Tujuan Umum & Tujuan Kualitatif Laporan Keuangan (Akuntansi) ✓ Apa saja tujuan dr laporan keuangan/ akuntansi? Dalam hal tersebut mampu dibedakan menjadi 2 macam adalah 1).tujuan umum; 2).tujuan kualitatif.
Daftar Isi
Daftar isi
1. Tujuan lazim
2. Tujuan kualitatif
Untuk masing-masing TUJUAN LAPORAN KEUANGAN mampu diuraikan mirip yg berikut ini.
Tujuan Umum
Tujuan biasa laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Dalam rangka untuk memberikan gosip keuangan yg dapat dipercaya perihal sumber – sumber ekonomi & keharusan serta modal pada suatu perusahaan.
b. Dalam rangka untuk memberikan berita keuangan yg dapat mengemban amanah tentang perubahan dlm sumber daya netto (sumber dikurangi dgn keharusan) pada sebuah perusahaan yg hadirnya dr kegiatan – kegiatan perjuangan dlm rangka perusahaan mendapatkan keuntungan (keuntungan).
c. Dalam rangka untuk memperlihatkan info keuangan yg dapat menolong para pemakai laporan keuangan di dlm memperkirakan atau mengestimasi potensi dr perusahaan di dlm menciptakan keuntungan (keuntungan).
Tujuan Kualitatif
Laporan keuangan akan mempunyai manfaat apabila dapat memenuhi 7 syarat kualitatif yg berikut ini:
a. Relevan
Suatu berita yg berkaitan harus mampu dihubungkan dgn maksud pemakainnya. Jika berita tak berhubungan untuk keperluan para pemakai pembukuan keuangan dlm mengambil suatu keputusan, gosip tersebut tak mempunyai manfaat, walaupun kualitas informasi yg yang lain tercukupi. Berkaitan dgn tujuan relevansi, alangkah baiknya dipilih sistem pengukuran & pelaporan akuntansi keuangan yg mampu menolong sejauh mungkin para pemakai dlm pengambilan jenis – jenis keputusan yg memerlukan penggunaan data akutansi keuangan. Dalam rangka mempertimbangkan relevansi informasi yg mempunyai tujuan yg biasa (general purpose informastion), perhatian dititikberatkan pada kebutuhan lazim pemakai informasi tersebut, & bukan difokuskan pada keperluan yg khusus pihak – pihak tertentu. Sehingga tingkat relevansi suatu isu (laporan keuangan) mungkin mempunyai tingkat relevansi yg berlainan – beda.
b. Dapat diketahui
Suatu berita harus mampu diketahui bagi para pemakainya yg dinyatakan dlm bentuk & dgn menggunakan perumpamaan yg telah diadaptasi dgn batas pemahaman para pemakainya. Dalam hal ini dr pihak pemakai pula dibutuhkan adanya pengertian atau wawasan tentang kegiatan – kegiatan ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan serta ungkapan – ungkapan teknis yg digunakan dlm pembukuan keuangan.
c. Daya Uji
Pengukuran tak bisa sepenuhnya lepas dr pertimbangan – pertimbangan & pendapat yg subyektif . Hal ini berhubungan dgn keterlibatan insan dlm proses pengukuran & penyuguhan info, sehingga proses tersebut tak lagi berdasarkan pada kenyataan yg pjektif semata. Oleh akibatnya dlm menigkatkan keuntungannya, berita harus bisa diuji kebenarannya oleh para pengukur yg independen yg pastinya memakai metode pengukuran yg sama.
d. Netral
Suatu berita harus dapat diarahkan pada keperluan lazim para pemakainya & tak tergantung atas kebutuhan atau harapan dr pihak – pihak tertentu. Tidak diperkenankan adanya perjuangan untuk menyuguhkan isu yg menguntungkan pihak – pihak tertentu tetapi akan meruginan pihak yg lainnyayang memiliki keperluan yg berlawanan.
e. Tepat waktu
Penyampai atas informasi harus secepat mungkin dlm rangka untuk pengambilan keputusan ekonomi & untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan. Hal ini yg menciptakan kenapa info mesti disampaikan dgn sempurna waktu.
f. Daya Banding
Dalam hal berita atas pembukuan keuangan mesti mampu dikomparasi atau dibandingkan dgn tahun yg sebelumnya untuk perusahaan yg sama maupun dgn pembukuan keuangan perusahaan yg lainnya pada periode waktu yg sama. Guna mencapai info yg daya banding maka harus menerapkan metode akuntansi yg sama dipakai oleh perusahaan dr satu periode ke periode yg lainnya. Prinsip seperti ini yg ikenal dgn prinsip konsistensi. Adanya prisip konsitensi tersebut tak berarti bahwa perusahaan tak diperkenankan untuk merubah tata cara akuntansi perusahaannya yg telah dianutnya selama ini. Perusahaan tetap diperkenankan untuk mengganti metode atau prisip tersebut jikalau prisip yg baru tersebut dianggap lebih baik.
g. Lengkap
Informasi keuangan yg lengkap meliputi seluruh data akuntansi keuangan yg bisa memenuhi seperlunya gosip pada point a,b,c,d,e & f dr tujuan kualitatif. Lengkap dapat pula didefinisikan sebagai pemenuhan tolok ukur pengungkapan yang memadai dlm pembukuan keuangan. Pada tujuan kualitatif ini tak hanya menghendaki pengungkapan yg menyeluruh fakta keuangan namun pula harus mampu menyajikan fakta – fakta tersebut dihidangkan sedemikian rupa sehingga tak menyesatkan bagi para pemakai pembukuan keuangan. Dengan demikian harus terdapat suatu penjabaran, susunan serta istilah yg pantas dlm laporan keuangan. Demikian pula seluruh fakta atau gosip embel-embel yg mampu menghipnotis perilaku dlm pengambilan sebuah keputusan harus diungkapkan dengan-cara terang.
Demikianlah artikel AKUNTANSI yg berjudul Tujuan Umum & Tujuan Kualitatif Laporan Keuangan (Akuntansi) yg gampang-mudahan dapat menambah wawasan bagi kita semua.
Untuk melihat artikel akuntansi seluruhnya di blog wargamasyarakat ini dapat dilihat di >>> akuntansi keuangan