Teks editorial merupakan salah satu dr banyak jenis teks yg sering kita dapatkan dlm kehidupan sehari-hari. Teks jenis ini banyak kita peroleh di banyak sekali surat kabar & pula majalah.
Tetapi, apakah semua teks yg ada pada surat kabar merupakan teks editorial? yg mana saja kah yg masuk dlm kategori ini? Tenang, Kita akan mengetahui jawabannya lewat postingan yg satu ini.
Kita pula akan mengetahui tujuan penulisan, ciri, jenis, struktur, serta kaidah kebahasaan yg kerap dipakai oleh teks editorial.
Daftar Isi
Pengertian Teks Editorial
Teks editorial atau kerap disebut sebagai tajuk planning yakni suatu artikel yg terdapat di koran atau majalah yg menampung pertimbangan dr redaksi atau elemen masyarakat terhadap suatu fenomena atau peristiwa.
Kejadian tersebut pastinya ialah peristiwa yg faktual & lazimnya sedang hangat dibicarakan oleh banyak orang.
Kejadian atau permasalahan itu sendiri bisa berbagai macam. Mulai dr politik, sosial, ekonomi, & lain sebagainya bisa dibuat selaku dilema atas topik naskah editorial.
Sebagai acuan contohnya ialah mengangkat info ihwal kenaikan harga sembako, kebijakan menteri terbaru, & lain sebagainya.
Jenis naskah editorial ini dengan-cara sederhana yakni
Sebuah pandangan, pendapat, ataupun opini yg diutarakan dengan-cara tertulis oleh seseorang, pada suatu media masa atas gosip faktual yg sedang terjadi di masyarakat.
Kemudian opini yg diantarkan oleh orang tersebut akan dipublikasikan dlm suatu surat kabar. Umumnya disandingkan dgn pertimbangan para mahir atau reportase keadaan faktual di lapangan.
Meskipun ini yakni naskah yg berisi suatu pertimbangan , bukan bermakna kemudian bisa seenaknya ditulis tanpa pertimbangan apapun, ya. Seorang penulis naskah editorial harus menulis menurut bukti, fakta, serta usulan yg logis.
Pengertian Teks Editorial Menurut Para Ahli
Para mahir pun tak ketinggalan untuk ikut merumuskan bekerjsama naskah editorial ini apa.
Ada banyak definisi yg diungkapkan hebat yg akan mempermudah Kita untuk mengetahui lebih baik atas naskah editorial ini.
Dalam bukunya yg berjudul “jurnalistik masa sekarang” yg mana Dja’far H Assegaf mengutip dr Lyle Spencer, ia menyebutkan bahwa naskah editorial atau tajuk planning ialah
suatu pernyataan atas fakta & opini. Hal tersebut diungkapkan dengan-cara singkat, logis, serta menarik. Tujuannya yakni untuk mensugesti pertimbangan atau memperlihatkan suatu interpretasi atas gosip sehingga para pembaca akan mendengarkantajuk tadi.
Oleh lantaran itu, mampu kita simpulkan bahwa intinya, sebuah teks editorial adalah suatu usulan dr seseorang, mengenai suatu topik yg hangat, & dipublikasikan melalui media cetak seperti koran.
Tujuan Teks Editorial
Teks editorial memiliki peran penting dlm menunjang keleluasaan beropini, mengangkat topik penting, serta membentuk atmosfer diskusi kepada topik-topik yg positif.
Secara biasa , teks editorial mempunyai 3 tujuan utama yg antara lain ialah
- Mencerdaskan pembaca kepada isu-informasi yg sedang hangat dr berbagai sudut pandang
- Mengajak pembaca untuk ikut berpikir perihal informasi aktual yg sedang hangat dibicarakan
- Memberikan opini atau pandangan redaksi pada pembaca mengenai berita-isu yg sedang berkembang.
Idealnya, suatu teks editorial mampu menyanggupi ketiga tujuan tersebut, namun bila tak pun bukan merupakan problem.
Bisa jadi, suatu teks editorial ditulis cuma untuk menyanggupi satu atau beberapa tujuan saja & isinya pun berkonsentrasi untuk membahas hal tersebut.
Manfaat Teks Editorial
Seperti yg sudah dijelaskan diatas, teks editorial berfaedah untuk menyampaikan pendapat-usulan kepada gosip yg sedang hangat di masyarakat.
Secara umum, sebuah teks tajuk rencana mempunyai faedah sebagai berikut
- Mencerdaskan pembaca terhadap info-informasi yg sedang hangat di masyarakat dr sudut pandang penulis teks editorial
- Menumbuhkan rasa ingin tahu & kemauan untuk bertindak dlm diri para pembaca
- Memberikan motivasi pada para pembaca, utamanya yg terdampak eksklusif oleh topik yg diangkat
- Memengaruhi pemikiran & kepercayaan pembaca kepada berita-isu tertentu
- Menjadi wadah kebebasan mengatakan & berpendapat dlm kehidupan bernegara
Sama dgn tujuan, tak semua teks editorial berupaya untuk menghasilkan semua faedah yg sudah dijelaskan diatas. Ada teks-teks tertentu yg memang dibentuk untuk menciptakan satu atau beberapa manfaat saja.
Ciri-Ciri Teks Editorial
Editorial atau tajuk planning ini mempunyai ciri-ciri tersendiri yg membedakannya dgn teks-teks lain.
Dengan ciri yg dimilikinya, maka akan menjadi lebih mudah untuk mengenali & memahami jenis teks ini. Ciri ini pula membedakannya dgn teks-teks yang lain yg bisa jadi serupa mirip teks diskusi, teks resensi, & teks narasi.
Berikut yakni ciri-ciri yg dapat kalian gunakan untuk mengidentifikasi suatu tajuk rencana
- Mengangkat topik yg hangat
- Bersifat sistematis & logis
- Opini yg bersifat argumentatif & menarik untuk dibaca
Agar kalian lebih paham, dibawah ini akan dijelaskan dengan-cara lebih rinci terkait ciri-ciri tersebut
Mengangkat Topik yg Hangat
Dalam menulis suatu tajuk planning, topik yg diangkat adalah apa yg memang sedang hangat dibicarakan di tengah-tengah penduduk .
Tidak mungkin suatu tajuk planning membicarakan sesuatu yg sudah lewat masanya atau masyarakat sudah tak perduli lagi. Dengan begitu sifatnya ialah faktual & faktual.
Selain itu, topik yg diangkat pula lazimnya cukup kontroversial sehingga menyebabkan reaksi keras dr berbagai pihak.
Dengan menentukan topik yg nyata, faktual, & ramai dibicarakan, maka akan semakn banyak orang yg kepincut untuk membaca & mengkritisi teks editorial tersebut.
Bersifat Sistematis & Logis
Meskipun teks editorial merupakan teks yg berisi persepsi & pertimbangan seseorang, namun dlm pembuatannya mempunyai sifat yg terorganisir & sistematis.
Bukan cuma itu, tajuk rencana pula wajib mempunyai dasar-dasar alasan yg logis & dapat diterima oleh logika.
Selain itu, teks editorial pula harus disokong oleh fakta-fakta yg berpengaruh & mendukung alasan yg ditawarkan oleh penulis.
Hal ini menjadi sungguh penting lantaran salah satu tujuan dr teks editorial adalah untuk mencerdaskan lewat penyampaian persepsi seseorang. Jika pandangannya tak didasari fakta & logika yg berpengaruh, maka pastinya tujuan mencerdaskan ini tak akan tercapai.
Bersifat Argumentatif & Menarik Dibaca
Umumnya, suatu tajuk rencana mempunyai sifat argumentatif dimana penulis menyajikan argumen-argumen tertentu untuk mendukung pendapatnya.
Seperti yg sudah dijelaskan diatas, argumentasi ini harus logis, faktual, & didukung oleh penyampaian yg sistematis.
Selain itu, teks editorial pula biasanya ditulis sedemikian rupa biar menawan untuk dibaca oleh masyarakat umum. Semakin banyak yg membaca, maka tujuan untuk mencerdaskan & menyampaikan opini dr teks ini pun akan makin baik ketercapaiannya.
Umumnya, biar teks ini gampang dipahami & menawan untuk dibaca, digunakan bahasa-bahasa yg lugas, padat, & jelas. Bahkan, terkadang digunakan bahasa provokatif & retorika.
Jenis Teks Editorial
Terdapat beberapa macam teks editorial yg harus kalian ketahui & pahami. Jenis-jenis teks ini antara lain yakni
- Interpretative Editorial
- Controversial Editorial
- Explanatory Editorial
Agar kalian lebih paham, akan dijelaskan dengan-cara lebih lanjut setiap jenis teks tersebut dibawah ini
Teks Editorial Interpretatif
Teks editorial interpretatif bermaksud untuk menjabarkan info yg ada dgn deskripsi serta figur (data) yg mempesona.
Sesuai dgn namanya, teks ini menjajal untuk menginterpretasikan suatu fenomena yg sedang ada di penduduk menurut data yg ada serta sudut pandang & pengetahuan penulisnya.
Fungsi dr teks ini yakni untuk menawarkan pengetahuan & pula memperluas pengetahuan dr pembaca terhadap isu-gosip yg ada di masyarakat.
Teks Editorial Kontroversial
Teks editorial kontroversial berupaya untuk memperkuat atau justru menggoyahkan kepercayaan atau persepsi pembaca kepada gosip-gosip yg sedang ada.
Teks ini berusaha untuk menyerang atau menjaga salah satu segi dr gosip-info yg ada.
Oleh karena itu, teks editorial seperti ini, meskipun tetap berlandaskan fakta, terdapat risiko adanya bias-bias tertentu dlm penjelasannya. Hal ini lantaran memang tujuan utamanya adalah untuk mendorong suatu jadwal.
Sekarang, banyak teks-teks editorial pada media cetak serta media massa yang lain yg cenderung mendukung salah satu pihak. Teks seperti ini masuk kedalam teks editorial kontroversial.
Teks Editorial Eksplanatoris
Teks editorial eksplanatoris pada dasarnya bertujuan untuk menjelaskan suatu informasi yg ada di penduduk sejelas-jelasnya, sehingga pembaca mampu menunjukkan evaluasi mereka sendiri kepada isut tersebut.
Umumnya, teks ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa ada berita di penduduk & mulai membuka diskusi untuk mengidentifikasi persoalan-dilema yg ada.
Pada teks ini, penulis tak akan terlalu banyak menceritakan persepsi serta pertimbangan dirinya sendiri.
Penulis akan lebih banyak menggunakan data-data dasar sehingga pembaca mampu menduga & menilai sendiri apakah isu tersebut valid serta siapa yg benar & siapa yg salah.
Struktur Teks Editorial
Sesuai dgn yg sudah dijelaskan sebelumnya, teks editorial harus ditulis dgn sistematis. Dengan demikian, ada struktur yg tak bisa dihilangkan & wajib ada pada teks tersebut.
Secara biasa , terdapat 3 penggalan yg nyaris selalu ada pada suatu teks editorial. Ketiga serpihan tersebut adalah
- Tesis
- Argumentasi
- Penegasan ulang
Agar kalian lebih paham, akan dijelaskan dengan-cara lebih rinci mengenai bagian-potongan tersebut dibawah ini
Tesis
Penulisan teks editorial diawali oleh cuilan pernyataan pertimbangan atau tesis. Ini adalah pecahan dimana penulis memberikan fakta-fakta serta kontekstualisasi dr info yg akan dibahas.
Pada belahan ini pula biasanya dijabarkan teori-teori dasar ataupun padanan dr informasi tersebut untuk mendukung argumen.
Bagian ini pula kerap mengandung pandangan penulis kepada informasi yg akan dibahas. Tesis yg baik bekerjasama akrab dgn belahan berikutnya yaitu alasan.
Jika sebuah tesis tak berhubungan dgn alasan, maka akan sukar untuk diketahui oleh pembaca sehingga tak bisa menyanggupi tujuan & faedah-faedah dr teks ini.
Argumentasi
Argumentasi ini yakni serpihan batang tubuh atau dr bagian ini dr tajuk planning. Ini ialah bagian yg digunakan untuk memperkuat pernyataan-pernyataan yg sudah dituliskan dlm cuilan tesis.
Argumentasi ini bisa berupa pernyataan-pernyataan yg disokong oleh data, logika & pula teori-teori tertentu untuk membenarkan atau menyalahkan suatu hal.
Sebuah teks editorial yg mempunyai argumentasi yg kuat akan bisa meyakinkan pembacanya kepada gagasan-pemikiran yg dibentuk oleh penulis.
Oleh lantaran itu, teks editorial berjenis kontroversial umumnya mempunyai argumentasi yg berpengaruh & sungguh condong ke salah satu pihak.
Penegasan ulang
Pada bagian ini, penulis menegaskan kembali tesis-tesis yg sudah diajukan di permulaan-awal teks. Tesis tersebut pun akan dikontekskan dgn argumen-argumen yg dibuat pada belahan alasan.
Penulis mampu merangkum dengan-cara singkat & padat persepsi & argumentasinya pada penggalan ini untuk makin meyakinkan pembaca.
Karena berbentukrangkuman, pengulangan ide, serta penguatan argumentasi & tesis, serpihan ini terletak di penggalan tamat dr suatu teks editorial.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Dalam menulis suatu teks editorial yg baik, terdapat beberapa kaidah kebahasaan yg harus dibarengi & dimengerti.
Kaidah kebahasaan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu penulisan teks serta membantu pembaca untuk mengetahui tesis & argumen yg dibangun oleh penulis.
Kaidah-kaidah kebahasaan tersebut antara lain ialah
- Adverbia
- Konjungsi
- Verba material
- Verba rasional
- Verba mental
Agar kalian lebih paham kaidah-kaidah kebahasaan apa saja yg digunakan, perhatikan penjelasan dibawah ini
Adverbia
Penggunaan gaya bahasa adverbia memiliki tujuan biar para pembaca lebih mempercayai teks editorial yg sedang dibaca.
Kepercayaan pembaca ini penting lantaran jikalau teks tersebut tak diandalkan, maka tak akan dibaca. Padahal, tujuan dr teks editorial ini yaitu mencerdaskan & membicarakan info-gosip yg sedang hangat.
Hal ini dilakukan dgn menggunakan berbagai kata keterangan seperti jarang, selalu, biasanya, & kadang-kadang.
Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung pula banyak dipakai dlm penulisan sebuah tajuk planning. Contoh dr konjungsi ini adalah mirip, bahkan, & masih banyak lagi acuan yang lain.
Terdapat banyak macam konjungsi, salah satu yg sering digunakan yakni konjungsi temporal untuk menjelaskan mengenai urutan & hubungan kronologis.
Penggunaan konjungsi yg sempurna dapat membuat suatu teks menjadi lebih mudah dibaca & diketahui oleh para pembacanya.
Verba Material
Penulisan teks editorial pula banyak memanfaatkan verba material. Verba ini menunjukkan tindakan fisik atau suatu peristiwa yg terjadi.
Verba Rasional
Selain verba material, penulisan tajuk rencana pula banyak memanfaatkan verba rasional. Ini ialah jenis verba yg menunjukkan hubungan intensitas antar hal-hal yg sedang dijelaskan.
Verba Mental
Verba mental pula banyak digunakan oleh penulis kolom editorial dlm media massa. Ini adalah verba yg memperlihatkan persepsi seperti melihat, afeksi seperti kekhawatiran, & pula kognisi seperti pengertian.
Contoh Teks Editorial
Agar kalian makin paham mengenai teks editorial, kita kini akan melihat beberapa contoh penulisan teks ini dlm media cetak & media massa yang lain.
Contoh Teks Editorial Dampak Covid pada Fashion
Berikut ini yaitu cuplikan teks editorial fashion dikala pandemi yg ditulis dlm media Tirto.id.
Tesis
Sebelum Corona menjadi wabah penyakit di Cina, nasib Riccardo Tisci sedang di atas angin.
Tahun kemudian direktur inovatif lini busana premium ikonik asal Inggris Burberry ini menciptakan gebrakan dgn melansir logo baru. Tadinya, logo lini busana yg berdiri pada 1856 ini bergambar prajurit perang menunggang kuda & menenteng senjata.
Tisci mengganti logo jadi huruf “B” yg terinspirasi dr inisial nama pendiri lini busana yakni Thomas Burberry.
Respons publik kepada perubahan logo ini bisa dibilang cukup baik. Terlebih lagi respons pelanggan di Cina-yang cenderung menyukai produk fesyen yg menunjukkan logo brand dgn terang pada produk.
Pada Juli 2019, South China Morning Post melaporkan peningkatan pemasaran Burberry di Cina ada di angka dua digit pada kuarter pertama 2019.
Para milenial kelas menengah ke atas jadi pelanggan lebih banyak didominasi yg membeli barang lewat media umum.
Setiap tanggal 17, Burberry melansir koleksi gres di Instagram & WeChat. Menurut tim Burberry, pemasaran di platform tersebut menghasilkan engagement pelanggan yg signifikan.
Hal lain yg mendongkrak pemasaran Burberry yakni potongan pajak impor yg dipraktekkan pemerintah Cina. Kebijakan diterapkan supaya para pelanggan Cina tak lagi berbelanja barang di luar negeri.
Sebetulnya bila tak ada halangan memiliki arti, Burberry dijadwalkan membuka satu toko baru di Cina.
Jing Daily melaporkan proyek cabang gres tersebut bekerjasama dgn Tencen-perusahaan teknologi asal Cina yg salah satu produknya yaitu aplikasi pesan singkat WeChat & akan jadi toko yg dikhususkan agar pelanggan bisa mengeksplorasi berbagai aplikasi fesyen digital yg dibentuk oleh Tencent & Burberry.
Argumentasi
Alih-alih meresmikan bisnis, Burberry malah mesti menutup 24 toko dr 64 toko yg ada di Cina untuk menangkal penyebaran Corona. Sampai sekarang pihak Burberry belum mempublikasikan jumlah kerugian akhir virus Corona.
Yang terperinci penurunan pemasaran barang fesyen mewah di Cina itu benar terjadi & bukan cuma dialami Burberry. Kegoncangan pun dialami lini produk busana & pemanis olahraga, Nike yg pula terpaksa menutup sejumlah gerainya di Cina.
Padahal berdasarkan laporan Financial Times pada Desember kemudian, CEO Nike Mark Parker menyatakan di hadapan media-media internasional bahwa ia “tidak pernah merasa seoptimis ini dlm menghadapi hari depan”.
Perkataan itu timbul sehabis ia menyaksikan data pemasaran di Cina—dari produk sepatu, baju, & perhiasan lain-yang terus meningkat.
Persentase peningkatan per Desember lalu mencapai 20% sehingga total pemasukan Nike ketika itu adalah $1,12 miliar.
Sebelum corona mewabah, penjualan Nike di Cina tak tergoyahkan meski ada kisah-dongeng miring seperti skandal penyalahgunaan doping yg dikerjakan brand ambassador atau situasi seperti perang jualan antara Cina & AS.
Pada Maret 2018, Trump menetapkan kebijakan mengoptimalkan tarif impor untuk berbagai barang dr Cina mirip daging, alat musik, & sejumlah produk tekstil agar warga AS memilih membeli produk setempat dibandingkan dengan barang impor. Hal ini pada kenyataannya tak terlalu mengusik penjualan Nike.
Selain Nike & Burberry lini busana lain yg sedang laris-larisnya di Cina, Levis, Kate Spade, Coach, Stuart Weitzman, Michael Kors, Versace, H&M, & Uniqlo pun tutup toko.
Tidak semua brand terbuka dgn jumlah prediksi penurunan balasan penutupan toko. Quartz berupaya merangkum keterangan dr beberapa perusahaan yg sudah menerbitkan jumlah kerugian.
Perusahaan retail Tapestry yg menaungi lini Kate Spade, Coach, & Stuart Weitzman dikabarkan akan merugi sebesar $250 juta dlm beberapa bulan terakhir.
Di samping itu, Business of Fashion mencatat bahwa nilai saham perusahaan retail besar seperti Louis Vuitton Moet Hennessy & Kering Group-di antaranya menaungi label Gucci, Saint Laurent, Alexander McQueen, masing-masing menurun 1,9% & 3%.
Meski mengalami kerugian di awal tahun, beberapa petinggi perusahaan retail besar tak terlalu cemas terhadap goncangan ini.
Vogue Business memuat pandangan Chief Financial Officer Louis Vuitton, Jean Jacques Giony yg menyebut bahwa corona tak akan menghipnotis pendapatan dengan-cara signifikan bila wabah bisa ditanggulangi pada akhir Maret.
Dampak baru akan terasa bila wabah terus terjadi hingga dua atau tiga tahun ke depan.
Manajer investasi Sweta Ramachandran pula mengatakan pada Vogue Business bahwa perusahaan retail besar biasanya sudah menyiapkan diri dlm menghadapi goncangan singkat jangka pendek seperti yg tengah terjadi ketika ini sehingga usahanya tak hancur begitu saja.
Beberapa lini fesyen / pemanis di AS masih menggantungkan buatan di Cina.
Pada Mei 2019 lalu, South China Morning Post melaporkan bahwa salah satu penyebab ketergantungan buatan di Cina lantaran belum ada negara yg bisa menyaingi kesanggupan produksi barang di negara tersebut baik dr sisi kualitas maupun kuantitas.
Salah satu penyebabnya, negara-negara tersebut belum mempunyai alat bikinan secanggih Cina.
Selain itu, dr segi konsumsi, pelanggan Cina adalah pembeli paling berpotensi. Tahun kemudian, forum riset Fung Business Intelligence melansir laporan China Apparel Market Update (PDF).
Hasil studi menunjukkan tahun 2019 ialah klimaks peningkatan pemasaran busana sejak 2014. Peningkatan daya beli disebabkan oleh kestabilan keadaan perekonomian pelanggan.
Sebagian dr mereka mengalami peningkatan penghasilan & ingin meningkatkan tolok ukur hidup.
Golongan terbesar konsumen di Cina yaitu para wanita & jenis barang yg paling banyak dibeli adalah busana olahraga (sportswear).
Beberapa hal yg melatari larisnya pemasaran sportswear ialah planning pemerintah yg ingin memajukan tingkat kesehatan & industri olahraga di Cina.
Pemerintah Cina bahkan menciptakan beberapa panduan mirip “2016-2020 National Fitness Plan”, “13 Five Year Plan for the Development of Sports Industry,”, “Guiding Opinions of the State Council on Speeding up the Development of the Competitive Sports Industry.”
Penegasan Ulang Pendapat
Konsumen Cina ialah orang-orang yg ingin tampil beda & dianggap mempunyai selera tinggi. Oleh karena itu mereka tak segan mengeluarkan banyak uang untuk barang-barang prestisius.
Kini rutinitas untuk belanja barang glamor mesti tertunda akibat corona. Satu-satunya barang yg paling laku di Cina dikala ini adalah masker.
Teks Editorial Mengenai Covid-19
Sekarang, kita akan menyaksikan contoh teks editorial mengenai gosip & penanganan Covid-19 di Indonesia. Teks ini dilansir dr media massa Kompas.
Tesis
Pandemi Covid-19 belum pula reda hingga pengujung tahun. Masyarakat mempertanyakan kinerja menteri. Semakin hari protokol kesehatan dilonggarkan padahal angka kematian terus bertambah.
Bisa jadi pemerintah kurang becus menanggulangi pandemi. Hal ini bisa menciptakan rasa keyakinan masyarakat kepada pemerintah makin berkurang
Argumentasi
Berdasarkan suvei Litbang Kompas pada 7 hingga 11 Juli 2020 587 responden dr 23 provinsi, ada hasil cukup signifikan soal tingkat kepuasan publik terhadap kinerja menteri.
Sebanyak 71,1 persen responden merasa tak puas dgn kinerja jajaran menteri terkait penyediaan akomodasi kesehatan.
Sedangkan 75,1 persen responden tak puas dgn penyaluran santunan sosial. 87,8 persen menyatakan ketidakpuasannya terhadap kinerja menteri.
Kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan hingga sulitnya masyarakat mendapatkan masker pada permulaan pandemi mendorong rasa ketidakpuasan publik pada bidang kesehatan.
Penyerahan derma yg belum merata & tak tepat sasaran menjadi salah satu penyebab yg mendorong rasa kekecewaan publik. Data kepuasan masyarakat tersebut bekerjasama pula dgn rasa kepercayaan penduduk kepada pemerintah.
Pemerintah kurang serius semenjak permulaan kehadiran pandemi. Kita tak akan pernah lupa bahwa beberapa jajaran pemerintah menyepelekan pandemi dgn menyuguhi publik guyonan kedaluwarsa.
Penegasan Ulang Pendapat
Maka, tak seharusnya protokol kesehatan dilonggarkan selama pandemi masih ada. Pemerintah tak sebaiknya menimbang-nimbang untung rugi dlm menanggulangi Covid-19.
Selain itu, pemerintah & menteri mesti memperbaiki komunikasi ke publik semoga membangun kembali rasa kepercayaan penduduk terhadap pemerintah.
Tajuk rencana atau teks editorial akan memberikan banyak faedah bagi Kita. Salah satunya adalah membukakan pola pikir Kita dlm menyaksikan suatu fenomena.
Membaca tajuk rencana yg ada pada surat kabar pula membuat fikiran analisis Kita semakin terasah. Semoga postingan ini berguna!