Teks Pantun

Secara umum, pantun merupakan puisi usang yg sudah amat terkenal serta seringkali dipakai untuk memeriahkan suatu acara.

Contohnya ada dlm acara lenong, dimana pantun ini dilontarkan oleh dua orang jawara lenong.

Selain itu, pantun pula mempunyai beberapa macam dgn isi & tujuan yg berbeda – beda, selengkapnya simak ulasan di bawah ini:

Pengertian Pantun

pantun jenaka

1. Secara Umum

Pantun adalah salah satu jenis puisi usang empat bait yg terdiri atas sampiran & isi.

Dilihat dr asal usulnya, pantun ini berasal dr bahasa Minangkabau yakni “patuntun” yang artinya penuntun.

Pantun pula mempunyai nama lain yaitu parikan / paparikan / umpasa pada daerah – daerah tertentu.

Tak cuma itu saja, pantun pula terdiri atas empat baris yg mempunyai bait sama & isinya berupa sampiran & serta, mirip acuan di bawah ini:

Pergi ke pasar membeli semangka

Semangka habis tinggal bijinya

Jika kalian ingin senang

Usaha serta doa merupakan kuncinya

Keterangan:

  • Bait pertama serta kedua pantun di atas adalah sampiran & bait ketiga serta keempat yaitu isi.
  • Mempunyai rima a-a-a-a di setiap simpulan suku kata & baitnya selalu sama.

Kerap kali pantun pula mempunyai rima lain seperti a-b-a-b  serta terdiri dr 8-12 suku kata.

2. Menurut Para Ahli

Berikut ialah beberapa pemahaman pantun menurut para mahir, antara lain:

1. Herman J Waluyo “2005:32”

Pantun merupakan suatu puisi melayu orisinil yg telah mendarah daging di dlm budaya penduduk ”.

2. Sunarti “2005:11”

Pantun ialah salah satu bentuk puisi usang, serta keindahannya ada di dlm segi bahasanya. Salah satu keindahan yg ada pada bahasa pantun ditandai dgn rima a-b-a-b di setiap selesai barisnya.

3. Edi & Farika “2008:89”

Pantun merupakan suatu bentuk puisi usang yg sudah dikenal luas pada bermacam-macam bahasa di nusantara. Di dlm bahasa jawa, pantun diketahui selaku parikan, serta dlm bahasa sunda pantun dikenal sebagai paparikan.

4. Hidayat “2010:1”

Pantun yakni salah satu jenis puisi melayu lama yg diketahui dengan-cara luas di nusantara.

5. KBBI

Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu) di mana pada setiap baitnya (kuplet) terdiri atas empat baris yg bersajak (a-b-a-b) di setiap tamat kalimat.

Terdiri dr sampiran (pada bait pertama & kedua) yg dipakai sebagai tumpuan, sementara untuk bait ketiga & keempat adalah isinya, setiap larik terdiri dr empat kata.

Pantun pula kerap disebut selaku peribahasa sindiran.

Ciri – Ciri Pantun

pantun nasehat

Berikut yakni ciri – ciri pantun, antara lain:

  • Dua bait atau baris pertama merupakan sampiran serta dua baris terakhir merupakan pecahan isi.
  • Setiap barisnya mempunyai 8 – 12 suku kata.
  • Mempunyai rima a-b-a-b atau a-a-a-a.
  • Satu baris terdiri dr 4 – 6 kata.
  • Satu bait terdiri dr 8 – 12 suku kata.
  • Terdiri atas empat baris.

Kaidah Kebahasaan Pantun

pantun lucu

Berikut yaitu kaidah kebahasaan untuk menyusun pantun, antara lain:

1. Diksi

Merupakan pilihan kata yg cocok & sempurna pada pemakaiannya untuk memberikan pemikiran sehingga ditemukan imbas tertentu seperti yg dibutuhkan.

2. Bahasa kiasan

Merupakan bahasa yg dipakai si pelantun guna memperlihatkan citra makna dengan-cara tak pribadi.

Pada umumnya bahasa kiasan ini berwujud peribahasa atau ungkapan.

3. Imaji

Merupakan gambaran yg dibuat oleh si pelantun dengan-cara tak pribadi.

Dengan imaji ini seolah – olah apa yg digambarkan dlm teks pantun mampu didengar (imaji auditif), dilihat (imaji visual), & atau dirasa (imaji taktil).

4. Bunyi

Pada lazimnya timbul dr adanya kiasan, imaji, serta diksi yg dibentuk pada dikala menuturkan pantun.

Biasanya terdapat unsur rhyme (rima) serta rhythm (ritme) untuk memperindah pantun serta lebih gampang mengingat.

Struktur Teks Pantun

pantun singkat

Pada setiap pantun akan disusun dgn dua elemen penting sehingga akan membentuk pantun dengan-cara utuh.

Berikut adalah struktur pembangun pada teks pantun, antara lain:

  1. Sampiran

    Bagian ini berada di baris pertama & kedua. Pada sampiran tak mempunyai kaitan dgn potongan isi pantun.

  2. Isi

    Bagian isi pantun ada di baris ketiga & keempat. Pada belahan isi pantun yakni tujuan dr pantun yg akan disampaikan.

Jenis – Jenis Pantun

Pada dasarnya, pantun ini merupakan puisi lama sederhana, tetapi di dlm pantun terdiri dr 2 macam jenis yg berlainan, yaitu dilihat dr isi & bentuk pantun itu sendiri.

Berikut klarifikasi lebih lanjut:

1. Pantun Berdasarkan Isi

parikan

Berdasarkan isinya, pantun dibagi lagi menjadi berbagai jenis, diantaranya ialah selaku berikut:

a. Pantun Percintaan

Jenis ini kerap kali digunakan untuk mengungkapkan isi hati dr seseorang pada orang lain.

Pada umumnya, pantun percintaan ini sungguh populer di kelompok cukup umur yg tengah dimabuk cinta.

Contoh:

Masuk acara menggunakan batik

Dengar nyanyian dr alunan gitar

Datang kepadaku wahai wanita cantik

Mata terkesima hati kian bergetar

b. Pantun Jenaka

Pantun jenaka ialah pantun yg di dalamnya berisi jenaka atau sebuah lelucon yg menarik.

Tujuan dr pembuatan pantun ini yaitu untuk menunjukkan hiburan pada para pembaca atau pendengar.

Contoh:

Pergi berkebun memetik alpukat

Alpukat dimakan sembari berdiri

Nona tiba makin mendekat

Bersuara keras membikin gue lari

c. Pantun Peribahasa

Peribahasa yaitu suatu pepatah yg mampu dijadikan petuah.

Tetapi dlm praktek penyampaiannya, peribahasa pula acap kali disandingkan bersama pantun.

Contoh:

Semakin gelap saat malam

Tanpa selimut akan kedinginan

Air beriak tanda tak dalam

Air hening akan menghanyutkan

d. Pantun Adat

Secara lazim, pantun adab ialah jenis pantun yg isinya terkait kebudayaan maupun adat di dlm masyarakat.

Contoh:

Manis madu semanis gula

Madu disantap yummy rasanya

Seribu pulau seribu budaya

Jadi kebanggaan Indonesia

e. Pantun Teka – Teki

Pantun teka – teki ialah pantun yg menunjukkan pertanyaan semoga pembaca atau pendengar akan menebak jawabannya.

Contoh:

Bukan karung namun berisi

Berbau khas tetapi tak busuk

Coba tebak apakah ini?

Ekor dibakar kepala yg habis

f. Pantun Agama

Pantun agama merupakan jenis pantun yg isinya membicarakan terkait korelasi manusia dgn penciptanya.

Jenis ini pada umumnya terdiri dari pesan yang tersirat serta pesan moral yg sesuai dgn nilai – nilai agama tertentu.

Contoh:

Pisang Ambon ditanam di gunung

Tumbuh dua puluh layu sebatang

Buruk orang jangan kalian cari

Bila kalian tengah berpuasa

g. Pantun Agama

Nasihat di dlm agama pula kerap kali dibuat selaku kiasan pada pantun supaya tak jenuh pada dikala mendengar pantun yg biasa.

Contoh:

Sepohon kayu daunnya rimbun

Lebat bunganya serta buahnya

Walaupun hidup seribu tahun

Bila tak sembahyang apa gunanya

h. Pantun Anak

Pantun anak merupakan jenis pantun yg berhubungan dgn anak serta memiliki tujuan untuk menciptakan anak senang & mampu menunjukkan edukasi untuk anak.

Contoh:

Minum kopi di waktu hujan

Memang sangat nikmat rasanya

Anak baik anak teladan

Jadilah pujian keluarga

i. Pantun Nasehat

Pantun nasehat merupakan jenis pantun yg berisi untuk memberikan himbauan, tawaran, maupun pesan moral pada seseorang atau khalayak.

Contoh:

Cepat bergegas untuk berjumpa

Bertemu sembari membawa gulali

Kaya harta miskin ilmu

Tentulah merugi sama sekali

j. Pantun Kepahlawanan

Pantun kepahlawanan merupakan jenis pantun yg berisi akan semangat kepahlawanan.

Contoh:

Pagi – pagi olahraga

Olahraga pengen makan pisang

Meski raga pejuang sudah tiada

Namamu tetap akan diingat

k. Pantun Budi

Pantun kecerdikan menunjukkan nasihat supaya pembaca atau pendengarnya senantiasa berlaku baik di dlm menjalani kehidupan.

Contoh:

Ayam jantan si ayam jalak

Jaguh Siantan nama diberi

Rezeki tak saya tolak

Musuh tak saya cari

l. Pantun Perpisahan

Pantun jenis satu ini mengungkapkan rasa kehilangan dr pemantun karena ditinggal orang yg disayanginya.

Atau bisa pula isinya perihal keinginan semoga si pemantun serta pembaca atau pendengar mampu bertemu kembali.

Contoh:

Pucuk pauh delima batu

Anak sembilang di tapak tangan

Biar jauh di negeri satu

Hilang di mata di hati jangan

2. Pantun Berdasarkan Bentuknya

paparikan

Berdasarkan bentuknya, pantun dibagi lagi menjadi empat jenis, diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Pantun Biasa

Contoh pantun biasa:

Malam hari main kulintang

Ditemani dgn kawan tercinta

Bagaimana hati tak jadi ragu-ragu

Kepala gundul minta untuk dikepang

b. Talibun

Talibun merupakan jenis pantun yg mempunyai jumlah baris lebih dr 4 baris serta pada setiap baitnya harus genap, contohnya 6, 8, 10 & seterusnya.

Catatan:

  • Apabila satu bait isinya terdiri dr 6 baris, maka 3 baris pertama merupakan sampiran serta 3 baris sisanya merupakan isi. Dan untuk sajaknya akan menjadi a-b-c-a-b-c.
  • Apabila satu bait isinya terdiri dr 8 baris, maka 4 baris pertama merupakan sampiran serta 4 baris sisanya merupakan. Dan untuk sajaknya akan menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.

Contoh:

Kalau anak pergi ke pekan

Yu beli belanak pun beli

Ikan panjang beli dulu

Kalau anak pergi berjalan

Ibu cari sanak pun cari

Induk semang cari dahulu

c. Pantun Seloka / Pantun Berkait

Seloka merupakan jenis pantun berkait yg tak cukup hanya dgn satu bait saja, karena pantun berkait ini yakni jalinan atas beberapa bait.

Ciri – ciri seloka:

  • Baris kedua & keempat di bait pertama digunakan sebagai baris pertama serta ketiga di bait kedua.
  • Baris kedua & keempat di bait kedua digunakan sebagai baris pertama serta ketiga di bait ketiga.
  • Dan seterusnya.

Contoh:

Bait I

Taman melati di rumah – rumah (baris I)

Ubur – ubur sampingan dua (baris II)

Jika mati kita bersama (baris III)

Satu kubur kita berdua (baris IV)

Bait II

Ubur – ubur sampingan dua (baris I)

Taman melati bersusun tangkai (baris II)

Satu kubur kita berdua (baris III)

Jika boleh bersusun bangkai (baris IV)

d. Pantun Kilat / Karmina

Ciri – ciri karmina:

  • Setiap bait terdiri dr dua baris.
  • Baris pertama menjadi sampiran, & baris kedua menjadi isi.
  • Memiliki sajak a-a.
  • Setiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata.

Contoh:

Dahulu parang, kini besi

Dahulu sayang, kini benci

Cara Mengevaluasi Teks Pantun

pemantun

Terdapat beberapa cara mudah yang dapat kalian pakai untuk menganalisa teks pantun, dikarenakan teks pantun ini banyak memakai kata arkais serta kata konotasi, maka kalian mampu memanfaatkan KBBI untuk dijadikan selaku aliran.

Berikut ialah cara untuk menganalisa teks pantun:

  1. Bacalah teks pantun yg akan diartikan dgn memakai irama atau ritme yg sempurna.
  2. Cobalah mencari kaitan diantara sampiran dgn isi pantun.
  3. Cari kata – kata yg tak lazim (kata arkais) serta kata – kata konotasi yg ada di dlm pantun kemudian berpedoman lah di KBBI untuk memahami arti kata demi kata
  4. Simpulkan makna isi dr teks pantun itu.

Selain cara di atas, kalian pula mampu memakai parafrasa sederhana.

  Menceritakan Kembali Isi Cerita Imajinasi Secara Lisan