Siapakah Yang Lebih Berhak Menjadi Imam Shalat Berjamaah ?

Fiqih Islam – Kedudukan seorang pemimpin/imam dlm islam merupakan sebuah hal yg penting & sungguh vital, begitu pula dlm pelaksanaan sholat berjamaah, tugas imam sangatlah utama & menghipnotis kesempurnaan shalat berjamaah itu sendiri. maka dr itu islam telah mengontrol hal hal yg berhubungan dgn sholat berjamaah dengan-cara setail & mendalam khususnya dlm hal penyeleksian & penentuan imam. dlm islam dikontrol manakah orang yg tepat & cocok diseleksi & diangkat selaku imam dikala menjalankan ibadah wajib sholat berjamaah. setelah memenuhi syarat syarat menjadi imam, maka tahap selanjutnya yakni memilih siapakah yg paling berhak & paling afdhol.

Sehingga jelaslah bahwa dlm mengangkat & menentukan seorang imam dlm sholat pun ada tahapan tahapan dn tolok ukur yg harus dipenuhi sesuai syariat islam semoga yg menjadi imam benar benar orang yg tepat sesuai anjuran ALLAH SWT & Rasulullah SAW. terdapat sifat sifat utama yg diusulkan dimiliki oleh orang yg akan memimpin sholat(imam). siapapun yg paling banyak memilikinya dialah yg paling utama & paling afdhol mengimami jalannya shalat.

Baca Juga : Hal Yang Makruh Dalam Shalat

Nah, kali ini muslimfiqih akan menunjukkan gosip tentang sifat & hal hal yg diusulkan dimiliki oleh imam & urutannya sehingga mudah bagi kita memilih siapa siapakah sebenarnya orang yg lebih berhak menjadi imam shalat berjamaah baik itu di masjid ataupun di rumah. sumber diambil dr kitab fiqih Muqoddimah al-Hadramiyah. berikut klarifikasi lengkapnya . . .

imam dlm islam merupakan suatu hal yg penting & sangat vital Siapakah Yang Lebih Berhak Menjadi Imam Shalat Berjamaah ?

Siapakah Yang Lebih Berhak Menjadi Imam Shalat Berjamaah ? 

Orang yg paling berhak menjadi imam yg pertama yakni penguasa. maka ia sendiri lah yg seharusnya menjadi imam dlm sholat atau dengn menunjuk orang lain sebagai gantinya.

  Hal-Hal Yang Makruh Dalam Shalat dan Sebaiknya Dihindari

Orang yg tinggal di rumah miliknya atau rumah yg dipinjanmkan, disewakan, diwakafkan, diwasiatkan atau semacamnya mampu menjadi imam atau menunjuk rang lain pula. akan namun orang yg meminjami lebih berhak daripada peminjam, tuan lebih berhak dr pada budaknya yg mukatab, imam ratib (rutin) lebih berhak dr pada selain penguasa. maka ia boleh menjadi imam atau menunjuk orang lain.

Kemudian didahulukan imam yg lebih faqih, kemudian yg lebih arif membaca (lebih hafal) surah, kemudian yg lebih wara’, kemudian yg lebih dulu hijrah atau salah seorang diantara bapak bapaknya.

Kemudian menyusul selanjutnya ialah orang yg lebih dahulu masuk islam, kemudian orang yg tinggi & paling baik nasabnya/silsilahnya,kemudian orang yg paling baik citranya, lalu orang yg paling higienis baju & pakaiannya, kemudian orang yg bersih badannya, kemudian yg baik pekerjaannya, kemudian yg bagus suaranya, lalu kemudian yg elok bentuknya.

Apabila mereka semua mempunyai kesamaan dlm sifat sifat tersebut, maka dilakukanlah undian.

Lalu orang yg adil lebih utama menjadi imam ketimbang orang yg fasiq, walaupun ia lebih faqih atau lebih hafal surah. orang yg sudah baligh lebih utama dr pada anak kecil, meskipun anak itu lebih faqih & lebih hafal surat.

Laki laki merdeka lebi utama dr pada budak, akan tetapi budak yg faqih sama kelayakannya dgn laki laki merdeka yg tak faqih.

Orang yg muqim lebih utama ketimbang musafir & anak dr korelasi halal lebih utama daripada anak zina, sedangkan orang buta mirip orang yg bisa menyaksikan.

Sekian info yg insyaallah bisa menjawab pertanyaan siapakah bergotong-royong yag paling berhak menjadi imam dlm sholat berjamaah. dgn membandingkan sifat sifat yg direkomendasikan & mengikuti langkah langkah diatas insyaallah kita mampu memilih & mengangkat imam terbaik yg sesuai tawaran Nabi Muhammad SAW. wallahu a’lam.