Plester adalah perban kecil yang digunakan pada luka yang tidak begitu serius untuk diberi perban besar. Plester didapatkan oleh Earle Dickson pada tahun 1920.
Plester berkhasiat melindungi luka dari terbentur, rusak, atau kotor. Plester biasanya ditutupi oleh tenunan, plastik, atau karet lateks yang memiliki kemampuan rekat. Meskipun terdapat banyak variasi plester dengan fungsi bantuan, terdapat pula jenis yang khusus untuk peluang tertentu, mirip untuk kedokteran, olahraga, pemegang kuliner, dan rehabilitasi. Misalnya Band-Aid, Curad, Nexcare, Kinesio Tape, McConell Tape, Micropore, Vetrap, dll. Plester yang berfungsi berbagi pengobatan ke kulit alih-alih melindungi luka disebut plester transdermal.
Meski terlihat simpel, dunia medis pasti kewalahan kalau plester tidak didapatkan. Jaman dulu orang-orang yang terluka juga menggunakan plester, tapi bukan plester modern. Plester mereka bukan plester siap pakai dan tidak mampu melekat.
Sejarah Penemuan
Dalam Momen Visi tahun 1920, Johnson dan Johnson mapan untuk buatan besar mereka, kasa kapas yang steril dan disegel terhadap bakteri, yang pertama dari jenisnya. Dan karyawan bernama Earle Dickson gres-baru ini menikah dengan seorang wanita muda yang agak rentan kecelakaan.
Luka dan luka bakar domestiknya terlalu kecil untuk pembalut bedah besar perusahaan sehingga Earle, pada saat pandangan, memangkas sebagian kecil kasa steril dan mengikatnya ke jarinya dengan strip perekat.
Earle Dickson (10 Oktober 1892 — 21 September 1961) ialah seorang penemu Amerika yang terkenal alasannya adalah membuat perban perekat (plester luka). Dia tinggal di Highland Park, New Jersey, untuk sebagian besar hidupnya.
Dickson yakni pembeli kapas di perusahaan Johnson & Johnson. Istrinya, Josephine Knight, sering melukai dirinya sendiri saat melakukan pekerjaan rumah dan mengolah makanan. Dickson menemukan bahwa kain kasa yang diletakkan pada luka dengan plester tidak tetap berada pada jari-jarinya yang aktif. Pada tahun 1920, ia menempatkan kotak-kotak kasa pada interval pada gulungan kaset, diikat dengan crinoline. James Wood Johnson, bosnya, menyukai pemikiran itu, dan memproduksinya. Pada tahun 1924, Johnson & Johnson memasang mesin untuk memproduksi secara massal perban bikinan tangan itu. Mengikuti keberhasilan komersial desainnya, Dickson dipromosikan menjadi wakil presiden.
Earle terpaksa menciptakan terlalu banyak perban ini untuk istrinya yang canggung, dia mendesain sistem untuk produksi kecil mereka. Untuk menjaga supaya bagian perekat tidak saling menempel, ia melapisinya dengan kain crinoline.
Johnson dan johnson mengawali produksi penemuan Earle. Dalam langkah penjualan yang brilian, mereka mendistribusikan, secara gratis, jumlah Band-Aids yang tidak terbatas.
Untuk semua Pasukan Pramuka di seluruh Amerika. Tidak butuh waktu usang bagi mereka untuk menjadi barang rumah tangga. Diperkirakan bahwa Johnson dan Johnson sudah menghasilkan lebih dari 100 miliar Band-Aids.