Transportasi Sel : Pengertian, Aktif, Pasif, Endositosis & Eksositosis – Pada peluang kali ini kita akan membicarakan wacana angkutansel. Ingin tahu lebih rincian? simak pembahasannya dibawah ini dengan lengkap.
Sistem transportasi pada makhluk hidup adalah proses pengangkutan sebuah senyawa atau molekul dari asal ke suatu tujuan yang terjadi pada sel. Sistem transpor terdiri atas dua, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
Daftar Isi
Daftar Isi
Transportasi Sel : Pengertian, Aktif, Pasif, Endositosis & Eksositosis
Transportasi sel terbagi menjadi dua jenis, yakni:
Transportasi Aktif
Transportasi aktif ialah angkutansel dari fokus rendah (hipotonis) ke fokus tinggi (hipertonis) dengan memerlukan energi berupa adenosin trifosfat (ATP) dari dalam sel dan enzim untuk melawan gradien konsentrasi (perbedaan konsentrasi antara dua larutan), sehingga sel mampu melalui membran sel.
Transportasi aktif dapat menolong mempertahankan keseimbangan molekul-molekul di dalam sel. Enzim akan mengikat ion dan memuat ion dari satu sisi membran ke segi membran lain.
Transpor aktif memerlukan energi untuk menertibkan keluar masuknya ion-ion dan molekul-molekul yang lewat membran sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik yang terdapat di dalam maupun di luar sel. Muatan listrik ditentukan oleh ion natrium, kalium dan klor.
Berikut ini enam tahap transpor aktif yang terjadi di dalam membran sel:
- Tiga ion natrium diambil dari dalam sel dan menempati binding sites (kawasan terjadinya ikatan ion atau molekul dalam membran sel).
- Mengubah bentuk protein integral pada membran semoga terbuka ke bagian luar sel dengan perlindungan energi.
- Protein integral pada membran membuka ke arah luar sel, kemudian melepaskan ion natrium keluar dari sel.
- Dua ion kalium dari luar sel masuk dan menempati binding sites ada protein integral pada membran.
- Protein integral pada membran kembali ke bentuk semula, adalah membuka ke arah dalam sel.
- Ion kalium dilepaskan ke dalam sel.
Transportasi aktif terbagi menjadi dua mekanisme, adalah:
Transportasi Aktif Primer
Transportasi aktif primer ialah mekanisme transpor aktif yang memerlukan energi berupa ATP dan enzim secara langsung untuk memindahkan molekul atau ion dari fokus rendah ke fokus tinggi dan menenteng molekul melawan gradien konsentrasi, sehingga terjadi potensi membran.
Transportasi Aktif Sekunder
Transportasi aktif sekunder adalah prosedur yang menggunakan energi secara terencana untuk membawa molekul melawan gradien fokus.
Transportasi aktif sekunder dibedakan menjadi dua jenis, ialah:
- Transportasi aktif sekunder co-transport yaitu mekanisme transpor aktif sekunder ketika terjadi penyaluran molekul asam amino dan glukosa dengan memakai protein khusus dan masuk bersama-sama dengan ion natrium ke dalam sel. Molekul asam amino dan glukosa tersebut masuk dengan memakai sebagian energi dari transpor natrium yang merupakan transpor aktif primer.
- Transportasi aktif sekunder counter transport yakni prosedur transpor aktif sekunder yang berjalan dengan terjadinya pertukaran partikel, mirip di dikala yang bersamaan saat molekul ion natrium masuk ke dalam sel terdapat molekul lain yang keluar dari dalam sel. Dalam hal ini, transportasi aktif sekunder counter transpot berperan dalam menertibkan kadar pH dalam sel.
Transportasi Pasif
Transportasi pasif adalah transportasi sel yang tidak membutuhkan energi dan terjadi secara langsung tanpa mengganti arah gradien konsentrasi.
Transportasi pasif terbagi menjadi dua jenis adalah Difusi dan Difusi Terfasilitasi:
Difusi
Difusi yakni pergerakan molekul secara acak dari fokus tinggi (hipertonis) ke fokus yang lebih rendah (hipotonis). Zat-zat yang terlibat dalam proses difusi dapat berwujud padat, cair dan gas. Proses difusi bertujuan untuk meraih keseimbangan fokus antara zat terlarut dan zat pelarut.
Faktor-faktor yang mensugesti kecepatan proses difusi, antara lain:
1. Wujud
Semakin besar ikatan antar molekul (makin padat), semakin usang proses difusi berjalan.
2. Suhu
Semakin tinggi suhu, kian cepat ikatan antar molekul terputus, sehingga proses difusi semakin cepat berjalan.
3. Ukuran Molekul
Semakin kecil ukuran molekul yang melintasi sebuah membran, semakin mudah proses difusi berlangsung pada suhu yang sama jika dibandingkan dengan molekul yang berukuran besar.
4. Konsentrasi
Semakin besar perbedaan fokus antara zat terlarut dan zat pelarut, kian besar proses difusinya.
Difusi Terfasilitasi
Difusi terfasilitasi ialah mekanisme transportasi sel yang dibantu oleh protein-protein tertentu dalam membran plasma. Protein-protein tersebut membentuk akses yang akan dilintasi oleh molekul untuk mampu memasuki membran plasma.
Dari protein-protein tersebut terdapat protein pembawa (carrier protein), yaitu protein yang berikatan dengan sebuah molekul, sehingga dapat melintasi membran plasma.
Osmosis
Osmosis adalah perpindahan zat pelarut (air) secara acak dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi, sehingga molekul air dapat melalui selaput semipermeabel. Alat pengukur tekanan osmosis disebut osmometer.
- Jika sel berada di lingkungan berkonsentrasi tinggi, sel akan menyusut sebab air akan keluar dari dalam sel secara osmosis.
- Jika sel berada di lingkungan berkonsentrasi rendah, sel akan mengembang karena banyak menyerap air alasannya air berosmosis dari lingkungan dan masuk ke dalam sel.
- Jika sel flora berada dalam lingkungan berfokus rendah, maka akan terjadi tekanan turgor (tekanan dari dalam vakuola terhadap membran plasma dan dinding sel karena osmosis air ke dalam vakuola). Jika sel tanaman berada di lingkungan berfokus tinggi, maka akan terjadi plasmolisis (lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tanaman).
Endositosis
Endositosis yaitu proses masuknya partikel ke dalam suatu sel. Membran akan membentuk lekukan dikala partikel berdesakan masuk dan akan membentuk vesikel (ruang pada sel yang dikelilingi oleh membran sel) sesudah partikel berhasil melewatinya.
Partikel berbentuknutrisi akan pribadi masuk ke dalam sel, sedangkan partikel berupa zat gila akan pribadi dicerna oleh lisosom dengan pertolongan enzim pencernaan.
Endositosis terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
- Fagositosis
Fagositosis ialah proses penelanan/ pemakan partikel yang terjadi pada leukosit (sel darah putih) dan amoeba. Membran akan membentuk lekukan yang akan menelan partikel tersebut. Partikel yang terselubung dalam membran akan membentuk vesikel dan akan melepaskan diri untuk menuju ke dalam sel.
- Pinositosis
Pinositosis ialah prosedur sel dengan membentuk lekukan-lekukan membran sebab konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium di sekitarsel sesuai dengan fokus di dalam sel. Proses pinositosis terjadi pada leukosit, epitel usus, sel makrofag hati dan lain-lain.
Reseptor menempel pada membran plasma, sehingga terjadi invaginasi (lekukan) pada membran sitoplasma. Lekukan lambat-laun makin ke dalam sitoplasma, sampai terbentuk kantong dalam sitoplasma dan terusan pinositik.
Ketika kantong terlepas dari membran plasma dan membentuk gelembung-gelembung pinositosis, gelembung-gelembung tersebut akan melakukan fragmentasi, sampai mengerut dan pecah menjadi gelembung yang berukuran lebih kecil untuk lalu bergabung menjadi gelembung yang lebih besar.
- Pinositosis Terfasilitasi
Pada pinositosis terfasilitasi, gelembung pinositosis kecil yang terbentuk sebab fragmentasi akan meninggalkan permukaan membran dan vesikel akan berikatan dengan protein pembawa yang terbentuk bareng vesikel.
Eksositosis
Eksositosis ialah proses keluarnya/sekresi partikel/sekret yang terbungkus dalam kantong/vakuola dari dalam sel karena vesikula (gelembung berisi cairan serum/molekul) berikatan/bergabung dengan membran plasma. Vesikula transport (gelembung untuk mengedarkan zat/partikel) yang terlepas dari badan Golgi akan dipindahkan oleh sitoskeleton ke membran plasma.
Salah satu peran membran plasma pada sel adalah sebagai pintu gerbang kemudian lintas zat dari dan kedalam sel. Begitu banyak lagi terus-menerus zat yang melalui membran sel tersebut mengakibatkan terjadinya lalu lintas.
Banyak sel sekretoris memakai cara eksositosis untuk mentransport (mensekresikan) produk-produk yang dihasilkan oleh sel sekretoris tersebut. Contohnya, sel beta pada pankreas menciptakan insulin yang akan diantarke saluran darah melalui eksositosis.
Demikian pembahasan kita kali ini ihwal Transportasi Sel : Pengertian, Aktif, Pasif, Endositosis & Eksositosis, biar postingan ini mampu memperbesar info untuk kita semua, kurang lebihnya mohon maaf. Terimakasih.