Artikel ini akan menunjukkan
tulisan Arab dr kullu nafsin dzaiqatul maut yg bisa di copy oleh pembaca sekalian. Sebagaimana yg dikenali, kalimat tersebut merupakan petikan ayat Al Qur’an Surat Al-Ankabut Ayat 57. Ayat tersebut sangat terkenal di baca oleh para penceramah terutama tatkala sedang melakukan ceramah takziah mengingat ajal seseorang.
Kullu nafsin dzaiqatul maul, tiap-tiap yg berjiwa akan merasakan mati. Allah berjanji bahwa tiap jiwa akan mencicipi ajal. Kullu nafsin dzaiqatul maut, setiap jiwa menunggu giliran terpisah dr badan. Mahasuci Allah dgn sifat-sifat kesempurnaan-Nya, yg menetapkan ajal atas segala makhluk-Nya.
Dipikirkan atau tak serta mendapatkan atau menolak, maut tetap merupakan sebuah kenyataan yg akan tiba menyambut setiap manusia, dlm waktu yg tak diketahuinya. Setiap kita selaku makhluk hidup harus menyadari bahwa mati yaitu kepastian, cepat atau lambat kita pasti akan mati meninggalkan kehidupan dunia.
Baca Juga:
Ayat kullu nafsin dzaiqatul maut menjadi penegas dr kepastian tersebut. Namun, tahukan Anda bagaimana bentuk tulisan Arab dr ayat ini? Nah, berikut ini akan kami berikan tulisan Arab dr Kullu Nafsin Dzaiqatul maut yg mampu di copy.
Tulisan Arab Kullu Nafsin Dzaiqatul Maut
Kullu nafsin dzaiqatul maut ialah petikan ayat Al-Qur’an Surat Al-Ankabut ayat 57. Berikut ini tulisan Arab beserta latin & artinya:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
Latin: Kullu nafsin dzaiqatul maut
Artinya: Tiap-tiap yg berjiwa akan merasakan matin
Di dlm tafsir Al-Mukhtashar diterangkan bahwa maksud dr ayat di atas ialah setiap jiwa suatu hari nanti niscaya akan mencicipi pahitnya ajal. Sedangkan, di dlm tafsir Min Fathil Qadir diuraikan bawah ayat di atas menegaskan setiap makhluk pasti mencicipi kematian di tanah air & daerahnya atau di tempat abnormal & tempat hijrahnya.
Makna Kullu Nafsin Dzaiqatul Maut
Marilah kita merenungi makna dr Kullu Nafsin Dzaiqatul Maut. Setidaknya, ada tiga hal yg mampu kita renungkan berhubungan dgn ayat tersebut, yakni merenungkan kepastian maut, merenungkan ketidakpastian hadirnya waktu akhir hayat, & merenungkan bahwa ketika kita mati, tak ada sesuatu pun, kecuali amal ibadah.
1. Kepastian Kematian
Yah, siapapun & dimanapun kita berada niscaya sepakat dgn fakta bahwa maut itu suatu kepastian. Cepat atau lambat kita niscaya akan mati meninggalkan kehidupan dunia ini. Kematian sudah terbukti mampu menimpa siapa saja, ada orang yg mati semenjak masih dlm kandungan, mati sesudah lahir beberapa hari, mati saat masa kanak-kanak, masa remaja, masa sampaumur, & mati tatkala sudah tua. Singkatnya, kematian itu ialah niscaya.
2. Ketidakpastian datangnya Waktu Kematian
Meskipun maut sudah pasti adanya, namun tak ada seorang pun yg tahu kapan kematian itu akan tiba kepadanya. Kehidupan yg kita nikmati akan direnggut oleh akhir hayat pada waktu yg kita tak tahu. Datangnya maut & bagaimana akhir hayat menjemput kita merupakan belakang layar tersendiri. Hal ini menjadi salah satu rahasia yg cuma dimengerti Allah Swt.
3. Tatkala Mati, Hanya Amal Ibadah yg Berguna
Tatkala maut sudah tiba, segala hal yg bersifat duniawi akan kita tinggalkan. Si mayat secepatnya akan berpisah dgn istri, anak, & harta yg banyak. Kematian memisahkan manusia dr segala yg dicintainya, merenggut dr kesenangan dunia & seisinya. Hanya amal saleh yg dihiasi dgn keikhlasan akan menjadi sahabat di alam kubur.