Sejarah Pertumbuhan Islam Di China Tiongkok

China yakni salah satu negara di Benua Asia dengan luas 9.596.960,00 km2 dimana 2,82% ialah perairan dan 9.326.410,00 km2 ialah daratan. Luas demikian menjadikannya sebagai negara paling luas ke-5 di dunia (sedikit lebih kecil dari AS). Secara geografis, terletak di Benua Asia bagian Timur (Asia Timur) dan berada di antara 18° LU – 54° LU dan 73° BT – 135° BT.

China berbatasan dengan Mongolia di sebelah Utaranya sedangkan di sebelah selatannya berbatasan dengan Nepal, Bhutan, India, Myanmar, Laos dan Vietnam. Di Sebelah Timur China memiliki batas dengan Korea Utara dan sebelah Barat berbatasan dengan Pakistan, Kirghistan, Kazakhtan dan Tajikistan.

China mempunyai jumlah masyarakatsekitar 1.373.541.278 (1 milyar lebih) menjadikannya negara dengan jumlah masyarakatterbesar di dunia. China merupakan negara merdeka dengan sistem pemerintahan berbentuk republik dan berideologi komunis. “Carilah ilmu walau hingga ke negeri China” demikian sebuah hadis Nabi Muhammad Saw.

Setidaknya dia telah mengenal negeri China alasannya adalah kekerabatan perdagangan antara bangsa arab dan China. Mulai kurun ke-7 dan ke-8 (era ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab telah turut serta dalam acara pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China. Pada abad pemerintahan Tai Tsung (627650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat orang Muslim dari jazirah Arabia.

Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua menetap di kota Chow, yang ketiga dan keempat bertempat tinggal di Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, yaitu seorang muballigh dan sobat Nabi Muhammad Saw. dalam sejarah Islam di China. Ia mendirikan masjid di Canto, yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi).

  Gaya Kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz

Islam telah tersebar di China selama lebih 1.300 tahun. Terdapat sebanyak lebih 140 juta masyarakatdari 10 suku bangsa yang beragama Islam, termasuk etnik Huizu, Uygur, Kazakh, Kirgiz, Tajik, Uzbek, Tatar dan lain-yang lain.

Penduduk Islam tinggal di merata tempat di seluruh China, terutamanya di bab barat laut China, tergolong provinsi Gansu, Qinghai, Shanxi, Wilayah Autonomi Xinjiang dan Wilayah Autonomi Ningxia. Islam berkembang di China diyakini sejak tahun 651 Masehi. Yaitu pada kurun Dinasti Tang. Dinasti Tang merupakan salah satu dinasti yang paling sejahtera dalam sejarah China.

Pada zaman itu, terdapat dua jalan dari ibu negara dinasti Tang ke negara Arab, kedua-dua jalan itu dimengerti sebagai Jalur Sutera, satu Jalur Sutera Darat, lewat bab barat China, satu lagi Jalur Sutera Laut melalui pelabuhan Guangzhou di China selatan. Pada zaman Wudai, China utara sering berperang dan China selatan lebih aman, banyak penganut agama Islam telah berpindah ke China selatan.

Masjid pada zaman dinasti Tang dan Wudai masih memiliki corak seni Arab dan belum menerima efek seni tradisional China. Kebanyakan masjid pada zaman itu terletak di pelabuhan atau bandar, sentra politik dan ekonomi. Masjid Huaizheng di bandar Guangzhou yang dibina pada dinasti Tang di anggap selaku masjid yang tertua di China.

Masjid itu masih memiliki corak seni Arab. Pada abad Dinasti Song, agama Islam dianggap lebih mulia oleh rakyat China. Masjid pada zaman Dinasti Song yang masih ada kini sudah tidak banyak, yang paling terkenal yaitu masjid “Qing Jing Si” dibandar Quanzhou. Pada zaman Dinasti Ming, perkembangan agama Islam di China sudah menghadapi rintangan, maharaja pertama Dinasti Ming menatap rendah terhadap agama Islam.

  Kemajuan Peradaban Dan Ilmu Pengetahuan Dinasti Umayyah Di Andalusia

Baginda mengeluarkan perintah untuk melarang rakyat menyembelih lembu secara tersendiri dan beberapa dasar yang mendiskriminasi umat Islam, termasuk orang Islam tidak boleh menjadi pegawai kerajaan dan lain-yang lain. Pada zaman Dinasti Qing Islam mempunyai kedudukan yang penting dalam sejarah kemajuan agama Islam di China.

Boleh dibilang, pada zaman Dinasti Yuan, jumlah masyarakatIslam telah meningkat secara besar-besaran, mutu agama Islam sudah ditingkatkan dan pengaruh Islam kepada penduduk China kian hari makin luas. Zaman Dinasti Ming dan Qing merupakan periode pertumbuhan dan peralihan bagi masjid di China, seni masjid secara beransur-ansur berubah dari seni Arab ke seni China.

Umat Islam di China pernah memberi tunjangan yang besar kepada kemajuan sains dan teknologi China. Kalender yang dicipta oleh umat Islam pernah digunakan di China dalam waktu yang panjang. Alat pandu arah angkasa yang dicipta oleh seorang ahli ilmu falak yang bernama Zamaruddin pada Dinasti Yuan sungguh terkenal di China.

Ilmu matematika yang dikembangkan dari Arab sudah diterima oleh orang China. Ilmu perobatan Arab juga menjadi sebagian dari pada ilmu perobatan China. Umat Islam juga terkenal dengan pembuatan meriam di China, Dinasti Yuan menggunakan sejenis meriam yang diketahui sebagai meriam etnik Huizu yang diciptakan oleh orang Islam China.

Meriam itu tidak memakai materi letupan, namun menggunakan watu selaku peluru, dan meriam itu sangat populer di China pada zaman itu. Selain itu, orang Islam juga populer dengan teknik training dan menenun.

Sejak PRC didirikan pada tahun 1949, agama Islam telah meningkat pesat. kerajaan China mengamalkan dasar bebas agama, tidak menggalakkan rakyat beragama, namun semua agama yang sah dilindungi. Kerajaan juga menyediakan ongkos untuk memperbaiki masjid, dan memberi dasar keistimewaan terhadap umat Islam.

  Sejarah Pertumbuhan Islam Di Eropa

Kerajaan juga memberi bantuan terhadap masjid dan Persatuan Islam untuk memperbaiki bangunan dan ongkos harian. Misalnya semasa masjid Niujie, ialah masjid yang tertua dan terkenal di Beijing merayakan ulang tahun ke-1000, kerajaan memberi dana sebanyak beberapa juta Yuan RMB untuk memperbaiki masjid itu.

Pada era dulu, umat Islam China tidak bisa menunaikan Haji, tetapi sekarang, banyak orang China yang beragama Islam menunaikan Haji dengan biaya sendiri. Dan kerajaan juga menawarkan kemudahan dalam pelbagai bidang. 

Di kutip dari World Factbook bahwa masyarakatChina berdasarkan agama antara lain Buddhis 18.2%, Katolik 5.1%, Islam 1.8%, Kepercayaan 21.9%, Hindu <0.1%, Yahudi < 0.1%, Agama lainnya 0.7% (Termasuk Taoisme), tidak diketahui 52.2% (perhitungan 2010).
Demikian pembahasan bahan tentang sejarah kemajuan Islam di China Tiongkok.