Tragedi Terowongan Kereta Paledang

Terowongan Paledang, nama tempat ini dilafalkan dgn miris utamanya oleh orang Bogor, ada kenangan duka yg tak hendak diingat dr terowongan Paledang. Memang, terowongan kereta yg tampakbiasa-biasa saja ini menyimpan kisah tragis yg bahkan tak terlukis keseramannya hingga sekarang. Sebuah insiden ajal yg merenggut 12 jiwa untuk kemudian diantar berpulang ke sisi Tuhan dgn cara paling merinding. 

Terowongan Paledang

 nama tempat ini dilafalkan dgn miris terutama oleh orang Bogor Tragedi Terowongan Kereta Paledang
Tragedi berdarah itu terjadi di tahun 2000 yg sekaligus menandai surutnya rute Bogor – Sukabumi sampai ditutup 6 tahun kemudian. Padahal, seperti semua jalur kereta di tanah jawa, Bogor – Sukabumi sudah menjadi primadona sejak masa kolonial. Jalur kereta yg didirikan sejak tahun 1882 ini, memang sarat misteri. Meski kini sudah hidup kembali, pasang surut terjadi yg memberi kisah-cerita tak biasa, tergolong kisah seram tentang Paledang yg membuat badan meremang.
Tubuh-tubuh 12 pelajar SMA yg dipotong terowongan, ketika ini memberi kisah misteri yg mengiringi eksistensi jalur Bogor-Sukabumi. Lalu, sejak kejadian ajal itu diterowongan Paledang konon sering mewujud hantu dlm bentuknya yg terseram, misalnya saja tubuh tanpa kepala atau jeritan kesakitan sampai lolongan minta tolong. Lantas, seberapa tinggi level keangkeran terowongan Paledang?

Tragedi Terowongan Paledang

Pada tahun 2000-an, tragedi berdarah terjadi diperlintasan kereta api Bogor – Sukabumi, 12 nyawa remaja meregang tidak berguna di atap gerbong kereta jurusan Bogor – Sukabumi. Para sampaumur naas itu tewas mengenaskan sehabis membentur atap terowongan & terowongan ini menjadi area gaib yg menciptakan bulu kuduk merinding.
Meski insiden ajal itu sudah lewat 3 windu, tapi kengerian & sedih paling dlm belum sembuh oleh tercabiknya 12 tubuh pelajar Sekolah Menengan Atas di terowongan Paledang. Mereka ialah jiwa-jiwa pemberani yg tak pernah bermimpi akan dikirim pulang ke sisi Ilahi dgn cara paling ngeri. Tubuh-tubuh mereka berguguran, berserpihan, serta menyebar tangis sesudah dipotong oleh pembatas terowongan yg pendek. 12 nyawa tidak berguna diserahkan pada kejadian naas traumatis yg bahkan tak terobati meski sudah dibasuh waktu sepanjang 18 tahun. 

Kronologis Kejadian

Menurut saksi mata insiden, memang peristiwa di terowongan Paledang itu sangat ngeri sekali Mereka menyaksikan dr atap gerbong kereta api, orang loncat karena terbentur dinding terowongan. Bahkan mereka menyaksikan orang-orang berguguran semacam kapas, terlempar, & terpisah-pisah anggota tubuhnya. 
Berdasarkan keterangan saksi mata, memang pada ketika itu atap kereta penuh banyak orang, termasuk ke-12 pelajar Sekolah Menengan Atas dr Bekasi itu. Semua korban tersebut tewas lantaran terbentur dinding terowongan yg kerendahan ketika kereta api lewat terowongan tersebut. Semua cuilan tubuh korban acak-acakan di sepanjang lintasan menciptakan semua orang ngeri ketika itu.
Mereka yg ikut menyaksikan 12 anak muda meregang nyawa dlm insiden berdarah terowongan Paledang, sejatinya sudah berusaha mengubur kenangan buruk itu karena tak ada yg mampu diceritakan selain kengerian yg luar biasa, tapi mereka senantiasa sedih untuk membuka kembali lembar-lembar pilu insiden Paledang.
Bagi warga disekitar Paledang, ba’da ashar 18 tahun lalu yaitu pengalaman terseram yg paling mencekam, 12 tubuh yg dicabik terowongan berserakan menjadi serpih-serpih yg memberi panorama perih. Satu demi satu warga mengumpulkan serpihan-bagian badan itu dgn rasa nelangsa.
Semua warga mampu bercerita tentang kejadian ditahun 2000 itu dgn model masing-masing, tetapi yg selalu sama adalah himpitan rasa sedih yg tak terkelupas dr ingatan. Mereka masih menyimpan kenangan perih itu, nyaris di setiap inci dr kejadian dramatis ini.
Dalam balutan suasana magis, proses evakuasi memberi pengalaman tak terlewatkan untuk siapa pun. Mereka tak tega mengais tubuh-badan remuk itu, dgn air mata tertahan para warga memungut sekecil apapun 12 tubuh anak SMA yg malang itu. Bahkan, menurut pengakuan warga ada pula korban yg sudah terpisah pinggulnya dgn usus terburai namun masih bisa bertanya ke warga “Saya masih hidup yah?”.
Tatkala malam benar-benar memeluk Paledang, situasi bertambah resah, senyap yg terus merayap justru memberi hati kian miris. Para warga yg masih tak yakin dgn insiden akhir hayat itu, bertambah cemas. Melihat tikus berpesta di terowongan Paledang. Warga menyaksikan tikus-tikus itu menjarah serpihan tubuh 12 pelajar yg tak lagi bisa didapatkan. Ngeri sekaligus ngilu melihatnya.

Cerita Mistis Terowongan Paledang

Dibuka oleh malam pertama tatkala kawanan berpesta, malam-malam terowongan Paledang berganti menakutkan selamanya. Peristiwa-kejadian mistis menjadi penghias hampir setiap malam, cuma sedikit orang saja yg berani mendekati terowongan Paledang di malam hari, itupun harus merencanakan diri untuk berjumpa dgn aneka macam perwujudan makhluk halus.
Banyak warga yg memiliki pengalaman angker bertemu makhluk halus penunggu terowongan yg disinyalir sebagai perwujudan dr 12 korban tersebut. Hampir di setiap malam, warga sering mendengar jeritan minta tolong yg entah darimana asalnya. Warga pula sering berjumpa perwujudan sosok tanpa kepala yg berlangsung-jalan disekitar perlintasan kereta api.
Selembar demi selembar kisah supranatural dituliskan, insiden-peristiwa mistis menyebar sampai memberi penghias mistis terowongan Paledang yg selanjutnya diberi tetengger angker. [ilm]