Sejarah Ka’bah Di Mekkah
“Ya Tuhan kami, sebenarnya gue sudah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yg tak memiliki tanam-tanaman di erat rumah Engkau (Baitullah) yg dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) supaya mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian insan cenderung pada mereka & beri rezekilah mereka dr buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
Sebelum renovasi, Ka’bah yg terletak di ruang sempit & terbuka di tengah sebuah masjid yg sekarang dikenal dgn Masjidil Haram. Pada selesai tahun 700-an, tiang kayu masjid diganti dgn memakai marmer & sayap-sayap masjid diperluas, ditambah dgn beberapa menara. Renovasi yg dirasa perlu, untuk menyusul kian berkembangnya Islam & kian banyaknya jamaah haji dr seluruh jazirah Arab & sekitarnya. Wajah Masjidil Haram yg sekarang mulai terbaru dgn direnovasi pada tahun 1520 pada kepemimpinan Sultan Selim. Arsitektur pada tahun tersebut yg lalu dipertahankan oleh kerajaan Arab Saudi hingga pada ketika ini.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dlm Al-Qur’an:
“Sesungguhnya rumah yg mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) insan, merupakan Baitullah di Bakkah (Mekah) yg diberkahi & menjadi isyarat bagi semua insan (Qs. Ali Imran: 96).
Ka’bah yg disebut pula dgn Baitullah (Rumah Allah SWT) atau Baitul ‘Atiq (Rumah Kemerdekaan). Dibangun tembok yg berupa sisi empat yg terbuat dr kerikil-watu yg besar yg berasal dr gunung-gunung di sekeliling Mekkah. Baitullah ini dibangun di atas dasar pondasi yg kuat. Dinding-dinding di sisi Ka’bah ini diherikan nama khusus yg ditentukan menurut nama negeri ke arah mana dinding itu menghadap, terkecuali satu dinding yg diberikan nama dgn sebutan “Rukun HajarAswad” Ada sudut (rukun) atau keempat dinding tersebut antaranya:
- Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)
- Sebelah Barat Rukun Syam (Suriah)
- Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman)
- Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad)
Keempat sisi Ka’bah yg ditutup dgn selubung yg dinamakan dgn Kiswah. Sejak zaman Nabi Ismail, Ka’bah sudah diberikan penutup yg berupa Kiswah ini. Saat ini Kiswah tersebut yang dibuat dr bahan sutra orisinil yg dilengkapi kaligrafi dr benang emas. Satu tahun Ka’bah ini dicuci sebanyak dua kali, pada awal bulan Dzul Hijjah & awal bulan Sya’ban. Kiswah yg diganti sekali dlm setahun. Nabi Muhammad SAW pada usia 30 tahun (sekitar pada tahun 600 M & belum diangkat menjadi Rasul pada dikala itu), karena balasan banjir bandang yg melanda kota Mekkah pada ketika itu bangunan ini direnovasi kembali.
Pada masa itu sempat terjadi perselisihan antara kepala suku atau kabilah yg lain tatkala ingin meletakkan kembali watu Hajar Aswad, berkat solusi Nabi Muhammad SAW pertengkaran itu berhasil terselesaikan dgn baik tanpa mesti ada pertumpahan darah & tanpa ada pihak yg dirugikan. Menjelang pada dikala Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi hingga kepindahannya ke kota Madinah. Dilingkungan Ka’bah yg penuh dgn patung yg merupakan suatu perwujudan dr Tuhan bagi bangsa Arab tatkala saat masa kegelapan pemikiran (jahiliyah) sebagaimana anutan Nabi Ibrahim yg merupakan selaku nenek moyang dr bangsa Arab & bangsa Yahudi serta ajaran Nabi Musa terhadap kaum Yahudi, Allah SWT tak diperbolehkan disembah yg diserupakan dgn benda atau makhluk apapun & tak mempunyai perantara untuk menyembahnya serta ia tunggal tak ada yg menyerupainya & ia tak beranak & tak pula diperanakan (Surah Al-Ikhlash dlm Al-Qur’an).
Pada karenanya Ka’bah dibersihkan dr patung-patung tatkala Nabi Muhammad SAW sudah membebaskan kota Mekkah tanpa pertumpahan darah. Selanjutnya bangunan Ka’bah ini diurus & dipelihara oleh Bani Sya’ibah yg sebagai pemegang kunci Ka’bah & administrasi serta pelayanan haji yg dikelola oleh pemerintahan baik itu pemerintahan khalifah Ahu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, hingga pada saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yg bertindak selaku pelayan dua kota suci, Mekkah & Madinah.
Sekian uraian ihwal Sejarah Adanya Ka’bah Di Mekkah, gampang-mudahan bermanfaat.
- Salsabila, AN. 2015. 1001 Fakta Dahsyat Mukjizat Kota Makkah. Jakarta: Lembar Langit Indonesia.