Obligasi mampu dilunasi pada ketika jatuh tempo atau jika penerbit merasa perlu, obligasi dapat ditarik dari peredaran dengan jalan membeli di pasaran baik untuk tidak boleh seterusnya atau akan dijual kembali. Untuk pelunasan pada dikala jatuh tempo tidak ada masalah karena agio atau disagio kalau ada telah teramortisasi seluruhnya sehingga nilai obligasi telah sebesar nilai nominalnya, sehingga jurnalnya ialah dengan mendebit akun Kas dan mengkredit akun Investasi Jangka Panjang – Obligasi.
Apabila pelunasan sebelum jatuh tempo, akan diperlakukan seperti jual beli lazimsehingga muncul adanya keuntungan atau rugi dari selisih antara nilai buku investasi dengan harga jualnya.
Pertukaran Obligasi
Jika obligasi ditukarkan dengan surat berharga lain, maka akun Investasi Jangka Panjang – Obligasi ditutup dan diganti dengan surat berharga yang gres diterima. Harga perolehan surat berharga yang baru didasarkan pada harga pasarnya, selisihnya dengan nilai buku obligasi dicatat selaku keuntungan atau rugi.
Contoh :
Obligasi yang dimiliki nominal Rp. 100.000,00, bunga 12%, dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal 1 April 1991 nilai bukunya sebesar Rp. 102.400,00, dan ditukarkan dengan 10 lembar saham biasa, nominal Rp. 10.000,00 per lembar. Pada tanggal tersebut harga pasar saham biasa tercatat sebesar Rp. 12.000,00 per lembar.
Jurnal yang dibentuk untuk mencatat transaksi di atas sebagai berikut: