Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional
Tujuan Instruktusional Khusus
- Agar mahasiswa mampu menerangkan desain dari teori kemajuan ekonomi regional.
- Agar mahasiswa dapat menerangkan 4 kalangan dalam teori-teori yang mendukung teori kemajuan ekonomi regional .
- Agar mahasiswa mampu menerangkan aspek-aspek yang mensugesti teori kemajuan ekonomi regional.
Pertumbuhan Ekonomi Regional
Penekanan perkembangan ekonomi regional lebih dipusatkan pada efek perbedaan karateristik space terhadap kemajuan ekonomi.
Faktor yang menjadi perhatian utama dalam teori perkembangan ekonomi regional
· Keuntungan Lokasi
· Aglomerasi Migrasi
· Arus kemudian lintas modal antar wilayah.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Nasional Þ aspek – faktornya :
· Modal
· Lapangan Kerja
· Kemajuan Tehnologi
Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional dibagi atas 4 golongan
· Export Base – Models
· Neo Klassik Models
· Cumulative Causation Models
· Core Periphery Models
· Export Base Models
Dipelopori oleh Douglas C. NorthKelompok ini berpendapatan bahwa kemajuan ekonomi suatu region akan lebih banyak diputuskan oleh jenis laba lokasi ( comperative advantage ) dan dapat dipakai oleh daerah tersebut selaku kekuatan ekspor.
Keuntungan lokasi biasanya berlawanan setiap region hal ini tergantung pada kondisi geografi kawasan setempat.
Export Base Models berorientasi pada prinsip Comperative advantage dan Comperative Competitive.
Model Neo Klassik
Penekanan analisanya pada perlengkapan fungsi bikinan. Unsur-komponen yang menentukan pertumbuhan ekonomi regional ialah modal, tenaga kerja dan tehnologi. Selain itu dibahas secara mendalam perpindahan penduduk ( migrasi ) dan lalu lintas modal kepada pertumbuhan ekonomi regional.
Model Neo Klassik menyampaikan bahwa terdapat kekerabatan antara tingkat kemajuan suatu negara dengan perbedaan kesejahteraan kawasan (regional disparity) pada negara yang bersangkutan.
Pada dikala proses pembangunan baru dimulai (NSB) tingkat perbedaan kemakmuran antar kawasan cenderung menjadi tinggi ( Divergence ) sedangkan bila proses proses pembangunan sudah berlangsung dalam waktu usang ( Negara maju ) maka perbedaan tingkat kesejahteraan antar wilayah cenderung menurun ( Convergence ) ÞTeori Simon Kuznet Alasan ( pada NSB )
- Lalu lintas orang dan modal masih belum tanpa kendala
- Belum lancarnya kemudahan perhubungan dan komunikasi
- Masih kuatnya tradisi yang membatasi mobilitas masyarakatyang menjadikan belum lancarnya arus perpindahan orang dan modal antar daerah.
Model Cumulative Causation ( Keynes )
Menurut Dixon dan Thirwall ( 1974 ) Setiap negara akan mengalami “ Verdoorn Effect “
Tidak terjadi Convergence dalam perbedaan tingkat kemakmuran antar daerah walaupun negar tsb.
Tergolong maju
Daerah maju tetap meningkat secara pesat alasannya adalah adanya korelasi positip antara kemajuan tehnologi dengan tingkat laba perusahaan ( usaha ). Sedangkan kawasan yang kurang meningkat akanm tetap berkembang secara lambat karena tingkat keuntungan yang diperoleh usahawan pada daerah ini rendah.
Peningkatan pemerataan pembangunan tidak mampu hanya diserahkan pada mekanisme pasar. Tapi mampu dijalankan lewat campur tangan aktif dari pemerintah dalam bentuk acara-acara pembangunan daerah.
Model Core Periphery
Oleh John Friedman Menekankan analisanya pada kekerabatan yang erat dan saling mensugesti antara pembangunan kota ( core ) dan desa ( periphery).Menurut teori ini gerak langkah pembangunan kawasan perkotaan
Akan lebih banyak ditentukan oleh kondisi desa –desa sekitarnya. Sebaliknya corak pembangunan daerah pedesaan sangat diputuskan oleh arah pembangunan kawasan perkotaan
Aspek interaksi antar kawasan ( spatial interaction )
Menurut John Friedman
Hubungan Core Periphery mampu terjadi disebabkan karena :
1. Perluasan pasar
2. Penemuan sumber-sumber gres
3. Perbaikan prasarana perhubungan
4. Penyebaran tehnologi antar kawasan