Sistem Puasa Bulan Syawal

Pelajarancg: Bulan Syawal adalah bulan yang mempunyai keutamaan bagi umat Islam. Keistimewaan pada bulan ini diantaranya Hari Raya Idul Fitri. Hari raya Idul Fitri jatuh pada 1 Syawal sehabis berakhirnya Puasa Ramadhan.

Pelajari: MATERI TENTANG PUASA UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR (Sekolah Dasar/MI)LENGKAP

Sebagaimana dipelajari Puasa bulan berkat ialah puasa yang dijalankan pada bulan bulan ampunan yang jumlah harinya antara 29 dan 30 hari. Menurut fatwa Islam, puasa di bulan bulan mulia dapat menghapus kesalahan atau dosa yang telah diperbuat, asalkan dijalankan dengan kepercayaan dan menghendaki pahala dari ridha Allah SWT.

Pelajari: DOA NIAT PUASA DAN BERBUKA PUASA LENGKAP ARAB LATIN INDONESIA

Setelah berakhirnya Puasa pada bulan Ramadhan kemudian mengikutkan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala puasa setahun penuh. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan lalu berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka beliau berpuasa mirip setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164). Lalu bagaimana tata pelaksanaannya? Berikut klarifikasi lengkapnya di postingan kurikulum pelajarancg.blogspot.com

 Bulan Syawal adalah bulan yang memiliki keistimewaan bagi umat Islam TATA CARA PUASA BULAN SYAWAL

TATA CARA PUASA SYAWAL

1) Puasa sunnah Syawal dikerjakan selama enam hari

Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari. Lafazh hadits di atas yakni: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka beliau berpuasa seperti setahun sarat .” (HR. Muslim no. 1164). Dari hadits tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan yaitu berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

2) Lebih utama dijalankan sehari setelah hari raya idul Fithri, tetapi tidak mengapa kalau diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan sesudah berita_idul Fithri (1 Syawal) secara eksklusif. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465).

3) Lebih utama dilakukan secara berurutan tetapi tidak mengapa jikalau dilakukan tidak berurutan.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilaksanakan secara berurutan sebab itulah yang biasanya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-kontes dalam hal yang diperintahkan.”

4) Usahakan untuk menunaikan qodho’ puasa terlebih dahulu biar mendapatkan ganjaran puasa Syawal yaitu puasa setahun sarat .

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai keharusan qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah beliau mengawali puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat keharusan seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’pandai, hal. 391).

Pelajari: KEUTAMAAN PUASA

Begitu pula dia menyampaikan, “Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan apalagi dahulu dari puasa Syawal, lalu beliau menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal sehabis qodho’nya tepat, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yakni bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan kemudian mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tberita_idak bisa digapai jikalau menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan sesudah qodho’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’terpelajar, hal. 392).

Makara itulah penjelasan lengkapnya terkait bagaimana cara melakukan puasa bulan syawal dengan tata tertib sesuai ajuan Islam yang disimpulkan kurikulum pelajarancg.blogspot.com