close

Sistem Berdasarkan Mahir

Istilah sistem merupakan perumpamaan dari bahasa yunani system yang artinya yaitu himpunan bab atau unsur yang saling berafiliasi secara terencana untuk mencapai tujuan bareng .
Pengertian Sistem yakni sebuah kesatuan mekanisme atau unsur yang saling berkaitan satu dengan yang yang lain bekerja bersama sama sesuai dengan aturan yang dipraktekkan sehingga membentuk suatu tujuan yang sama. dimana dalam suatu metode jika terjadi satu bab saja yang tidak melakukan pekerjaan atau rusak maka sebuah tujuan mampu terjadi kesalahan akhirnya atau outputnya.
1. L. James Havery
Menurutnya metode adalah mekanisme logis dan rasional untuk mendesain sebuah rangkaian bagian yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam perjuangan meraih sebuah tujuan yang sudah ditentukan.
2. John Mc Manama
Menurutnya metode yakni suatu struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai sebuah kesatuan organik untuk mencapai sebuah hasil yang diharapkan secara efektif dan efesien.
3. C.W. Churchman.
Menurutnya tata cara adalah seperangkat bab-bab yang dikoordinasikan untuk melakukan seperangkat tujuan.
4. J.C. Hinggins
Menurutnya metode adalah seperangkat bab-bab yang saling berhubungan.
5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya metode ialah suatu seri atau rangkaian bagian-bab yang saling berafiliasi dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling dampak dari satu bab akan menghipnotis keseluruhan.
Sistem Manajemen Kualitas (QMS) : Definisi dan Tahapan Penerapan Manajemen KualitasM
Ketatnya persaingan di jaman globalisasi menyebabkan suatu perusahaan saling berlomba untuk menerima pelanggan sebanyak mungkin dengan aneka macam macam sumber daya yang dimiliki, pada segi lain tidak mampu disangkal bahwa konsumen semakin selektif dalam menentukan suatu produk barang/jasa yang disenangi. Tidak hanya cukup dengan memperlihatkan kualitas pelayanan terbaik dalam meraih apa yang disebut dengan customer satisfaction akan namun kualitas barang/jasa yang ditawarkan juga mesti mampu memberikan jaminan kualitas, sehingga mau tidak mau supaya bisa memenuhi tuntukan konsumen tersebut penerapan Sistem Manajemen Kualitas rupa-rupanya tidak dapat dihindari lagi.
Sebelum sampai pada Sistem Manajemen Kualitas, apakah definisi kualitas itu? Menurut beberapa mahir, definisi mutu yakni:
1. Philip B. Crosby
Kualitas adalah kesesuaian kepada persyaratan (conformance to requirement of spesification), mirip jam yang tahan air atau sepatu yang tahan lama. Pendekatan Crosby yakni proses top-down.
2. W. Edwards Deming
Kualitas yaitu pemecahan dilema untuk mencapai penyempurnaan terus-menerus. Pendekatan Deming yakni bottom-up.
3. Joseph M. Juran
Kualitas yakni kesesuaian dengan penggunaan (fitness for use), mirip sepatu yang dirancang untuk olahraga. Pendekatan Juran ialah orientasi pada pemenuhan cita-cita pelanggan.
4. Westinghouse
Kualitas adalah penampilan kerja yang mampu memenuhi impian customer secara cepat dan tepat.
Kualitas berdasarkan ISO 9000:2000 yakni derajat atau tingkat karakteristik yang menempel pada produk yang memadai standar atau harapan.
Pengertian Sistem Manajemen Kualitas
Menurut Gaspersz (2001), Sistem manajemen kualitas (QMS) merupakan sekumpulan mekanisme terdokumentasi dan praktek-praktek kriteria untuk administrasi sistem yang bermaksud menjamin kesesuaian dari sebuah proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap keperluan atau standar tertentu. Kebutuhan atau tolok ukur itu diputuskan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Sistem administrasi kualitas mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk menyanggupi kebutuhan pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa karakteristik biasa dari tata cara administrasi kualitas, antara lain sebagai berikut (Gaspersz, 2001, pp.10-11):
Sistem manajemen kualitas mencakup suatu lingkup yang luas dari kegiatan-acara dalam organisasi terbaru. Kualitas dapat didefinisikan melalui lima pendekatan utama, antara lain selaku berikut: transcendent quality ialah suatu keadaan ideal menuju kelebihan; product based quality adalah sebuah atribut produk yang memenuhi mutu; user based quality ialah kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan produk; manufacturing based quality yakni kesesuaian terhadap standar-standar patokan; value based quality yaitu derajat kelebihan pada tingkat harga yang kompetitif.
Sistem manajemen kualitas berkonsentrasi pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini sering meliputi beberapa tingkat dokumentasi kepada standar-patokan kerja.
Sistem manajemen kualitas berlandaskan pada pencegahan kesalahan sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Patut diakui pula bahwa banyak sistem manajemen mutu tidak akan efektif sepenuhnya pada pencegahan semata, sehingga tata cara manajemen mutu juga harus berlandaskan pada langkah-langkah korektif terhadap problem-dilema yang ditemukan. Dalam kaitan dengan hal ini, metode manajemen mutu merupakan suatu closed loop system yang meliputi deteksi, umpan balik, dan relasi. Proporsi paling besar harus diarahkan pada pencegahan kesalahan sejak tahap awal.
Sistem administrasi mutu meliputi elemen-elemen: tujuan (objectives), pelanggan (customer), hasil-hasil (outputs), proses-proses (processes), masukan-masukan (inputs), penyedia (suppliers), dan pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju (measurement for feedback and feedforward).
Tahapan Penerapan Sistem administrasi Kualitas
Terdapat beberapa tahapan dalam menerapkan suatu sistem manajemen kualitas, antara lain sebagai berikut (Gaspersz, 2001, pp. 11-17):
1. Memutuskan untuk mengadopsi sebuah standar tata cara administrasi mutu yang hendak diterapkan.
2. Menetapkan sebuah kesepakatan pada tingkat pemimpin senior dari organisasi
3. Menetapkan sebuah kalangan kerja atau komite efek yang berisikan manajer-manajer senior.
4. Menugaskan wakil manajemen (management representative).
5. Menetapkan tujuan-tujuan kualitas dan implementasi metode
6. Meninjau ulang tata cara administrasi mutu yang sekarang.
7. Mendefinisikan struktur organisasi dan tanggung jawab.
8. membuat kesadaran mutu (quality awareness) pada semua tingkat dalam organisasi.
9. Mengembangkan peninjauan ulang dari sistem manajemen kualitas dalam manual mutu (buku tutorial).
10. Menyepakati bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas dikendalikan oleh mekanisme-mekanisme.
11. Mendokumentasikan aktivitas terperinci dalam mekanisme operasional atau prosedur terang.
12. Memperkenalkan dokumentasi.
13. Menetapkan partisipasi karyawan dan training dalam tata cara.
14. Meninjau ulang dan melaksanakan audit sistem administrasi kualitas.
Labels: Manajemen Operasional
Untuk hal-hal tersebut auditor harus :-Memahami problem-masalah pokok dalam organisasi-Memfokuskan pada proses-proses kritis-Mengaudit peningkatan bisnisProses kritis yang dianggap vital dalam menuju target kualitas ini harusdiidentifikasi terlebih dulu.Hal tersebut mampu digambarkan dengan:-Memetakan proses-Mengembangkan flowchart-Checklist yang didasari pada kriteria iso 9000:2000-Mengembangkan checklist yang didasari pada dokumen atau prosedur
Evaluasi Kerja Audit
Evaluasi dilaksanakan secara periodik kepada:Kinerja Auditor 1.melaksanakan pengkajian terhadap dokumen kerja dan laporan audit.Dokumen kerja dan laporan audit dapat digunakan untuk menilaikemampuan auditor dalam memelihara perilaku yang objektif,memilih ketidaksesuaian perihal kinerjanya dan perbaikanyang diharapkan.2.duduk perkara dengan auditee beberapa auditor mungkin mempunyai persoalan dengan auditee.Apabila hal ini terjadi, auditor memerlukan pembinaan ataupunkonseling.
Evaluasi Program Audit1.Pengembalian Modal.Hasil yang aktual dapat diukur dengan adanya penurunan biayakarena adanya tindakan perbaikan terhadap temuan audit2.Kecenderungan Operasional.Dari hasil audit mampu dijumlah persentase ketidaksesuaian terhadapelemen metode mekanisme, jikalau ada kecenderungan menaik, makadiperlukan perbaikan tata cara operasi.Evaluasi Prosedur AuditDilakukan dengan menilik dokumentasi dan melihat kesesuaiannya pada pelaksanaan dilapangan.
Proses Sertifikasi
Sertifikasi merupakan bentuk legalisasi dari pihak yang independenterhadap sebuah perusahaan yang sudah menerapkan sistem manajemenmutu yang dipersyaratkan.Pihak yang memperlihatkan sertifikasi ini adalah tubuh sertifikasi yang sudah menerima pengesahan bahwaia layak menawarkan sertifikat. Oleh sebab banyaknya tubuh sertifikasi terhadapsistemnya, perusahaan perlu menimbang-nimbang hal-hal selaku berikut.1.Pengalaman badan sertifikasi yang bersangkutan. Hal ini penting untuk mengenali sejauh mana kesanggupan dan pengetahuan badan sertifikasitersebut, apakah beliau pernah mengaudit perushaan sejenis? Selain itu , perlu juga mempelajari asesornya2.Pangsa pasar. Pilihan tubuh sertifikasi yang mempunyai kredibilitas dan akreditasi yang luas, baik nasional maupun internasional3.Bentuk prosedur dan proses yang dianut forum sertifikasi yang bersangkutan4.Biaya. Setiap badan sertifikasi mempunyai biaya yang beragam. Olehkarena itu, perlu dijalankan perbandingan ongkos dengan badan sertifikasilainnya.
Sesudah menentukan badan sertifikasi, perusahaan dapat mengajukan permohonan resmi dari suatu perusahaan untuk memperoleh sertifikasi.Permohonan ini dilampiri dengan dokumentasi sisitem manajemen mutuyang ada dan biasanya badan sertifikasi akan menilai dokumentasi tersebut >>MICHAEL/12118703/12.2E.14