Diduga tumbuhan paku merupakan tumbuhan tertua yang menghuni daratan bumi.
Pasirnya ditemui pada watu-batuan zaman karbon, yaitu kira-kira 345 juta tahun yang kemudian.
Tumbuhan paku ada yang:
- hidup di air/hidrofit,
- hidup ditempat lembab/higrofit,
- hidup menempel pada tumbuhan lain/epifit, dan
- ada yang hidup pada sisa-sisa tanaman lain atau sampah-sampah/saprofit.
Tumbuhan ini banyak dijadikan flora hias, contohnya suplir yang ditanam di pot atau di taman.
Tumbuhan paku menghasilkan spora. Spora dihasilkan oleh daun. Daun yang masih muda menggulung.
Daftar Isi
1. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Berikut ini yaitu ciri-ciri tumbuhan paku:
- Berkormus
- daun menghasilkan spora
- Daun muda menggulung
- Biasanya ukuran mencapai 1 m, beberapa mampu meraih 12 m.
- Memiliki akar, batang, dan daun sejati.
- Memiliki xilem dan floem
- Fase lebih banyak didominasi ialah fase sporofit
- Tumbuhan remaja berupa sporofit
- Gametofit ialah protalus, tidak menawan, hidup bebas, dan mampu berfotosintesis,
- Sporofit bentuknya menonjol.
2. Struktur Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Ketika organ tersebut memiliki berkas pengangkut xilem dan floem.
Xilem (pembuluh kayu) berfungsi untuk memuat air dan dan zat-zat hara dari tanah ke daun dan seluruh tubuh.
Sedangkan floem berfungsi untuk memuat hasil hasil metabolisme dari daun ke seluruh badan.
Berkas pengangkut biasanya tersusun konsentris, artinya xilem terletak di tengah dikelilingi floem.
Batang flora paku ialah batang yang tinggal di dalam tanah yang disebut rizom.
Pada batang akan muncul akar akar mirip rambut yang ialah akar serabut.
Dari rizom ini juga muncul tangkai daun. Namun ada pula tanaman paku yang berkembang di daerah pegunungan yang batangnya seperti flora Palem.
Ada pula yang tubuhnya seperti kawat.
Daun terbagi atas dua bab, ialah tangkai daun dan helaian daun.
Helaian daun ada yang tunggal namun biasanya ialah daun beragam menyirip.
Salah satu ciri flora paku ialah pada ketika masih tunas, tanaman yang daunnya menggulung.
Pada paku tertentu, ukuran daun tidak sama.
Ada daun kecil/mikrofil dan ada pula daun yang besar/makrofil.
Pada mikrofil tidak terdapat tangkai daun dan tulang daun.
Daun tanaman paku ada yang khusus menghasilkan spora disebut sporofil.
Ada yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil.
Profil hanya berfungsi untuk fotosintesis.
Pada adiantum/pakis dan suplir tidak ada daun yang berfungsi khusus.
Tumbuhan paku menghasilkan spora .
Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium.
Sporangium-sporangium terkumpul di dalam wadah yang disebut sorus.
Sorus-sorus berkumpul di helaian daun bab bawah.
Pada bab bawah daun paku ada sederetan bentukan lingkaran atau oval, atau mirip bulan sabit pada suplir.
Bentukan itu yaitu sorus .
Terus ada yang dilindungi oleh selaput yang disebut indusium.
Sorus yang sudah matang akan terlihat kehitaman.
3. Daur Hidup Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis dengan dua generasi, yakni sporofit dan gametofit.
1. Generasi Sporofit
Generasi sporofit atau tumbuhan Penghasil spora adalah tanaman paku itu sendiri.
Kaprikornus tumbuhan paku yang kita lihat itu ialah tanaman dalam Fase sporofit.
Sporofit paku berumur lebih usang dibandingkan gametofit.
2 . Generasi Gametofit
Generasi gametofit atau flora penghasil gamet adalah tanaman yang berbentuk lembaran yang dikenal dengan nama protalium.
Protalium berskala kira-kira 1×1 cm, bentuknya mirip daun waru, lazimnya tumbuh di permukaan tanah lembab, di atas watu bata, di tebing sungai, dan ditempat lembab yang lain.
Berbeda dengan tanaman lumut, gametofit saya umurnya hanya beberapa minggu.
4. Klasifikasi (Jenis-jenis) Tumbuhan Paku
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan flora paku dibedakan atas berikut ini:
1. Paku Homospora/Isospora
Dikatakan paku homospora sarana tanaman paku ini cuma memproduksi 1 macam ukuran spora.
Sering pula disebut tumbuhan paku berumah satu.
Contohnya: Lycopodium (paku kawat).
Pergiliran keturunan Homospora:
- Sperma membuahi ovum dengan perantara air;
- Hasil pembuahan atau zigot, menjadi paku dewasa (sporofit)
- Sporofit menciptakan spora;
- Spora masak keluar dari sporofit;
- Sopra tumbuh menciptakan protalium;
- Protalium emm bentuk anteridum dan arkegonium (paku cukup umur);
- Paku dewasa menghasilkan sperma dan ovum.
2. Paku Heterospora/Anispora
Dikatakan paku heterospora karena tumbuhan paku ini memproduksi dua macam ukuran spora.
Spora yang berukuran kecil berkelamin jantan disebut mikrospora.
Spora yang berskala besar berkelamin betina disebut makrospora.
Contohnya: Selaginella (palu rane)
3. Paku Peralihan dari Homospora ke Heterspora
Tumbuhan paku peralihan menciptakan spora yang berukuran sama namun dapat dibedakan antara spora jantan dan betina.
Contohnya: Equisetum (paku ekor kuda).
Berdasarkan jenis spora, flora paku (Pteridophyta) dibedakan:
- Paku somospora: spora sama besar
- Paku hetersopra: spora kecil jantan (mikrospora), dan spora besar betina (makrospora);
- Paku peralihan: spora sama besar, tetapi ada yang jantan dan betina.
Perbedaan Sporofit dan Gametofit
Berikut ini perbedaan antara generasi sporofit dan generasi gametofit.
- Generasi sporofit ialah fase diploid dan lebih banyak didominasi, sedangkan generasi gametofit ialah fase haploid dan tidak menonjol.
- Pada generasi sporofit, ukuran lebih besar dan berkembang hingga beberapa tahun, sedangkan generasi gametofit ukuran sangat kecil, berumur pendek dan bertahan cuma beberapa ahad.
5. Klasifikasi Tumbuhan Paku
Dalam klasifikasi usang, tumbuhan paku dimasukkan dalam divisi pteridophyta.
Divisi ini dibagi menjadi 4 kelas adalah kelas psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinae, dan Filicinae.
Dalam pembagian terstruktur mengenai gres dengan empat atau lima kingdom, flora paku masuk dalam divisi Tracheophyta, artinya tumbuhan yang mempunyai ikatan pembuluh, yaitu xilem dan floem.
Divisi Tracheophyta dibagi menjadi 4 subdivisi: Psilopsida, Lycopsida, Sphenopsida, dan Pteropsida.
1. Subdivisi Psilopsida (Paku Telanjang)
Dikatakan telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil.
Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukand alam bentuk fosil.
Ada satu jenis yang nyaris puna, yakni Psilotum.
2. Subdivisi Lycopsida (Paku Kawat)
Subdivisi lycopsida mempunyai ciri-ciri berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut).
Contohnya: Lycopodium, Selaginella, dan Isoetes.
Selaginella banyak ditanam di pot atau taman.
3. Subdivisi Sphenopsida (Paku Biji)
Subdivisi sphenopsida mempunyai ciri-ciri daun kecil, tunggal, dan tersusun melingkar.
Sporangium terdapat dalam strobilus.
Equisetum (paku ekor kuda) berkembang di dataran tinggi.
Batangnya seperti rebung asparagus atau mirip dengan daun cemara.
Batang berongga, berbuku-buku, dan tumbuh tegak.
Daun terdapat pada setiap buu, melingkar, berupa sisik, dan kecil (mikrofil).
4. Subdivisi Pteropsida (Paku Sejati)
Subdivisi Pteropsida ialah tanaman paku yang dapat dilihat di sekitar kita, yang umum disebut pakis.
Ciri-cirinya yakni daunnya besar, dan sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).
Contohnya paku tiang (Alsophila glauca) yang banyak tumbuh di tempat pegunungan, bentuknya mirip pohon palem, batangnya yang hitam untuk tempat menanam anggrek;
Suplir (Adiantum cuneatum) yang banyak dijadikan flora hias, semanggi (Marsilea crenata) yang hidup di rawa atau tanah basah, dan banyak digunakan untuk sayur.
6. Manfaat Tumbuhan Paku Bagi Manusia
Berikut ini beberapa manfaat flora paku bagi kehidupan insan:
- Tumbuhan paku zaman Karbon yang sudah memfosil saat ini dapat menciptakan batu bara.
- Sebagai tumbuhan hias, mirip suplir (Adiantum cuneatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), dan paku tanduk rusa (Lycipodium) yang bentuknya mirip tanduk rusa, sering ditanam dengan ditempelkan pada pohon. Selain itu ada pesises lain, adalah Nephrolepis, ialah pakis yang sering ditanam di kebun-kebun.
- Berguna untuk obat-obatan, contohnya Dryopteris filix-mas, dan Lycopodium clavatum.
- Untuk sayuran, contohnya semanggi (Marsilea crenata) diambil daunnya yang masih muda untuk sayur pakis.
- Beberapa flora paku ada yang dipakai untuk daerah menanam anggrek (warnanya hitam).
- Di bidang pertanian berguna sebagai pupuk hijau, yaitu Azolla pinnata yang hidup di sawah-sawah. Tumbuhan ini bersimbiosis dengan Anabaena azollae (termasuk ganggang biru) yang mampu mengikat N2 bebas di udara menjadi senyawa N yang dapat diserap oleh tanaman lain. Dengan demikian Azolla pinnata mampu dijadikan puouk hijau yang kaya nitrogen.
Sekarang kita sudah mempelajari lumut (Bryophyta) dan tanaman paku (Pteridophyta).
Untuk memudahkan kamu mengenang perbedaan di antara keduanya.
Baca juga:
Coelenterata
Porifera
Amuboid