Tanda baca mirip tanda titik (.), koma (,), tanda seru (!), & tanda tanya (?) tentu saja sudah tak asing bagi sobat-sobat. Di dlm suatu kalimat, sangat gampang sekali sahabat-sobat mendapatkan tanda-tanda baca tersebut. Namun selain empat tanda baca itu, ternyata masih ada beberapa tanda baca yg penting ananda ketahui penulisan & penggunaannya dlm suatu kalimat.
Daftar Isi
Penulisan & Penggunaan Tanda Baca yg Benar
Pemakaian & penulisan tanda baca memang terkesan sepele, namun kalau tak sempurna, makna dr sebuah kalimat mampu berganti. Karena hal tersebutlah, penting mengenali banyak sekali penulisan & pemakaian tanda baca-tanda baca yg ada dlm bahasa Indonesia, mirip di bawah ini.
Tanda Titik (.)
Tanda baca yg satu ini nyaris senantiasa mampu dijumpai dlm suatu kalimat. Menjadi penanda final dr rangkaian kata, tanda titik umum diletakkan di selesai sebuah kalimat. Namun, ada pula beberapa penulisan & pemakaian tanda baca titik (.) lainnya yg harus ananda ketahui.
- Dipakai untuk mengakhiri kependekan yg belum resmi. Sebagai contoh, tanda ini ditaruh sehabis yg merupakan singkatan yang terhormat, hlm. yg merupakan kependekan dr halaman, ataupun a.n. yg merupakan akronim dr atas nama.
- Tanda titik (.) tak digunakan pada judul ataupun informasi pengirim maupun tujuan pada surat.
- Dipakai untuk menghalangi singkatan pada gelar sarjana dgn bidang yg diambilnya, misalnya S.Pd yg merupakan sarjana pendidikan, S.E yg merupakan sarjana ekonomi, maupun S.Hum yg merupakan akronim dr sarjana humaniora.
- Dipakai untuk menyelesaikan angka ataupun huruf pada bentuk laporan ataupun tabel.
- Dipakai dlm daftar pustaka sebagai pembatas antara informasi yg satu dgn yg lain.
Contoh: Knight, John. 2001. Wanita Ciptaan Ajaib. Bandung: Indonesia Publishing House.
- Dipakai selaku pembatas untuk angka atau bilangan ribuan ataupun kelipatannya & dipakai pada pembatas jam & menit dlm hitungan waktu.
Contoh: Saat ini, jumlah penduduk Jakarta hampir menembus 11.000.000 jiwa.
Tanda Tanya (?)
Tidak terlalu sukar memakai & menaruh tanda baca yg satu ini dlm kalimat. Berfungsi selaku penunjuk kalimat tanya, tanda tanya kerap menggantikan posisi tanda titik (.) di simpulan kalimat. Hanya saja, jikalau (.) lebih mengarah pada kalimat pernyataan, tanda tanya (?) condong mengarah pada kalimat yg bersifat pertanyaan.
Tanda Seru (!)
Satu lagi tanda baca yg sering menggantikan posisi tanda titik (.) di selesai kalimat ialah tanda seru (!). Tanda baca yg satu ini membentuk sebuah kalimat menjadi bersifat perintah atau seruan. Akan tetapi, penggunaan tanda seru (1) pula biasa berfungsi untuk menegaskan, mengajak, atau memengaruhi seseorang.
Tanda Koma (,)
Ada beberapa fungsi dr tanda koma (,) yg cenderung ditemukan dlm percakapan ataupun kalimat sehari-hari. Berikut ini adalah pemakaian & penulisan tanda koma (,) yg tepat dlm bahasa Indonesia.
- Menjadi pemerinci dlm sebuah kalimat yg memiliki subjek, objek, maupun keterangan yg lebih dr dua. Pemakaiannya senantiasa berada di tamat kata yg dirincikan. Khusus pada kata terakhir, pastikan (,) berada sebelum dan maupun atau yang menjadi kata hubung.
Contoh: Ibu berbelanja ayam, telur, sayuran, & bumbu dapur di pasar.
- Menjadi pemisah antara anak kalimat yg letaknya berada mendahului induk kalimat.
Contoh: Karena hujan lebat & tak membawa payung, Rina menjadi terlambat pulang ke tempat tinggal.
- Menjadi pemisah antara petikan kalimat eksklusif dgn kalimat utama. Jika petikannya berada belakang pengujar, tanda koma (,) diletakkan sebelum petikan langsung. Namun, bila petikan kalimat langsungnya mendahului pengujar, tanda koma (,) ditaruh di tamat petikan, sebelum tanda kutip (“).
Contoh:
- Melihat Andy datang di rumah dgn kondisi basah kuyub, ibu lantas berkata, “Kamu niscaya tak bawa payung.”
- “Kamu niscaya tak bawa payung,” kata ibu dikala melihat Andy datang di rumah dgn kondisi berair kuyub.
- Menjadi pemisah antara nama dgn gelar.
Contoh: Akhirnya, ia sukses menjadi sarjana & kini ia bergelar Ayuningtias, S.E.
- Menjadi pemisah nama pengarang yg dibalik pada daftar pustaka.
Contoh: Christian, Diego. 2016. Kepada Gema. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Menjadi pembatas antara satu keterangan dgn keterangan lain yg ada di catatan kaki.
Contoh: Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Rakyat, 150), hlm. 20.
- Mengapit informasi komplemen di dlm kalimat.
Contoh: Pria yg hampir berusia 80 tahun tersebut, Pak Kusnan, berkala berjalan pagi keliling kompleks tiap harinya.
Tanda Titik Dua (:)
Meskipun jarang ditemui pada kalimat sehari-hari, kenyataannya tanda baca yg satu ini masih penting dipakai dlm beberapa tipe goresan pena, seperti berikut ini.
- Dipakai untuk menghalangi antara suatu informasi dgn rinciannya.
Contoh: Menjelang tahun pedoman baru, ibu sibuk membelikan ananda perlengkapan sekolah: seragam, sepatu, peralatan tulis, pula tas.
- Dipakai dlm obrolan pada naskah drama yg membatasi antara pengujar & kalimat yg diucapkan.
- Dipakai sebagai batas antara penerbit dgn kota penerbit dlm daftar pustaka.
- Dipakai sebagai pembatas informasi dlm goresan pena yg bersifat laporan.
Contoh:
Nama :
Tempat Tangga lahir :
Alamat :
Tanda Titik Koma (;)
Pada dasarnya, tanda baca yg satu ini bersifat nyaris sama dgn tanda koma (,) di dlm kalimat. Namun, titik koma (;) baru dipakai bila ada dua penempatan tanda koma (,) yg salah satunya bersifat lebih tinggi dibandingkan dengan yg lain. Contohnya pada kalimat beragam yg mempunyai detail di dalamnya.
Contoh: Sebelum pergi berlibur; gue sudah mempersiapkan berbagai perlengkapan yg diperlukan, mulai dr pakaian, tiket hotel, kamera, hingga peralatan mandi.
Tanda Hubung (-)
Tanda baca yg satu ini pula termasuk yg sering dijumpai penggunaannya dlm kalimat sehari-hari. Berikut ini adalah keadaan-kondisi yg membaut tanda hubung harus dicantumkan dlm suatu kalimat.
- Dipakai selaku penghubung antara kata-kata yg mengalami pengulangan.
Contoh: Anak-anak bermain di taman hingga menjelang senja.
- Dipakai sebagai penghubung antara imbuhan Indonesia dgn kata asing.
Contoh: Riasan wajahnya begitu rapi alasannya adalah di-make up pribadi oleh perias profesional.
Tanda Pisah (—)
Sepintas tanda baca yg satu ini menyerupai dgn tanda hubung (-), cuma saja bentuknya lebih panjang. Namun, tentu penggunaannya berlainan. Berikut ini ialah pemakaian & penulisan tanda pisah (—) yg tepat dlm bahasa Indonesia.
- Seperti fungsi tanda koma (,); tanda baca yg satu ini pula digunakan selaku pengapit keterangan suplemen dlm sebuah kalimat.
- Menjadi pengganti kata sampai atau hingga dlm keterangan waktu.
Contoh: Acara perpisahan pada malam itu berlangsung pukul 20.00—23.00.
Tanda Petik (‘…’)
Ada dua pemakaian tanda petik yg penting dlm kalimat di bahasa Indonesia, mirip berikut ini.
- Dipakai mengapit istilah yg maknanya bersifat konotatif atau tak bantu-membantu.
- Dipakai untuk mengapit makna kata yg memang dicantumkan dlm kalimat.
Tanda Kutip (“…”)
Tanda baca yg satu ini bahwasanya adalah penggunaan ganda dr tanda petik. Hanya saja, fungsinya jauh berlawanan dr tanda petik. Beberapa pemakaian tanda kutip (“…”) yg sempurna kalimat di bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut.
- Dipakai untuk mengapit judul rubrik, judul makalah, bab buku, atau judul karangan lain yg berlum diterbitkan.
Contoh: Skripsinya berjudul “Analisis Perbandingan Dongeng-kisah Nusantara dgn Cerita Rakyat dr Negara Lain”.
- Dipakai sebagai pengapit kalimat langsung.
Contoh: Pak RT memberikan, “Mulai bulan depan, besar iuran kebersihan akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat daripada semulai.”
Tanda Garis Miring (/)
Sering dianggap sebagai tanda baca yg kurang formal, bahu-membahu garis miring (/) punya peran penting dlm persuratan, yaitu menjadi pembatas dlm nomor surat. Selain itu, intinya fungsi tanda baca ini yakni mengambil alih kata tiap.
Kontributor
Teodora Nirmala Fau
Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI
Materi Wargamasyarakat.org lainnya: