Siapa sangka, teori ihwal gunung berapi banyak disebutkan pula di dlm Al-Qur’an. Baru-baru ini terjadi, dgn kuasa Allah SWT Krakatau kecil sudah memberikan taringnya. Seolah hanya dgn menggeliat, ia bisa membuat gelombang tinggi yg memakan korban jiwa ratusan saudara-saudara kita di Banten. Ribuan orang terluka & masih banyak orang-orang yg kehilangan sanak keluarganya. Gunung memang menyimpan sejuta misteri, tampilannya yg indah & anggun menutupi kekuatan dahsyat yg ia miliki. Banyak fakta yg mengejutkan dibalik gunung yg tampak kuat bangun, fakta ini ternyata sudah jauh-jauh hari Allah sampaikan dlm Al-Qur’anul Karim. Benarkah demikian?
Daftar Isi
Gunung Berapi
Gambaran kedigdayaan letusan gunung krakatau di selat Sunda terjadi pada tahun 1883, gunung berapi yg tumbuh di selat Sunda ini meletus luar biasa. Akibatnya, terjadi ombak tsunami setinggi 40 meter meluluhlantakkan 165 desa di sekeliling selat Sunda. Tercatat sebanyak 36.417 orang tewas akhir bencana ini. Para jago mencatat, letusan ini setara dgn 30 ribu kali ledakan bom atom yg dijatuhkan di Hiroshima & Nagasaki, Jepang, pada perang dunia ke-2.
Abu letusannya menutupi langit bumi selama dua setengah hari, bahkan sampai setahun kemudian matahari bersinar redup alasannya adalah terhalang debu vulkanis. Semburan debu tak cuma tersebar di sekeliling gunung, tetapi hingga ke Norwegia di Eropa & New York di Amerika Serikat. Sedangkan, bunyi letusan terdengar sampai di Alice Springs di Australia, & Pulau Rodrigues di dekat Afrika, yg jaraknya terpaut 4.653 kilometer.
Gunung Berapi dlm Al-Qur’an
Di bekas lokasi letusan dahsyat Krakatau, gunung kecil yg dikenal sebagai anak Krakatau pun muncul. Gunung berapi aktif ini pun sudah berkali-kali terbatuk, meski aktivitasnya dengan-cara tak eksklusif menimbulkan gelombang tinggi yg meluluhlantakkan pesisir Barat banten.
Di dunia banyak gunung berapi yg tumbuh di lautan, bahkan para saintis beberapa tahun lalu pernah mendapati kegiatan vulkanik yg sungguh besar di dasar maritim. Berasal dr celah panjang yg berada pada kedalaman 2.500 meter di bawah permukaan laut. Apabila letusan besar lengan berkuasa terjadi, diperkirakan cairan lava berkumpul & kemudian naik membentuk awan berapi setinggi 250 meter di permukaan bahari & ledakan ini akan memanaskan air maritim dengan-cara drastis.
Letusan ini akan terus berulang beberapa waktu tertentu hingga terlihat mirip maritim terbakar yg tak akan padam. Fakta ini jauh-jauh hari sudah diungkap oleh Al-Qur’an:
“Dan maritim yg di dlm tanahnya ada api”(QS. Ath-Thur: 6)
Di dasar lautan memang terdapat retakan berbentukcelah-celah kerak bumi & cairan magma panas merambat keluar dr perut bumi. Dengan begitu, keadaan maritim seperti dibakar oleh panasnya lava. Mengapa Allah SWT menciptakan bumi dgn begitu banyak retakan?
Jika seandainya bumi ini hanya sebuah planet tanpa ada retakan, maka reaksi geothermal akan tertahan di perut bumi. Tentu saja bumi tak akan kuasa menahan panas inti bumi ini hingga berakibat terjadi letusan besar & dahsyat yg merusak isi planet bumi. Karenanya, retakan ini yakni celah pernapasan bagi bumi kita untuk menyingkir dari suhu panas serta tekanan. Retakan Allah Swt atur sebagai kunci yg mempertahankan kestabilan & keseimbangan bumi.
Fakta wacana lautan yg disebut Al-Qur’an dgn Al Bahrul Masjur atau dasar lautan berupa api sudah diyakini kepastiannya. Kita bisa melihat lava di dasar bahari yg terpancar & memanaskan air maritim. Hakikat ilmiah ini tidaklah dimengerti hingga berpuluh-puluh kurun sehabis diturunkannya Al-Qur’an. Bagaimana mungkin pengetahuan seperti ini ada dlm Al-Qur’an?
Bacaan Terkait:
Sesungguhnya Allah Swt maha mengenali segala yg tersembunyi yg memberitahu kita perihal nyala api dlm lautan & menerangkan perihal bahari di masa depan tatkala api semakin menyala. Apakah dgn begitu masih saja dikatakan Al-Qur’an yakni produk budaya manusia? Sejak 14 periode kemudian, umat insan hanya meyakini aneka macam legenda & mitos misteri laut yg jauh dr fakta. Tetapi, kitab suci Al-Qur’an dgn segala bukti ilmiah sama sekali bersih dgn hal-hal demikian. Tidak lain alasannya Al-Qur’an diturunkan oleh sang Maha Mengetahui.
Gunung Berapi Bawah Laut
Sekitar tahun 2013 ilmuwan memperoleh suatu gunung berapi yg berada di dasar maritim samudera pasifik, gunung Tamu Massif namanya. Gunung vulkanik ini menjadi salah satu penemuan paling fenomenal di periode ini. Bukannya tanpa argumentasi, gunung yg ditemukan di dasar maritim samudera pasifik ini sebelumnya tak terdeteksi sama sekali. Padahal, gunung Tamu Massif yaitu gunung api paling besar di dunia. Tingginya cuma meraih 4.400 meter dgn puncak yg berada sekitar 2000 meter di bawah permukaan bahari. Namun, luas gunung ini meraih 450 hingga 650 km persegi atau 50 kali lebih besar dr gunung Mauna Loa di Hawaii yg sebelumnya tercatat sebagai gunung api paling besar di bumi. Luas gunung ini setara dgn separuh pulau Sumatera.
Gambaran Luas Gunung Berapi Tamu Massif |
Lokasi gunung Tamu Massif berada sekitar 1.600 km sebelah timur Jepang di kedalaman sekitar 2000 meter di dasar bahari samudera pasifik. Bayangkan saja, apa hasilnya jika gunung berapi yg berukuran sebesar 650 km persegi meletus di dasar samudera pasifik?
Sesungguhnya, Allah Swt yg Maha Mengetahui segala yg tersembunyi & yg memberitahu kita tentang nyala api dlm lautan & menjelaskan perihal maritim di masa depan tatkala api masih menyala:
“Dan apabila lautan dijadikan meluap.”(QS. At-Takwir: 6)
Al-Qur’an pula mengabarkan kita ihwal insiden yg kelak akan menimpa lautan:
“Dan apabila lautan dijadikan meletup.”
(QS. Al-Infihaar: 3)
Di sini kita mencari kaidah gres Al-Qur’an dlm membuktikan fakta-fakta ilmiah di masa depan. Pada masa akan tiba, perut bumi mengeluarkan semua beban-beban & kemudian meletus. Inilah bukti ilmiah tentang kebenaran hari akhir zaman:
“Dan bumi mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya”(QS. Al Zalzalah: 2)
Demikianlah ulasan tentang Teori Gunung Berapi dlm Al-Qur’an, mudah-mudahan berfaedah.