Selamat merayakan Idul Adha 2020 atau 10 Dulhijjah 1441 H kalender Islam pelajarancg.blogpot.com di pagi hari yang penuh barokah ini, umat Islam untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Idul adha dikenal dengan istilah “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin sedang menunaikan haji yang utama, adalah wukuf di Arafah. Idul Adha yang diperingati oleh umat Islam ini, dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari menyembelih hewan ternak.
Gambar kata-kata ucapan selamt Idul Adha 2020 1441 H 10 Dzulhijjah |
Selain Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, alasannya ialah hari raya yang menekankan pada arti berkorban. Qurban itu sendiri artinya dekat, sehingga Qurban yakni menyembelih hewan ternak untuk mendekatkan diri terhadap Allah SWT, diberikan kepada fakir miskin. Idul Adha yang diperingati oleh umat Islam ini, dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari menyembelih binatang ternak. Sejarahnya yaitu bermula dari ujian paling berat yang menimpa Nabiyullah Ibrahim. Disebabkan ketekunan dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai cobaan dan cobaan, Allah memberinya suatu anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah). Setelah titel Al-khalil disandangnya, Malaikat bertanya kepada Allah: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau mengakibatkan Ibrahim selaku kekasihmu. Padahal ia direpotkan oleh persoalan kekayaannya dan keluarganya?” Allah berfirman: “Jangan menilai hambaku Ibrahim ini dengan ukuran lahiriyah, tengoklah isi hatinya dan amal bhaktinya!” Kemudian Allah SWT mengijinkan para malaikat menguji keimanan serta ketaqwaan Nabi Ibrahim. Ternyata, kekayaan dan keluarganya dan tidak menjadikannya lalai dalam taatnya terhadap Allah. Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain menyampaikan, kekayaan Nabi Ibrahim meraih 12.000 ekor ternak. Suatu jumlah yang berdasarkan orang dizamannya ialah tergolong milliuner. Ketika pada sebuah hari, Ibrahim ditanya oleh seseorang “milik siapa ternak sebanyak ini?” maka dijawabnya: “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu kalau Allah mengharapkan, saya serahkan seluruhnya. Jangankan hanya ternak, kalau Allah meminta anak kesayanganku, pasti akan aku serahkan juga.”
Ibnu Katsir dalam tafsir Al-Qur’anul ‘adzim mengemukakan bahwa, perkataan Nabi Ibrahim itulah yang lalu dijadikan materi cobaan, yaitu Allah menguji Iman dan Taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, supaya beliau mengorbankan putranya yang abad itu masih berusia 7 tahun. Anak yang anggun rupawan, sehat lagi cekatan ini, semoga dikorbankan dan disembelih dengan memakai tangannya sendiri. Sungguh sangat menyeramkan! Peristiwa itu dinyatakan dalam Al-Qur’an Surah As-Shoffat ayat 102 yang artinya: Ibrahim berkata : “Hai anakku bahwasanya saya melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang tabah.” (QS As-shaffat: 102).
Ketika keduanya siap untuk melaksanakan perintah Allah. Iblis datang menarik hati sang ayah, sang ibu dan sang anak silih berubah. Akan tetapi Nabi Ibrahim, Siti hajar dan Nabi Ismail tidak tergoyah oleh bujuk rayuan iblis yang menarik hati supaya membatalkan niatnya. Bahkan siti hajar pun mengatakan, : ”jika memang benar perintah Allah, akupun siap untuk di sembelih sebagai gantinya ismail.” Mereka melempar iblis dengan kerikil, mengusirnya pergi dan Iblispun lari tunggang langgang. Dan ini kemudian menjadi salah satu rangkaian ibadah haji ialah melempar jumrah; jumrotul ula, wustho, dan aqobah yang dilaksanakan di mina.
Setelah sampai disuatu daerah, dalam keadaan hening Ismail berkata terhadap ayahnya : ”ayah, ku harap kaki dan tanganku diikat, semoga saya tidak mampu bergerak leluasa, sehingga menyusahkan ayah. Hadapkan mukaku ke tanah, supaya tidak melihatnya, sebab jikalau ayah melihat nanti akan merasa kasihan. Lepaskan bajuku, supaya tidak terkena darah yang nantinya menimbulkan ingatan yang menyedihkan. Asahlah tajam-tajam pisau ayah, agar penyembelihan berlangsung singkat, sebab sakaratul kematian dahsyat sekali. Berikan bajuku kepada ibu untuk kenang-ingatan serta sampaikan salamku kepadanya agar ia tetap tabah, aku dilindungi Allah SWT, jangan kisah bagaimana ayah mengikat tanganku. Jangan izinkan bawah umur sebayaku tiba kerumah, agar kesedihan ibu tidak terulang kembali, dan jika ayah melihat bawah umur sebayaku, janganlah terlampau jauh untuk diperhatikan, nanti ayah akan bersedih.”
Nabi Ibrahim menjawab ”baiklah anakku, Allah swt akan menolongmu”. Setelah ismail, putra tercinta ditelentangkan diatas suatu batu, dan pisaupun ditaruh diatas lehernya, Ibrahim pun menyembelih dengan menekan pisau itu berpengaruh-besar lengan berkuasa, tetapi tidak mempan, bahkan tergorespun tidak. Pada saat itu, Allah swt membuka dinding yang menghalangi persepsi malaikat di langit dan dibumi, mereka tunduk dan sujud kepada Allah SWT, takjub menyaksikan keduanya. ”lihatlah hambaku itu, rela dan bahagia hati menyembelih anaknya sendiri dengan pisau, karena semata-mata untuk menemukan kerelaanku. Sementara itu, Ismail pun berkata : ”ayah… bukalah ikatan kaki dan tanganku, supaya Allah SWT tidak melihatku dalam keadaan terpaksa, dan letakkan pisau itu dileherku, agar malaikat menyaksikan putra kholilullah Ibrahim taat dan patuh kepada perintah-Nya.” Ibrahim mengabulkannya. Lantas membuka ikatan dan menekan pisau itu ke lehernya kuat-besar lengan berkuasa, tetapi lehernya tidak apa-apa, bahkan kalau ditekan, pisau itu berbalik, yang tajam berada dibagian atas. Ibrahim menjajal memotongkan pisau itu ke sebuah batu, ternyata watu yang keras itu terbelah. ”hai pisau, engkau sanggup membelah kerikil, tapi kenapa tidak mampu memotong leher” kata ibrahim. Dengan izin Allah SWT, pisau itu menjawab, ”anda katakan potonglah, tetapi Allah mengatakan jangan potong, mana mungkin saya memenuhi perintahmu wahai ibrahim, jikalau jadinya akan durhaka terhadap Allah SWT”. Dalam pada itu Allah SWT memerintahkan jibril untuk mengambil seekor kibasy dari surga selaku gantinya. Dan Allah swt berseru dengan firmannya, menyuruh menghentikan perbuatannya, tidak usah diteruskan pengorbanan kepada anaknya. Allah telah meridloi ayah dan anak memasrahkan tawakkal mereka. Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat As-Shaffat ayat 107-110 yang artinya: “Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” “Kami abadikan untuk Ibrahim (kebanggaan yang baik) dikalangan orang-orang yang tiba lalu.” “Yaitu kemakmuran supaya dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.” “Demikianlah kami memberi akhir terhadap orang-orang yang berbuat baik.”
Pelajaran IdulAdha lainnya:
Menyaksikan peristiwa penyembelihan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat insan itu, Malaikat Jibril menyaksikan ketaatan keduanya, sesudah kembali dari syurga dengan membawa seekor kibasy, kagumlah beliau seraya terlontar darinya sebuah perumpamaan “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar”. Nabi Ibrahim menyambutnya “Laailaha illahu Allahu Akbar”. Yang lalu di sambung oleh Nabi Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu”.
Inilah sejarah pertamanya korban di Hari Raya Qurban. teman-sobat di pelajarancg.blogspot.com menyampaikan ucapan selamat merayakan Idul Adha 2020! (10 Dzulhijjah 1441 H)!!!. Semoga perayaan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 H yang jatuh pada hari jumat 31 Juli 2020, mampu membangkitkan kita untuk terus bersemangat, rela berkorban demi kepentingan agama, bangsa dan negara terutama dimasa pandemi virus corona covid-19 ini!