Secara sederhana orang akan berkata bahwa siang dan malam terjadi alasannya adalah terbit dan terbenamnya matahari. Siang terjadi sebab matahari menerangi bumi, malam terjadi karena cahaya matahari sudah menghilang. Tetapi apa sebabnya matahari terbit dan terbenam?
Pada zaman dulu orang berfikir bahwa terbit dan terbenamnya matahari di sebabkan oleh peredaran matahari mengitari bumi. Ternyata hal itu salah, matahari tidak mengitari bumi, malah sebaliknya bumi lah yang mengitari matahari.
Hasil-hasil observasi dari angkasa luar dengan menggunakan pesawat antariksa menawarkan dengan terperinci bahwa bumi kita lingkaran dan selalu berputar. Bagian yang membelakangi matahari menjadi gelap. Itulah bagian malam.
Untuk membayangkan perputaran bumu dan terjadinya siang dan malam, ambilah sebuah bola. Hadapkanlah bola ke arah lampu, kemudian putarkan. Lampu berlaku mirip matahari yang menyoroti bola bumi. Bola yang menghadap lampu akan jelas., namun yang membelakanginya terlihat gelap. Ketika bola berputar bab terang dan gelap akan bergeser. Begitulah terjadinya malam dan siang.
Perputaran bumu disebut juga rotasi bumi. Akibat rotasi bumi itu bukan terjadi hanya matahari yang telihat terbit dan terbenam tetapi juga semua benda langit. Bulan dan bintang tampak terbit dari timur dan terbenam di barat. Kedudukan bintang-bintang dilangit bekerjsama tidak selalu berubah. Karena rotasi bumilah bintang-bintang itu tampak bergerak dari timur ke barat.
Pada siang hari cahaya matahari sungguh jelas sehingga bintang-bintang tidak terlihat. Bulan pun terlihat pucat dan tidak bercahaya dikala tampak pada siang hari. Dengan terbenamnya matahari, hari mulai gelap. Bintang sedikit demi sedikit mulai tampak. Makin malam, bintang terlihat kian banyak dan kian terang. Bulan pun bercahaya.
Allah yang menjadikan bumi berotasi sampai malam dan siang silih berubah. Matahari, bulan dan bintang-bintang tampak terbit dan tebenam juga disebabkan karena perputaran bumi pada sumbunya.