Tujuan Pembelajaran Geografi
Tujuan pembelajaran Geografi meliputi tiga faktor, yakni wawasan, keterampilan, dan sikap.
a. Pengetahuan
- Mengembangkan rancangan dasar Geografi yang berhubungan dengan contoh keruangan dan proses-prosesnya.
- Mengembangkan pengetahuan sumber daya alam, peluang, dan keterbatasannya untuk dimanfaatkan.
- Mengembangkan desain dasar Geografi yang berafiliasi dengan lingkungan sekitar dan daerah negara/dunia.
b. Keterampilan
- Mengembangkan keahlian memperhatikan lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan.
- Mengembangkan kemampuan mengumpulkan, mencatat data, dan info yang berhubungan dengan faktor-faktor keruangan.
- Mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan, dan hasil-hasil dari interaksi banyak sekali gejala geografis.
c. Sikap
- Menumbuhkan kesadaran kepada pergantian fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar.
- Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup.
- Mengembangkan kepekaan terhadap problem dalam hal pemanfaatan sumber daya.
- Mengembangkan sikap toleransi kepada perbedaan sosial dan budaya.
- Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa.
Prinsip-Prinsip Geografi
Dalam studi geografi, kita mengenal empat prinsip utama, yakni prinsip persebaran, interrelasi, deskripsi, dan korologi. Keempat pinsip ini ialah dasar dalam uraian, pengkajian, dan pengungkapan tanda-tanda, variabel, aspek, dan dilema geografi (Nursid Sumaatmadja, 1988 : 42). Ada empat prinsip dasar yang harus dipegang apabila kita sedang mencermati dan menganalisis tanda-tanda geografi. Adapun keempat prinsip tersebut sebagai berikut.
1. Prinsip Persebaran
Prinsip persebaran artinya bahwa gejala, kenampakan, dan persoalan yang terdapat di ruang muka bumi persebarannya sungguh bervariasi. Ada yang tersebar secara merata, bergerombol di wilayah-wilayah tertentu, ataupun sama sekali tidak merata. Karena itu, dapat dikenali di tempat mana saja objek tersebut berada? Bagaimana persebarannya? Misalnya, persebaran daerah riskan longsor di Jawa Barat. Oleh alasannya tidak semua kawasan Jawa Barat ialah tempat rawan longsor maka di daerah mana saja terdapat tempat longsor? Jawabannya terdapat di sekitar Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat.
2. Prinsip Interrelasi
Prinsip interrelasi artinya bahwa antara unsur atau faktor-faktor lingkungan geografi senantiasa ada korelasi timbal balik atau saling keterkaitan satu sama lain. Prinsip interrelasi didasarkan pada hubungan antara satu gejala dengan gejala lain atau antara objek fisik yang satu dengan objek fisik yang lain, objek fisik dengan sosial, atau sosial dengan sosial lainnya. Misalnya, tempat longsor sangat berhubungan dengan morfologi daerahnya. Karena Zona Selatan Jawa Barat merupakan kawasan pegunungan maka morfologinya berbukit-bukit, sehingga memiliki banyak lereng yang terjal.
3. Prinsip Deskripsi
Prinsip deskripsi ialah cara pemaparan hasil pengkajian studi geografi terhadap tanda-tanda, fenomena atau problem yang ada. Penjelasan atau deskripsi hasil pengkajian tersebut dapat berupa uraian, peta, chart, tabel, grafik, gambaran, ataupun media lainnya. Misalnya, lewat peta mampu dilihat persebaran kawasan riskan longsor Jawa Barat.
4. Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan adonan atau perpaduan dari ketiga prinsip di atas. Dalam prinsip ini tanda-tanda dan masalah geografi dianalisis persebarannya, interaksi dan interrelasinya dari banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. Misalnya, dapat diketahui bahwa sering terjadinya longsor di Zona Selatan Jawa Barat karena morfologinya yang berbukitbukit. Selain itu, mungkin juga dipengaruhi oleh kegiatan manusia yang membuka hutan untuk lahan pertanian atau memangkas lereng untuk jalan. Dalam mengakaji fenomena geosfer, keempat prinsip ini saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.