Teori Manajemen Pelayanan Kesehatan

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN 
Peserta mengetahui ihwal manajemen pelayanan kesehatan, serta mampu berperan aktif dan mengikuti pergantian yang terjadi dalam organisasi tempat mereka bekerja.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Meningkatnya wawasan peserta tentang :
  1. Pengertian manajemen pelayanan kesehatan 
  2. Prinsip-prinsip manajemen pelayanan kesehatan
  3. Perubahan yang terjadi dalam manajemen pelayanan kesehatan
MATERI 
  1. Pengertian Manajemen Pelayanan Kesehatan
  2. Ciri-ciri Manajemen Pelayanan Kesehatan
  3. Prinsip-prinsip Manajemen Pelayanan
  4. Pelayanan Kesehatan RS dan Puskesmas
METODA
  1. Kuliah singkat
  2. Interaksi
  3. Kerja Kelompok
  4. Presentasi – Diskusi Pleno
RENCANA PEMBELAJARAN :
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
Pengertian
Pengertian administrasi banyak disampaikan oleh para ahli, tetapi dalam bahan ini hanya akan disampaikan beberapa pertimbangan jago administrasi :
  1. H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of Management” mengemukan selaku berikut : “manajemen berafiliasi dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dijalankan lewat dan dengan orang-orang lain” (Management involves getting things done thought and with people).
  2. Mary Parker Folllett mendefinisikan “administrasi selaku seni dalam menyelesaikan pekerjaan lewat orang lain.
  3. George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan pendapatnya : “administrasi yakni sebuah proses yang membeda-bedakan atas ; penyusunan rencana, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menuntaskan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct process consisting of rencana, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objectives)
  4. James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan “administrasi adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-perjuangan para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi yang lain semoga mencapai tujuan yang telah ditetapkan”
Berdasarkan beberapa pengertian manajemen di atas, mampu dikatakan bahwa manajemen memiliki beberapa ciri antara lain :
  • Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan
  • Manajemen selaku proses; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan
  • Tersedia sumber daya; insan, material dan sumber lain
  • Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut secara efisien dan efektif
  • Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer)
  • Penerapan administrasi menurut ilmu dan juga seni atau keterampilan yang mesti dimiliki oleh manajer
Pandangan Terhadap Manajemen
Untuk mengkaji lebih jauh wacana manajemen, perlu disampaikan beberapa persepsi ihwal administrasi :
a. Manajemen selaku suatu metode
Manajemen dipandang selaku suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian yang saling berhubungan yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
b. Manajemen selaku sebuah proses
Manajemen sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan mempergunakan sumber daya yang tersedia. Manajemen sebagai sebuah proses mampu dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dikerjakan oleh manajer.
c. Manajemen sebagai suatu ilmu terapan
Manajemen cuma dapat diterapkan dalam kehidupan yang konkret, dan dalam menerapkan manajemen, dibantu oleh aneka macam cabang ilmu yang lain, seperti ; komunikasi, sosiologi, ekonomi, psikologi, matematika, dll
d. Manajemen merupakan koordinasi sekelompok orang untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen mampu dipelajari dari proses koordinasi yang berkembang antara pimpinan dengan staf untuk mencapai tujuan organisasi.
e. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku insan.
Dalam administrasi, insan ialah sumber daya yang terpenting. Dari sudut pandang ini administrasi mampu dilihat dari sikap manusia yang ada dalam organisasi. Di sini dapat ditelaah mengenai faktor kepemimpinan serta proses dan mekanisme kepemimpinan. Ditinjau dari pengambilan keputusan mampu dikatakan ‘Management as a decision making process’.
f. Manajemen selaku proses pemecahan persoalan
Proses manajemen dalam prakteknya dapat dikaji dari proses pemecahan problem yang dikerjakan oleh semua bab/ unsur yang ada dalam organisasi. Secara konkrit dalam organisasi pelayanan kesehatan, seperti yang dijalankan di Rumah Sakit dan Puskesmas adalah, kenali persoalan à perumusan persoalan à dilanjutkan dengan tindakan pemecahan problem. Melalui tahapan tersebut dibutuhkan tercapai hasil aktivitas secara efektif dan efisien.
g. Manajemen selaku profesi.
Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keterampilan tertentu, seperti halnya bidang-bidang lain, contohnya profesi di bidang kesehatan, di bidang hukum, dll.
Dari beberapa pandangan di atas, mampu ditarik kesimpulan ada tiga argumentasi fundamental, mengapa administrasi diharapkan, yaitu :
  1. Untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen diharapkan untuk mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu yang ada dalam organisasi tersebut.
  2. Untuk mempertahankan keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan antara tujuan, sasaran dan acara yang bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan organisasi, mirip ; pimpinan, pegawai, konsumen, serikat kerja, penduduk , pemerintah (pemerintah daerah), dll.
  3. Untuk meraih efisiensi dan efektivitas. Efisiensi yaitu kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
  Pemahaman, Fungsi, Tujuan Kebijakan Fiskal Dan Relasi Fiskal Dengan Moneter
Fungsi Manajemen
Seperti sudah diuraikan di atas, bahwa administrasi selaku sebuah proses dapat dilihat dari fungsi-fungsi administrasi yang dikerjakan oleh seorang manajer. Banyak ahli administrasi yang menyampaikan wacana fungsi manajemen ini, namun pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, bahkan pertimbangan satu dengan yang lain saling melengkapi. Para jago administrasi, antara lain ; George Terry, L. Gullick, H. Fayol dan Koonzt O’Donnel mengemukakan ihwal fungsi administrasi selaku berikut :
Dari keempat jago manajemen tersebut, ternyata banyak kesamaan, dan secara garis besar mampu dikelompokan menjadi : fungsi perencanaan (Planning), fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi penggerakan pelaksanaan (staffing, commanding, directing, coordinating), fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling, reporting).
Keterampilan yang Harus Dimiliki Manajer
Seorang manajer dituntut untuk memiliki keahlian khusus yang bersifat manajerial sesuai dengan tingkatan dan kedudukannya dalam organisasi. Di dalam organisasi yang besar kedudukan manajer akan dibedakan ke dalam tiga tingkatan, ialah ; manajer tingkat tinggi (top level manager), manajer tingkat menengah (middle level manager) dan manajer tingkat bawah (low level manager). Berdasarkan tingkatan tersebut keterampilan atau kemampuan manajer juga akan berbeda. Keterampilan yang mesti dimiliki oleh seorang manajer yakni : keahlian manajerial (management skill), kemampuan melakukan hubungan antar insan (human relation skill), dan keterampilan teknis (technical skill), untuk lebih terperinci mampu dilihat pada skema dibawah ini.
Dari bagan di atas, tampakbahwa semakin tinggi jabatan seseorang dalam organisasi, akan makin dituntut mempunyai keahlian konseptual dan makin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi makin dituntut mempunyai kemampuan secara teknik. Tetapi dalam setiap tingkatan manajer tersebut mesti dimiliki keterampilan dalam melaksanakan korelasi antara manusia.
Keterampilan konseptual, adalah keahlian dimana seorang manajer mesti mempunyai pengetahuan tentang keseluruhan (kompleksitas) dari organisasi yang dipimpinnya, antara lain ; merumuskan visi, misi dan strategi organisasi, serta kebijakan untuk merealisasikannya.
Keterampilan korelasi antar insan, yakni kesanggupan untuk berafiliasi dengan orang lain, yakni dengan melakukan komunikasi yang efektif, memotivasi staf sehingga bisa menerapkan kepemimpinan secara efktif.
Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan wawasan, metoda, teknik atau peralatan yang diharapkan untuk melaksanakan tugas-peran organisasi.
Manajemen Pelayanan Kesehatan
Rumah sakit dan Puskesmas merupakan sub metode pelayanan kesehatan yang intinya melaksanakan dua jenis pelayanan ; (1) pelayanan kesehatan dan (2) pelayanan manajemen. Pelayanan kesehatan yang diberikan yakni pelayanan medik, pelayanan pendukung medik, rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan yang dikerjakan di Rumah sakit mencakup; gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap, sedangkan di Pukesmas cuma pelayanan; gawat darurat (kearah pemberian pertama) dan rawat jalan.
Sejalan dengan reformasi dibidang kesehatan lewat Paradigma Sehat, pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun di Puskesmas lebih difokuskan pada upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif) dengan tidak mengabaikan upaya kuratif-rehabilitatif. Selain itu, pelayanan kesehatan di rumah sakit dan puskesmas bukan hanya terhadap individu (pasen), tetapi juga keluarga dan penduduk , sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan ialah pelayanan kesehatan yang paripurna (komprehensif dan holistik).
Dengan bergesernya orientasi pembangunan kesehatan, mendorong rumah sakit dan puskesmas melakukan pergeseran visi, misi dan seni manajemen dalam melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap penduduk . Visi ialah keinginan atau cita-cita yang ingin diwujudkan, yang dapat mengantisipasi pergantian yang sedang dan akan terjadi. Apabila su atu organisasi tidak mempunyai visi maka pergantian lingkungan yang tidak disangka sebelumnya sering dinikmati selaku sebuah petaka. Sedangkan misi dan seni manajemen dibentuk dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan.
Manajemen yang dipraktekkan di jajaran Departemen Kesehatan, lebih mengacu terhadap desain yang disampaikan G. Terry, yakni melalui fungsi-fungsi ; penyusunan rencana (rencana), pengorganisasian (organizing), penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan dan pengendalian (controlling).
Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit 
Fungsi manajemen yang dilaksanakan di rumah sakit secara garis besar meliputi ; penyusunan rencana,pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.
1. Perencanaan ialah salah satu fungsi administrasi yang penting, alasannya adalah perencanaan memegang peranan yang sungguh strategis dalam kesuksesan upaya pelayanan kesehatan di RS. Terdapat beberapa macam perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, ialah : (a) perencanaan pengadaan obat dan logistik, yang disusun menurut teladan konsumsi dan acuan epidemiologi, (b) perencanaan tenaga professional kesehatan, dalam memilih kebutuhan tenaga tersebut contohnya ; tenaga perawat dan bidan, menggunakan beberapa pendekatan, antara lain ; ketergantungan pasen, beban kerja, dll.
2. Pengorganisasian ialah upaya untuk mengumpulkan semua sumber daya yang dimiliki RS dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai maksudnya. Pengorganisasian dalam manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan di organisasi lainnya.
3. Penggerakan pelaksanaan, manajemen rumah sakit nyaris sama dengan hotel atau penginapan, cuma pengunjungnya yakni orang sakit (pasen) dan keluarganya, serta pada umumnya memiliki beban sosial-psikologis akibat penyakit yang diderita oleh anggota keluarganya yang sedang dirawat. Kompleksitas fungsi penggerakan pelaksanaan di RS sungguh dipengaruhi oleh dua faktor, yakni : (1) sifat pelayanan kesehatan yang berorientasi terhadap konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan (customer service), dengan hasil pelayanan kemungkinan ; sembuh dengan sempurna, sembuh dengan cacat dan meninggal. Apapun kesudahannya kualitas pelayanan diarahkan untuk kepuasan pasen dan keluarganya. (2) Pelaksanaan fungsi actuating ini sungguh kompleks,karena tenaga yang melakukan pekerjaan di RS berisikan banyak sekali jenis profesi.
4. Pengawasan dan pengendalian, ialah proses untuk mengamati secara terus menerus (bekesinambungan) pelaksanaan planning kerja yang telah disusun dan menyelenggarakan koreksi (perbaikan) terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk melaksanakan fungsi ini dibutuhkan adanya tolok ukur kinerja yang terang. Dari standar tersebut mampu ditentukan indikator kinerja yang hendak dijadikan dasar untuk menganggap hasil kerja (kinerja) pegawai. Penilaian kinerja pegawai di RS mencakup tenaga yang menunjukkan pelayanan eksklusif kepada pasen, mirip ; perawat, bidan dan dokter maupun tenaga administratif. Adanya indikator kinerja, akan memudahkan dalam melakukan koreksi jika ada penyimpangan.
Kecenderungan RS ke Depan
Terdapat dua hal yang perlu diantisipasi oleh rumah sakit, ialah adanya pergantian pola pemerintahan yang bersifat desentralisasi, dimana setiap tempat mempunyai otonomi untuk mengembangkan wilayahnya tergolong dalam mengelola pelayanan kesehatan dan akan memasuki masa globalisasi. 
Untuk itu RS perlu melaksanakan pembenahan secara internal, antara lain :
  1. Mengembangkan struktur organisasi sesuai dengan tuntutan perubahan dan keperluan yang spesifik
  2. Menerapkan administrasi strategis secara konkrit
  3. Mendayagunakan dan berbagi pengetahuan dan kemampuan tenaganya, tergolong tenaga keperawatan (perawat dan bidan)
  4. Memanfaatkan pemasukan sendiri untuk mendapatkan kemandirian dan kesinambungan (sustainability)
  5 Pilar Pendidikan Berdasarkan Unesco
Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Puskesmas ialah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya melakukan pembinaan, pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu terhadap masyarakat di sebuah kawasan tertentu. Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek-faktor; promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya yang dijalankan untuk melaksanakan misi Puskesmas, antara lain :
  1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan hingga ke desa-desa.
  2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality of care yakni peningkatan kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan, dll) yang dilakukan oleh organisasi profesi, (2) quality of service, yakni kenaikan mutu yang terkait dengan pengadaan sarana, dan menjadi tanggung jawab institusi fasilitas kesehatan (Puskesmas)
  3. Pengadaan perlengkapan dan obat-obatan sesuai dengan keperluan masyarakat
  4. Sistem referensi di tingkat pelayanan dasar
  5. Peran serta penduduk , lewat pembangunan kesehatan penduduk desa (PKMD).
PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DI PUSKESMA
Setiap program yang ada di Puskesmas (sekitar 18 program pokok) diatur atau manajemennya meliputi; perencanaan, administrasi personalia, pembinaan, supervisi, manajemen keuangan, administrasi logistik, monitoring program, kerjasama/ koordinasi dan pencatatan/pelaporan.
Kecenderungan Perubahan Manajemen Puskesmas
Seperti telah disampaikan di atas, bahwa dampak dari adanya pergantian paradigma dalam pembangunan kesehatan, sangat berpengaruh kepada semua fasilitas kesehatan, tergolong Puskesmas selaku institusi pelayanan kesehatan terdepan. Adanya perubahan visi, misi dan strategi Puskesmas sebagai berikut :
Visi Puskesmas yaitu tercapainya Kecamatan Sehat pada tahun 2010, dengan mempunyai 3 misi, ialah; 
  1. menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
  2. memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan, dan
  3. menawarkan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.
  4. Adapun strategi yang dikembangkan mencakup;
  • mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan yang mantap di tingkat kecamatan, biar mampu diterapkannya pembangunan berwawasan kesehatan, 
  • menyebarkan dan menerapkan asas kemitraan serta pemberdayaan keluarga dan penduduk , sehingga terwujudnya upaya kesehatan bersumber daya penduduk , 
  • mengembangkan profesionalisme petugas, sehingga terwujud kualitas pelayanan kesehatan, 
  • mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai dengan kewenangan yang diberikan Dinas Kesehatan Kab/ Kota.
  Ketika Orang Jerman Anggap Islam Itu Kejam Karena Sembelih Hewan
Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, juga ada Wakil Kepala Puskesmas dan meliputi unit fungsional dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas atau program kesehatan dasar yang harus dijalankan di Puskesmas meliputi ; (1) promosi kesehatan, (2) kesehatan lingkungan, (3) kesehatan ibu dan anak, tergolong keluarga berniat, (4) perbaikan gizi, (5) pemberantasan penyakit menular, (6) pengobatan.
Sesuai dengan misi dan seni manajemen di atas, Puskesmas dapat berbagi program-program unggulan menurut kebutuhan, suasana dan kondisi daerah masing-masing. Contohnya, kawasan yang diwilayah kerjanya banyak ditemukan kelompok riskan kesehatan atau kalangan resiko tinggi (high-risk group) ; seperti ibu hamil Risti, penyakit kronis, lanjut usia, dll. Di wilayah tersebut dapat dikembangkan perawatan kesehatan penduduk (community health nursing) sebagai acara unggulan atau program prioritas kesehatan lain.
Kesimpulan
  • Manajemen memiliki ciri-ciri : adanya tujuan yang ingin dicapai, adanya sumber daya, upaya penggerakan sumber daya, adanya orang yang menggerakan sumber daya (manajer), adanya proses; penyusunan rencana – pengorganisasian – penggerakan pelaksanaan – pengarahan dan pengendalian
  • Ada 3 argumentasi penting, mengapa sebuah organisasi perlu menerapkan administrasi yaitu: untuk meraih tujuan organisasi, untuk mempertahankan keseimbangan tujuan-tujuan yang ada dalam organisasi, supaya tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
  • Secara umum, pertimbangan para ahli administrasi wacana fungsi manajemen mempunyai kesamaan dan pertimbangan satu dengan lainnya yang saling melengkapi. Pada dasarnya fungsi manajemen meliputi; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
  • Setiap manajer mesti memiliki kemampuan; konseptual, manajerial dan keterampilan melaksanakan korelasi antar insan.
  • Perubahan yang mendasar perlu dijalankan dalam administrasi pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas. Perubahan tersebut meliputi, pergeseran visi, misi dan taktik, menyebarkan struktur organisasi sesuai keperluan, melaksanakan manajemen strategis, pengembangan SDM (administrasi SDM), melakukan upaya-upaya yang mendorong kemandirian
  • Semua upaya pergeseran tersebut diarahkan untuk memajukan mutu pelayanan kesehatan dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan.
Evaluasi
1. Apa pemahaman administrasi ?
2. Coba saudara sebutkan ciri-ciri manajemen ?
3. Mengapa manajemen perlu dipraktekkan ?
4. Sebutkan fungsi-fungsi manajemen menurut para jago ? coba saudara bandingkan ?
5. Keterampilan apa yang harus dimiliki seorang manajer ?
6. Menurut anda, apakah perlu ada pergantian dalam administrasi pelayanan kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas ?
Referensi;
  • A.A. Gde Manunjaya, (1999) Manajemen Kesehatan, EGC – Jakarta
  • Arifin Abdurahman (1973), Kerangka Pokok-pokok Manajemen Umum, Jakarta
  • Azrul Azwar (1988), Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi kedua, PPT Bina Rupa Aksara.
  • Departemen Kesehatan RI (2002), Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era Desentralisasi (DRAFT), Jakarta
  • Departemen Kesehatan RI (1999), Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, Jakarta.
  • James.AF Stoner (1982), Management , edisi kedua, Prentice/ Hall International, Inc. Englewood Cliffs, New York
  • Soedarmono Soejitno, Ali Alkatari, Emil Ibrahim (2000), Reformasi Perumahsakitan Indonesia, Dirjen Yanmedik Depkes RI & WHO, Jakarta
  • Soewarno Handayaningrat (1981), Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen, CV Haji Masagung, Jakarta.
  • T. Hani Handoko (1995), Manajemen, Edisi kedua, BPFE Yogyakarta, 1995