni bentuk religi yg didasarkan kepercayaan satu Tuhan yg dianggap menguasai seluruh alam semesta & terdiri dr upacara-upacara yg bermaksud untuk mencapai kesatuan dgn Tuhan tersebut.
Dalam banyak agama manusia berusaha untuk mendekatkan dirinya pada Tuhan (pantheism). Tetapi ada desain bahwa manusia menjadi satu dgn Tuhan menurut logika bahwa segala hal di dunia (termasuk manusia & lingkungannya) ialah bagian dr Tuhan (monism)
C. Fungsi Bahasa, Seni & Agama/ Religi/ Kepercayaan
1. Fungsi Bahasa
Secara khusus, fungsi bahasa diantaranya adalah:
a. Untuk tujuan praktis, yakni untuk menyelenggarakan kekerabatan pergaulan sehari-hari
b. Untuk tujuan artistik, yaitu untuk pemuasan rasa estetika sehingga insan mengolah bahasa seindah-indahnya
c. Untuk tujuan filosofi, yaitu untuk mempelajari naskah-naskah kuno
d. Sebagai kunci dlm mempelajari ilmu-ilmu lain
Fungsi bahasa dengan-cara biasa adalah sebagai berikut:
a. Alat ekspresi, yaitu mengekspresikan aspek kejiwaan insan, menarik perhatian orang lain & membebaskan diri dr tekanan emosi
b. Alat komunikasi, yaitu untuk menyelenggarakan kekerabatan atau komunikasi antarmanusia
c. Alat untuk mengadakan integrasi & penyesuaian sosial
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
a. Lambang identitas nasional
b. Alat pemersatu berbagai masyarakat yg berbeda latar belakang budaya & bahasa
c. Alat penghubung antar tempat & antarbudaya
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai manfaat sebagai:
a. Bahasa resmi negara
b. Bahasa pengirim di forum-lembaga pendidikan
c. Alat perhubungan pada tingkat nasional bagi kepentingan menjalankan roda pemerintahan & pembangunan
d. Alat pengembangan kebudayaan & pemanfaatan ilmu pengetahuan, seni, serta teknologi.
Dalam perkembangannya Bahasa Indonesia mendapat pemberian dr bahasa kawasan maupun bahasa aneh khususnya peristilahan yg dipergunakan dlm ilmu pengetahuan & teknologi sehingga memunculkan istilah indo-glish
2. Fungsi Seni
Setiap kesenian yg diciptakan manusia sederhana selalu senantiasa mengandung pesan-pesan yakni tata cara nilai yg dijadikan pedoman hidup oleh penduduk yg bersangkutan. Kadang nilai tersebut disampaikan lewat simbol, misalnya kesenian wayang (Jawa). Beberapa seni pertunjukkan memiliki kegunaan sebagai fasilitas ritual, sarana hiburan, presentasi estetis atau pariwisata. Hampir semua kesenian suku-suku bangsa di Indonesia bisa dibilang berhubungan dgn religi. Mulai dr seni bangunan rumah akhlak, tari-tarian, musik, sampai seni ukir, semua berafiliasi dgn religi yg biasanya berupa animisme atau dinamisme. Misalnya Tari Pendet di Bali dihidangkan untuk para leluhur & dipentaskan di halaman pura. Tari Hudog dilakukan oleh suku Dayak untuk meminta hujan. Penari menggunakan topeng besar & baju rumbai dr daun pisang. Tetapi disisi lain adapula seni yg berfungsi sebagai pemenuhan kepuasan estetika insan. Disini kesenian bersifat sekuler murni, entah yg ringan atau serius, terang menggambarkan bahwa imajenasi kita bebas terbang-layang tanpa sebuah motif lain dibelakangnya dlm mencipta, mencipta ulang pola, perasaan-peraaan dgn leluasa & tanpa memikirkan balasan. Kaprikornus mampu disimpulkan fungsi seni bagi insan antara lain:
a. menambah kenikmatan hidup manusia sehari-hari (pemenuhan kebutuhan akan keindahan)
b. memastikan norma perilaku yg teratur
c. meneruskan budbahasa & nilai –nilai kebudayaan
d. menambah ikatan solidaritas masyarakat
e. pelaksanaan suatu ritual keagamaan
3. Fungsi Agama/Religi/Kepercayaan
a. Fungsi Edukatif
Mencakup peran mengajar & tugas bimbingan. Berbeda dgn instansi (institusi profan), agama dianggap sangggup memperlihatkan pengajaran yg otoritas, bahkan dlm hal-hal yg sakral. Agama memberikan ajarannya melalui mediator ; upacara (peringatan) keagamaan, khotbah, renungan, pendalaman rohani maupun diluar perayaan liturgis. Untuk melaksanakan peran ditunjuk sejumlah fungsionaris, contohnya : syaman, kyai, pendeta, pedanda & imam
b. Fungsi Penyelamatan
Agama mengajarkan keselamatan hidup di dunia & keamanan sesudah kehidupan di dunia. Untuk mencapai kebahagiaan tersebut agama mengajarkan cara-cara yg khas.
c. Fungsi Pengawasan Sosial
Masing-masing agama mempersatukan umatnya yg berlawanan ras, suku & kebudayaan. Dan perilaku umat yg berlawanan tersebut disamakan dlm fatwa agama & ritualitas sehingga akan memupuk persaudaraan & akan saling menjalankan fungsi pengawasan. Jika nilai kebaikan agama betul-betul dilaksanakan dlm kehidupan akan mampu meningkatkan kesejahteraan insan.
D. Hubungan antara Bahasa, Seni & Agama/ Religi / Kepercayaan
Bahasa, seni & agama/religi/kepercayaan merupakan bagian dr unsur-unsur kebudayaan universal, dimana setiap unsur kebudayaan tak hidup atau berdiri sendiri –sendiri. Bahasa, seni, religi adalah unsur yg berperan dlm melangsungkan kehidupan masyarakat & bersama unsur yg lain bersatu dlm kerangka kebudayaan. Contoh, untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan bahasa untuk berkomuniksi, agama untuk pendidikan & evakuasi serta mengekpresikan nilai budaya yg diperolehnya melalui seni.
- kebudayaan kawasan
- sebuah bangsa
- warga penduduk
- sebuah budaya
- seluruh rakyat Indonesia
- lingkungan tempat tinggalnya
- manfaat kolaborasi
- kehidupan sehari-hari
- integrasi masyarakat
- integrasi sosial
- kehidupan seluruh masyarakat
- kehidupan ekonomi penduduk berkebudayaan sederhana
- kebudayaan masyarakat tertentu
- ekonomi penduduk kini
- politik & ekonomi penduduk kini
- tata cara religi
- kesenian
- kekerabatan
- organisasi sosial
- tata cara wawasan
- tata cara budaya
- tata cara sosial
- kegiatan budaya
- unsur budaya fisik
- artefact
- naskah kuno
- pelapisan sosial
- tambahan
- alat menyalakan api
- wawasan isu terkini perpindahan ikan pada nelayan
- bahasa
- adat istiadat
- parabahasa
- kinestika
- body language
- bahasa
- adab istiadat
- parabahasa
- kinestika
- body language
- menyelenggarakan hubungan dlm pergaulan sehari-hari
- pemuasan rasa estetika
- mempelajarai kebudayaan manusia jaman dulu lewat prasasti maupun naskah kuno
- mempelajari ilmu-ilmu lain
- menjaga integrasi dr pengguna bahasa
- sistem kepercayaan
- tata cara upacara keagamaan
- tata cara ritual
- umat penganut agama/religi
- emosi keagamaan
- folklore
- legenda
- epik
- fabel
- mite
- Mak yong
- Loro Jongrang
- Malin Kundang
- Mahabarata
- Kisah munculnya kota dgn nama Banyuwangi
- lukisan absurd
- relief candi
- patung torso
- tarian
- drama
- seni rupa
- seni drama
- seni bunyi
- seni pertunjukan
- seni sastra
- sekuler murni
- religius
- budbahasa penduduk
- ideologi
- filsafat orang-orang terdahulu
- kedaerahan
- paguyuban
- geneologis
- geneologis & teritorial
- sakral sebab adanya ikatan suci
- promeskuitas
- matriakat
- patriakat
- bilateral
- patrilineal
- bilokal
- neolokal
- avunkulokal
- natalokal
- komonlokal
- boru
- hula-hula
- boli
- marsitalolo
- jabu
- yang kuasa langit
- kesuburan
- kematian
- yang kuasa bumi
- siklus hidup
- kampuang
- nagari
- suku
- kampuang nan satu
- paruik
- tempat upacara
- ketika upacara
- benda upacara
- orang yg melakukan upacara
- menari dikala upacara
- keberhasilan panen desa
- kerukunan desa
- kepemimpinan yg adil
- menolak penyakit & bencana yg mengancam desa
- kesuburan tanah leluhur
- memperoleh berkah
- mendapatkan wahyu
- memperoleh kekebalan
- mendapatkan ilmu keampuhan
- menyambut kehadiran para dewa
- keluarga
- kalangan kekerabatan unilineal
- komunitas
- asosiasi-asosiasi khusus
- masyarakat luas
- mengolah bahasa guna pemuasan estetika
- mempelajari naskah antik
- pengirim di forum pendidikan
- alat untuk menyelenggarakan integrasi & penyesuaian sosial
- identitas nasional
- menambah kenikmatan hidup
- menentukan norma & sikap yg teratur
- meneruskan akhlak & nilai kebudayaan
- menambah solidaritas
- mengembangkan talenta
- Kepercayaan adanya hari pembalasan
- ketakuatan pada roh jahat
- emosi keagamaan
- insiden alam yg luar biasa
- kebijaksanaan insan yg bebas lepas
- animisme
- panteisme
- totemisme
- prae-animism
- animalism
- animisme
- panteisme
- totemisme
- fetisism
- prae-animism
II. LATIHAN KEGIATAN
Amatilah kesenian yg ada di sekeliling Anda tinggal, berilah contoh tergolong kesenian sekuler murni & kesenian religi. Kemukakan alasan Anda !
BACAAN UNTUK MEMPERDALAM MATERI
Depdiknas. 1998. Buku Paket Antropologi. Jakarta : PN Balai Pustaka
Dhohiri, Taufik Rohman dkk . 2006. Antropologi 1, Sekolah Menengan Atas Kelas XI, Jakarta : Yudhistira
Haviland, W. A, .1999. Antopologi jilid I. Jakarta : Erlangga
_____________ . 1999, Antropologi jilid II. Jakarta : Erlangga
Koentjoroningrat. 1992. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta : PT Dian Rakyat
_____________.1996, Pengantar Antropologi. Jakarta : PT Rineke Cipta
Seokanto, S. 1987. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Press
Sri Agus . 2007. Antropologi untuk SMA kelas XI Progam Bahasa. Jakarta : Ganeca Exact