Pada tahun 1914, saat perang Dunia ke I yang melanda sebagian besar wilayah Eropa, hubungan kerajaan Belanda dan Hindia-Belanda menjadi terkendala. dikala itu, pesawat melayang yang melayani jalur Belanda dan Hindia-Belanda masih terbatas sedangkan untuk menggunakan kapal laut membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Maka NPO memberi peluang terhadap para anggota NPO di Hindia-Belanda untuk membentuk organisasi sendiri, dan pada 4 september 1914 berdirilah Nederlands Indische Padvinedrs Vereeninging (NIPV). Kegiaatan kepramukkaan terus berkembang, dan dua tahun lalu Sri Paduka mangkunegara VII di Surakarta membentuk Javanse Padvinders Organisatie.
Makin usang semakin banyak organisasai kepramukaan di Indonesia, tergolong Serikat Islam Afdeeling Pandu (SIAP) yang pada kongresnya di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada 1928 melahirkan perumpamaan Pandu dan Kepanduan yang digagas oleh H. AGus Salim. Namun banyaknya organisasi kepramukaan yang ada, ternyata justru mengakibatkan semangat persatuan. Sehingga pada 23 mei 1928 di Batavia diadakan konferensi antarsejumlah organisasi yang ada dan melahirkan terbentuknya Persaudaraan Antara Pandu-Pandu Indonesia (PAPI). Federasi itu dibentuk untuk menyatukan pengurus-pengelola besar berbagai organisasi yang ada, supaya mempertinggi derajat dan kualitas gerakan kepramukaan yang ada. Dari : Buku 50 Tahun Gerakan Pramuka