Sistem Informasi Eksekutif atau Executif Information System (EIS) yakni satu jenis dari administrasi gosip sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung informasi pembuatan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menawarkan kemudahan susukan kepada info internal dan eksternal serta informasi berhubungan untuk berjumpa gol strategis dari organisasi. Ini lazimnya dipertimbangkan selaku satu bentuk khusus dari satu sistem mendukung keputusan. Dapat didefinisikan juga selaku tata cara terkomputerisasi yang memberikan direktur akses yang mudah ke berita internal dan eksternal yang berhubungan dengan aspek keberhasilan kebutuhannya.
Sistem berita manajemen muncul dengan publikasi yang luas pada tahun 1960an. SIM ada yang menatap selaku pusat, namun pada prakteknya SIM ialah pertumbuhan atau perluasan dari tata cara pelaporan untuk manajer tingkat bawah. Dalam tahun 1970an metode pendukung keputusan (DSS) telah menunjukkan dukungan untuk tugas pembuatan keputusan spesifik. DSS bisa digunakan oleh personel di organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya cuma digunakan oleh staff dan manajer menengah dan bawah. Karena beberapa alasan perlindungan yang dibrikan DSS kepada direktur hanyalah sedikit, maka dalam pengembangannya muncullah Sistem Informasi Eksekutif (EIS) atau Sistem Penunjang Eksekutif (ESS).
Dalam membangun EIS para direktur menggunakan beberapa konsep dasar yang bermaksud memungkinkan para direktur mampu memantau seberapa baiknya kinerja perusahaan dalam meraih tujuannya. Konsep dasar tersebut terbagi atas 3 hal, yaitu:
a. Faktor Penentu Keberhasilan (critical success factor)
Hal-hal yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala macam kegiatan organisasi. Faktor-aspek ini dalam setiap perusahaan berlawanan-beda tergantung dari aktivitas yang dilakukan.
b. Management By Exception
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga berita mampu pribadi didapat dan dipakai untuk menyelesaikan setiap urusan.
c. Model Mental
Model ini memungkinkan seseorang menciptakan evaluasi dan perkiraan untuk memahami, memutuskan langkah-langkah yang perlu diambil dan untuk mengembalikan pelaksanaannya.
Kegunaan sistem gosip direktur :
1. Biasanya menyesuaikan dengan pemakai direktur perorangan.
2. Mengekstraksi, menyaring, meringkas dan menangkap data penting.
3. Memberikan akses status online, evaluasi isu terkini, pelaporan kekecualian dan drill down (yakni memungkinkan pemakai untuk mengakses kerincian atau data yang mendukung yang berada dibawah data yang teringkas).
4. Mengakses dan memandu jangkauan data intenal dan ekstenal yang bersifat luas.
5. Bersifat user-friendly dan menggunakannya cuma dibutuhkan keahlian yang sedikit tanpa pembinaan.
6. Digunakan secara langsung oleh direktur tnpa intermediary (perantara).
7. Menampilkan isu grafik, tabuler, dan atau tekstual.
Sistem gosip eksekutif muncul akhir adanya kegagalan dalam menunjukkan bantuan komputer terhadap eksekutif. Hal tesebut disebabkan antara lain:
1. Para direktur yang tidak mengikuti kemajuan komputer, sehingga kesusahan dalam menggunakan komputer.
2. Senior eksekutif yang memiliki waktu yang padat, sehingga tidak mau memakai metode yang membutuhkan pembinaan terlebih dahulu.
3. Kesulitan dalam memahami sifat yang menghendaki metode yang digunakan mesti lebih responsif dari pada insan atau personel staffnya.
Dari beberapa hal tersebut di atas, maka metode informasi eksekutif seharusnya:
1. Dapat menyanggupi kebutuhan gosip bagi eksekutif senior.
2. Harus dibuat/dikembangkan oleh personil yang memiliki ketrampilan bisnis maupun teknis.
3. Harus gampang digunakan, sehingga mampu dianggap bersifat intuitif (mudah diketahui).
Pengembangan tata cara gosip eksekutif dapat terjadi akhir:
1. Tekanan Eksternal, yang berasal dari lingkungan diluar perusahaan dan mampu mencakup gejolak lingkungan (materi mentah, dll), persaingan yang mengembangkan serta makin ketatnya peraturan pemerintah.
2. Tekanan Internal meliputi adanya keperluan akan berita baru, lebih baik dan lebih sempurna waktu, adanya keharusan untuk mengorganisir organisasi yang makin kompleks dan sukar untuk dilakukan serta adanya keperluan akan sistem pelaporan yang lebih efisien.
Faktor-aspek penentu keberhasilan penerapan sistem info administrator
a) Sponsor administrator yang mengerti dan berkomitmen
direktur tingkat puncak (CEO) harus berfungsi sebagai sponsor administrator EIS biar bisa menolong penerapan EIS diperusahaan.
b) Sponsor Operasi
Jika sponsor direktur terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan terhadap eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis isu untuk memutuskan pelaksanaan pekerjaan.
c) Staff jasa informasi yang sesuai
Harus tersedia spesialis berita yang tidak cuma mengetahui teknolog informasi, tetapi tahu juga cara direktur menggunakan sistem tersebut.
d) Teknologi Informasi Yang Sesuai
Penggunaan teknologi gosip harus sungguh-sungguh sesuai dengan impian administrator, tidak lebih atau kurang.
e) Manajemen Data
Tidak hanya untuk menghasilkan berita, direktur juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
f) Kaitan Yang Jelas Dengan Tujuan Bisnis
Sebagian besar metode informasi direktur yang dirancang digunakan untuk memecahkan problem yang spesifik berkaitan dengan bisnis.
g) Manajemen atas Penolakan Organisasi
Jika eksekutif menolak memakai metode gosip administrator, perlu dikerjakan upaya untuk menerima mengidentifikasi satu dilema yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.
h) Manajemen atas Penyebaran dan Evolusi tata cara
Jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari tata cara isu eksekutif, maka manajer tingkat bawah mengharapkan isu yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi dilema dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas menganggap dilema tersebut tidak terkendali. Ahmad Zaenuri