close

Teori Teori Perubahan Sosial

Macam Teori Teori Perubahan Sosial – Beberapa teori ihwal pergeseran sosial adalah sebagai berikut.

Teori Evolusi (Evolutionary Theory)
Tokoh yang besar lengan berkuasa pada teori ini yakni Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies.
Durkheim beropini bahwa pergantian karena evolusi mempengaruhi cara pengorganisasian penduduk , utamanya yang berhubungan dengan kerja. Sedangkan Tonnies memandang bahwa penduduk berganti dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan erat dan kooperatif menjadi tipe penduduk besar yang memiliki korelasi yang terspesialisasi dan impersonal.
Akan namun perubahan-perubahan tersebut tidak senantiasa membawa perkembangan, kadang bahkan menjinjing perpecahan dalammasyarakat, individu menjadi terasing, dan lemahnya ikatan sosial mirip yang terjadi dalam penduduk perkotaan. Teori ini cuma menerangkan bagaimana pergantian terjadi tanpa mampu menerangkan mengapa penduduk berubah.
 Beberapa teori tentang perubahan sosial adalah sebagai berikut Teori Teori Perubahan Sosial
Teori Revolusioner
Tokoh dalam teori ini yaitu Ralf Dahrendorf. Ia beropini bahwa semua pergantian sosial ialah hasil dari konflik kelas di masyarakat. Ia yakin bahwa konflik dan pertentangan selalu ada dalam setiap bagian masyarakat.
Menurut pandangannya, prinsip dasar teori konflik, yaitu pertentangan sosial dan perubahan sosial, senantiasa melekat dalam struktur penduduk . Menurut teori ini, pertentangan berasal dari pertentangan kelas antara kalangan tertindas dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada pergeseran sosial. Teori ini berpedoman pada fatwa Karl Marx yang menyebutkan bahwa konflik kelas sosial merupakan sumber yang terpenting dan kuat dalam semua pergantian sosial.
Konsep utama dari teori konflik yakni adanya wewenang dan posisi. Kekuasaan dan wewenang akan menempatkan individu dalam posisi yang berlawanan, atas dan bawah dalam setiap komponen. Posisi yang berlawanan inilah yang mengakibatkan timbulnya konflik. Disini masyarakat senantiasa dipandang selaku konflik.
Berbagai insiden penting di negara kita kadang kala diawali dengan adanya pertentangan di penduduk .
 Beberapa teori tentang perubahan sosial adalah sebagai berikut Teori Teori Perubahan Sosial
Peralihan orde lama ke orde gres diawali dengan pemberontakan G30S PKI. Pertentangan antara masyarakat waktu itu sangat mahir. Korbanpun sungguh banyak, nyawapun banyak terbang. Peristiwa reformasi 1998 juga diawali dengan pertentangan yang sangat dahsyat, demonstrasi besar-besaran anti pemerintah wacana kebijakan pun merajalela di setiap kota. Bangunan megahpun ikutan dilalap si andal merah. Para mahasiswa seluruh Indonesia serentak menggelar agresi anti “Suharto” bebaskan korupsi, kongkalikong, dan nepotisme. Akhir dari insiden ini yakni lengsernya Bapak Soeharto (Presiden RI ke-2). Contoh lain lengsernya Sadam Husein (Presiden Irak) yang diawali dengan adanya pertentangan, yaitu konflik antar negara yangmenyebabkan terjadinya perang Irak tahun 2000.
Teori Fungsionalis (Functionalist Theory)
Teori fungsionalis berupaya melacak penyebab pergeseran sosial hingga kekecewaan penduduk akan keadaan sosialnya yang secara pribadi mensugesti mereka. Teori ini berhasil menjelaskan pergantian sosial yang tingkatnya moderat.
Konsep kejutan budaya (cultural lag) dari William Ogburn berusaha menjelaskan perubahan sosial dalam kerangka fungsionalis ini. Menurutnya, walaupun bagian-bagian masyarakat saling bekerjasama satu sama lain, beberapa unsur lainnya tidak secepat itu sehingga tertinggal di belakang. Ketertinggalan itu menjadikan kesenjangan sosial dan budaya antara bagian-komponen yang berganti sangat cepat dan unsur-unsur yang berubah lambat. Kesenjangan ini akan menimbulkan adanya kejutan sosial dan budaya pada masyarakat.
Ogburn menyebutkan pergantian teknologi biasanya lebih cepat dibandingkan dengan pergantian budaya nonmaterial mirip akidah, norma, nilai-nilai yang menertibkan penduduk sehari-hari.
Teori Siklis (Cyclical Theory)
Teori inimempunyai perspektif (sudut pandang) yangmenarik dalammelihat pergeseran sosial. Teori ini berasumsi bahwa pergeseran sosial tidak mampu dikendalikan sepenuhnya oleh semua orang, bahkan orang-orang andal sekali pun. Dalam setiap penduduk terdapat siklus yang harus diikutinya. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban (budaya) tidak mampu dielakkan, dan tidak selamanya pergeseran sosial menenteng kebaikan.
Sekian mengenai Teori Perubahan Sosial, semoga ini mampu bermanfaat.