Opleidings School voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA)
Hoofdenschool (Sakola Menak) yang yang diresmikan di Bandung pada tahun 1878 berganti pada tahun 1900 menjadi Opleiding School voor Inland, sche Ambtenaren (OSVIA), yakni sekolah pendidikan untuk kandidat pegawai pribumi. Di OSVIA juga diajarkan wacana etiket atau tata krama Barat, tergolong tata cara makan dan berkunjung (visite) ke rumah orang Belanda.
Hal itu ialah salah satu terusan yang memungkinkan kaum elite pribumi mendapatkan nilai-nilai baru. Direktur OSVIA, Van Bemmel sungguh mengamati pendidikan wellevenheid (budbahasa) bangsa Belanda, misalnya jikalau murid hendak mengatakan terhadap guru, tidak butuhmenyembah dahulu mirip yang biasa dilakukan kaum menak pada waktu itu. Bila ia menyaksikan murid melakukan adegan sembah, eksklusif guru dan murid itu dimarah. Hal itu nampaknya selaku upaya penanaman nilai-nilai baru.
Pada tahun 1927 OSVIA diganti menjadi MOSVIA (karakter M merupakan akronim dari kata Middelbare, artinya menengah) yang setaraf dengan sekolah menengah. Lama sekolah menjadi tujuh tahun yang terdiri dari kelas antisipasi (voorbereide Afde.elingen) selama dua tahun, kelas vak A (Vakschool Afdeeling A) selama tiga tahun, dan kelas vak B (Vakschool Afdeeling B) selama dua tahun.
Di kelas antisipasi diajarkan pengetahuan biasa , sedangkan di keas berikutnya diajarkan wawasan-wawasan khusus yang amat memiliki kegunaan bagi seorang ambtenaar, ialah pengetahuan aturan, ekonomi negara, dan sebagainya. Sumber:Sejarah Tatar Sunda.Oleh.Nina H.Lubis.DKK.2003.