Pendekatan (seni manajemen) penyusunan rencana pendidikan terkait erat dengan struktur penduduk. Ada empat pendekatan dalam perencanaan pendidikan, yakni;
- Pendekatan keperluan sosial (social demand approach),
- Pendekatan ketenagakerjaan (manpower approach),
- Pendekatan untung rugi (cost and benefit),
- Pendekatan cost eefectiveness, dan
- Pendekatan terpadu. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan.
1. Pendekatan keperluan sosial (sosial demand approach)
Pendekatan model ini didasarkan atas keperluan penduduk dikala ini dan menitik beratkan pada pemerataan pendidikan mirip wajib mencar ilmu (wajar 9 tahun). Kekurangannya pendekatan versi ini yaitu;
- Mengabaikan alokasi dalam skala nasional,
- Mengabaikan keperluan perencanaan ketenagakerjaan,
- Cenderung cuma menjawab masalah pemerataan dengan lebih memprioritaskan kuantitas ketimbang mutu pendidikan.
2. Pendekatan ketenagakerjaan (manpower approach)
Pendekatan ini memprioritaskan keterkaitan system pendidikan dengan tuntutan keperluan tenaga kerja. Membengkaknya angka pengangguran misalnya menjadi pendorong untuk mempertemukan gape antara dunia pendidikan dengan dunia kerja. Upaya untuk hal ini misalnya diberlakukannya system link and match, magang, pendidikan profesi, pengembangan smk dsb.
3. Pendekatan untung rugi (cost and benefit)
Dalam pendekatan ini dibuat perkiraan perbandingan antara biaya yang dikeluarkan untuk penyelengaraan pendidikan serta keuntungan yang akan siperoleh dari hasil pendidikan. Pendekatan ini menyaksikan pendidikan selaku upaya investasi yang mesti memberikan laba nyata pada saat nanti.
4. Pendekatan cost efectiveness
Pendekatan ini menitikberatkan pada pemanfaatan ongkos secermat mungkin untuk mencapai hasil pendidikan seoptimal mungkin, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pendidikan ini diadakan jika sungguh-sungguh memperlihatkan keuntungan yang relative niscaya. Seperti dibukannya program magister management, magister bisnis manajemen, kursus-kursus dsb.
5. Pendekatan terpadu
Yaitu dengan memadukan keempat pendekatan diatas sunaryo (2000)
Dalam ekonomis kami, pendekatan terpadu mampu digunakan untuk menjembatani aneka macam kepentingan akan tujuan output pendidikan. Apalagi dalam islam dikenal akan adanya dua keperluan duniawi dan ukhrowi sehingga pendekatan yang dipakai untuk pendidikan tentu seharusnya meliputi kedua kebutuhan tersebut.