Tata Nama Senyawa: Organik, Anorganik, Molekul, Ion

Di alam terdapat banyak senyawa dengan karakteristik masing-masing. Adanya kesamaan karakteristik mengakibatkan kita gampang untuk mengelompokkan senyawa-senyawa yang ada.

Misalnya, senyawa organik dan senyawa anorganik. Setiap senyawa memiliki nama spesifik untuk membedakannya dari senyawa lain.

Penulisan namanya dapat dituliskan secara sistematik atau berdasarkan IUPAC-International Union of Pure and Applied Chemistry), maupun ditulis berdasarkan nama lazim (nama jualan ).

Pada peluang kali ini, kita akan membicarakan bagaimana cara penulisan tata nama dari senyawa-senyawa yang telah disebutkan di atas secara sistematik.

Tata Nama Senyawa Organik

Senyawa organik yakni senyawa kimia yang mengandung karbon yang mempunyai sifat-sifat tertentu, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.

Dalam sistem penamaannya, senyawa organik relatif lebih kompleks ketimbang senyawa anorganik.

Tidak hanya berdasarkan rumus molekulnya, tetapi juga berdasarkan rumus struktur kimia dan gugus fungsinya.

Dalam bagian ini, cuma akan dibahas cara penamaan senyawa organik yang sederhana.

Gugus Fungsi*) Rumus Senyawa Rumus Struktur*) Nama IUPAC
Alkana CH4   Rumus Struktur Alkana Metana
Keton / Alkanon C3H6O   Rumus Struktur Keton Alkanon 2-propanon
Alkena C5H10   Rumus Struktur Alkena 2-metil-2-pentena
Alkohol / Alkanol C4H9OH   Rumus Struktur Alkohol Alkanol 3-metil-2-butanol
Aldehida / Alkanal CH2O   Rumus Struktur Aldehida Alkanal Metanal
dll.      

*) Masih banyak lagi

Baca juga Koloid.

Tata Nama Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik yakni senyawa kimia yang tidak mengandung karbon. Senyawa anorganik dikelompokkan menjadi senyawa ion, senyawa molekul, dan asam.

1. Senyawa Ion

Senyawa ion terdiri dari kation (komponen logam) dan anion (unsur non logam atau poliatom). Senyawa ion dapat berupa senyawa basa maupun garam. Rumus senyawa ion diputuskan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya.

Rumus : Ax+ + By+ → AyBx

Cara penulisan nama senyawa ion :

  • Nama kation di depan dan nama anion di belakang, angka indeks tidak ditulis.
  • Kation diberi nama sama dengan bagian logamnya. Jika logam memiliki bilangan oksidasi (biloks) bermacam-macam, maka biloks logam ditulis dengan angka romawi dalam tanda kurung.
  • Anion monoatom atau poliatom tanpa unsur oksigen diberi nama akhiran “-ida”. Anion poliatom yang mengandung bagian oksigen diberi nama akhiran “-at” atau “-it” sesuai banyaknya jumlah atom O, kecuali pada anion OH.

Berikut ini beberapa macam kation dan anion.

Rumus Kation Nama Kation Rumus Anion Nama Anion
Na+ Natrium OH Hidroksida
Mg2+ Magnesium Cl Klorida
Fe2+ Besi(II) NO3 Nitrat
Cu+ Tembaga(I) SO42- Sulfat
NH4+ Amonium CrO42- Kromat

Contoh :

  • NaOH = natrium hidroksda
  • KNO3 = kalium nitrat
  • FeCl2 = besi(II) klorida
  • K2CrO4 = kalium kromat

2. Senyawa Molekul

Senyawa molekul berisikan unsur-unsur non logam. Pada bagian ini hanya akan dibahas cara penamaan dari senyawa molekul biner (senyawa molekul yang mengandung dua jenis komponen).

Ada 2 cara penulisan nama senyawa molekul, adalah :

Cara 1

  • Unsur yang terletak lebih kiri pada metode periodik unsur ditulis di depan. Kecuali pada senyawa yang mengandung oksigen dan halogen (kecuali fluorin), maka oksigen ditulis di belakang. Jika unsur-unsurnya terletak dalam satu kalangan, maka yang letaknya lebih bawah ditulis di depan.
  • Menentukan biloks bagian yang berada di depan kemudian nilai biloks ditulis dengan angka romawi dalam tanda kurung. Unsur yang berada di belakang diberi nama akhiran “-ida”.

Contoh :

  • N2O5 = nitrogen(IV) oksida
  • SO3 = welirang(VI) oksida

Cara 2

  • Unsur yang terletak lebih kiri pada tata cara periodik unsur ditulis di depan. Kecuali pada senyawa yang mengandung oksigen dan halogen (kecuali fluorin), maka oksigen ditulis di belakang. Jika unsur-unsurnya terletak dalam satu golongan, maka yang letaknya lebih bawah ditulis di depan.
  • Menyebutkan jumlah komponen dengan bahasa latin (mono, di, tri, tetra, dst.). Namun bila bagian yang berada di depan hanya 1, tidak perlu ditulis “mono-“. Unsur yang berada di belakang diberi nama akhiran “-ida”.

Contoh :

  • N2O5 = dinitrogen pentaoksida
  • SO3 = belerang trioksida

3. Asam

Asam adalah senyawa yang mengandung ion H+ dan anion. Cara penulisannya yaitu dengan menulis kata “asam” dan disertai nama anion.

Contoh :

  • HCl = asam klorida
  • HF = asam fluorida
  • H3PO4 = asam fosfat

Baca juga Reaksi Kimia.

Contoh Soal Tata Nama Senyawa

1. Secara sistematik, tuliskan nama dari senyawa-senyawa berikut.

  • a. Ca3(PO)4
  • b. Fe(NO3)2
  • c. K2Cr2O7
  • d. H2SO4
  • e. N2O3
Jawaban

a. Ca3(PO)4 = kalsium fosfat

Karena terdiri dari kation Ca2+ dan anion PO43-, maka tergolong dalam senyawa ion.

b. Fe(NO3)2 = besi(II) nitrat

Karena berisikan kation Fe2+ dan anion NO3, maka termasuk dalam senyawa ion.

c. K2Cr2O7 = kalium dikromat

Karena terdiri dari kation K+ dan anion Cr2O72-, maka tergolong dalam senyawa ion.

d. H2SO4 = asam sulfat

Karena mengandung ion H+ dan anion SO42-, maka tergolong dalam asam.

e. N2O3  = nitrogen(III) oksida = dinitrogen trioksida

Karena terdiri dari komponen-komponen non logam, maka tergolong dalam senyawa molekul.

2. Tuliskan rumus kimia dari nama-nama senyawa berikut.

  • a. Difosfor pentaoksida
  • b. Sulfur(IV) oksida
  • c. Kalsium klorat
  • d. Timah(IV) klorida
  • e. Asam karbonat
Jawaban
  • a. P2O5 (senyawa molekul)
  • b. SO2 (senyawa molekul)
  • c. Ca(ClO3) (senyawa ion)
  • d. SnCl4 (senyawa ion)
  • e. H2CO3 (asam)

Demikian pembahasan mengenai tata nama senyawa. Semoga dapat berguna. Baca juga Perkembangan Teori Atom.

  Kenaikan suhu akan mempercepat kecepatan reaksi karena