Surat Al Humazah: Arti, Tafsir, Asbabun Nuzul

Surat Al Humazah (الهمزة) yaitu surat ke-104 dlm Al-Qur’an. Berikut ini terjemahan, asbabun nuzul, & tafsir Surat Al Humazah.

Surat ini terdiri dr sembilan ayat & merupakan Surat Makkiyah.
Ia merupakan surat ke-31 yg diturunkan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Yakni sesudah surat Al Qiyamah, sebelum surat Al Mursalat.

Nama surat ini Al Humazah yang berarti pengumpat. Terambil dr ayat pertama dlm surat ini. Dinamakan pula surat Wail li kulli humazah. Juga terambil dr ayat pertama.

Nama lainnya yakni Surat Al Huthamah, terambil dr ayat 4 & 5. Artinya ialah neraka yg merusak.

Surat Al Humazah & Artinya

Berikut ini Surat Al Humazah dlm tulisan Arab, tulisan Latin, & artinya dlm bahasa Indonesia:

وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ . الَّذِي جَمَعَ مَالًا
وَعَدَّدَهُ . يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ . كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي
الْحُطَمَةِ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ . نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ . الَّتِي
تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ . إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ . فِي عَمَدٍ
مُمَدَّدَةٍ

(Wailul likulli humazatil lumazah. Alladzii jama’a
maalaaw wa’addadah. Yahsabu anna maalahuu akhladah. Kallaa layumbadzanna fil
huthomah. Wamaa adrooka mal huthomah. Naarulloohil muuqodah. Allatii taththoli’u
‘alal af’idah. Innahaa ‘alaihim mu’shodah. Fii ‘amadim mumaddadah)

Artinya:
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yg mengumpulkan harta & mengkalkulasikan-hitung, ia menerka bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya ia sungguh-sungguh akan dilemparkan ke dlm Huthamah. Dan tahukah ananda apa Huthamah itu? (yakni) api (yang ditawarkan) Allah yg dinyalakan, yang (mengkremasi) hingga ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yg panjang.

Baca juga: Ayat Kursi

Asbabun Nuzul

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menerangkan asbabun Nuzul Surat Al Humazah dlm Tafsir Al Munir. Muqatil menyampaikan, surat ini turun perihal Walid bin Mughirah. ia senantiasa menggunjing Rasulullah tatkala tak berada di hadapan ia & mencela tatkala berada di hadapan beliau.

Tak hanya Walid bin Mughirah, Umayyah bin Khalaf juga
melaksanakan itu. Karenanya Muhammad bin Ishak & Suhaili menyebut asbabun nuzul
Surat Al Humazah terkait perbuatan Umayyah bin Khalaf.

Abu Hayyan menyebut nama lebih banyak. “Surat ini turun
tentang Akhnas bin Syariq, Ash bin Wail, Jaamil bin Mu’ammar, Walid bin
Mughirah atau Umayyah bin Khalaf. Itu beberapa pertimbangan yg ada. Mungkin juga
surat ini turun mengenai mereka semua. Dengan demikian, dengan-cara biasa surat ini
ditujukan pada semua orang yg memiliki sifat-sifat ini.”

Baca juga: Surat Al Humazah per Kata

Tafsir Surat Al Humazah

Tafsir Surat Al Humazah ini kami sarikan dr Tafsir Ibnu KatsirTafsir Fi Zhilalil AlquranTafsir Al AzharTafsir Al Munir, dan Tafsir Al Misbah. Kami berupaya mensarikan dr lima tafsir tersebut supaya terhimpun banyak faedah yg kaya khazanah tetapi tetap ringkas. 

Secara umum, surat ini menggambarkan realitas kehidupan yg dihadapi dakwah pada masa permulaan. Namun, realitas ini pula sering terulang di setiap zaman. Yakni adanya manusia-insan yg kerdil jiwanya. Terkungkung dlm kekuasaan harta hingga menempatkannya di atas segala. Tertipu dgn harta yg ia kumpulkan hingga menilai dirinya lebih baik dr orang lain. Kemudian ia pun suka mengumpat & mencela.

Surat Al Humazah ayat 1

وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,

Kata wail (ويل)
dipakai untuk menggambarkan kecelakaan & kenistaan. Juga untuk mendoakan
seseorang agar mendapatkan kecelakaan. Kata wail biasa diartikan kecelakaan.
Dan banyak diketahui ulama selaku kecelakaan yg akan terjadi di masa depan. Maka
ayat pertama ini mengandung ancaman, bahwa akan celakalah humazah & lumazah.

Ada pula yg berpendapat bahwa wail yaitu nama
satu lembah di neraka. Sehingga humazah & lumazah akan disiksa di sana.

Kata humazah (همزة)
merupakan bentuk jamak dr hammaaz (هماز).
Ia berasal dr kata al hamz (الهمز) yg artinya tekanan
dan dorongan yg keras
. Huruf hamzah dinamai demikian karena di saat
mengucapkannya posisi lidah berada di ujung tenggorokan sehingga dibutuhkan
dorongan. Hamazatis syayathin (همزات
الشياطين) mempunyai arti dorongan-dorongan syetan untuk melaksanakan kejahatan.

Dari arti itu, humazah berubah menjadi mendorong
orang lain dgn lisan
. Yakni menggunjing, mengumpat & mencela orang
lain tak di hadapannya.

Sedangkan kata lumazah (لمزة)
merupakan bentuk jamak dr lammaaz (لماز).
Ia berasal dr al lamz (المز) yg dipakai untuk
menggambarkan ajukan yg mengundang tawa. Sebagian ulama mengartikan lumazah
yakni mengejek dgn menggunakan aba-aba mata atau tangan dibarengi kata-kata
yang diucapkan dengan-cara berbisik.

Ibnu Katsir menafsirkan, humazah mencela dengan
ucapan. Sedangkan lumazah mengejek dgn perbuatan.

Dalam Tafsir Al Munir dijelaskan, humazah
yaitu menggunjing & mencela kehormatan manusia. Sedangkan lumazah
artinya mencemooh, biasanya dgn aba-aba alis, mata & tangan.

Keduanya, humazah & lumazah, akan celaka. Mereka akan disiksa dgn siksaan pedih karena perbuatannya. Ancaman ini tak hanya berlaku bagi Walid bin Mughirah & Umayyah bin Khalaf, namun pula berlaku bagi semua humazah & lumazah baik yg hidup di masa dulu, masa sekarang maupun masa yg akan tiba.

Baca juga: Surat Quraisy

Surat Al Humazah ayat 2

الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ

yang menghimpun harta & mengkalkulasikan-hitung,

Mereka itu adalah orang yg suka mengumpulkan harta dan
mengkalkulasikan-hitung jumlahnya.

Kata ‘addadahu (عدده)
berasal dr kata ‘adda (عد) yg artinya
menghitung. Kata ini menggambarkan si pencela itu bukan hanya mengumpulkan
harta tetapi begitu cinta harta hingga setiap saat menghitungnya. Perihalnya sama
dengan firman Allah:

وَجَمَعَ فَأَوْعَى

Serta mengumpulkan (harta benda) kemudian menyimpannya.
(QS. Al Ma’arij: 18)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menerangkan, agaknya penyebab
menggunjing & mencela serta merasa lebih tinggi dr orang lain adalah harta
dan angan-angan yg panjang.

“Kekayaan dapat menimbulkan perasaan ujub & takabur,” tulis ia dlm Tafsir Al Munir. “Menghitung harta tanpa kepentingan merupakan bukti kesenangan diri & duniawi serta sibuk dgn harta hingga lupa darul baka.”

Baca juga: Surat Al Maun

Surat Al Humazah ayat 3

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ

dia mengira bahwa hartanya itu mampu mengekalkannya,

Inilah panjang angan-angan itu. Ia tertipu dgn dunia
sehingga merasa bahwa hartanya itu membuatnya kekal.

Kata akhladahu (أخلده)
berasal dr kata al khuld (الخلد) yg artinya kekal. Dalam
ayat ini digunakan bentuk kata kerja lampau (fi’il madhi) tetapi
maksudnya ialah masa datang (mudhari’). Mengisyaratkan persangkaannya
itu sungguh mantap seperti kepastian yg pasti terjadi. Ia merasa selamanya
akan dlm kondisi itu, banyak harta, banyak pengikut, memiliki kekuasaan.

Mungkin saja ia masih sadar bahwa dirinya akan mati. Tetapi ia tak pernah merencanakan bekal untuk menghadapi kehidupan sehabis akhir hayat. Seakan-akan ia hidup abadi di dunia ini dgn hartanya.

Baca juga: Surat Al Kautsar

Surat Al Humazah ayat 4

كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ

sekali-kali tidak! Sesungguhnya ia benar-benar akan dilemparkan
ke dlm Huthamah.

Allah menegaskan bahwa apa yg ia sangka sungguh-sungguh
keliru. Ia tak mungkin kekal di dunia ini. Bahkan orang yg suka
mengumpulkan harta & suka mencela itu akan dilemparkan ke dlm neraka.

Kata al huthamah (الحطمة) berasal dr kata hathama (حطم) yg artinya hancur. Dengan demikian dengan-cara bahasa, al huthamah artinya sungguh menghancurkan & membinasakan.

Baca juga: Surat Al Kafirun

Surat Al Humazah ayat 5

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ

Dan tahukah ananda apa Huthamah itu?

Tahukah ananda neraka jenis apa huthamah itu? Sebagian
ulama menerangkan bahwa ia yaitu neraka jahannam yg sifatnya diterangkan mulai
ayat 6.

“Faedah penyifatan neraka jahannam dgn huthamah adalah kesesuaiannya dgn keadaan orang yg takabur itu. Neraka tersebut betul-betul dapat merusak setiap apa yg dilemparkan ke dalamnya sehingga tak akan berbekas & bersisa,” terang Az Zuhaili dlm Tafsir Al Munir.

Baca juga: Surat An Nasr

Surat Al Humazah ayat 6

نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ

(yakni) api (yang ditawarkan) Allah yg dinyalakan

Inilah tanggapan atas pertanyaan ayat 5. Metode ini merupakan tafsir al-qur’an bil qur’an. Menafsirkan Al-Qur’an dgn sesama ayat Al-Qur’an.

Naarullah (نار الله) bermakna api Allah. Penisbatan pada Allah memberikan api ini bukan api biasa. Tapi ia diciptakan Allah khusus untuk tujuan tertentu.

Baca juga: Surat Al Lahab

Surat Al Humazah ayat 7

الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ

yang (memperabukan) sampai ke hati.

Api ini aben seluruh tubuhnya hingga hatinya. Hatinya dibakar alasannya adalah ia  adalah daerah kemusyrikan & kekufuran. Hatinya dibakar karena menampung segala kedurhakaan.

Baca juga: Surat Al Ikhlas

Surat Al Humazah ayat 8

إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ

Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,

Neraka daerah penyiksaan humazah lumazah itu
tertutup rapat. Mereka tak mampu keluar darinya. Perihalnya sama dgn firman
Allah:

عَلَيْهِمْ نَارٌ مُؤْصَدَةٌ

Mereka berada dlm neraka yg ditutup rapat.
(QS. Al Balad: 20)

“Artinya, setelah masuk ke sana mereka tak akan dikeluarkan lagi. Dikunci mati di dalamnya,” tulis Buya Hamka dlm Tafsir Al Azhar.

Baca juga: Surat Al Falaq

Surat Al Humazah ayat 9

فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ

(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang
panjang.

Muqatil Ibnu Hayyan menerangkan, “Pintu-pintu neraka
tertutup atas mereka. Kemudian neraka tersebut dikuatkan dgn tiang-tiang
dari besi. Tidak ada satu pun pintu yg dibuka bagi mereka & tak ada udara
yang masuk ke mereka.”

Baca juga: Isi Kandungan Surat Al Humazah

Penutup Tafsir Surat Al Humazah

Sayyid Qutb dlm Tafsir Fi Zilalil Qur’an
menyebutkan, lukisan panorama siksaan dlm surat ini sangat sesuai dengan
langkah-langkah mereka yg suka mengumpat & mencela, suka mencaci & menghujat. Bahkan
redaksi ayat dlm surat ini berlawanan dr surat-surat lainnya. Tekanan suara
pada lafal-lafal ayat menujukkan kekerasannya.

Begitu tegas Allah mengancam & menunjukkan citra siksanya atas orang yg suka mengumpat & mencela memberikan betapa hinanya tindakan mereka. Dan ia mengingatkan pada orang-orang beriman semoga jangan hingga jiwa mereka dihinggapi moralitas yg hina dina ini.

Demikian Surat Al Humazah mulai dr artinya, asbabun nuzul, hingga tafsir. Semoga menguatkan dogma & akhlak kita, terhindar dr sifat mengumpat & mencela. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]

 < Tafsir Sebelumnya Tafsir Berikutnya >
 Surat Al Ashr  Surat Al Fil

  Ancaman al-Qur’an dan Hadits bagi Pelaku LGBT yang Menolak Bertaubat