Tumbuhan Lumut: Ciri, Metagenesis, Struktur, Klasifikasi

Tumbuhan Lumut: Ciri, Metagenesis, Struktur, Klasifikasi – Apa itu tanaman lumut? Lumut adalah tanaman yg memiliki nama latin Bryophyta, bahasa Yunani yg bermakna “tumbuh-tumbuhan lumut”. Organisme dr kingdom Plantae ini mempunyai sekitar 4000 jenis spesies tanaman lumut di dunia. Sebagian besar di antaranya, yakni 3000 spesies ditemukan berkembang di Indonesia.

Tumbuhan Lumut

 adalah tumbuhan yg memiliki nama latin  Tumbuhan Lumut: Ciri, Metagenesis, Struktur, Klasifikasi

Pada tata cara pembagian terstruktur mengenai terdahulu, ikut tergabung dlm kalangan Bryophyta yakni lumut sejati, lumut tanduk, & lumut hati. Namun, belakangan ilmu taksonomi tanaman berkembang, memberikan bahwa penggabungan ini bersifat parafiletik, sehingga para hebat memutuskan untuk mengeluarkan lumut tanduk & lumut hati dr golongan Bryophyta.
Tumbuhan lumut tergolong ke dlm tumbuhan aktivis, alasannya tumbuhan ini berkembang di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Lumut mampu tumbuh menjangkau area yg luas karena flora ini berukuran kecil & sering hidup membentuk koloni. Lumut merupakan flora yg sudah memiliki organ fotosintetik & penyerap hara, meskipun belum mempunyai daun & akar sejati.
Baca Juga:

Nah, pada peluang ini kami akan menguraikan dengan-cara lengkap materi tumbuhan lumut (bryophyta). Kami akan membicarakan ciri-ciri flora lumut, metagenesis tanaman lumut, struktur tanaman lumut, penjabaran flora lumut, & materi-materi yang lain yg berkaitan. Semoga sehabis membaca materi ini, wawasan pembaca perihal tumbuhan lumut semakin bertambah.
Yuk, berikut ini pembahasannya…

1. Habitat Tumbuhan Lumut

Lumut yaitu tumbuhan yg bisa dijumpai di banyak tempat. Sebagian besar tumbuhan lumut menggemari habitat lembab, tetapi ada pula yg bisa hidup di kawasan gurun, sungai, & lumpur. Tumbuhan lumut sering didapatkan hidup di watu, pohon, atau membentuk lapisan lantai dasar hutan. Di dlm hutan, lumut halus berwarna hijau terbentang di tanah-tanah hutan, terlindung oleh pepohonan yg tinggi. Selain itu, tumbuhan ini pula banyak didapatkan di sepanjang ajaran air.

2. Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut

Ciri-ciri flora lumut, antara lain sebagai berikut:

  • Habitatnya dengan-cara lazim berada di tempat lembab
  • Berkembangbiak dgn spora
  • Sel-selnya mempunyai kloroplas (plastida) sehingga berwarna hijau
  • Struktur tubuhnya masih sederhana, belum dilengkapi jaringan pengangkut
  • Proses pengangkutan zat mineral & air di dlm tubuh terjadi dengan-cara difusi, dibantu oleh aliran sitoplasma
  • Memiliki tinggi tumbuh sekitar 20 cm
  • Dinding selnya terdiri dr selulosa
  • Gametangium terdiri atas arkegonium & anteredium
  • Daunnya tersusun atas selapis sel berskala kecil & mengandung kloroplas, berbentuk mirip jala, kecuali pada ibu tulang daunnya
  • Hanya mengalami pertumbuhan primer dgn suatu sel pemula berupa tetrader
  • Memiliki sporofit yg terdiri atas kapsul & seta
  • Sporofit yg pada ujung gametofit berwarna hijau & mempunyai klorofil sehingga bisa berfotosintesis
  • Lumut yakni tumbuhan yg belum memiliki daun, batang, & akar sejati.
  • Tumbuhan lumut hanya mempunyai penggalan-penggalan badan yg mirip akar (rizoid), daun, & batang.
  • Lumut yakni tanaman peralihan, dr tanaman talus ke tanaman kormus
  • Memiliki rizoid, yakni pecahan mirip akar berkembang ke bawah dr pangkat batang. Organ ini yg melekatkan lumut di tempat hidupnya & berfungsi menyerap mineral & air dr tanah
  • Lumut yaitu tumbuhan yg hidup berkelompok (koloni), berdekatan satu sama lain.
  √ Proses Pengangkutan Ekstravaskular Dan Intravaskular Pada Tumbuhan

3. Klasifikasi Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut (Bryophyta) dapat diklasifikasikan ke dlm 3 kelas, yakni lumut daun (Bryopsida, Musci), lumut tanduk (Anthoceropsida), & lumut hati (Hepaticopsida). Di bawah ini akan kami bahas satu per satu penjabaran flora lumut ini:

3.1. Lumut Daun (Bryopsida / Musci)

 adalah tumbuhan yg memiliki nama latin  Tumbuhan Lumut: Ciri, Metagenesis, Struktur, Klasifikasi

Jenis pertama pada tata cara pembagian terstruktur mengenai lumut adalah lumut daun, dgn nama latin Bryopsida / Musci. Lumut daun disebut pula dgn lumut sejati karena jenis lumut ini mempunyai bentuk tubuh mirip flora kecil yg dilengkapi dgn belahan akar (rizoid), daun, & batang. Dari keseluruhan jenis yg ada dlm Bryophyta, lumut daun ialah golongan paling besar dr jenis lumut lainnya, dgn jumlah spesies sebanyak 10 ribu.

Lumut daun yakni tumbuhan kecil yg tumbuhnya tegak & memiliki batang semu. Jenis lumut yg satu ini tak menempel pada substratnya, tetapi memiliki rizoid yg menempel pada tempat tumbuhnya. Daunnya tersusun spiral dgn bentuk lembaran. Lumut gambut atau Sphagnum sp. ialah teladan lumut daun yg paling populer. Lumut gambut diperkirakan menutupi 30% permukaan daratan bumi, sebagian besar diantaranya terdapat di kutub utara.

3.1.1. Habitat Lumut Daun

Umumnya, habitat lumut daun ialah rawa-rawa yg membentuk bantalan atau rumpun yg setiap tahunnya terlihat bertambah luas. Selain itu, lumut daun pula sering tumbuh di tanah-tanah botak yg dengan-cara terencana mengalami kekeringan. Lumut ini pula sering didapatkan tumbuh di atas pasir bergerak, di rawa-rawa, di atas batu cadas, di dlm air, & di antara rumput-rumput. Lumut daun yg tumbuh di dlm air bisa menjelma gambut, kemudian membentuk tanah gambut.

Tubuh lumut daun mempunyai struktur yg bermacam-macam diakibatkan habitatnya yg sungguh luas. Tubuh lumut daun di tempat kering berbentuk mirip ganjal, sedangkan badan lumut daun yg hidup di hutan berupa mirip lapisan permadani. Lumut yg terdapat di daerah lahan gambut dapat menutupi tanah hingga beribu kilometer. Lumut daun berperan sebagai pelindung tanah dr penguapan air yg terlalu besar, sehingga lumut ini nyaris tak pernah mengisap air dr dlm tanah.

3.1.2. Ciri-Ciri Lumut Daun

Lumut daun adalah tumbuhan yg memiliki ciri-ciri, selaku berikut:

  • Talus gametofit tak bisa dibedakan antara struktur daun & batang
  • Talus gametofit memiliki bentuk simetri radial
  • Arkegonium & anteredium terbentuk pada ujung gametofit di antara daun, & selanjutnya tumbuh sporangium
  • Talus sporofitnya yakni sporangium yg menumpang pada ujung batang dr talus gametofit
  • Gametofit tumbuh tegak atau merayap
  • Berkembang dr protonema
  • Memiliki daun, batang, & rizoid multiseluler
  • Daunnya cuma terdiri atas satu lapis sel dgn rusuk tengah, tersusun melingkaran batang atau spiral
  • Arkegonium menempel di atas kapsul & membentuk kalipra
  • Kapsul pecahan bawah mempunyai stomata & bersifat fotosintetik
  • Tidak ditemui adanya elater, kapsul mempunyai kolumela, pecah dgn gigi-gigi peristom
  • Selama perkembangan kapsul, tangkai (seta) bertambah panjang dengan-cara perlahan. 
  Tumbuh-tumbuhan Tidak Dapat Berpindah Pindah Kecuali Dengan Tumbuh DanBerkembang Biak Namun Mereka Juga Memakai Ruang Dengan Cara BerbedaBeberapa Jenis Tumbuhan Kecil Hidup Melakukan Dicelah-celah BatuanGunung Tumbuh-tumbuhan Lain Seperti Pohon Bakau Hidup Tumbuh DiRawa-rawa Pantai Apabila Dua Jenis Bersaing Maka Salah Satu HarusMencari Relung Lain Kalau Tidak Mungkin Ini Akan Punah Di Bumi Ini DiMana Ada Makanan Dan Air Di Situ Akan Terdapat Kehidupan Dengan CaraApapun Kehidupan Ini Berkembang Mengisi Ruang Yang Ada

3.1.3. Reproduksi Lumut Daun

Reproduksi lumut daun dapat terjadi dengan-cara aseksual & seksual. Secara aseksual, lumut daun bereproduksi lewat fragmentasi batang yg akan menghasilkan karpet lumut daun baru. Sedangkan, reproduksi seksualnya terjadi lewat sel khusus yg disebut spora.

3.1.4. Ordo Tumbuhan Lumut Daun

Jenis tumbuhan lumut daun mempunyai 3 ordo, yaitu:

  • Ordo Andreaeales
  • Ordo Sphagnales (lumut gambut)
  • Ordo Brayales 

3.2. Lumut Tanduk (Anthoceropsida)

 adalah tumbuhan yg memiliki nama latin  Tumbuhan Lumut: Ciri, Metagenesis, Struktur, Klasifikasi

Jenis kedua dlm tata cara klasifikasi lumut yakni lumut tanduk dgn nama latin Anthoceropsida. Lumut tanduk memiliki bentuk sporofit yg panjang & runcing, yg mampu tumbuh setinggi 5 cm. Sporofit lumut tanduk hanya terdiri dr sporangium & tak memiliki seta. Spora matang akan dilepaskan oleh sporangium yg pecah atau terbuka, dimulai dr ujung tanduk.

Gametofit, yg lazimnya berdiameter 1-2 cm tumbuh dengan-cara mendatar & seringkali ditempeli oleh sporofit beragam. Lumut tanduk sering menjadi spesies pertama yg menempati suatu wilayah terbuka & lembab.

3.2.1. Habitat Lumut Tanduk

Habitat lumut tanduk (Anthoceropsida) yaitu di bukit ataupun di lereng gunung pada tanah mineral yg lembab. Lumut tanduk tak cocok tumbuh pada kawasan yg bersifat asam & sedikit unsur hara, misalnya tanah gambut. Lumut tanduk banyak hidup di tepi danau, selokan, & sungai.

3.2.2. Ciri-ciri Lumut Tanduk

Ciri-ciri dr tanaman lumut tanduk yaitu selaku berikut:

  • Akar masih berupa rizoid, talus gametofit tak bisa dibedakan antara struktur daun & batang
  • Talus gametofit mempunyai bentuk pipih dorsiventral
  • Terbentuk gametangium (anteridium & arkegonium) pada permukaan dorsal talus gametofit
  • Talus sporofitnya ibarat bentuk tanduk atau jarum yg ramping (kecil), & pertumbuhannya terjadi sebab pembelahan sel-sel dasar pada daerah kaki

3.2.3. Struktur Tubuh Lumut Tanduk 

Bentuk badan lumut tanduk berupa talus, namun sporofitnya berbentuk kapsul memanjang. Lumut tanduk memiliki sel yg cuma terdiri dr satu kloroplas.

3.3. Lumut Hati (Hepaticopsida)  

 adalah tumbuhan yg memiliki nama latin  Tumbuhan Lumut: Ciri, Metagenesis, Struktur, Klasifikasi

Jenis ketiga dlm metode pembagian terstruktur mengenai lumut ialah lumut hati, dgn nama latin Hepaticopsida. Lumut ini memiliki bentuk badan berbentuk lembaran banyak lekukan & menyerupai bentuk hati. Oleh sebab bentuknya ini, lumut hati pernah diduga dapat membantu menanggulangi penyakit hati. Lumut hati memiliki tubuh dgn struktur akar, batang, & daun, sehingga sering dianggap selaku golongan peralihan dr tanaman Thallophyta ke Cormophyta. Di dunia ini, terdapat sekitar 6000 spesies yg tergabung ke dlm golongan lumut hati.

3.3.1. Habitat Lumut Hati

Habitat lumut hati yaitu pada tanah mineral yg lembab di lereng gunung ataupun di bukit. Lumut ini pula bisa tumbuh pada dasar hutan yg lebat. Lumut hati tak cocok tumbuh pada tanah gambut yg bersifat asam & sedikit unsur hara. Terdapat pengecualian pada jenis genus Plagiochila sp yg dapat didapatkan berkembang pada hutan rawa gambut.

3.3.2. Ciri-Ciri Lumut Hati

Lumut hati memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Talus gametofitnya tak bisa dibedakan antara struktur daun & batang, sedangkan akarnya berupa rizoid
  • Talus gametofitnya mempunyai bentuk pipih dorsiventral
  • Pada permukaan dorsal gametofit dibuat arkegonium & anteridium yg berbentuk seperti payung
  • Talus sporofitnya mempunyai ukuran sangat kecil, sehingga hampir tak terlihat
  Tumbuhan Lumut Mengalami Metagenesis Yang Artinya………antara Generasi………yang Berkromosom Haploid(n) Dan Generasi………..yang Berkromosom……….. Pada Metagenesis Tumbuhan Lumut, Yang Merupakan Fase Dominan Adalah Tumbuhan Lumut Menghasilkan…………sehingga Dinamakan…………..

3.3.3. Contoh Lumut Hati

Berikut ini yakni beberapa contoh dr lumut hati:

  • Riccardia chamaedryfolia
  • Pellia endivifolia
  • Scapania nemorosa
  • Jungermannia sp.
  • Haplomitrium sp.
  • Marchantia polymorpha
  • Monoclea forsterii
  • Sphaerocarpos texanus

4. Struktur Tubuh Tumbuhan Lumut

Seperti apa struktur tubuh tumbuhan lumut? Jadi, lumut mempunyai susunan struktur badan yg berisikan:

4.1. Batang

Susunan batang tanaman lumut bila diperhatikan dengan-cara melintang akan nampak:

  • Selapis sel kulit, beberapa sel tersebut membentuk rizoid-rizoid epidermis
  • Korteks atau lapisan kulit dalam, silinder pusat terdiri dr sel-sel
  • Terdapat parenkimatik yg memanjang berfungsi untuk mengangkut air & garam mineral
  • Belum terdapat floem & xilem
  • Silinder pusat yg terdiri dr sel-sel parenkim memanjang yg berfungsi sebagai jaringan pengangkut

4.2. Daun

Bagian daun tumbuhan lumut tersusun atas satu lapis sel. Daun ini memiliki sel yg kecil, sempit, panjang, & mengandung kloroplas yg tersusun mirip jala. Lumut tak bisa tumbuh membesar, hanya mampu berkembang memanjang, sebab lumut tak mempunyai sel yg berdinding sekunder yg berperan sebagai jaringan penyokong.

4.3. Rizoid

Pada tumbuhan lumut, terdapat rizoid yg terdiri dr selapis sel dgn sekat yg tak sempurna. Rizoid mempunyai bentuk menyerupai benang yg fungsinya nyaris sama dgn akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya & menyerap garam mineral.

5. Metagenesis Lumut

Dalam daur hidupnya, tumbuhan lumut mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan. Lumut ialah tanaman generasi gametofit atau jenis tumbuhan yg bisa menghasilkan gamet. Gametofit lumut bersifat haploid (x = n), sehingga terdapat flora lumut betina & jantang karena satu tumbuhan tak mampu menghasilkan dua sel kelamin sekaligus. Sel-sel kelamin betina dihasilkan di arkegonium, sedangkan sel-sel kelamin jantan dihasilkan di anteridium. Kedua organ sel kelamin ini terletak di pecahan puncak flora.

Proses Metagenesis flora lumut ialah selaku berikut:

  1. Anteridium yg telah matang akan mengeluarkan sel-sel sperma, kemudian sel tersebut berenang menuju arkegonium untuk melakukan pembuahan kepada ovum.
  2. Ovum yg sudah dibuahi akan berkembang sporofit yg tak mandiri, sebab hidupnya masih mendapat dukungan dr gametofit. Sporofit ini memiliki sifat diploid (x = 2n) dgn usia pendek, yaitu sekitar 3 sampai 6 bulan untuk meraih tahap kematangan
  3. Selanjutnya, sporofit akan membentuk kapsula yg disebut sporongonium pada bagian ujung
  4. Sporongonium berisi spora haploid yg terbentuk melalui proses meiosis. Sporongonium yg sudah matang akan melepaskan atau mengeluarkan spora.
  5. Spora tumbuh menjadi suatu berkas yg disebut protonema, berkas ini akan berkembang meluas & pada tahapan tertentu menumbuhkan gametofit baru.

6. Reproduksi Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut mampu melaksanakan reproduksi dengan-cara aseksual & seksual. Seca aseksual (vegetatif) tanaman lumut bereproduksi lewat pembentukan sporangium, tunas (gemma), & fragmentasi talus. Sedangkan, reproduksi lumut dengan-cara seksual (generatif) melalui pembentukan arkegonium & anteridium.

7. Manfaat Tumbuhan Lumut 

Tumbuhan lumut memiliki beberapa manfaat, antara lain selaku berikut:

  • Menyediakan komponen pembentuk tanah gambut, yakni spagnum. Komponen ini pula bisa menjadi pengganti kapas & bahan bakar.
  • Jenis lumut hati bisa dipakai selaku obat penyakit hati (hepatitis) & menjadi indikator kawasan yg lembab
  • Lumut bisa menjadi tanaman penggerak bagi tanah yg gersang sebelum ditumbuhi tumbuhan lain
  • Menyerap air hujan & salju yg mencair dgn ganjal, sehingga mengurangi terjadinya banjir & kekeringan di isu terkini panas.
  • Dapat dipakai selaku pupuk penyubur tanah, misalnya lumut gambut di rawa

Seluruh materi di atas bisa Anda dapatkan dlm format Microsoft Word via Google Drive. Klik link di bawah ini:

Demikianlah klarifikasi tentang Tumbuhan Lumut. Bagikan materi ini semoga orang lain pula bisa membacanya. Terima kasih, gampang-mudahan berfaedah.