close

Tata Cara Observasi Dan Pengambilan Sampel

Metode Penelitian Dan Pengambilan Sampel 
Metode yang digunakan dalam observasi ini ialah studi masalah (case study) yakni penelitian yang diadakan untuk mengamati aspek-faktor dan gejala yang ada dan informasi-keterangan serta mendapatkan kebenaran terhadap praktek-praktek yang sedang berjalan (Nazir, 1999).
Teknik pengambilan sampel dikerjakan secara sensus yaitu semua petani yang tremasuk kedalam kelompok tani Pambalahan. Karena kalangan tani Pambalahan merupakan satu-satunya kelompok tani yang sudah menerapkan pertanian organik di Kenagarian Aie Angek dengan jumlah petani 40 orang yang melaksanakan usahatani kubis.
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam observasi ini mencakup data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh lewat wawancara pribadi dengan informan kunci (key informan) secara mendalam dengan pemberian pengisian daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah disiapkan sebelumnya yang bekerjasama dengan observasi ini untuk kelompok tani pambalahan.
Sedangkan data sekunder yang diharapkan diperoleh dari forum atau instansi yang berafiliasi dengan penelitian ini seperti dinas pertanian, BPP (Balai Penyuluh Pertanian), kantor wali nagari, serta literatur-literatur yang berkaitan mirip buku-buku, jurnal observasi internet dan laporan-laporan yang bekerjasama dengan observasi ini. 
Variabel Yang Diamati 
Berdasarkan tujuan pertama yakni mendeskripsikan dilema kalangan tani dalam mendukung pembangunan kawasan agribisnis sayuran organik di kecamatan X Koto, maka variabel yang diperhatikan :
  • Masalah Teknis meliputi pusat buatan ialah
  1. Pengolahan lahan mencakup : pencucian lahan dan pengaturan jarak tanam.
  2. Penanaman mencakup : penyiapan bibit, cara tanam dan teladan tanam.
  3. Jenis bibit yang digunakan petani.
  4. Pemupukan meliputi cara pemupukan dan jumlah pupuk yang dipakai.
  5. Pemeliharaan dan pengendalian hama penyakit
  6. Penggunaan pestisida
  7. Pemanenan mencakup : standar siap panen, waktu panen dan cara panen.
  • Masalah Sosial mencakup keterlibatan pemerintah dan msyarakat didaerah sekitar.
  • Masalah Ekonomi mencakup pengadaan modal dan pemasaran.
Untuk tujuan kedua yaitu untuk menganalisis efek Institut Pertanian Organik (IPO) terhadap kalangan tani Pambalahan dalam mendukung pembangunan daerah agribisnis sayuran organik, maka variabel yang diamati yaitu jenis aktivitas, materi, tata cara, media, tempat dan waktu pelaksana aktivitas pembinaan petanian sayuran organik.
Untuk tujuan ketiga adalah menganalisis seni manajemen pengembangan kelompok tani dalam mendukung pembangunan kawasan agribisnis sayuran organik di Kecamata X Koto meliputi variabel yang diperhatikan yaitu : 
A. Faktor Sosial mampu dilihat dari :
a. Kelembagaan petani yaitu keikutsertaan petani dalam kelompok tani.
b. Pelatihan dan percontohan pertanian organik ialah Institut Pertanian Organik (IPO).
c. Penyuluhan adalah adanya program dari penyuluh yang berkaitan dengan pengembangan kalangan tani dalam mendukung pembangunan tempat agribisnis sayur organik.
B. Faktor Ekonomi
4 subsistem agribisnis
  1. subsistem hulu ialah pengadaan sarana produksi (industri benih, pupuk, pestisida dan alsintan) meliputi harga saprodi dinyatakan dalam satuan Rupiah (Rp).
  2. subsistem budidaya (on-farm) ialah yang menghasilkan komoditas pertanian primer.
  3. subsistem agribisnis hulu yaitu pengolahan hasil baik menciptakan produk antara maupun produk selesai.
  4. subsistem penjualan adalah pendistribusian produk dari sentra buatan ke sentra konsumsi dan subsistem jasa penunjang ialah derma fasilitas dan prasarana serta lingkungan yang mendukung pengembangan agribisnis.
  Overreaksi Pasar Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Di Indonesia
C. Faktor Karakteristik petani, dapat dilihat dari :
  1. Umur yaitu umur petani pada saat observasi berlangsung yang dibulatkan keulang tahun terdekat yang dinyatakan dalam tahun (Th).
  2. Luas lahan yang diukur dalam satuan Hektar (ha).
  3. Pendidikan dilihat dari tingkat pendidikan terakhir petani.
  4. Pengalaman berusahatani sayuran yaitu lamanya petani menekuni usahatani sayuran yang dinyatakan dalam tahun (Th).
D. Penggunaan Sumber Daya, dapat dilihat dari :
  • Lahan, meliputi : kepemilikan lahan, penguasaan daerah.
  • Produksi / produktivitas. 
  • Tenaga Kerja adalah seluruh tenaga kerja yang dicurahkan dalam aktivitas usahatani sayuran baik Tenaga Kerja Dalam Keluarga (TKDK) maupun Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK).
Analisa Data 
Analisa data untuk tujuan pertama ialah Mendeskripsikan duduk perkara kalangan tani dalam mendukung pembangunan daerah agribisnis sayuran organik dianalisa dengan evaluasi deskriptif kualitatif, dimana dalam penelitian ini akan dibahas persoalan yang dialami oleh petani antara lain : duduk perkara teknis, persoalan sosial dan masalah ekonomi
Untuk tujuan kedua adalah Mendeskripsikan pengaruh IPO terhadap kalangan tani pambalahan erkait dengan pembangunan tempat agribisnis sayuran organik dianalisa denagn deskriptif kualitatif ialah menawarkan gambaran dan bentuk dampak kegiatan IPO kepada golongan tani pambalahan. Untuk mengukur sejauh mana pengaruh aktivitas IPO kepada golongan tani pambalahan dalam mendukung pembangunan kawasan agribisnis sayuran organic, maka digunakan metode skor, yakni santunan nilai/ skor melalui penyebaran kuisoner untuk setiap variabel yang diamati. Dari penilaian skor ini, maka data akan dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Untuk menguji nilai skor yang diperoleh, diputuskan lewat rumus sebagai berikut:
Nilai rata-rata = Ni / n
Keterangan:
Ni = Jumlah Skor keseluruhan dampak aktivitas IPO
n = Jumlah responden
Berdasarkan nilai skor diatas maka dampak kegiatan IPO terhadap kelompok tani dalam mendukung pembangunan tempat agribisnis sayuran organik. 
Peranan kegiatan penyuluhan = Total skor yang diperoleh x 100%
Total skor yang dibutuhkan
Sehingga skor dampak kegiatan IPO tersebut dikategorikan selaku berikut:
  • Sangat berpengaruh, jika rata-rata skor yang diperoleh 79 – 99
  • Cukup kuat, jikalau rata-rata skor yang diperoleh 56 – 78
  • Kurang berpengaruh, bila rata-rata skor yang diperoleh 33 – 55
  Research Gap Korelasi Orientasi Pasar Dengan Kinerja Penjualan.
Penentuan tiga kategori tersebut ditemukan dari rentang nilai dengan rumus:
R = Skor tertinggi – Skor terendah
n
Keterangan: n = jumlah kategori rendah, sedang, dan tinggi
R = range ( rentangan)
Untuk tujuan ketiga yaitu Menganalisis strategi pengembangan kelompok tani dalam mendukung pembangunan tempat agribisnis di Kota Padang Panjang dipakai analisa SWOT. Analisa SWOT yang memuat variabel aspek internal yang mencakup faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan, serta variabel aspek eksternal yang mencakup faktor yang menjadi potensi dan ancaman.Dari analisa SWOT yang dilakukan ini, maka diperlukan segala kemungkinan yang menguntungkan dan merugikan, baik berasal dari dalam atau dari luar sehubungan dengan pengembangan kelompok tani dalam mendukung pembangunan daerah agribisnis ini, akan mampu diantisipasi dan dicarikan jalan keluarnya.
Definisi Operasional
Dari kerangka teori, rancangan dan kerangka yang sudah disajikan pada bagian tinjauan pustaka, maka observasi ini menggunakan defenisi oprasional biar tidak menjadikan penafsiran yang berbeda. 
Adapun defenisi itu adalah sebagai berikut 
  1. Kelompok tani merupakan lembaga yang menyatukan para petani secara horizontal dan vertikal.
  2. Penyuluhan pertanian yaitu proses pembelajaran bagi masyarakat pertanian di tempat agropolitan. 
  3. Dimana terdapatnya acara berguru mengajar dalam perubahan perilaku, kemampuan, dan perilaku penduduk tani di daerah agropolitan. Dalam proses pembelajaran, dilengkapi dengan penyuluh selaku pengajar, materi yang disampaikan, media yang digunakan, dan target (petani) sebagai orang yang disuluh.
  4. Tanaman hortikultura adalah berbagai jenis tumbuhan sayuran, tumbuhan hias, dan tanaman obat-obatan yang diusahakan oleh petani di tempat agropolitan. Adapun jenis tanaman hortikultura yang banyak diusahakan yakni sayuran dataran tinggi seperti wortel, sawi, cabai, kubis, kol, kentang, daun bawang, seledri, dan lain sebagainya. 
  5. Pasar hasil pertanian adalah sarana penampungan dan penjualan hasil pertanian penduduk di tempat agropolitan Koto Baru Kecamatan X Koto mirip Sub Terminal Agribisnis (STA) yang dilengkapi dengan pasar lelang, gudang penyimpanan (cold storage), sarana pencucian, sortasi dan prossesing hasil pertanian sebelum dipasarkan. 
  6. Partisipasi adalah peran serta / inisiatif penduduk dalam setiap kegiatan yang dijalankan, yaitu mencakup pada perencanaan acara hingga pada mengecek dan menikmati hasil kerja. Partisipasi penduduk mirip dalam penentuan usulan kegiatan, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
  7. Lembaga pertanian yakni lembaga / organisasi petani yang mengurus setiap acara usaha tani baik yang bersifat formal maupun informal mirip BPP, kelompok tani / gapoktan, P3A, Koperasi, dan lain sebagainya.
  Penulisan Ucapan Terima Kasih Dalam Tesis