SAKIT HATI ADA OBATNYA
Jika hati yaitu kesempatanvital dalam diri insan, kemudian bagaimana cara mempertahankan biar hati kita tidak terjangkit oleh penyait-penyakit menghancurkan?
Penyakit hati tentu saja sungguh berbeda dengan penyakit fisik. Paling tidak ada beberapa perbedan antara penyakit hati dan penykit fisik. Pertama, orang yang fisiknya sakit, umumnya yang lebih tahu wacana penyakit yaitu orang yang sakit tersebut. Misalnya, Anda sakit gigi. Yang paling tahu dan paling merasakan rasa sakitnya trntu saja Anda sendiri. Orang lain baru tahu jikalau Anda sedang sakit setelah Anda menginformasikan mereka, atau dengan melihta mulut Anda saat mencicipi sait gigi itu. Sangat berlawanan dengan sakit hati. Biasanya orang lain yang lebih tahu ihwal penyakit hati kita, misalnya angkuh. Kita mungkin tidak merasa bahwa kita sedang sombong. Justru orang lain yang leih tahu dan berkata,’Dia angkuh sekali ya!’
Perbedaan kedua, sakit tubuh hanya akan merugikan kehidupan kita di dunia. Tetapin sakit hati, efeknya akan lita rasakan sejak di dunia hingga di darul baka. Misalnya Anda menderita penyakit berat,leukimia contohnya. Na’udzubillah. Paling mentok kita kaan meninggal dunia akhir penyakit itu. Begitu roh berpisah dengan jasad, lenyap telah efek leukimia tersebut.
Jika penyakit fisik dan penyakit hati sangt berlainan, cara penanganan dan proses penyembuhannya pun berlainan, Jika saat sakit fisik kita datang terhadap dokter, sementara dokter spesialis penyakit hati, ialah diri kita sendiri.
Kita tahu bahwa hati bukanlah organ statis yang kondusif dan konstan setiap dikala. Justru hati ialah organ tubuh yang di ciptakan Allah dengan sifat yang sungguh dinamis. Sesuai dengan namanya dalam bahasa Arab, qalbu , memiliki makna harfiah terbolak balik. Pada dikala tertentu, hati manusia bisa senang, bisa juga duka. Kadang bahagia, kang pula diliputi murung.Kadang sehat, kadang juga sakit. Oleh alasannya adalah itu, perlu adanya ritual yang bisa menciptakan hati kembali mendekati keadaan fitrahnya, bersih dan suci dari segala kotoran yang merusak
Sama seperti anggota badan yang lain, hati yang sakit bisa dilihat dari tiga hal ialah :
Pertama, kesanggupan indra yang ada di dalam hati akan hilang secara total. Hati mirip ini akan menjadi buta, tuli bisu, dsn lumpuh. tidak mampu membedakan mana kebenaran dan mana kesesatan. Tak lagi bisa memiah mana ketaqwaan dan mana kemaksiatan.
Kedua, kemampuan indara yanga ada di dalam hati menjadi lemah. Padahal sebetulnya, kesanggupan indra tersebut berpengaruh. Sama mirip anggota badan lainnya, jika sedang dalam keadaan seperti ini, hati berarti butuh asupan gizi.
Ketiga, hati tidak mampu melihat sesuatu dalam bentuk yang bantu-membantu. Seperti melihat kebenaran menjadi kesesatan, kesestan menjadi kebenaran, merasakan bagus menjadi pahit, dan oahit menjadi elok.
Lalu, bagaimana menjaga hati semoga tetap sehat? selayaknya kita bersyukur, leluhur kita amatnya kritis dalam mempelajari agamanya. Mereka mewariskan suatu saran yang menyejarah, ratusan tahun terus menggema di sentro nusantara. Ya, Syair Tombo Ati yang konon diciptakan Sunan Bonang, sering dilantunkan Cak Nun da dikenalkan lebih luas oleh Opick, memperlihatkan bahwa sakit hati ada obatnya. Tombo ATi berisi lima rekomendasi yang jika kita amalkan, diperlukan mampu mengobati hati manusia dari kesedihan, strees, angkuh, riya’ dan beragam penyakit hati yang lainya.
Sumber bacaan :
“ME+GOD=ENOUGH” Oleh : Ahmad Rifa’i Rif’an. Hal 19.