Tabel Perbedaan Sistem Kuantitatif & Kualitatif Dalam Sosiologi

Apakah perbedaan antara dua sistem ialah kuantitatif dan kualitatif?

Beberapa perbedaan fundamental dari dua tata cara tersebut dapat kamu pahami pada tabel berikut ini.

Apakah perbedaan antara dua metode yaitu kuantitatif dan kualitatif Tabel Perbedaan Metode Kuantitatif & Kualitatif dalam Sosiologi

Kuantitatif Kualitatif

1. Data bersifat numerik (angka-angka).
2. Menggunakan variabel.
3. Instrumen penelitian ialah angket.
4. Sumber data disebut dengan responden.
5. Pertanyaan bersifat tertutup.
6. Analisis data menggunakan tata cara statistik.
7. Menggunakan tata cara observasi survei.
8. Memerlukan responden yang banyak untuk memperkuat hipotesis.
9. Tidak membutuhkan waktu yang lama.

Kualitatif
1. Data bersifat lisan.
2. Tidak menggunakan variabel.
3. Instrumen observasi ialah peneliti sendiri.
4. Sumber data disebut dengan informan.
5. Pertanyaan bersifat terbuka.
6. Analisis data melalui identifikasi, penjabaran, dan interpretasi data.
7. Menggunakan tata cara participant observation dan indepth interview.
8. Tidak memerlukan informan yang banyak dalam menunjukan hipotesis awal.
9. Memerlukan waktu yang relatif lama.

Metode ialah cara kerja yang dipakai untuk membuat lebih mudah kita dalam melakukan suatu pekerjaan atau acara, supaya tercapai tujuan seperti yang telah kita tentukan dan inginkan.

Metode sekurang-kurangnya mempunyai beberapa ciri pokok, yakni selaku berikut.
1. Ada persoalan yang mau dikaji atau diteliti.
2. Ada hipotesis, ialah kesimpulan yang bersifat sementara, yang harus dibuktikan kebenarannya lewat data. Hipotesis ialah balasan sementara atas persoalan yang akan dikaji melalui teori yang ada.
3. Ada ajuan mengenai cara kerja atau cara penyelesaian permasalahan dari hipotesis yang ada.

Dalam observasi sosiologi, kita menggunakan dua sistem, adalah tata cara kualitatif dan kuantitatif.

  Pola Surat Edaran KeteranganPerpisahan

1. Metode Kualitatif

Metode ini mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh. Metode ini digunakan kalau data hasil observasi tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak.

Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis observasi yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan yang lain. Contohnya observasi wacana kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, di samping juga perihal peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif.

2. Metode Kuantitatif

Metode ini digunakan dalam observasi yang analisis datanya memprioritaskan keterangan menurut angka-angka. Penelitian yang dikerjakan dengan memakai metode ini yakni survei dan eksperimen. Gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel, atau formula-formula tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik.

Di samping sistem-sistem tersebut, ada beberapa tata cara yang sering digunakan sosiologi untuk menelaah masyarakat didasarkan pada jenisnya. Metode-tata cara tersebut meliputi sistem induktif, deduktif, fungsionalisme, empiris, dan rasionalistis.
1. Metode induktif yakni sistem yang mempelajari suatu tanda-tanda khusus untuk mendapatkan kaidah kaidah yang berlaku umum dalam lapangan yang lebih luas.
2. Metode deduktif adalah sistem yang memakai proses yang berkebalikan dengan tata cara induktif, yaitu dimulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku biasa untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang bersifat khusus.
3. Metode fungsionalisme yakni metode yang bertujuan untuk meneliti fungsi forum kemasyarakatan dan struktur sosial dalam penduduk . Metode ini memiliki ide pokok bahwa bagian-komponen yang membentuk masyarakat memiliki kekerabatan timbal balik yang saling memengaruhi dan masing-masing memiliki fungsi tersendiri dalam penduduk .
4. Metode empiris adalah tata cara yang mendasarkan diri terhadap keadaan-keadaan yang dengan positif diperoleh dari dalam penduduk .
5. Metode rasionalistis ialah sistem yang mengutamakan penilaian dengan akal dan akal budi untuk meraih pengertian ihwal kemasyarakatan.