Peran Dan Strategi Manajemen Teknologi Informasi Dalam Membangun Sustainabilitas Industri Dan Bisnis Dalam Era Globalisasi
I. Pendahuluan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communicatioan Technology/ICT) di dunia telah kian luas. Hal ini mampu dilihat dari penggunaan ICT yang tidak terbatas pada bidang jual beli saja, melainkan juga dalam bidang-bidang lain, seperti bidang pendidikan, bidang pertahanan dan keamanan negara, sosial dan sebagainya. ICT ini dipergunakan karena memiliki aneka macam keunggulan yang menguntungkan dibandingkan cara-cara tradisional. Kelebihan ICT ini dapat dilihat dalam hal kecepatan, fasilitas dan ongkos yang lebih hemat biaya. Kelebihan ini mampu diilustrasikan dengan masalah selaku berikut : misalnya A yakni seorang pedagang barang yang berada di Indonesia dan B ialah pembeli yang berada di Belanda. Kemudian B bermaksud berbelanja barang yang dijual oleh A. Apabila memakai cara tradisional maka B mesti mendatangi negara tempat A berada untuk menciptakan kesepakatanpembelian atau sebaliknya. Tetapi dengan mempergunakan internet misalnya maka dengan saling mengantarkan email saja persetujuanperdagangan ini dapat dibuat.
Dengan keunggulan-keunggulan mirip yang sudah diuraikan dengan ilustrasi di atas, maka dapat dikatakan bahwa dengan memanfaatkan ICT maka efisiensi dalam gerak kehidupan insan dalam berinteraksi dengan sesamanya mampu terwujud. Efisiensi ini sendiri kuat terhadap kualitas dan kuantitas dari interaksi yang terjadi, karena dengan mempergunakan ICT dalam interaksi yang terjadi maka dengan memikirkan laba-keuntungan yang didapat dari penerapan ICT ini mampu kian meningkatkan kuantitas dan mutu dari interaksi tersebut. Oleh sebab itu ICT banyak diterapkan dalam aneka macam bidang kehidupan manusia, dan dengan laba-laba yang disediakan oleh teknologi informasi.
Pengaruh yang sangat besar lengan berkuasa dari globalisasi adalah melembaganya citra baru, adalah jual beli bebas yang hendak menawarkan peningkatan kemakmuran bagi bangsa-bangsa yang konvergen. Dunia gres kita yakni dunia perdagangan dalam arti yang seluas-luasnya, yakni dunia yang tidak mengenal batas-batas geografis satu negara. Pembatas yang ada hanyalah kesanggupan kita berkompetisi dengan para usahawan di dan dari negara lain baik di dalam negeri maupun di pasar internasional. Seandainya globalisasi berlangsung mulus, maka seluruh penduduk di dunia ini akan lebih baik dan sejahtera. Tetapi kenyataannya ketimpangan antara negara industri maju dengan dengan negara lainnya terus melebar. Krisis keuangan dan ekonomi pada tahun 1997 yang melanda sebagian besar negara Asia, semakin memperparah ketimpangan yang terjadi. Brand, standards and quality telah menjadi ciri utama globalisasi yang berlaku di mana saja. Dengan terbukanya lalulintas produk dan komoditi, serta rendahnya tenaga kerja di beberapa negara berkembang, maka negara-negara G-8 telah membuatkan strategi yang mempertahankan hegemoni teknologi dan industri. Mengambil keuntungan dari keadaan tersebut, perusahaan-perusahaan sudah memperlebar supply chainnya dengan cara outsourching. Memanfaatkan sumber-sumber murah (low cost) untuk proses produksi, pemilik proprietary technology terpaksa membagi menjadi unsur-komponen agar dapat dibuat dimana saja. Dengan konsep modular yang diterapkan dalam desain , produk serta jasa. Dengan demikian pemilik teknologi masih menguasai keunggulan teknologinya, meskipun desain dan bikinan dikerjakan di negara-negara dengan tenaga kerja rendah. Bersamaan dengan rancangan modular dalam mempergunakan global supply chain, maka pengetahuanpun kian di-codified. Hal ini juga berlaku bagi wawasan yang telah berkembang dalam masyarakat. Dengan perkembangan tersebut serta didukung semakin canggihnya digitalisasi dan komunikasi, akan membuat lebih mudah bagi negara-negara meningkat mendapatkan isu terkini dari perkembangan teknologi. Walaupun demikian globalisasi mengalir terus dengan derasnya, keterbukaan berita sudah menimbulkan sebagian masyarakat kita hidup seperti di negara maju yang lain, budaya internasional telah menyusup ke dalam kehidupan kita. Ditambah lagi dengan keberadaan perusahaan multinasional dan profesional gila yang ikut mempercepat proses pergantian budaya terutama di kota-kota besar.
II. Permasalahan
Permasalahan yang ada dalam bidang teknologi info di Indonesia yaitu seperti yang dinyatakan oleh Bambang Bintoro Soedjito, Deputi Bidang Produksi, Perdagangan dan Prasarana BAPPENAS, dalam makalahnya yang berjudul “ kerangka Kerja dan Strategi Pengembangan Teknologi Informasi Nasional (N-IT Framework), yakni antara lain :
– efisiensi dan produktivitas dalam pembelajaan TI
– kurang jelasnya tujuan investasi TI
– kurangnya kerjasama proyek TI, sehingga sistem yang tumpang tindih dan tingkat integrasi yang rendah
– kendala dalam pengelolaan administrasi TI
– hadirnya digital divide antara negara maju dan meningkat serta antar tempat di Indonesia
Untuk menjawab masalah itu maka diharapkan sebuah tutorial nasional untuk pengembangan dan penerapan TI yang dituangkan ke dalam kerangka dan taktik pengembangan TI nasional yang hendak menjadi landasan untuk :
– mengembangkan daya saing dalam menjawab tantangan persaingan global
– mendukung terbentuknya masyarakat berita global
– memperkecil digital divide dengan negara maju dan antar daerah di Indonesia
III. Pembahasan
Kreativitas dan inovasi ialah ujung tombak dalam menghadapi persaingan global yang berkembang dinamis. Kreativitas dan penemuan mampu terjadi di semua lapisan masyarakat dan tidak tergantung tingkat pendidikan. Prakondisi yang penting untuk mendukung proses kreativitas dan inovasi adalah tingginya tingkat kepekaan terhadap keperluan penduduk atau kepada perubahan lingkungan. Setiap pergeseran, reformasi atau transformasi memerlukan pembiasaan. Kemampuan untuk mengikuti keadaan terhadap pergeseran dinamakan daya pembiasaan. Proses pergantian yang sedang kita hadapi baik secara global maupun di negara kita masih berlangsung dengan laju yang kian cepat. Dalam iklim yang sarat dengan kompetisi, dengan sendirinya akan terjadi proses seleksi. Individu, perusahaan atau bangsa yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menyesuaikan perilakunya kepada pergeseran, akan berhasil dalam seleksi tersebut. Konsep daya penyesuaian lebih menekankan pada kemampuan menyesuaikan diri melalui learning process terhadap pergantian lingkungan.
Inovasi ialah sesuatu yang baru atau perbaikan penting. Merupakan hasil dari kreasi atau transformasi dari inventions, discoveries, wangsit, evaluasi, pengetahuan maupun data/informasi. Inovasi dalam sehari-hari diartikan dalam dua pemahaman. Yang pertama, diartikan sesuatu inspirasi, atau obyek baru yang dimanfaatkan oleh seseorang atau penduduk . Pengertian yang kedua yaitu bukan produk atau inspirasi, tetapi bagaimana sesuatu yang baru tersebut dapat terbentuk dan dimanfaatkan dalam penduduk dalam arti prosesnya. Daya penemuan yakni kesanggupan individu atau masyarakat memanipulasi atau mengintervensi lingkungan berdasarkan kepentingan individu atau masyarakat tersebut. Seperti yang sering dibilang “innovation insome sense called forth or triggered in response to demands” atau sering disebut market pull atau demand pull. Tetapi disisi lain kesanggupan ilmu pengetahuan dapat menghipnotis proses penemuan dan disebut dengan “technical knowledge push” atau “technology push”. Tetapi dengan kemudahan mendapatkan informasi kini ini, terutama dengan kemajuan Institute Computing Technology (ICT), maka “technology push” ini mampu dilaksanakan dengan lebih mudah dengan memanfaatkan sumber yang hampir tidak terbatas. Terbentuknya penemuan ialah proses yang kompleks, memanfaatkan hasil-hasil dari aktivitas teknologi. Inovasi teknologi berupa sesuatu yang baru, atau ialah perbaikan penting baik berupa produk, proses maupun service. Hasil penemuan teknologi, umumnya muncul dengan beberapa bentuk, seperti penemuan, desain, data-data gres ataupun pengetahuan baru. Dari hasil temuan tersebut dapat menciptakan inovasi.Tidak semua inovasi memerlukan inovasi (invention) baru, kadang kala hanya merupakan perubahan-pergantian kecil. Penyebaran berita penemuan teknologi di semua negara dan terutama di negara industri maju sungguh tergantung dari beberapa faktor ekonomi, sosial dan politik dari tata cara lingkungan sosial-budaya masyarakatnya. Penyebaran tergantung dari kemampuan penjualan, distribusi, pemasaran, pelayanan purna jual dan cara pendanaan. Penyebaran dimulai dari dengan riset pasar dan perilaku pasar. Perlu diciptakan demam isu setter atau opinion leader. Di dalam budaya kekinian barat, yang sungguh menghipnotis penyebaran penemuan teknologi yakni persepsi ”ingin yang baru”,”lebih besar” atau “lebih bagus”. Strategi “new” atau ”improved” dilakukan. Selain itu penyebaran teknologi juga dipengaruhi oleh suasana politik di dalam dan di mancanegara. Beberapa negara sudah melaksanakan rancangan costinnovation, untuk bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju, serta menunjukkan keleluasaan terhadap manajemen untuk mengambil keputusan kebutuhan masyarakat dengan image dan standart yang sama di seluruh dunia, menyebabkan pasar setempat, regional dan global menyatu.
Dalam proses transformasi yang panjang dari ekonomi sentralistik menuju ekonomi pasar, perusahaan nasional diberi akses untuk memanfaatkan seluas-luasnya aset dan kekayaan intelektual (IP) yang dimiliki negara dengan ongkos yang sangat minim. Sehingga utilisasi aset negara menjadi lebih produktif lewat kombinasi dengan aset swasta dan pasar uang. Sebagai acuan ialah tumbuhnya Lenovo yang dimulai tahun 1984 selaku perusahaan di dalam ICT yang merupakan bab dari Chinese Academy of Science. ICT memperlihatkan perlindungan selaku start up capital. Pada awalnya ruangan kerjapun diberikan oleh ICT, ilmuwan dan engineer yang melakukan pekerjaan . Hal ini dijalankan oleh pemerintah China dalam rangka reformasi tata cara IPTEK mereka. China memiliki aneka macam teknologi, wawasan dan kemampuan sebagai peninggalan metode yang usang. Kemampuan tersebut tersebar diberbagai lembaga penelitian dan industri militer. Kemampuan inilah yang memungkinkan perusahaan China membiayai inovasi.
Inovasi dapat diistilahkan sebagai mendapatkan cara baru untuk melaksanakan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara gres dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa. Berikut yaitu tabel pola kegunaan dari seni manajemen berkompetisi untuk menghadapi setiap faktor kompetisi :
Tabel :
Peran Strategis untuk Sistem Informasi
Sistem info administrasi (SIM) mampu membantu perusahaan untuk :
1. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi tata cara informasi mampu menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional menciptakan perusahaan mampu melaksanakan seni manajemen kelebihan biaya (low-cost leadership).
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem gosip, perusahaan juga mampu menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerepotan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh yakni mengikat (lock in) pelanggan dan penyuplai dengan cara membangun hubungan gres yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan penemuan dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan acuan yang baik dari inovasi teknologi metode gosip. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat mendapatkan keuntungan strategis melampaui pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Perkembangan teknologi web begitu cepat. Web ialah tata cara komunikasi baru, dimana teknik hypertext yang dijadikan selaku standart. Sejalan dengan itu pengerjaan Web-Server untuk memberikan atau menerima info atau dari publik telah berkembangsecara eksponesial. Makara web ialah tata cara komunikasi dan web mampu dipakai dalam jaringan yang berlainan bahkan dapat digunakan dalam seluruh jaringan. Sejalan dengan pertumbuhan teknologi web, maka terjadi pula beragam kemajuan orang mempergunakan aplikasi internet baik ke dalam intranet maupun ke dalam extranet.
Penekanan utama dalam tata cara berita strategis adalah membangun ongkos pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan pelanggan atau pemasoknya. Sebuah acuan yang elok dari hal ini yakni metode pemesanan penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan terhadap biro perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila suatu agen perjalanan sudah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk memakai tata cara pemesanan dari penerbangan lain
3. Membangun sumber-sumber isu strategis
Teknologi sistem info memampukan perusahaan untuk membangun sumber berita strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperolah perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi , menyewa seorang ahli metode berita, dan melatih end users.
Sistem isu memungkinkan perusahaan untuk membuat basis gosip strategis (strategic information base) yang mampu menyediakan info untuk mendukung taktik bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sungguh berguna dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai pola, banyak usaha yang menggunakan isu berbasis komputer perihal konsumen mereka untuk menolong merancang kampanye penjualan untuk menjual produk baru kepada pelanggan
Perubahan Peranan Sistem Informasi
Sampai pada tahun 1960-an, tugas metode isu masih sederhana : memproses transaksi, menyimpan data, accounting, dan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya.
Pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang dibentuk oleh information reporting systems tidak mampu memenuhi keperluan pengambilan keputusan administrasi. Oleh karena itu dibuatlah suatu konsep decision support systems (DSS). Peranan gres ini yaitu menawarkan pemberian interaktif kepada menajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.
Pada tahun 1980-an, kemajuan yang cepat dari tenaga proses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan enduser computing. Kemudian rancangan executive information systems (ESS) dibangun, dimana tata cara isu ini menunjukkan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk menerima isu kritikal yang diharapkan dikala sedang diperlukan. Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memberi gebrakan gres dalam tata cara informasi bisnis. Sistem pakar atau expert systems (ES) dan tata cara berbasis pengetahuan menciptakan peran gres bagi tata cara gosip.
Sebuah tugas baru yang penting bagi sistem info timbul di tahun 1980-an dan diperlukan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran tersebut yaitu desain tugas strategis (strategic role) dari sistem info yang disebut strategic information systems (SIS). Pada desain ini, metode isu dibutuhkan untuk memainkan peranan pribadi dalam mencapai tujuan atau target strategis dari perusahaan. Hal ini memberikan tanggung jawab gres bagi metode info di dalam bisnis.
Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Peranan tata cara info untuk operasi bisnis yakni untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
· Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) meningkat dari tata cara isu manual untuk metode proses data dengan santunan mesin menjadi metode proses data elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, mirip pemasaran, pembelian dan pergantian persediaan/inventori. Transaction processing systems menciptakan berbagai info produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai acuan, TPS menciptakan usul konsumen, cek gaji karyawan, kwitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.
· Process Control Systems
Sistem isu operasi secara rutin membuat keputusan yang mengatur proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengendalikan proses produk fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Kilang minyak petroleum dan jalur perakitan (assembly lines) dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.
· Office Automation Systems
Office Automation Systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mengantardata dan info dalam bentuk komunikasi kantor elektro. Contoh dari office automation (OA) ialah word processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing.
Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen
Sistem info manajemen atau SIM (manajement information system) ialah sistem gosip yang dirancang untuk menyediakan berita akurat, sempurna waktu, dan relevan yang diharapkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM ialah menghapus pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk tata cara isu yang efektif efisien karena :
– Menekankan pada orientasi administrasi (manajement orientation) dari pemrosesan berita pada bisnis yang bermaksud mendukung pengambilan keputusan administrasi (management decision making)
– Menekankan bahwa kerangka tata cara (system framework) harus dipakai untuk mengendalikan penggunaan sistem info. Penggunaan tata cara info pada bisnis harus dilihat selaku sebuah integrasi dan berhubungan, tidak selaku proses yang bangun sendiri.
Secara garis besar SIM berisikan 3 macam yakni : Information reporting systems, decision support systems dan executive information systems
– Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menawarkan gosip produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi isu perihal operasi internal yang sudah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi citra dan laporan yang mampu dilengkapi (1) menurut ajakan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai teladan, manajer pemasaran mampu mendapatkan laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
– Decision Support Systems
Decision Support Systems (DSS), merupakan pertumbuhan dari information reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, metode berita berbasis komputer yang memakai versi keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai acuan, acara kertas kerja elektronika membuat lebih mudah manajerial end user mendapatkan tanggapansecara interaktif untuk peramalan pemasaran atau keuntungan.
– Executive Information Systems
Executive Information Systems (EIS) yakni tipe SIM yang tepat untuk kebutuhan isu startegis bagi manajemen atas. Tujuan dari metode isu administrator berbasis komputer ialah menyediakan akses yang gampang dan cepat untuk info selektif ihwal aspek-faktor kunci dalam mengerjakan tujuan strategis perusahaan bagi administrasi atas. Kaprikornus EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dikenali.
Expert Systems
Adalah sistem pakar merupakan salah satu aplikasi artificial intelligence (AI) yang paling banyak digunakan. Expert systems (ES) yaitu metode info berbasis pengetahuan yang memakai pengetahuannya untuk bertindak sebagai konsultan ahli dalam area yang spesifik kepada pengguna. ES sudah digunakan di dalam aneka macam bidang mirip kedokteran, teknik, ilmu fisika dan bisnis. Sebagai teladan, ES dipakai untuk mendiagnosa penyakit, pencairan mineral, mengecek senyawa kimia dan perencanaan keuangan.
End User Computing Systems
End user computing (EUC) systems adalah metode berita berbasis komputer yang secara pribadi mendukung aplikasi operasional dan manajerial oleh end users. Dalam EUC systems, end users memakai stasiun kerja mikrokomputer dan bermacam perangkat lunak untuk mendapatkan kembali info, penunjang keputusan dan pengembangan aplikasi. Sebagai acuan, pengguna dapat mengantarsurat elektronik, menggerakkan versi analitik atau membangun aplikasi bisnis yang baru.
Sistem berita mampu memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan mampu bertahan dan berhasil dalam waktu usang jikalau perusahaan itu sukses membangun taktik untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa : persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, bahaya dari perusahaan baru, bahaya dari produk pengganti, kekuatan negosiasi dari konsumen dan kekuatan tawar menawar dari pemasok.
Konsep dasar lain yang juga penting dalam mengidentifikasi metode informasi disebut rantai nilai (value chain). Konsep ini memandang perusahaan selaku suatu “rantai” dari kegiatan dasar yang menambah nilai suatu produk atau jasa, sehingga memperluas batas dari nilai tersebut. Konsep rantai nilai ini mampu menolong manajer dalam menetapkan dimana dan bagaimana memakai kemampuan strategis dari teknologi tata cara gosip. Makara tata cara informasi dapat digunakan untuk aktivitas bisnis secara spesifik yang menolong perusahaan memperoleh keuntungan strategis di pasar. Fungsi dari tata cara info tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem berita dapat berfungsi untuk membantu enduser manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi tata cara gosip untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem berita strategis menyuguhkan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.
Kata telematika, berasal dari perumpamaan dalam Bahasa Perancis “TELEMATIQUE” , yang merujuk pada bertemunya metode jaringan komunikasi dengan teknologi informis. Istilah Teknologi Informasi sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah info. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS yaitu abreviasi dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” selaku wujud dari perpaduan desain Computing and Communication. Istilah Telematics juga diketahui sebagi “the new hybrid technology” yang lahir alasannya adalah kemajuan teknologi digital. Perkembangan ini memicu pertumbuhan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi kian terpadu atau populer dengan istilah “konvergensi”. Semula media masih belum menjadi bab integral dari informasi konvergensi teknologi isu dan komunikasi pada ketika itu. Belakangan gres disadari bahwa penggunaan metode komputer dan tata cara komunikasi ternyata juga mendatangkan Media Komunikasi baru.
Mengamati pertumbuhan teknologi dikala ini seharusnya menghidupkan rasa ingin maju dan berkarya. Saat ini kita melihat berbagai pertumbuhan mempesona tentang teknologi :
1. konvergensi teknologi komputer dan telekomunikasi
2. konvergensi teknologi komunikasi dan inovasi content
3. pergeseran model bisnis dari menjual produk ke memasarkan jasa
Konvergensi atau menyatunya teknologi komputer dan telekomunikasi isu semakin membesar, menghubungkan simpul-simpul jaringan pemroses yang kian bervariasi, mirip PC, notebook, pocket PC, handphone, pirantikontrol ke mesin produksi, dan lain-lain. Syaratnya ialah pengertian perihal kompleksitas proses bisnis dan fitur-fitur produk telekomunikasi dan jejaring komputer. Menyatunya teknologi penemuan content akan mempercepat tersebar dan terbangunnya wawasan masyarakat. Content mampu berupa suara, gambar dan teks. Topik content bergantung keperluan komunitas. Inovasi content ialah kreasi untuk pengetahuan dalam format yang mempesona bagi komunitas dan teknologi gosip yang meningkat .
Dua komponen penting yang boleh dikatakan sudah berkembangdengan pesat dalam kala globalisasi. Yang pertama yaitu impor, ekspor dan kedua ialah pasar modal. Ekspor impor kian bergairah antara lain disebabkan karena berkurangnya hambatan perdagangan di antara negara-negara, sedangkan integrasi pasar modal (uang) dapat dilihat dalam cepatnya proses pinjam-meminjam antar negara, ditandai dengan hadirnya IMF (International Monetary Fund).
Lingkungan bisnis dalam ekonomi global :
1. Menjamurnya sejumlah pesaing baru
Dengan globalisasi yang melanda semua negara di dunia, perusahaan-perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang berlawanan dengan yang sebelumnya. Pesaing bisnis tiba tidak tiba dari lingkungan domestik, namun juga dari luar negeri yang menjinjing teknologi kerja dan proses kerja mutakhir. Bisnis eceran di Indonesia makin diramaikan oleh kehadiran usahawan internasional seperti Sogo, Carefour, bisnis fastfood domestik mulai bersaing dengan Kentucky, McDonald, demikian pula pabrik sepatu lokal bersaing dengan Nike, Adidas. Dengan demikian arus globalisasi memiliki dampak terhadap jumlah pesaing.
2. Tekanan-tekanan untuk memajukan mutu dan produktivitas
Pesaingtidak cuma bertambah jumlahnya, melainkan juga mutunya. Perusahaan yang gres timbul, tidak sekedar muncul melainkan timbul dengan produk yang berkualitas lebih baik dan harga yang lebih berkompetisi. Startegi bisnis yang mereka kerjakan acap kali mengejutkan usahawan usang, adalah inovatif, inovatif dan atraktif.
3. Kesempatan-potensi baru
Adanya pasasr bebas dan mobilitas modal, info, maka dimungkinkan hadirnya pemikiran -gagasan gres yang mampu terealisasikan. Hambatan-hambatan perdagangan yang menyusut mengembangkan kegairahan berusaha. Kalaupun gagasan tersebut susah direalisasikan sendiri, maka potensi beraliansi dengan pihak lain terbuka. Demikian pula potensi menemukan modal usaha.
4. Deregulasi
Menjadi lebih baik, lebih singkat, lebih kompetitif, merupakan hal yang semaki penting. Hal ini dimungkinkan sebab regulasi-regulasi yang sebelumnya ada, dikurangi atau bahkan dihapuskan. Deregulasi dalam bidang perbankan, telekomunikasi, penerbangan dan lain-lain. Contoh yang bisa diambil antara lain yang terjadi di Amerika Serikat dan di negara industri lainnya mirip Jepang, Eropa dan Perancis. Mulai dari industri penerbangan hingga perbankan, semoga berdaya saing secara nasional dan internasional, pemerintah di negara-negara tersebut mencabut proteksidan hukum tarif
5. Keragaman Tenaga Kerja
Komposisi tenaga kerja sangat bermacam-macam. Etnik, kebangsaan, kelamin, keahlian, pendidikan, nilai kerja, agama. Pada tahun 2003 dimana AFTA akan mulai diaktifkan, sudah mampu diduga bahwa banyak tenaga hebat asing yang akan bekerja di Indonesia. Demikian pula akibat perkembangan teknologi kerja, makin bertambah pekerjaan yang diambil alih oleh perempuan/pria, dan semakin banyaknya pasanga suami istri yang melakukan pekerjaan
6. Sistem sosial, politik, aturan baru
Sistem jual beli bebas menuntut pula pemerintah yang demokratis, pemathan kepada HAM, persamaan hak, aliansi perdagangan, tekanan serikat pekerja internasional. Pemerintahan harus diatur denganbenar dan higienis (good governance dan clean government)
Tanda-tanda era globalisasi atau pasar bebas beserta teknologinya dapat dilihat dari adanya kecenderungan-kecenderungan yang terjadi antara lain :
– Investasi : tidak memedulikan batas negara maupun hambatan geografi, lebih dipacu oleh mutu dan potensi yang ada/ditawarkan, sebagian besar oleh swasta
– Badan Usaha : cepat dan sarat tanggap kepada pasar maupun konsumen, bisnis lebih terkonsentrasi, berorientasi global, lebih berbasis pada wawasan, ramping dan nirbatas, multi sourcing dan aliansi, tergabung dalam jaringan info bisnis global
– Proses teknologi : berbasis pada cabang/agen, tidak terpusat, mengorganisir sendiri, manufaktur di lokasi jual, makin memakai teknologi pintar, adanya tolok ukur global (ISO), teknologi gres, kondusif dan higienis.
– Pasar/pelanggan : semakin berorientasi pada produk global, kompetitif dalam kualitas, harga, purna jual serta pelayanan
Referensi :
1. Kiat Sukses Meghadapi Tantangan Masa Depan
Slamet Santoso
www.pelitanew.com
2. Knowledge Manajemen : Perlaku Organisasi Masa Depan
Ribhan
3. Komplikasi Hukum Telematika
LKHT FHUI
4. Membangun Organisasi Pembelajaran
Suara ATR : membangun manusia seutuhnya
5. Menciptakan Keunggulan Kompetitif Melalui Penilaian Kinerja 360° Feedback : Strategi Dan Tantangan Perusahaan
www.imfeui.com
6. Model Pembelajaran dan Strategi Teknologi Negara Berkembang
http://zuilkieflimansyah.com
7. Organisasi Belajar Dalam Ekonomi
Hasan Mustofa, 2001
http://home unpar.ac.id
8. Peran dan Strategi Manajemen Teknologi
Rahardi Ramelan
http://www.leapidea.com
9. Perancangan Aplikasi E-Business Berbasis Web sebagai Sarana Penyampaian Informasi Distribusi di PT. Citra Parahyangan Bandung
Eddy Jusuf – Jurusan Tenik Mesin Industri FT. Unpas
10. Penerapan E-Goverment menuju Good Governance di Indonesia
M. Arsyad Sanusi
(Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat)