Provinsi Jawa Timur memang populer dgn filosofi hidupnya yg kental, mulai dr kehidupannya, lingkungannya, bahkan dr rumah budbahasa yg ada.
Rumah adab bukanlah sekedar rumah residensial biasa, namun pada setiap pembagian nya mempunyai makna masing-masing yg melambangkan cita-cita & doa untuk menjalani hidup di dunia ini.
Bentuk rumah budbahasa di Jawa Timur mirip dgn bentuk rumah etika lain di provinsi Jawa Tengah, cuma saja mempunyai nilai-nilai filosofi yg berbeda.
Salah satu filosofi populer yg sampai ketika ini masih dipegang teguh oleh penduduk Jawa Timur yaitu “urip iku urup”, yg berarti hidup itu mesti berguna bagi sesama.
Keunikan Rumah Adat Joglo Jawa Timur
Jika dilihat dgn sepintas, rumah tradisional di Jawa Timur memang mirip dgn rumah Joglo yg ada di Jawa Tengah.
Hanya saja keunikan rumah adat Joglo Jawa Tiumur terletak pada jenis kayu yg dipakai, yakni kayu jati.
Selain itu, desain atap yg mirip dgn bentuk gunung ini pula menjadi ciri khas tersendiri.
Bentuk atap yg mirip gunung tentu dibuat dgn filosofi sendiri, dimana gunung mempunyai arti luas & penuh makna untuk kehidupan.
Tidak berhenti disitu, gesekan yg ada pada pecahan atap, pondasi, & dinding pula mempunyai makna perihal bagaimana untuk menjalani hidup yg baik.
Rumah Joglo Jawa Timur pula bisa menghadirkan atmosfer yg tenteram bagi penghuninya.
Dimana penghuni rumah tersebut akan merasa damai, sejuk, & tenteram dgn penataan bangunan yg membuat sirkulasi udara sangat baik.
Jenis Rumah Adat Joglo Jawa Timur
Pada lazimnya , terdapat tiga jenis rumah Joglo yg ada di provinsi Jawa Timur.
Ketiga bangunan tersebut tentu saja mempunyai huruf, ciri khas, & arsitektur yg berlainan-beda.
1. Rumah Joglo Sinom
Rumah Joglo Sinom Jawa Timur ini memiliki karakteristik dimana pilar bangunannya berjumlah 36 pilar dgn 4 pondasi utama yg biasa disebut dgn “saka guru”.
Selain itu, pada potongan atap tengahnya dibentuk tinggi menjulang dibandingkan dgn desain atap Joglo lainnya.
Rumah Joglo Sinom ini memiliki luas tanah & ukuran bangunan yg lebih kecil bila dibanding dgn Joglo lain.
2. Rumah Joglo Pangrawit
Setiap sudut bangunan rumah Joglo Pangrawit ini memiliki tiang penyangga dgn atap yg menjulang & sedikit lebih tumpul bila dibanding dgn Joglo Hageng & Joglo Sinom.
Joglo Pangrawit biasanya dibangun di tanah yg lebih luas & bangunannya pula lebih besar kalau dibanding Joglo Sinom.
Meski lebih besar dr Joglo Sinom, tetapi ukuran Joglo Pangrawit masih lebih kecil jika dibandingkan dgn Joglo Hageng.
3. Rumah Joglo Hageng
Rumah Joglo Hageng sendiri mempunyai arti rumah Joglo Besar, alasannya adalah Hageng dlm bahasa Indonesia memiliki arti Besar.
Karena memang, luas tanah & luas bangunan Joglo Hageng ini lebih besar kalau dibanding dgn Joglo Sinom & Joglo Pangrawit.
Rumah Joglo jenis ini biasanya identik dgn pemiliknya yg merupakan seorang ningrat atau orang kaya di daerah Jawa Timur.
Ciri khas bangunan Joglo Hageng yg membedakan dgn Joglo lainnya yaitu pada cuilan atapnya yg dibuat lebih pendek & tumpul.
Selain itu keunikan Joglo Hageng lainnya yakni pilar-pilarnya tersebar di semua penjuru rumah, halamannya yg luas, & desainnya yg mewah.
Bagian-Bagian Rumah Adat Joglo Jawa Timur
Rumah Joglo Jawa Timur sendiri biasanya dibagi kedalam enam cuilan, dimana setiap bagian mempunyai makna masing-masing.
Bagian-pecahan tersebut yaitu Pendopo, Emperan, Pringgitan, Omah Njero, Sentong, & Gadhok. Berikut penjelasannya:
1. Pendopo
Bagian pendopo terletak di paling depan komplek Joglo Jawa timur, dimana bangunan ini dibuat tanpa adanya dinding & hanya memiliki tiang penyangga & atap saja.
Biasanya dibagian tengah pendopo, terdapat empat pilar utama yg mana berkhasiat untuk melambangkan empat arah mata angin.
Fungsi utama dr pendopo ini yaitu sebagai tempat untuk mendapatkan tamu, melaksanakan rapat, menggelar kesenian tradisional, & upacara adab.
2. Pringgitan
Hampir sama dgn pendopo, belahan ini pula tak mempunyai dinding atau sekat, namun mempunyai banyak sekali pilar.
Bagian Pringgitan berfungsi sebagai penghubung antara serpihan pendopo & penggalan omah njero.
Selain berguna sebagai penghubung, kepingan ini pula biasanya dijadikan selaku tempat untuk melaksanakan pertunjukan wayang.
Karena kata Pringgit sendiri dlm bahasa jawa bermakna wayang atau wayangan.
3. Emperan
Seperti namanya, belahan ini biasanya berada pada belahan depan rumah dgn bentuk mirip emper pada umumnya & dilengkapi dgn meja & kursi.
Bagian ini berfungsi selaku tempat untuk bersantai, bercengkrama, & menerima tamu.
4. Omah Njero
Ruangan Omah Njero ini merupakan cuilan dlm rumah yg digunakan selaku tempat untuk berkumpul keluarga.
Ruangan ini sangatlah privat, karena hanya anggota keluarga pemilik rumah saja yg bisa masuk kedalam ruangan ini.
Biasanya, lokasi bangunan ini berada tepat di tengah komplek Joglo,
Sementara itu, desain bangunan ini sangatlah rapat & terdapat dinding pembatas antara ruang satu dgn ruang yang lain.
5. Sentong
Sentong dlm bahasa jawa memiliki arti kamar.
Terdapat tiga macam sentong yg ada di rumah budbahasa Joglo Jawa Timur, yaitu:
- Sentong Tengen
Sentong tengen ialah kamar yg berada di serpihan kanan bangunan rumah.
Kamar ini berfungsi selaku tempat tidur anak kecil & kedua orang tuanya.
Selain itu, ada pula yg memakai sentong tengen ini selaku tempat untuk menyimpan hasil panen. - Sentong Tengah
Sentong tengah merupakan kamar serpihan utama & dianggap suci.
Sentong tengah sendiri biasanya digunakan untuk menyimpan aneka macam barang berguna & bersejarah. - Sentong Kiwa
Sentong Kiwa terletak dibagian kiri rumah. Ruangan ini memiliki kegunaan sebagai kamar tidur orang renta atau sesepuh di rumah tersebut.
Biasanya sentong ini pula terhubung eksklusif dgn cuilan belakang rumah.
6. Gandhok
Gandhok yakni bagian embel-embel dr rumah yg letaknya ada di paling belakang.
Ruangan ini biasanya dipakai selaku gudang untuk menyimpan aneka macam barang pemilik rumah.
Daftar Rumah Adat Jawa Timur Selain Joglo
Selain rumah budbahasa Joglo, di provinsi Jawa Timur pula masih terdapat lima rumah budpekerti lainnya.
1. Rumah Adat Dhurung
Rumah budpekerti Dhurung ini mempunyai bentuk mirip gubuk yg pada pecahan atapnya terbuat dr rumbai daun pohan.
Rumah adab dr Jawa Timur ini memiliki fungsi sebagai tempat istirahat selepas melakukan pekerjaan di ladang atau sawah.
Selain itu, rumah akhlak Dhurung pula biasanya dipakai sebagai tempat untuk bersosialisasi penduduk sekitar.
Dhurung sendiri biasanya diletakkan pada samping atau depan rumah.
Meski bangunan ini terkesan sederhana, namun sejatinya rumah adat ini memiliki seni ukir yg indah.
2. Rumah Adat Limasan Lambang Sari
Rumah adab Jawa Timur selanjutnya yakni Limasan Lambang Sari.
Keunikan dr rumah budbahasa ini terletak pada bagian atapnya yg berupa limas, & terdapat tiang dgn jumlah total 16 tiang.
Bangunan ini pula mempunyai satu bubungan yg mana berkhasiat untuk menghubungkan 4 segi atap rumah.
3. Rumah Adat Limasan Trajumas Lawakan
Rumah budbahasa Limasan Trajumas Lawakan Jawa Timur ini merupakan pertumbuhan dr model rumah Limasan biasa, dimana di depannya telah terdapat emper atau teras.
Pada kepingan tengah rumah ini, terdapat tiang sehingga membentuk dua rong-rongan pada belahan dalamnya.
Desain atap rumah budbahasa ini terdiri dr empat sisi yg masing-masing sisinya bersusun dua.
Secara keseluruhan, rumah adab ini mempunyai 20 tiang penyangga sehingga bangunannya terlihat simetris.
Sementara material yg digunakan biasanya yakni dr kayu jati, kayu nangka, kayu glugu, & kayu sonokeling.
4. Rumah Adat Suku Tengger
Rumah akhlak Jawa Timur berikutnya yaitu rumah budpekerti Suku Tengger.
Rumah adab ini dibangun oleh penduduk asli suku Tengger yg ada di lereng Gunung Bromo, Ranupane, Lumajang, Jawa Timur.
Struktur rumah adab ini terdiri dr papan atau batang kayu yg tersusun rapi, & pada serpihan atap dibikin sungguh tinggi sehingga terkesan mirip gunung.
Rumah tradisional ini pula cuma memiliki satu atau jendela saja.
5. Rumah Adat Using
Rumah adab Using sendiri berasal dr daerah Banyuwangi, Jawa timur.
Rumah adab Using terbagi kedalam tiga jenis yaitu Tikel Balung, Crocogan, & Baresan.
Ketiga jenis tersebut bisa dibedakan dr bagian atapnya. Dimana pada rumah adab Tikel Balung, atapnya berjumlah empat buah, sedangkan pada Baresan terdiri dr tiga atap, & Crocogan terdiri dr dua atap saja.
Kesimpulan
Rumah budbahasa Joglo Jawa Timur merupakan salah satu rumah adab yg paling terkenal, dimana didalamnya terdapat 6 kepingan ruangan yg memiliki fungsi berlawanan.
Selain rumah budbahasa Joglo, terdapat pula rumah budpekerti lain mirip Rumah Adat Using, Rumah Adat Suku Tengger, Rumah Adat Limasan Trajumas Lawakan, Rumah Adat Limasan Lambang Sari, & Rumah Adat Dhurung.