Kitab Fathul Izar ialah karya ulama Indonesia, adalah KH Abdullah Fauzi dari Pasuruan. Kitab Fathul Izar memuat panduan seks Islami, mulai dari bagian etika kekerabatan intim, diam-diam waktu-waktunya, sampai diam-diam keperawanan. Panduan ini bisa digunakan bagi pengantin baru menjelang malam pertama. Bisa juga untuk pengantin lama yang ingin memakai metode kekerabatan tubuh secara Islami sebagaimana diajarkan dalam kitab Fathul Izar.
Penulis menampung kitab beserta terjemahannya secara terpola, dengan tujuan sebagai edukasi via website bagi siapa saja yang bersedia mempelajarinya. Berikut bagian 7 – Penjelasan wacana belakang layar penciptaan keperawanan
قَالَ أَهْلُ الفِرَاسَةِ وَالخَبَرِ بِالنِّسَاء. إِذَا كَانَ فَمُ المَرْأَةِ وَاسِعًا كَانَ فَرْجُهَا وَاسِعًا. إِذَا كَانَ صَغْيراً كَانَ فَرْجُهَا صَغِيرًا ضَيِّقًا. قَالَ مِنْ بَحْرِ الطَّوِيل
إِذَا ضَاقَ فَمُ البِكْرِ ضَاقَتْ فُرُوجُهَا * وَكَانَ لِفَمِهَا شِعَارٌ لِفَرْجِهَا
Para ahli firasat dan ilmuwan ihwal kewanitaan mengatakan. Bila verbal seorang wanita itu lebar, maka vaginanya lebar. Bila mulutnya kecil, maka vaginanya kecil juga sempit. Seorang penyair melalui bahar thowilnya menyatakan :
Apabila seorang perawan sempit mulutnya, maka sempit pula vaginanya. Demikian ini memang ekspresi seorang perawan itu menjadi mengambarkan dari bentuk dan keadaan vaginanya
وَإِن كَانَت شَفَتَاهَا غَلِيظَتَينِ كَانَ شَفْرَاهَا غَلِيظَتَين. وَإنْ كَانَتَا رَقِيقَتَينِ كَانَتَا رَقِيقَتَين. وَإنْ كَانَتْ السُّفْلَى رَقِيقَةً كَانَ فَرْجُهَا صَغِيرًا. وَإِنْ كَانَ فَمُ المَرْأَةِ شَدِيدَ الحُمْرَةِ كَانَ فَرْجُهَا جَافًا عَنِ الرُّطُوبَة. وَإِنْ كَانَتْ حَدْبَاءَ الأَنْفِ فَهِيَ قَلِيلَةُ الغَرَضِ فِي النِّكَاح. وَإِنْ كَانَتْ طَوِيْلَةَ الذَّقَنِ فَإنَّهَا فَاتِحَةُ الفَرْجِ قَلِيلَةُ الشَّعْر. وَإن كَانَت صَغِيرَةَ الحَاجِبِ فَإنَّهَا غَامِضَةُ الفَرْج
Bila kedua bibirnya tebal, bermakna bibir vaginanya tebal. Bila kedua bibirnya tipis, berarti kedua bibir vaginanya tipis. Bila bibir bawah tipis, memiliki arti vaginanya kecil. Bila verbal perempuan itu sangat merah, bermakna vaginanya kering. Bila wanita itu hidungnya mancung berarti tidak begitu berhasrat untuk melakuan senggama. Bila wanita itu dagunya panjang, mempunyai arti vaginanya menganga dan sedikit bulunya. Bila wanita itu tipis alisnya, bermakna posisi vaginanya agak ke dalam.
وَإنْ كَانَتْ كَبِيرَةَ الوَجْهِ غَلِيظَةَ الضَّفَائِرِ دَلَّ ذَلِكَ عَلَى صَغِيرَةِ العَجِيزَةِ وَكَبِيرِ الفَرْجِ وَضِيقِه. وَإذَا كَثُرَ شَحْمُ ظَاهِرِ قَدَمِهَا وَبَدَنِهَا عَظُمَ فَرْجُهَا وَكَانَتْ مَخْطُوبَةً عِنْدَ زَوْجِهَا. وَإذَا كَانَتْ نَاتِئَةَ السَّاقَينِ فِي الصَّلْبَةِ فَإنَّهَا شَدِيدُ الشَّهْوَةِ لَا صَبْرَ لَهَا عَنِ الجِمَاع. وَإنْ كَانَتْ عَيْنُهَا كَحِيلَةً كَبِيرَةً فَإنَّهَا يَدُلُّ عَلَى ضَيْقِ الرَّحِمِ. وَصَغِيرُ العَجِيزَةِ مَعَ عَظْمِ الكَتِفِ يَدُلَّانِ عَلَى عَظْمِ الفَرْج
Bila perempuan itu wajahnya lebar juga lehernya besar memiliki arti pantatnya kecil dan vaginanya besar serta sempit. Bila wanita itu banyak lemak luar telapak kakinya dan badanya mempunyai arti besar vaginanya, dan dia di pinang samping suaminya. Bila kedua betisnya tebal dan keras, memiliki arti besar birahinya dan tidak tabah untuk bersenggama. Bila matanya tampak bercelak dan lebar, hal ini memberikan sempit rahimnya. Pantat yang kecil serta pundak yang besar itu menunjukkan besar vagina.