The Past Versus The Golden Age Pergeseran Paradigma Keuangan

 Assalamu’alaikum.. semangat malam sahabat.. 🙂
Bagaimana malam kalian hari ini??  supaya selalu mengasyikkan yah.. yang bingung jangan bingung-galau amat yaaah, kan masih tanggal muda wkwkkwkw  jadi tuh dikantong dompet sarat .. sobat pasti tau deh apa yang saya maksudkan.. yuuups betul sekali uang … hihihi
 Kembali lagi sobat-sahabat .. kita bahas tentang uang, siapa sih yang ngak mau duit? bahkan para pejabat rela korupsi dan mempermalukan harga diri mereka sebab apa??? yuupss.. semua alasannya adalah uang…  keluarga saling bertengkar.. terkadangpun alasannya duit..  uang mampu menjadi racun juga mampu menjadi obat. Semua tergantung darimana cerdiknya sahabat-teman mengontrol dosis biar tidak overdosis.


Dari Sekolah Dasar aku, abang dan adik senantiasa diajarkan untuk menabung, hingga sekarangpun kami dituntut untuk menyaksikan situasi jikalau menginginkan sesuatu tetapi tidak memiliki duit untuk membelinya, ibu saya selalu mengatakan “simpan uangmu nak, siapa tau nanti kamu butuhkan!“..  dan sering menyampaikan “kalau mau beli sesuatu, pake uangmu, jadi tabung dari awal!” dan hingga aku menyelesaikan kuliah ibu  mengatakan “mau lanjut S2? usahakan pake uangmu sendiri, cukup S1 orang bau tanah yang tanggung!” 
Nah, bagi sobat yang sudah lanjut S2nya dengan ongkos sendiri atau ongkos orang bau tanah manfaatkan lah itu,, syukuri supaya rejeki sobat selalu dilancarkan dan diluaskan yah :)..
Perubahan zaman tak mampu kita hindari lagi nih sobat,, jadi bagaimana sobat mengurus keuangan di abad isu mirip ini??. Tentu saja, setiap kurun mempunyai tantangan yang unik sehingga sobat harus cendekia dalam melihat tantangan itu yupppsss lewat contoh pikir kita. Kalau dahulu sobat cuma mikir nabung dan hemat saja, maka sekarang teman perlu untuk melaksanakan investasi.
Cobalah sahabat-sahabat cermati tabel berikut ini :
 Hayooo… sobat-sobat kini sudah mengenali tantangan apa yang ada  kedepannya, apakah tabel diatas merisaukan sobat, atau tidak perlu sahabat risaukan?, bagaimana perilaku sahabat sekarang? apakah hanya duduk membisu? atau secepatnya memajukan wawasan sahabat untuk menertibkan keuangan?
Ayoooo… sama-sama berguru untuk memperbesar wawasan tentang keuangan, mulai bagaimana metodenya, bagaimana cara menggunakan duit secara bijak , dan bagaimana agar uang yang kita dapatkan tak habis percuma.
Semoga bermanfaat.. tetap semangat 🙂
Wallahu a’lam..
Sumber Gambar :  unitedalehouse.com
Sumber buku bacaan :

“Melek Keuangan (Prjalanan Menuju Kebebasan Keuangan)” Oleh : Peter Garlans Sina. Halaman : 19-24. Penerbit : PT. Bhuana Ilmu Populer.




  Jangan Berlebihan Karena Yang Berlebih-Lebihan Tidak Baik, Tergolong Rasa Cintamu..