Tanya Jawab Tentang Pelaporan Informasi (Bagian 1) – Akuntansi Keprilakukan

1. Bagaimana Anda melihat pertumbuhan akuntansi keperilakuan lebih dari 5 atau 10 tahun belakangan ini?

Jawab:
Riset akuntansi keperilakuan merupakan sebuah bidang baru yang secara luas berafiliasi dengan sikap individu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama yang bekerjasama dengan proses gosip akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan ialah sebuah fenomena baru yang sesungguhnya mampu ditelusuri kembali pada permulaan tahun 1960-an, meskipun sebenarnya dalam banyak hal riset tersebut mampu dikerjakan lebih permulaan.
Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada faktor akuntansi administrasi utamanya penganngaran (budgeting), namun domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, metode info akuntansi, dan audit. Dalam audit, riset akuntansi keperilakuan telah meningkat , tinjauan literatur telah menjadi keutamaan dengan lebih memfokuskan diri pada atribut keperilakuan spesifik seperti proses kognitif (Bonner dan Pennington, 1991), atau riset keperilakuan pada suatu topik khusus seperti audit selaku tinjauan analitis (analytical review). Sinyal ini merupakan permulaan terhadap pematangan dan pendewasaan riset akuntansi keperilakuan. Sebagai bidang riset yang sering menunjukkan donasi yang mempunyai arti, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentuk kerangka dasar (framework) serta arah riset di kala yang akan datang. Banyaknya volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan memperlihatkan faedah untuk beberapa tujuan selaku berikut ini (1) memperlihatkan citra state of the art kepada minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan; (2) membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset; (3) untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan aktivitas riset lewat subbidang akuntansi.

Sejarah akuntansi sudah dimulai dari tahun 1749 dimana Luca Pacioli sudah membahas mengenai system pembukuan berpasangan. Kemudian pada tahun 1951, Control Leadership Foundation of America mensponsori sebuah riset untuk menilik imbas budget kepada manusia. Pada tahun 1960, Steadry menggali efek budget motivasional dengan memakai sebuah eksperimen analog. Dan riset-riset ini terus meningkat hingga dengan ketika ini.

Pendekatan klasikal lebih menitikberatkan pada anutan normatif yang mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an, terjadi pergantian pendekatan dalam riset akuntansi. Alasan yang mendasari ini yaitu pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu dekade ini tidak mampu menciptakan teori akuntansi yang siap digunakan dalam praktik sehari-hari. Pada kenyataannya, rancangan tata cara akuntansi yang dihasilkan dari riset normatif tidak dipakai dalam praktik. Sebagai konsekuensinya, muncul proposal untuk mengerti berfungsinya tata cara akuntansi secara deskriptif dalam praktik kasatmata.
Pendekatan normatif maupun positif masih mendominasi riset akuntansi hingga saat ini. Hampir semua postingan yang terbit di jurnal The Accounting Review maupun Journal of Accounting Research dan Journal of Business Research memakai pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan model matematis dan pengujian hipotesis. Walaupun pendekatan utama masih mendominasi riset administrasi dan akuntansi sampai ketika ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak memercayai dasar filosofi yang dipakai oleh pengikut pendekatan utama. Sebagai gantinya, pendekatan-pendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial lainnya, mirip filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk mengetahui akuntansi.
2. Binberg dan Shield (1989) mengkasifikasi riset akuntansi keperilakuan dalam lima anutan (school). Jelaskan kelima ajaran tersebut.

Jawab:
5 aliran riset akuntansi keperilakuan :
1. Pengendalian Manajemen (management control)
2. Pemrosesan informasi akuntansi ( accounting information processing)
3. Desain metode informasi  information system design)
4. Riset audit ( audit research)
5. Sosiologi organisasional ( organizational sociology )
3. Informasi sikap yang bagaimanakah yang berkaitan bagi para pemilik info? Bagi para karyawan? Bagi para manajer? Bagi pemimpin serikat buruh? Bagaimana data ini dipakai?
Jawab:
Bagi karyawan, info yang berhubungan dipakai untuk mempelajari ihwal produk yang mereka jual lebih mendalam lagi. Timbal balik dari para pelanggan Pengguna produk yang mereka jual terdahulu. Juga ialah sesuatu info mengapa produk tersebut terjual laris atau kurang lakunya dipasaran guna maju atau tidaknya perusahaan tersebut.
Bagi para manajer, info berhubungan bagi para manajer itu harus bias menghandle dalam mengambil keputusan. Selain itu harus menawarkan kemampuan wacana sebuah produk, mereka juga harus bisa memimpin teamnya dengan baik untuk perkembangan perusahaan tersebut.
Bagi para pemimpin serikat buruh, informasi yang digunakan dengan memperdalam gaya kepemimpinan dan cara memotivasi bawahan. Segala informasi itu senantiasa berrmanfaat bagi kemajuan suatu perusahaan, sebab jika pengetahuan antar manajer dengan anak buahnya selalu mengalami kesusahan atau isu yag diajarkan kurang lengkap perusaaan itu tidak akan maju dan berkembang. Maka dari itu satu dengan lainnya senantiasa berhubungan antara pemimpin yang bijaksana dengan anak buahnya supaya perusahaan maju.
4. Mengapa sebaiknya para akuntan berafiliasi dengan diri mereka sendiri dan dengan pelaporan berita perilaku sebagaimana dilaporkan oleh para jurnalistik, para psikolog, atau telah disurvei oleh para peneliti?

Jawab:
Mereka berafiliasi dengan mereka sendiri untuk mencari berita yang hendak mereka laporkan pada pembukuan keuangan. Informasi ini mencakup keandalan, relevan dan keakuratan informasi. Pelaporan ini pasti akan melibatkan banyak pihak termasuk jurnalistik, para psikolog dan para peneliti. Pihak-pihak ini berfungsi dalam membantu menyaksikan keakuratan, misalnya : kemajuan dunia perjuangan, adanya tingkat inflasi yang dilaporkan parra jurnalistik dan berkhasiat bagi akuntan dalam evaluasi laporan keuangan itu sendiri.

Baca Juga

Untuk pihak psikolog dapat dilihat dari ada segi konsultan dalam dukungan masukan dan nasehat mengenai pengambila keputusan dari seeorang akuntan dalam melaporkan isu keuangan yang ada. Tugas para peneliti inilah pada akhirya yang menunjukkan pembuktian dari keterkaitan atau korelasi dari seorang akuntan dengan memakai fakta maupun teori yang ada.
5. Berikan beberapa contoh tentang pelaporan info perilaku dalam sebuah bisnis di surat kabar ataupun majalah?
Jawab:
Kita bisa menyaksikan, seorang dosen yang disebut “tiba-datang berhasil” mampu dipastikan mempunyai pendidikan yang tinggi, sering melaksanakan riset, melanjutkan kuliah ke jenjang strata 2 dan di saat masih kuliah di S1, dia terus menerus melaksanakan tugas (sesuatu yang sangat berat bagi aku). Hal serupa juga bisa terjadi kepada seorang atlet sepakbola terkemuka contohnya. Apa yang kita tidak tahu yaitu tahun dimana waktunya beliau habiskan untuk berlatih, mengikuti liga-liga kampung tanpa bayaran serta makan “nasi sayur bayem tahu krupuk” demi mengirit tetapi tetap bersemangat.
Makara, benarlah apa yang dibilang Arnolg Glasgow bahwa “kunci dari segala hal yaitu ketekunan”. Dan berita buruknya, hal tersebut juga berlaku di dunia bisnis. Pasti dan akan senantiasa terus mirip itu.
Salah satu faktor yang dapat memilih berhasilnya sebuah produk yakni nama brand atau merek. Disamping dengan menjual produk yang bagus, penting juga untuk suatu produk memiliki nama brand yang anggun dan unik biar brand atau merek semoga produk mampu selalu diingat oleh para pelanggan. Nama merk yang unik bisa menjadi salah satu aspek yang dapat menjaga kelanggengan suatu produk atau bisnis ditengah persaingan yang cukup tinggi dikala ini. Sesuaikanlah nama brand dengan target pasar yang sedang dibidik dikala ini. Contohnya saja ingin menciptakan sebuah salon dengan sasaran wanita, anak muda maka acuan nama yang tepat untuk salon tersebut yakni Salon Cinta dan sebagainya.