Sakit Bagi Orang yang Tidak Sholat, Apakah Bisa Menghapus Dosa?

Saya mendengar hadits bahwa sakit itu bisa menghapus dosa seseorang. Bagaimana dgn ayah saya yg sekarang sakit-sakitan, selama ini sejak muda & sehat dia tak sholat, apakah sakit itu juga meniadakan dosanya?

Jawab:

Setiap mukmin yg ditimpa musibah -baik berbentukpenyakit,
bencana alam, atau hal lain yg dideritanya- maka Allah Subhanahu wa Ta’ala
akan menghapuskan dosa-dosanya dgn petaka tersebut.

Banyaknya dosa yg dihapus & besarnya pahala yg
diterima akibat petaka itu sesuai dgn besarnya petaka tersebut & tingkat
ridhanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُسْلِمَ إِلاَّ
كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا

“Tidaklah petaka menimpa seorang muslim kecuali Allah menghapuskan (dosa-dosa) darinya sampai duri yg menusuknya (juga menghapuskan dosa)” (HR. Bukhari & Muslim)

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

“Sesungguhnya besarnya ganjaran akan ditemukan serentak dgn besarnya cobaan yg menimpa. Apabila Allah mengasihi sebuah kaum maka Dia akan mengujinya. Jika mereka ridha dgn ujian tersebut maka Allah akan ridha terhadap mereka. namun kalau mereka marah dgn ujian tersebut maka Allah akan marah juga kepada mereka.” (HR. Tirmidzi)

Hadits-hadits ini berlaku bagi muslim, bagi mukmin. Sehingga
menjadi orang yg beriman yaitu lezat paling besar. Apapun yg menimpanya
adalah baik & menjadi berpahala kalau beliau menanggapi dgn benar. Sakit apa pun
dikala beliau ridah & tak marah kepada Allah, maka Allah pun ridah kepa&ya
serta meniadakan dosa karena sakit yg dideritanya itu.

  Korelasi Logika Dan Panjangnya Jenggot (Meneliti Pernyataan Ketua Pbnu, Kh. Said Aqil Sirajd)

Baca juga: Waktu Sholat Dhuha

Masalahnya, jikalau seseorang tak sholat alias tak pernah melakukan sholat. Ini perlu hati-hati. Sebab, para ulama setuju ihwal kafirnya seseorang yg tak sholat karena mengingkari kewajibannya. Ada pun bila ia meninggalkan sholat sebab malas, para ulama berlainan usulan apakah dia kafir atau fasiq.

Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلاَةِ

“Sesungguhnya (pembatas) antara seseorang dgn kesyirikan & kekufuran yaitu meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)

إِنَّ الْعَهْدَ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Sesungguhnya perjanjian (pembatas) antara kita dgn mereka adalah shalat, maka barangsiapa yg meninggalkannya mempunyai arti dia telah kafir.” (HR. Tirmidzi, An Nasa’i & Ibnu Majah)

Baca juga: Ayat Kursi

Maka bila ayah Anda saat ini sakit-sakitan, sampaikan kepa&ya bahwa itu mungkin saja perayaan dari Allah biar beliau mendirikan sholat. Berusahalah sungguh-sungguh biar ia mau sholat. Semoga Allah menyembuhkan sakitnya & kelak menganugerahinya husnul khatimah. [Wargamasyarakatorg]