Kitab Fathul Izar merupakan karya ulama Indonesia, yaitu KH Abdullah Fauzi dari Pasuruan. Kitab Fathul Izar menampung panduan seks Islami, mulai dari bagian etika relasi intim, rahasia waktu-waktunya, hingga diam-diam keperawanan. Panduan ini mampu dipakai bagi pengantin gres menjelang malam pertama. Bisa juga untuk pengantin usang yang ingin menggunakan tata cara kekerabatan tubuh secara Islami sebagaimana diajarkan dalam kitab Fathul Izar.
Penulis memuat kitab beserta terjemahannya secara berkala, dengan tujuan sebagai edukasi via website bagi siapa pun yang bersedia mempelajarinya. Berikut bagian Tiga – Penjelasan ihwal berhubungan intim dan belakang layar waktu-waktunya
بَيَانُ الحَرْثِ وَأسْرَارِ أوْقَاتِه. إعْلَم أَنَّ المَقْصُودُ الأَعْظَم مِنَ النِّكَاحِ التَّعَبُّدُ وَالتَّقَرُّبُ وَاتِّبَاعُ سُنَّةُ الرَّسُولِ وَتَحْصِيلُ الوَلَدِ وَالنَّسْل، لِأَنَّ بِهِ بَقَاءَ العَالَمِ وَانْتِظَامَهُ وَبِتَرْكِهِ وَإهْمَالِهِ خَرَابَه وَدِرَاسَه. وَمَعْلُومٌ أَنَّهُ لَا يُحْصَلُ الحَصَادُ إِلَّا بِنَثْرِ البَذْرِ عَلَى الأَرْضِ أَوَّلًا وَحَرْثِهَا وَزَرْعِهَا بِطُرُقٍ وَكَيْفِيَاتٍ مَعْلُومَةٍ عِنْدَ الفَلَاحِ وَانْتِظَارِ المَدَدِ إِلَى بُدُوِّ الصَّلَاح.
Penjelasan wacana bersenggama dan belakang layar waktu-waktunya. Ketahuilah bahwa tujuan utama dari sebuah ijab kabul yakni dedikasi, pendekantan dan mengikuti sunnah Rasul dan menciptakan anak dan keturunan. Karena hanya dengan pernikahanlah kelestarian alam dan teraturnya. Dan dengan meninggalkannya bermakna suatu kehancuran dan kemusnahan alam ini. Sudah maklum bahwa tak akan ada panen tanpa menyebar benih pada bumi dulu, lalu mengolah dan merawatnya lewat teori dan teknik yag sudah diketahui dikalangan petani. Dan penantian anugrah hingga siap panen.
وَكَذَلِكَ لَا يُحْصَلُ الوَلَدُ وَالنَّسْلُ إِلَّا بِبَثِّ بَذْرِ الزَّوْجِ عَلَى مَزْرَعَتِهِ وَزَرْعَتِهِ الَّتِي هِيَ حَلِيلُه. قال تعالى نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُمْ الآية. وَسَبَبُ نُزُولِ هَذِهِ الآيَةِ أَنَّ المُسْلِمِينَ قَالُوا: إِنَّا نَأتِي النِّسَاءَ بَارِكَاتٍ وَقَائِمَاتٍ وَمُسْتَلْقِيَاتٍ وَمِنْ بَيْنَ أَيْدِيهِم وَمِنْ خَلْفِهِم بَعْدَ أَن يَكُونَ المَأتِيَ وَاحِدًا.
Begitu pula tak akan terwujud seorang anak dan keturunan kecuali dengan memasukkan benih suami pada ladangnya dan tanamanya ialah istrinya. Allah berfirman: Istri-istri kalian yakni ladang kalian. Maka datangilah ladang kalian itu semaumu dan kerjakanlah (amal-amal yang baik) untuk diri kalian. Sebab turunnya ayat ini bahu-membahu orang-orang islam menyampaikan: kita menggauli isteri dengan posisi berlutut, bangun, terlentang, dari arah depan dan dari arah belakang. walaupun tujuanya satu.
فَقَالَتِ اليَهُودُ مَا أَنْتُم إِلَّا البَهَائِم لَكِنَّا نَأتِهِنَّ عَلَى هَيْئَةٍ وَاحِدَة. وَإِنَّا لَنَجِدُ فِي التَّوْرَاةِ أَنَّ كُلَّ إِتْيَانٍ تُؤتَى النِّسَاء غَيْرَ الإسْتِلْقَاءِ دَنَسٌ عِنْدَ الله. فَأَكْذَبَ الله تَعَالَى اليَهُود. فَفِي هَذِهِ الآيةِ دِلَالَةٌ عَلَى جَوَازِ إِتْيَانِ الرَّجُلِ زَوْجَتَهُ عَلَى أَيِّ كَيْفِيَةٍ وَحَالٍ شَاء مِن قِيَامٍ وَقُعُودٍ وَاْستِلْقَاء. وَمِنْ أَيِّ جِهَةٍ شَاء مِنْ فَوْقٍ وَمِنْ تَحْتٍ وَمِنْ وَرَاءٍ وَمِن قِدَام. وَفِي أَيِّ وَقْتٍ شَاءَ فِي اللَّيلِ أَوِ النَّهَارٍ بَعْدَ أَنْ كَانَ فِي صَمَامٍ وَاحِدٍ.
Maka orang-orang Yahudi menyatakan: kalian itu hewan, sedangkan kami mendatangi mereka dengan satu macam posisi. Sungguh kami temukan dalam Taurat bahwa setiap relasi badan selain posisi isteri terlentang itu kotor di menurut Allah. Maka Allah mendustakan orang-orang yahudi. Jadi dalam ayat ini ada petunjuk diperbolehkannya seorang suami menyetubuhi isterinya dengan cara dan posisi apapun yang ia mau. Baik dengan bangun, duduk atau terlentang. Dan dari arah manapun suami mau, baik dari atas, dari bawah, dari belakang atau dari depan. Dan pada waktu kapanpun suami mau, baik siang hari atau malam hari, setelah dalam satu cara.
لَكِنْ قَالَ أَهْلُ العِلْمِ مَنْ جَامَعَ زَوْجَتَهُ فِي لَيْلَةِ الجُمْعَةِ يَصِيرُ الوَلَدُ حَافِظًا لِكِتَابِ الله تَعَالى. وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ السَّبْتِ يَكُونُ الوَلَدُ مَجْنُونًا. وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الأَحَدِ يَكُونُ الوَلَدُ سَارِقًا لِمِلْكِ غَيْرِهِ أَوْ ظَالِمًا. وَمَن جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الإثْنَينِ يَكُونُ الوَلَدُ فَقِيرًا أَوْ مِسْكِينًا أَوْ رَاضِيًا لِأَمْرِ الله وَقَضَائِه. وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الثُّلَاثَاء يَكُونُ الوَلَدُ بَارًّا لِلْوَالِدَيْن. وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الأَرْبِعَاء يَكُونُ الوَلَدُ كَثِيرَ العَقْلِ أَوْ كَثِيرَ العِلْمِ أَوْ كَثِيرَ الشُّكْر. وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيلَةِ الخَمِيسِ يَكُون الوَلَدُ مُخْلِصًا فِي قَلْبِه.
Tetapi andal ilmu berkata: Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Jum’at, maka anak akan menjadi peghafal kitab Allah. Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam sabtu, maka anak akan menjadi abnormal. Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Ahad, maka anak akan menjadi seorang pencuri milik orang lain atau penganiaya. Barangsiapa yang meniduri isterinya pada malam Senin, maka anak akan menjadi fakir atau miskin atau ridho dengan keputusan dan qodho’-nya Allah. Barangsiapa yang meniduri isterinya pada malam Selasa, maka anak akan menjadi orang yang berbakti terhadap orang renta. Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Rabu, maka anak akan pintar atau berpengetahuan atau banyak bersyukur. Barangsiapa yang meniduri isterinya pada malam Kamis, maka anak akan menjadi orang yang berhati nrimo
وَمَنْ جَامَعَ زَوْجَتِهِ مَعَ التَّكَلُّمِ يَكُونُ الوَلَدُ أَبْكَم. وَمَنْ جَامَعَ فِي ظُلْمَةٍ يَكُونُ الوَلَدُ سَاحِرًا. وَمَنْ جَامَعَ مَعَ السِرَاجِ يَكُونُ الوَلَدُ حَسَنُ الصُّورَة. وَمَنْ جَامَعَ رَائِيًا عَوْرَةِ المَرْأة يَكُونُ الوَلَدُ أَعْمَى أَوْ أَعْمَى القَلْب. وَمَن جَامَعَ سَائِلَ الزَّادِ لِسَفَرٍ يَكُونُ الوَلَدُ كَاذِبًا. وَمَنْ جَامَعَ تَحْتَ الشَّجَرَةْ المَطْعُوم ثَمَرُهَا يَكُونُ الوَلَدُ مَقْتُولُ الحَدِيد أَوْ مَقْتُولُ الغَرَقِ أَوْ مَاتَ فِي هَدْمِ الشَّجَرَة.
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya sembari bercakap-cakap, maka anak akan bisu. Barangsiapa yang meniduri isterinya di dalam kegelapan, maka anak akan mejadi penyihir. Barangsiapa yang meniduri isterinya di bawah nyala lampu, maka anak akan berwajah tampan. Barangsiapa yang meniduri isterinya sambil menyaksikan aurat isteri, maka anak akan buta mata atau buta hatinya. Barang siapa yang bersetubuh seraya meminta bekal untuk bepergian, maka anak akan menjadi pendusta. Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di bawah pohon yang buahnya mampu dikonsumsi, maka anak akan terbunuh dengan besi atau alasannya adalah tenggelam atau alasannya adalah keruntuhan pohon.
قَالَ أهْلُ العِلْمِ وَيَنْبَغِي لِلْعَرُوسِ أَرْبَعَةٌ أَشْيَاء. أَوَّلُهَا أَخْذُ اليَدَيْنِ وَثَانِيهَا مَسُّ صَدْرِهَا وَثَالِثُهَا تَقْبِيلُ الخَدَّيْنِ وَرَابِعُهَا قِرَاءَةِ البَسْمَلَةِ عِنْدَ إدْخَالِ الذَّكَرِ فِي الفَرْج. وَقَالَ صلى الله عليه وسلم مَنْ جَامَعَ زَوْجَتَهُ عِنْدَ الحَيْضِ فَكَأَنَّمَا جَامَعَ أُمَّهُ سَبْعِينَ سَنَةً الحَدِيث أَوْ كَمَا قَال.
Uusang berkata: Hendaknya seorang suami mengamati empat hal: pertama: Memegang kedua tangan isteri. kedua: Meraba dadanya. ketiga: Mencium kedua pipi. keempat: Membaca Basmalah ketika memasukkan penis pada vagina. Rasulullah SAW. bersabda: barang siapa yang meniduri isterinya ketika haid, maka seakan-akan dia meniduri ibunya sebanyak tujuh puluh kali.
نَفِيسَة ظَرِيفَة سُئِلَ بَعْضُ المَشَايِخِ عَنِ النِّعَمِ الدُّنْيَا كَمْ هِيَ؟ فَأَجَابَ بِأَنَّهَا كَثِيرَةُ لَا يُحْصَى عَدَدُهُا قَالَ تَعَالَى: وَإن تَعُدُّوا نِعْمَة ٍالله لَا تُحْصُوهَا وَلَكْن أَعْظَمُهَا انحَصَرَ فِي ثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ: تَقْبِيلُ النِّسَاءِ وَلَمْسُهَا وَإدْخَالُ الذَّكَرِ فِي الفَرْج.
Nafisah Dzarifah: Sebagian guru besar ditanya tentang kenikmatan dunia, berapa itu? kemudian dia menjawab; Kenikmatan dunia itu sungguh banyak hingga tak terhitung jumlahnya. Allah berfirman: jika kalian menjumlah lezat Allah maka kalian tak akan sanggup. tetapi kenikmatan yang paling jago teringkas pada tiga hal: yaitu mencium perempuan, menyentuhnya dan memasukkan penis pada vagina.
قَالَ الشَّاعِر فِي بَحْرِ الرَّجَز: وَنَعِـمُ الدُّنْيَـا ثَلَاثٌ تُعْتَـبَر * لَـْمسٌ وَتَقْــبِيلٌ وَإدْخَــالُ الذَّكَر
وَقَالَ أخَر: وَنَعِـمُ الدُّنْـيَا ثَلَاثٌ تُحْـصَرُ * دِمِيك كُولِيت عَامبُوع كَارُو بَارَع تُورُو
Seorang penyair mengungkapkan melalui tembang Rojaznya: Kenikmatan dunia ada tiga macam adalah menjamah, mencium dan memasukkan penis
Penyair lain mengungkapkan: Kenikmatan dunia itu teringkas menjadi tiga ialah menyentuh kulit, mencium dan tidur bersama (dengan isteri)