Sholat Jenazah

Kullu nafsin zaikatul maut atau setiap yg bernyawa pasti akan mati. Sebab dunia ini bukanlah daerah tinggal tetapi kawasan untuk meninggal. Maka dr itu, selaku umat muslim, kita harus mengenali cara melaksanakan sholat mayit tatkala ada sesama muslim yg meninggal. Sehingga kita bisa merawatnya.

Hukum Sholat Jenazah

Hukum Sholat Jenazah

Shalat mayat hukumnya ialah fardhu kifayah, hal tersebut didasari dgn perintah Rasulullah SAW untuk menyalati mayit sesama muslim.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, beliau berkata:

أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كان يُؤتى بالرجلِ الميتِ ، عليه الدين . فيسأل ( هل ترك لدَينه من قضاءٍ ؟ ) فإن حدث أنه ترك وفاءً صلَّى عليه . وإلا قال ( صلُّوا على صاحبِكم)

Artinya:

“Rasulullah SAW sempat didatangkan kepada dia seorang mayit lelaki. Lelaki itu masih memiliki hutang. Lantas ia pun bertanya: “Apakah ia mempunyai harta peninggalan yg mampu melunasi hutangnya?”. Apabila ada yg menyampaikan jikalau orang itu memiliki harta peninggalan yg mampu melunasi hutangnya, maka Nabi pun akan menyalatkannya. Apabila tak ada, maka dia bersabda: “Shalatkanlah saudara kalian” (HR Muslim no. 1619).

Bahkan sangat disarankan sebanyak mungkin kaum Muslimin untuk menshalatkan orang yg sudah meninggal. Supaya ia memperoleh syafa’at.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مَا مِنْ مَيِّتٍ تُصَلِّي عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يَبْلُغُونَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ لَهُ إِلَّا شُفِّعُوا فِيهِ

“Tidaklah seorang muslim yg meninggal, kemudian ia dishalatkan oleh kaum muslimin dgn jumlah yg meraih seratus orang, semuanya berdoa untuknya, pasti mereka mampu memberikan syafa’at untuk si mayit itu” (HR. Muslim no. 947).

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pula pernah bersabda:

مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أرْبَعُونَ رَجُلا، لا يُشْرِكُونَ بِالله شَيْئاً إِلا شَفَّعَهُمُ اللهُ فِيهِ

“Tidaklah seorang Muslim yg meninggal, kemudian ia dishalatkan oleh empat puluh orang yg tak berbuat syirik terhadap Allah sedikit pun, terkecuali Allah akan menawarkan syafaat kepada jenazah tersebut dgn lantaran mereka” (HR. Muslim no. 948).

Keutamaan Sholat Jenazah

Keutamaan Sholat Jenazah

Berikut ini ialah beberapa keutamaan dr sholat mayat berdasarkan beberapa dalil & hadist, antara lain:

1. Menyegerakan kebaikan bagi jenazah

Seperti yg sudah dijelaskan pada HR. Muttafaq ‘alaih di atas jikalau menyegerakan pengurusan mayat, termasuk menyolatinya yakni menyegerakan kebaikan untuk mayit. Hal tersebut berlaku untuk mereka yg meninggal dlm keadaan yg beriman (shalih).

Tetapi jika sang mayat itu pada selama hidupnya berbuat zalim, maka menyegerakan pengurusannya ialah sama saja dgn menaruh kejelekan.

2. Memberikan syafa’at pada mayit

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasul SAW bersabda:

مَا مِنْ مَيِّتٍ يُصَلِّى عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ يَبْلُغُونَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ لَهُ إِلاَّ شُفِّعُوا فِيهِ

Artinya:

“Tidaklah ada seorang mayit yg dishalatkan (dengan shalat mayit) oleh segerombol kaum muslimin yg mencapai 100 orang, kemudian semuanya memberi syafa’at (mendoakan kebaikan untuknya), maka syafa’at (do’a mereka) akan diberikan.” (HR. Muslim no. 947)

3. Memperoleh banyak kebaikan/ pahalanya besar

Dari Abu Hurairah, dia berkata kalau Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ

“Barangsiapa yg melihat mayit hingga ia menyolatkannya, maka untuknya satu qiroth. Kemudian barangsiapa yg melihatnya hingga dimakamkan, maka untuknya dua qiroth.” Lalu ada yg mengajukan pertanyaan, “Apa yg dimaksud dgn dua qiroth?” Rasulullah SAW kemudian menjawab, “Dua qiroth tersebut seperti dua gunung yg besar.” (HR. Bukhari no. 1325 & Muslim no. 945)

Dalam riwayat Muslim:

« مَنْ صَلَّى عَلَى جَنَازَةٍ وَلَمْ يَتْبَعْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ فَإِنْ تَبِعَهَا فَلَهُ قِيرَاطَانِ ». قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ « أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ ».

“Barangsiapa shalat jenazah serta tak ikut mengiringi jenazahnya, maka untuknya (pahala) satu qiroth. Apabila ia hingga mengikuti jenazahnya, maka untuknya (pahala) dua qiroth.” Lalu ada pula yg mengajukan pertanyaan, “Apa yg dimaksud dgn dua qiroth?” “Ukuran paling kecil dr dua qiroth merupakan gunung Uhud”, jawab beliau SAW. (HR. Muslim no. 945).

4. Melaksanakan perintah rasul

Rasulullah pernah bersabda: “shalatkanlah mayat-mayatmu”.

Dengan begitu, melaksanakan sholat mayat, itu artinya kita sudah mengamalkan salah satu perintah Rasulullah SAW.

5. Memberikan akomodasi untuk mayit

Dari Malik bin Hubairah, ia berkata kalau Rasulullah SAW pernah bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيُصَلِّى عَلَيْهِ ثَلاَثَةُ صُفُوفٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ إِلاَّ أَوْجَبَ

Artinya:

“Tidaklah ada seorang muslim yg meninggal kemudian dishalatkan oleh tiga shaf kaum muslimin melainkan do’a mereka akan segera dikabulkan.” (HR. Tirmidzi no. 1028 & Abu Daud no. 3166. Imam Nawawi menyebutkan di dlm Al Majmu’ 5/212 bila hadits ini hasan. Syaikh Al Albani menyebutkan hadits ini hasan apabila teman dekat yg menyampaikan).

6. Faedah yg besar

Dengan mengerjakan shalat mayat dengan-cara benar, maka kita akan memperoleh faedah yg besar. Dengan beitu kit telah menunaikan hak keluarganya, menghibur perasaan mereka yg tentunya akan mendapatkan pahala yg besar.

Syarat Sah Sholat Jenazah

Syarat Sah Sholat Jenazah

Berikut ini yakni beberapa syarat sah sholat jenazah, antara lain:

  • Orang yg menjalankan sholat Jenazah haruslah seorang Muslim.
  • Dalam kondisi yg suci dr hadas kecil & pula besar, suci tubuh, busana, serta tempat.
  • Menutup aurat seperti layaknya melaksanakan sholat yg lainnya.
  • Mayat sudah dimandikan.
  • Menghadap ke arah kiblat, terkecuali kalau shalat dilaksanakan di atas kubur atau shalat ghaib.
  • Jenazah yg dishalati merupakan seorang yg muslim atau beragama islam.
  • Jenazah yg akan disholati sudah dlm kondisi yg higienis atau telah dimandikan.
  • Sementara dlm membungkus jenazah dgn kain kafan tak termasuk ke dlm syarat sah sholat mayit. Maka dr itu boleh melaksanakan sholat jenazah terhadap mayat yg sudah dimandikan meski belum dikafani.

Rukun Sholat Jenazah

Rukun Sholat Jenazah

Rukun shalat mayit terdiri dr 7 rukun, antara lain:

  1. Niat
  2. Takbir dgn empat takbiran
  3. Berdiri bagi yg mampu
  4. Membaca surat Al-Fatihah
  5. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad selepas takbir kedua
  6. Doa pada jenazah selepas takbir ketiga
  7. Salam

Menyolatkan mayat artinya melaksanakan shalat untuk mayit dgn cara melaksanakan 4 takbir.

Setiap orang muslim berhak untuk mensholati jenazah, namun terdapat orang yg paling berhak untuk menshalatkan mayat itu, antara lain:

  • Orang yg diwasiatkan, dgn syarat, orang yg diwasiatkan tersebut bukan orang yg fasik atau mahir bid’ah.
  • Ulama/ pemimpin agama
  • Orang tua dr mayit
  • Anak – anak dr mayat ke bawah
  • Keluarga terdekat
  • Kaum muslimin

Posisi Sholat Jenazah

Menyolati mayat perempuan dgn laki – laki tidaklah sama. Hal tersebut berdasarkan posisi & pula bacaan doanya.

Berikut ini adalah posisi jenazah nya, antara lain:

1. Jenazah Perempuan

posisi jenazah perempuan

Tata cara shalat jenazah untuk mayat perempuan, posisi imam ada di searah tali pusar. Sementara untuk makmum posisinya ada di belakang imam dgn urutan makmum laki – laki remaja, lalu perempuan akil balig cukup akal. Sementara untuk jumlah shaf -nya jikalau bisa ganjil.

2. Jenazah Laki-laki

posisi jenazah laki laki

Tata cara shalat untuk mayat laki – laki posisi berada sejajar dgn kepala mayit.

Untuk menyolati mayat lokasinya di masjid yaitu yg diutamakan. Apabila letak masjid jauh, mampu dilakukan di rumah ataupun mushola terdekat.

Barang siapa yg ketinggalan untuk mengikuti sholat mayat, yg utama ialah menyolati selepas dimakamkan. Serta barang siapa yg dikuburkan serta belum disholatkan, maka dishalatkan di atas kuburannya.

Niat Bacaan Doa Sholat Jenazah

1. Niat mayit perempuan

perempuan

Bacaan:

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

“Ushollii ‘alaa haadzihill mayyitati arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa”

Artinya:

“Aku niat sholat atas mayit ini dgn melaksanakan empat takbir fardlu kirayah, selaku makmum karena Allah taala.”

2. Niat mayat laki – laki

laki laki

Bacaan:

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

“Ushalli’alaahadzal mayyiti arba’a takbiraatin fardlal kifaayati ma’muuman lillahit ta’aala”

Artinya:

“Aku niat sholat atas mayit ini dgn melaksanakan empat takbir fardlu kirayah, selaku makmum sebab Allah taala.”

Tata cara shalat Jenazah

1. Jenazah perempuan

1. Didahului dgn niat.

2. Sholat mayit ada 5 takbir.

3. Selepas melakukan takbir pertama membaca Surat Al Fatihah. Lalu melaksanakan takbir kembali, selepas takbir kedua, kemudian membaca sholawat:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

“Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa sholaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Innaka hamiidun majiid.”

“Allahumma baarik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa baarokta ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Innaka hamidun majiid.”

Artinya:

“Ya Allah, anugerahkan shalawat pada Nabi Muhammad serta keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau sudah memberikan shalawat terhadap Nabi Ibrahim. Berikanlah keberkahan pada Nabi Muhammad serta keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau sudah memberkahi terhadap keluarga Nabi Ibrahim dgn keluarganya. Di dlm alam inilah Engkau Tuhan yg Maha Terpuji serta Maha Mulya.”

4. Lalu takbir ketiga. Selepas takbir kemudian membaca:

“Allahummagh firlahaa waa warhamhaa wa’aafihaa wa’fuanhaa.

5. Selepas itu, takbir keempat serta setelah takbir kemudian membaca:

“Allahumma la tahrim naa ajrahaa walaa taftinnaa ba’dahaa waghfirlanaa walahaa.”

6. Lalu salam ke kanan & pula ke kiri pada posisi bangun.

2. Jenazah Laki – laki

1. Didahului dgn niat.

2. Sholat mayit terdapat 4 takbir.

3. Selepas melaksanakan takbir pertama kemudian membaca Surat Al Fatihah.

4. Lalu takbir kembali, & selepas takbir kedua, kalian membaca sholawat:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

“Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa sholaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Innaka hamiidun majiid.”

“Allahumma baarik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa baarokta ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Innaka hamidun majiid.”

Artinya:

“Ya Allah, anugerahkan shalawat pada Nabi Muhammad serta keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau sudah memperlihatkan shalawat kepada Nabi Ibrahim. Berikanlah keberkahan pada Nabi Muhammad serta keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau sudah memberkahi terhadap keluarga Nabi Ibrahim dgn keluarganya. Di dlm alam inilah Engkau Tuhan yg Maha Terpuji serta Maha Mulya.”

5. Lalu takbir yg ketiga. Selepas takbir kemudian membaca:

“Allahummagh firlahu waa warhamhu wa’aafihu wa’fuanhu.”

6. Selepas itu, takbir keempat & selepas takbir kemudian membaca:

“Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu.”

7. Berikutnya salam ke kanan & ke kiri pada posisi masih bangkit.

*)Semua tata cara sholat mayat di atas adalah tata cara sholat mayit yg benar berdasarkan peraturan sunnah.

Takbir ketiga

Pada bacaan takbir ketiga kalian pula dapat membaca doa untuk mayit. Hal tersebut berdasarkan hadits dr Abu Umamah. Diantara doa yg dapat kalian baca yakni:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

“Allahummaghfirlahu wahamhu wa’aafihi wa’fu anhu, wa akrim nuzulahu wawassi’ madkhalahu wa aghsilhu minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubulabyadlu minad danas. Wa abdilhu daaraan khairam mind daarihi wa ahlan khairam min ahlihi wa ad khilhul jannata waaidzhu min ‘adsaabil qabri wa min ‘adsaabin naar.”

Artinya:

“Ya Allah, berilah ampunan untuknya serta rahmatilah dia. Selamatkanlah serta maafkanlah ia. Berilah kehormatan baginya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah ia dgn menggunakan air, es & pula salju. Bersihkanlah ia dr kesalahannya sebagaimana Engkau sudah bersihkan baju yg putih dr kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yg lebih baik daripada rumahnya, keluarga yg lebih baik dibandingkan dengan keluarganya semula, istri yg lebih baik dr istrinya yg semula. Masukkanlah ia ke dlm nirwana, lindungilah ia dr adzab kubur serta adzab neraka” (HR Muslim no. 963).

Jika jenazahnya perempuan maka kalian ganti lafadz “hu” menjadi “ha“, mirip pola di atas.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا

Artinya:

“Ya Allah, ampunilah orang yg hidup di antara kami serta orang yg sudah mati, yg hadir serta yg tak hadir, (juga) anak kecil serta orang cukup umur, lelaki serta perempuan di antara kami” (HR At Tirmidzi no. 1024, ia berkata: “hasan shahih”).

Takbir keempat

Dalam takbir ke empat ini jikalau jenazahnya belum baligh, maka diganti dgn doa di bawah ini:

Bacaan:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا وَذُخْرًا لِوَالِدَيْهِ، وَشَفِيْعًا مُجَابًا. اَللَّهُمَّ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُوْرَهُمَا، وَأَلْحِقْهُ بِصَالِحِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَاجْعَلْهُ فِيْ كَفَالَةِ إِبْرَاهِيْمَ، وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيْمِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَسْلاَفِنَا، وَأَفْرَاطِنَا وَمَنْ سَبَقَنَا بِاْلإِيْمَانِ

“Allaahummaj ‘alhu farothon wa dzukhron liwaalidaihi, wa syafii’an mujaaban. Allaahumma tsaqqil bihi mawaaziinahumaa wa a’zhim bihi ujuurohumaa, wa alhiqhu bishoolihil mu’miniin, waj ‘alhu fii kafaalati ibroohiim, wa qihi birohmatika ‘adzaabal jahiim, wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min ahlihi. Allaahummaghfir li-aslaafinaa, wa afroothinaa wa man sabaqonaa bil iimaan.”

Artinya:

“Ya Allah, jadikanlah kematian dr anak ini sebagai pahala yg dimuliakan, tabungan untuk kedua orang tuanya serta pemberi syafaat yg dikabulkan doanya. Ya Allah, dgn adanya musibah ini, beratkanlah timbangan perbuatan mereka serta beri pahala yg agung.”

“Kumpulkan anak ini bersama orang – orang yg shalih serta jadikanlah ia dipelihara oleh Nabi Ibrahim. Peliharalah ia bareng rahmat Mu dr siksaan Neraka Jahim. Berilah rumah yg lebih baik dibandingkan dengan rumahnya (di dunia), berilah keluarga (di Surga) yg lebih baik dibandingkan keluarganya (di dunia). Ya Allah, ampunilah pendahulu – pendahulu kami, anak – anak kami, beserta orang – orang yg mendahului kami dlm keimanan.”

C. Doa Selesai Sholat Jenazah

Bacaan:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَللّٰهُمَّ صَلِّى عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ. اَللّٰهُمَّ بِحَقِّ الْفَتِحَةِ.اِعْتِقْ رِقَابَنَاوَرِقَابَ هٰذَاالْمَيِّتِ (هٰذِهِ الْمَيِّتَتِ) مِنَ النَّارِ٣× اَللّٰهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَعَلٰى هٰذَالْمَيِّتِ (هٰذِهِ الْمَيِّتَتِ) وَاجْعَلْ قَبْرَهٗ(هَا)رَوْضَةًمِنَ الْجَنَّةِ.وَلاَتَجْعَلْهُ لَهٗ (لَهَا) حُفْرَةًمِنَ النِّيْرَانِ.وَصَلَّى اللّٰهُ عَلٰى خَيْرِخَلْقِهٖ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَاٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ اَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

“Bismillaahirrahmaanirrahiim, Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa’alaa aali sayyidinaa Muhammadin.”

“Allaahumma bihaqqil fatihati i’tiq riqaa banaa wariqaaba haadzal mayyiti (haadzihil mayyitati) waj’al qabrahuu (haa) roudhotan minal jannati. Walaa taj’alhu lahuu (lahaa) hufratan minanniiraani. Washollallaahu ‘alaa khoiri kholqihi sayyidinaa Muhammadin wa aalihii washohbihii ajma’iina walhamdulillaahi rabbil ‘aalamiina.”

Artinya:

“Ya Allah, curahkanlah rahmat di atas junjungan kami Nabi Muhammad serta kepada keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah, dgn berkahnya surat Al Fatihah, bebaskanlah kami dr dosa & dosa mayat ini siksaan dr api neraka (3 kali).”

“Ya Allah, curahkanlah rahmat serta berikanlah ampunan terhadap mayat ini. Serta jadikanlah daerah kuburnya taman yg nyaman dr surga serta janganlah Engkau jadikan kuburnya tersebut menjadi lubang jurang neraka. Semoga Allah memberi rahmat terhadap semulia – mulia makhluk -Nya yakni junjungan kami Nabi Muhammad serta keluarganya & pula para sahabat – sahabatnya sekalian. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Baca juga: Doa Bepergian

Sholat Jenazah Ghaib

Jika kalian memperoleh kabar bahwa kerabat, saudara ataupun sobat akrab kalian meninggal dunia serta sebab jarak kalian tak mampu melayat. Maka di dlm islam kalian bisa melakukan sholat ghaib untuk tetap mengantarkan doa.

Perbedaan antara shalat jenazah dgn shalat ghaib antra lain:

  • Shalat ghaib dilakukan tanpa adanya jenazah, sementara shalat mayit dilakukan di depan mayat.
  • Bacaan niat.

Untuk kesamaan antara sholat mayat dgn sholat ghaib terletak di dlm gerakan serta bacaannya.

Berikut adalah bacaan niatnya:

Untuk Imam

A. Jenazah perempuan

imam ghaib perempuan

“Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba’a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta’ala”

Artinya:

“Saya niat untuk menjalankan shalat ghaib atas mayat (nama mayit) dgn empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta’ala.”

B. Jenazah laki – laki

imam ghaib laki laki

“Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama mayat) alghooibi arba’a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta’ala”

Artinya:

“Saya niat untuk melaksanakan shalat ghaib atas mayat (nama jenazah) dgn empat kali takbir menjadi imam sebab Allah ta’ala.”

Untuk Makmum

A. Jenazah perempuan

Niat Sholat Ghaib Jenazah Perempuan

“Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba’a takbiroti fardhol kifaayati ma’muuman lillahi ta’ala”

Artinya:

“Saya niat untuk mengerjakan shalat ghaib atas mayat (nama mayat) dgn empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta’ala.”

B. Jenazah laki – laki

ghaib laki laki

“Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba’a takbiroti fardhol kifaayati ma’muuman lillahi ta’ala”

Artinya:

“Saya niat untuk melaksanakan shalat ghaib atas mayat (nama mayat) dgn empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta’ala.”

Untuk Jenazah Tidak Diketahui Identitasnya

Imam

imam

“Usholli ala man shola alaihi arba’a takbiroti fardhol kifayati imaaman lillahi ta’ala”

Artinya:

“Saya niat untuk mengerjakan shalat ghaib sebagai imam atas mayat yg dishalati dgn empat kali takbir fardhu kifayah alasannya Allah ta’ala.”

Makmum

Jenazah Tidak Diketahui Identitasnya

“Usholli ala man shola alaihi arba’a takbiroti fardhol kifayati ma’muuman lillahi ta’ala”

Artinya:

“Saya niat untuk melakukan shalat ghaib selaku makmum atas mayat yg dishalati dgn empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Mengurus Jenazah Bayi

jenazah bayi

Bayi yg lahir lalu eksklusif meninggal dunia & kelahirannya sebelum waktu 6 bulan kandungan. Bayi 6 bulan ini sudah bernyawa namun di dlm dirinya masih belum tepat.

Untuk mengelola kematian bayi dgn masalah mirip ini terdapat beberapa ketentuan yg harus kalian perhatikan, lantaran tak lamanya bayi meninggal di urus dgn tata keharusan muslim kepada mayit.

Ketentuan mengurus jenazah seorang bayi:

  1. Jika bayi telah lahir serta bayi sempat menjerit sebentar lalu meninggal, maka hukumnya mirip anak yg meninggal. Perlu untuk dimandikan, dikafani, dishalati kemudian kemudian dikubur.
  2. Bayi yg lahir tanpa adanya jeritan serta eksklusif meninggal, sedangkan bentuk tubuhnya sudah sempurna, maka hanya diwajibkan untuk memandikan, mengkafani kemudian mengubur.
  3. Bayi yg lahir tanpa adanya jeritan serta langsung mati & bentuknya belum tepat, maka berkewajiban untuk mengubur saja.

Kesimpulan

Sholat mayit untuk perempuan & laki laki berlawanan pada posisi & bacaan. Begitu pula dgn shalat ghaib. Serta untuk jenazah bayi ada beberapa ketentuan yg perlu untuk diketahui sebelum mengelola jenazahnya.

Pahala bagi orang yg melakukan shalat mayit sangatlah besar, terlebih lagi jikalau orang tersebut pula ikut hingga menuju pemakamannya.

Pertanyaan

Berikut ini ialah beberapa pertanyaan terkait sholat mayit, antara lain:

Niat sholat mayit perempuan?

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Niat sholat mayit laki – laki?

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Posisi imam sholat mayit perempuan?

Adadi searah tali pusar. 

Posisi imam sholat jenazah laki – laki?

Berada sejajar dgn kepala jenazah.

Perbedaan antara shalat jenazah dgn shalat ghaib?

Shalat ghaib dilaksanakan tanpa adanya jenazah, sementara shalat mayat dilaksanakan di depan mayit. Serta beda bacaan niatnya.

  Sholat Tahajud