Nah, pada peluang ini kita akan mengurai kembali sejarah berdirinya gerakan Pramuka. Pembahasannya akan berbicara seputar sosok tokoh penting pendiri gerakan Pramuka. sejarah kepramukaan di dunia, & pastinya pula sejarah Pramuka di Indonesia. Selamat membaca.
Daftar Isi
Pendiri Pramuka, Baden Powell
Telah kita singgung sedikit diawal uraian ini bahwa tokoh penting yg menjadi pemain film berdirinya gerakan Pramuka ialah Bapak Baden Powell. Membicarakan gerakan Pramuka di dunia & di Indonesia tanpa menyebut Baden Powell tentu saja terasa aneh. Selain sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia, pengalaman Lord Baden Powellah yg mendasari pembinaan remaja di Inggris yg kemudian berkembang & diadaptasi sebagai metode pendidikan kepramukaan di seluruh dunia.
Siapakah Baden Powell? Bapak Pandu atau Chief Scout of the World yg sering dipanggil Baden Powell dilahirkan di London, Inggris pada 22 Februari 1857, tatkala lahir diberi nama Robert Stephenson Smyth Powell. Ayahnya bernama Domine Baden Powell, seorang profesor geometri di Universitas Oxford, yg meninggal tatkala Baden Powell masih kecil.
Karena semenjak kecil Baden Powell ditinggal mati oleh ayahnya, dia menemukan pendidikan aksara & berbagai macam keahlian dr ibu & kerabat-saudaranya. Peran ibu yg sungguh penting bagi perkembangannya diakui sendiri oleh Baden Powell. Beliau pernah mengungkapkannya dgn kalimaat “Rahasia keberhasilan saya ialah ibu saya.”
Baden Powell kecil populer sebagai anak yg pandai, besar hati, & lucu. Sifat ini menciptakan Baden Powell sangat disukai oleh sobat-temannya. Selain itu, Baden Powell pula dikenal terampil dlm memainkan alat musik piano & biola, berenang, teater, berkemah, berlayar, menggambar, & mengarang.
Beranjak remaja, Baden Powell kemudian bergabung dgn militer Inggris. Banyak hal yg pernah dialami Baden Powell selama menjadi tentara. Pengalaman-pengalaman tersebut ia tulis & dibukukan dgn judul Aids to Scouting pada tahun 1899. Buku ini berisi penjelasan tutorial bagi prajurit muda Inggris dlm melaksanakan tugas dilapangan. Tak disangka, bukunya tersebut terjual laris di Inggris. Bahkan, buku ini pula banyak dibaca oleh para guru & organisasi kepemudaan.
Melihatnya besarnya bergairah pembaca buku Aids to Scouting, William Alexander Smith, seorang pendiri organisasi Pemuda di Inggris menyarankan kepadanya untuk menulis ulang buku tersebut. Baden Powell pun menyetujuinya. Buku itupun ditulis ulang Baden Powell, tetapi dgn berbagai revisi supaya cocok dibaca oleh remaja-remaja yg bukan berasal dr ketentaraan.
Untuk menguji semua ide yg tertuang dlm buku barunya tersebut, pada tanggal Baden Powell melaksanakan sebuah program perkemahan di Brownsea Island Inggris, bareng dgn 22 remaja lelaki yg mempunyai latar belakang berbeda. Perkemahan itu sendiri berlangsung selama 8 hari, yakni dimulai dr 25 Juli s/d 2 Agustus 1907. Sejak perkemahan inilah, Baden Powell makin serius untuk membuatkan gerakan kepanduan. Bahkan, pada tahun 2010 ia memastikan untuk menyelesaikan karirnya di dunia militer dgn pangkat terakhir Letnan Jendral biar mampu fokus pada pengembangan pendidikan kepramukaan. Sebuah totalitas yg luarbiasa dipersembahkan Baden Powell demi majunya dunia Pramuka.
Tahun 1939, Baden Powell & istrinya menentukan pindah & tinggal di Nyeri, Kenya. Bersamaan dgn itu, kondisi kesehatan Baden Powell mulai menurun. Beliau mulai sakit-sakitan. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941, pendiri Pramuka itu meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Baden Powell tutup usia, beliau dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri Kenya.
Sejarah Pramuka di Dunia
Sejak Baden Powell menuliskan pengalamannya dlm buku Scouting for Boys pada tahun 1908, hal ini dianggap sebagai cikal bakal dr lahirnya gerakan Pramuka. Buku itu sengaja dibuat oleh Baden Powell sebagai bimbingan dlm program perkemahan yg dirintisnya. Tidak hanya di Inggris, buku ini pula laku bagus di negara-negara lain. Organisasi-organisasi Pramuka pun bermunculan yg pada mulanya cuma didedikasikan untuk anak laki-laki saja dgn nama “Boys Scout”. Barulah pada tahun 1912, dibantu oleh adik perempuannya, Agnes, Baden Powell mendirikan organisasi Pramuka untuk perempuan dgn nama “Girl Guides”.
Tak perlu waktu lama, semenjak buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka semakin diketahui di seluruh Inggris & Irlandia. Pada tahun 1910, negara Finlandia, Denmark, Argentina, Perancis, Jerman, Yunani, Meksiko, India, Belanda, Russia, Norwegia, Singapura, Amerika Serikat, & Swedia tercatat telah memiliki organisasi Pramuka. Organisasi Pramuka rintisan Baden Powell terus berkembang. Pada tahun 1916, berdiri organisasi Pramuka untuk usia siaga yg bernama CUB (anak serigala). Kelompok ini pula dilengkapi dgn buku tutorial aktivitas dgn mengadopsi karya Rudyard Kipling yg berjudul The Jungle Book. Buku tersebut bercerita atentang Mowgli si anak rimba yg dipelihara oleh induk serigala di dlm hutan.
Baden Powell terus bergerak, pada tahun 1918 dia mendirikan “Rover Scout”, sebuah golongan yg diperuntukkan bagi remaja-remaja berusia 17 tahun. Tahun 1922, Baden Powell kembali mempublikasikan buku yg berjudul Rovering to Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku tersebut menceritakan wacana seorang pemuda yg harus mengayuh bahtera sampannya menuju pantai bahagia.
Untuk pertama kalinya, Jambore Dunia dilaksanakan pada 30 Juli sampai 8 Agustus 1920 di Olympia Hall, London. Sebanyak 8000 orang anggota Pramuka dr 34 negara turut serta dlm program Jambore itu. Pada potensi itu pula, Baden Powell dinobatkan selaku Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World). Di tahun yg sama, dibentuklah Dewan Internasional organisasi Pramuka yg beranggotakan 9 orang. Kota London ditetapkan selaku kantor kesektariatan Pramuka sedunia. Meskipun kemudian tahun 1958 kantor ini dipindahkan ke Ottawa, Kanada. Terakhir tahun 1968, sekretariat Pramuka sedunia berpindah lagi ke Geneva, Swiss.
Jambore Pramuka Sedunia
Sejak dikala itu, acara Jambore Dunia terus diselenggarakan hingga kini. Jambore berikutnya, yakni Jambore XXIV akan dilaksanakan di West Virginia, Amerika Serikat. Berikut ini daftar lengkap Jambore Dunia yg pernah diselenggarakan:
- Jambore I Dunia 1920: Olympia, Kensington, London, Inggris (8.000 orang)
- Jambore II Dunia 1924: Ermelunden, Denmark (4.549 orang)
- Jambore III Dunia 1929: Birkenhead, Inggris (30.000 orang)
- Jambore IV Dunia 1933: Godollo, Hungaria (25.792 orang)
- Jambore V Dunia 1937: Vogelenzang, Bloemendaal, Belanda (28.750 orang)
- Jambore VI Dunia 1947: Moisson, Prancis (24.152 orang)
- Jambore VII Dunia 1951: Bad Ischl, Austria (12.884 orang)
- Jambore VIII Dunia 1955: Niagara-on-the-Lake, Kanada (11.139 orang)
- Jambore IX Dunia 1957: Sutton Park, Inggris (30.000 orang)
- Jambore X Dunia 1959: Los Banos, Laguna, Filipina (12.203 orang)
- Jambore XI Dunia 1963: Marathon, Greece (14.000 orang)
- Jambore XII Dunia 1967: Farragut State Park, Amerika Serikat (12.011 orang)
- Jambore XIII Dunia 1971: Fujinomiya, Jepang (23.758 orang)
- Jambore XIV Dunia 1975: Lillehammer, Norwegia (17.259 orang)
- Jambore XV Dunia 1979: Neyshabur, Iran (dibatalkan)
- Jambore XV Dunia 1983: Calgary, Kanada (14.752 orang)
- Jambore XVI Dunia 1987-1988: Sydney, Australia (14.434 orang)
- Jambore XVII Dunia 1991: Gunung Seorak, Korea Selatan (20.000 orang)
- Jambore XVIII Dunia 1995: Flevoland, Belanda (28.960 orang)
- Jambore XIX Dunia 1998-1999: Picarquín, Chili (31.000 orang)
- Jambore XX Dunia 2002-2003: Sattahip, Thailand (24.000 orang)
- Jambore XXI Dunia 2007: Hylands Park, Inggris (38.074 orang)
- Jambore XXII Dunia 2011: Rinkaby, Swedia (40.061 orang)
- Jambore XXIII Dunia 2015: Kirarahama, Jepang
Sejarah Pramuka di Indonesia
Sejarah Pramuka di Indonesia terbilang unik karena kemunculannya yg diwarnai dgn proses pasang surut dlm berorganisasi. Sangat masuk akal lantaran masa-masa permulaan tumbuhnya gerakan Pramuka di Indonesia yakni pada dikala Indonesia masih mengalami proses penjajahan. Oleh lantaran itu, dlm pembahasan kita kali ini mengenai sejarah gerakan Pramuka di Indonesia akan kita bagi menjadi tiga masa, yakni: gerakan pramuka pada masa penjajahan Belanda, Pramuka pada masa penjajahan Jepang, & gerakan Pramuka sesudah Indonesia Merdeka.
Sejarah Pramuka Indonesia masa Penjajahan Belanda
Ternyata, organisasi Pramuka Baden Powell hingga pula gaungnya ke Indonesia. Gerakan kepramukaan ini di bawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonial. Didirikanlah oleh Belanda organisasi kepanduan pertama di Indonesia yg diberi nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Istilah Padvinders merujuk pada perumpamaan untuk organisasi Pramuka yg ada di negeri Belanda.
Organisasi kepanduan ini ternyata menerima perhatian dr para pemimpin gerakan kemerdekaan. Mereka melihat bahwa pendidikan & pembinaan yg dikenal dlm gerakan kepanduan dapat digunakan untuk membentuk karakter insan Indonesia. Para tokoh pergerakan tersebut setuju untuk mendirikan organisasi serupa. Mulailah bermunculan organisasi-organisai kepanduan yg diprakarsai oleh tokoh-tokoh pergerakan, seperti SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon), JPO (Javaanse Padvinders Organizatie), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), & JJP (Jong Java Padvindery).
Ternyata, penggunaan perumpamaan Padvindery yg digunakan dlm kelompok-kalangan tersebut menerima larangan dr Belanda. Namun, para tokoh nasional Indonesia tak kehabisan logika. Oleh K.H Agus Salim, istilah Padvindery diganti dgn Pandu atau Kepanduan.
Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, kesadaran nasional rakyat Indonesia makin meningkat. Beberapa organisasi kepanduan meleburkan diri menjadi organisasi yg lebih besar. Pada tahun 1930, organisasi PPS (Pandu Pemuda Sumatera), PK (Pandu Kesultanan), & IPO bergabung menjadi satu membentuk KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Tahun 1931, dibentuklah wadah baru bagi gerakan kepanduan Indonesia yg bernama PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia). Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1938, organisasi ini berubah nama menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).
Sebagai upaya menggalang rasa persatuan & kesatuan bangsa, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI berniat untuk melaksanakan kesibukan All Indonesia Jamboree. Namun, tampaknya planning tersebut tak berjalan mulus. Beberapa perubahan mesti dijalankan baik dlm hal waktu pelaksanaan maupun nama aktivitas. Setelah melewati beberapa pertimbangan, kegiatan ini kesannya mampu terlaksana juga. Disepakati, nama kesibukan diganti dgn PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem) & diselenggarakan mulai tanggal 29 s/d 23 Juli 1941 di Yogyakarta. Perkemahan inilah yg menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan Jambore mirip yg sering kita lihat kini ini.
Sejarah Pramuka Indonesia masa Penjajahan Jepang
Gerakan Pramuka Indonesia terus bertahan pada masa penjajahan Jepang. Namun, gerakan kepanduan ini mendapat beberapa hambatan. Pada masa Perang Dunia ke-2, tentara Jepang melaksanakan penyerangan pada Belanda. Banyak tokoh Kepanduan di Indonesia yg ditarik masuk Keibondan, PETA, & Seinendan, organisasi bentukan Jepang yg dipakai untuk mendukung prajurit Jepang.
Bukan hanya itu, ternyata Jepang melarang berdirinya Partai & organisasi rakyat Indonesia, tergolong gerakan kepanduan. Jepang menilai, organisasi ini berbahaya karena dapat meningkatkan semangat persatuan & kesatuan rakyat jajahan. Namun, upaya itu tak menyurutkan semangat para tokoh kepanduan Indonesia untuk menyelenggarakan PERKINO II. Belakangan, banyak pandu yg ikut menggeluti & saling bahu-membahu dlm usaha kemerdekaan Indonesia mengusir prajurit Jepang.
Sejarah Pramuka Indonesia Zaman Kemerdekaan
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dibentuklah organisasi Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Kota Solo. Organisasi ini ditetapkan selaku satu-satunya wadah kepanduan kawasan anggota kepanduan Indonesia bernaung. Penetapan ini dikuatkan pula lewat keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, & Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947. Namun, seiring berjalannya waktu, tahun 1950 banyak bermunculan organisasi-organisasi kepanduan yg pernah ada pada Perang Dunia ke-2. Oleh sebab itu, Menteri Pendidikan, Pengajaran, & Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Nomor 23441/Kab, Tanggal 6 September 1951 yg memungkinkan berdirinya organisasi kepanduan lain selain dr Pandu Rakyat Indonesia.
Menginjak tahun 1961, sudah ada sekitar 100 organisasi kepanduan Indonesia. Organisasi tersebut tergabung dlm 3 federasi organisasi yaitu Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), Persatuan Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO), & Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI). Namun, menyikapi kekurangan yg ada, maka ketiga federasi tersebut bergabung menjadi satu membentuk Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO).
Diakibatkan adanya kepentingan golongan yg tinggi menciptakan Perkindo masih lemah. Kelemahan tersebut disadari pula oleh pihak komunis yg ingin mengakibatkan Perkindo selaku gerakan Pioner Muda seperti yg ada di negara komunis. Namun, kentalnya semangat Pancasila dlm Perkindo membuat seluruh anggotanya menentang keras keinginan komunis tersebut. Untuk menghalau kepentingan komunis itu, dikeluarkanlah Keppres No. 238 tahun 1961 perihal Gerakan Pramuka yg ditandatangani oleh Ir Juanda yg dikala itu menjabat sebagai Pjs Presiden RI lantaran Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Lewat Keppres tersebut, pemerintah memutuskan gerakan Pramuka selaku satu-satunya tubuh di wilayah Indonesia yg mendapat izin untuk melaksanakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yg mirip sifatnya dgn gerakan Pramuka dihentikan keberadaannya.
Perkembangan Gerakan Pramuka Indonesia
Perkembangan gerakan Pramuka yg pesat sungguh ditunjang oleh ketentuan dlm Anggaran Dasar gerakan Pramuka yg mengatur tentang metode pendidikan kepramukaan. Ketentuan tersebut membawa banyak pergeseran bagi gerakan Pramuka yakni menjadikan Pramuka lebih berpengaruh dengan-cara organisasi & cepat meningkat dr kota ke desa. Adanya pengaturan yg terang ihwal tata cara Majelis Pembimbing yg disiplin dijalankan di tiap tingkatan. Baik itu di tingkat nasional, maupun tingkat Gugus Depan.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, dengan-cara resmi gerakan Pramuka diperkenalkan ke seluruh rakyat Indonesia. Tidak cuma di Jakarta, tetapi pula ditempat penting seluruh Indonesia. Di Ibu Kota Jakarta, terdapat apel besar yg diikuti oleh 10.000 anggota Gerakan Pramuka yg dilanjutkan dgn pawai pembangunan & defile di depan Presiden & berkeliling Jakarta. Peristiwa perkenalan yg terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian ditetapkan selaku Hari Pramuka yg setiap tahun diperingati oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia.
Jambore Nasional Indonesia
Jambore Nasional (Jamnas) adalah perumpamaan disematkan pada Pertemuan Pramuka Penggalang se-Indonesia dgn bentuk perkemahan besar yg diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas). Jambore Nasional dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dgn akseptor yg berasal dr seluruh Kabupaten & Kota se-Indonesia. Sampai dikala ini, aktivitas Jambore Nasional sudah 10 kali diadakan. Berikut ini yakni daftar lengkap Jamnas yg pernah terlaksana:
- Jambore Nasional ke-1 1973: Situ Baru, Jakarta
- Jambore Nasional ke-2 1977: Sibolangit, Sumatera Utara
- Jambore Nasional ke-3 1981: Cibubur, Jakarta
- Jambore Nasional ke-4 1986: Cibubur, Jakarta
- Jambore Nasional ke-5 1991: Cibubur, Jakarta
- Jambore Nasional ke-6 1996: Cibubur, Jakarta
- Jambore Nasional ke-7 2001: Baturaden Jawa Tengah
- Jambore Nasional ke-8 2006: Jatinangor, Jawa Bara
- Jambore Nasional ke-9 2011: Danau teluk gelam Kab. Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan
- Jambore Nasional ke-10 2016: Cibubur, Jakarta.
Sekian uraian perihal Sejarah Pramuka di Dunia & Indonesia (Lengkap), gampang-mudahan berfaedah.